NovelToon NovelToon
Setelah Menikah Hidup Jadi Sengsara

Setelah Menikah Hidup Jadi Sengsara

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Penyesalan Suami / Cintapertama
Popularitas:439
Nilai: 5
Nama Author: mama D²

menceritakan tentang lika liku kehidupan setelah menikah dan mendapatkan mertua yang super julid

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama D², isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab:20

"Rian" ucap Mira

"iya mir ini aku, tadi kamu kecelakaan Deket ladang jagung warga"jawab Rian

"jadi kamu yang bawa aku ke klinik desa?"

"iya tadi aku sama Mardi yang bawa kamu kesini, kebetulan kami berdua mau ke alun-alun terus lihat ada motor dari kejauhan sepertinya ada yang kecelakaan pas aku dan Mardi semakin dekat aku lihat itu kamu "jelas Rian panjang lebar

"makasih ya Rian "Mira tersenyum tulus

Rian hanya tersenyum kemudian dia memberikan Mira gelas berisi air putih, tetapi Mira tidak bisa minum sendiri tanpa bantuan akhirnya Rian yang membantu Mira memegangi gelasnya.

Jantung Rian berpacu dengan cepat sama halnya dengan Mira setelah beberapa detik tatapp tatapan.

Mira angkat bicara walaupun suasana dalam ruangan nya tersebut terasa begitu canggung

"aku bisa minta tolong nggak"Mira melihat kearah Rian yang menaruh gelas diatas meja

"kalau bisa aku bantu ya aku tolongin"Rian duduk di kursi yang disediakan didalam kamar tersebut

"tolong telepon kan bima"ujar Mira melihat kearah Rian

Wajah Rian seketika berubah menjadi sendu bercampur sedih, tidak dipungkiri saat Mira berkata demikian Rian merasa cemburu padahal dia sudah tidak ada hubungan apapun dengan Mira bahkan sekarang Mira berstatus kan istri orang.

"sudah dihubungi oleh petugas kesehatan disini paling nggak lama lagi datang"ujar Rian datar

"oh, terimakasih Rian sudah bawa aku ke sini"

"mir, kamu kok bisa kecelakaan jalanan disitu kan mulus "tanya Rian

Mira pun menceritakan semua kejadian tadi saat dia kecelakaan bagaimana dia bertemu dua orang yang bermotor dibelakang nya dengan gelagat aneh pada akhirnya dia sampai kecelakaan.

"kamu lihat nggak wajah nya!" tanya Rian antusias

"sekilas sempat aku lihat wajahnya kaya nggak asing seperti wajah bang jali preman kampung sebelah tapi aku nggak begitu yakin sih soalnya seperti samar"jelas Mira mencoba mengingat-ingat wajah orang yang telah membuat nya celaka

Rian hanya mengangguk, suasana dalam ruangan tersebut kembali terasa canggung tidak lama terdengar suara pintu dibuka memperlihat kan bima yang datang dengan wajah khawatir tetapi sesaat kemudian dia terkejut dengan adanya Rian disana,dia langsung menghampiri Mira yang terbaring diatas kasur klinik dengan infus ditangan nya.

" dek kamu nggak papa "bima memeluk Mira Bahkan Mira nyaris tidak bisa bernafas

"mas lepasin dulu aku nggak bisa nafas nih"

"maaf dek, habisnya mas syok lihat kondisi kamu"bima memegang tangan istrinya

"sudah nggak papa mas "Mira tersenyum

"kamu sih nggak mau dianter sama aku" bima merasa bersalah karena rasanya dia gagal menjaga Mira

"ya namanya juga musibah mas"

rian yang melihat pemandangan mesra didepan matanya seakan akan lupa dengan adanya dirinya disana .

Hmmm

Ria berdehem bima dan Mira pun langsung melihat kearah Rian.

"terus Rian kok bisa ada disini"tanya bima melihat Mira

"yang bawa aku kesini itu Rian sama Mardi "jawab Mira dia melihat kearah Rian yang sedang melihat kearah nya juga

Bima yang mendengar penuturan istrinya merasa cemburu sekaligus ada rasa yang tidak bisa dijelaskan.

"terimakasih sudah membawa Mira ke klinik desa"ujar Bima menatap Rian

"sudah kewajiban bukan menolong sesama "ucap Rian datar

Rian yang melihat bima sudah datang akhir dia pun berpamitan untuk pulang saat dia hendak menarik handle pintu tersebut dia berhenti kemudian berbalik arah melihat kearah bima dam Mira yang juga tengah melihat dirinya.

"cepat sembuh Mira, jagain Mira baik baik jangan sampai terulang lagi kejadian seperti ini"ucap Rian tanpa rasa ragu menatap mata bima ,bima yang mendengar perkataan Rian pun seketika merasakan emosi yang memenuhi dirinya, tetapi dia bisa mengendalikan nya.

Saat di are klinik menuju parkiran dimana Mardi yang sedang menunggu dirinya Rian terus terusan terbayang wajah Mira, bagaimana Mira tergeletak dijalan dengan dagu yang berdarah dan luka di sekujur tubuh nya.

" siapa yang sudah berani mencelakai Mira, awas saja jika sampai aku tau siapa yang menyakiti Mira tidak akan aku lepaskan dia"Rian berucap didalam hati

Mardi yang melihat Rian dari kejauhan seperti orang yang banyak memikul beban hanya tersenyum samar .

"lesu amat tu wajah"ucap Mardi mengejek Rian

"gedek aja sama Bima,bisa bisanya biarin Mira pergi sendirian "

"kasian aku sama kamu masih aja mikirin Mira "ucap Mardi kakinya sibuk menstater motor nya

"ya gimana namanya juga hati"

"buruan naik lama amat, kebanyakan mikir hidup lu"

"kamu tadi kok nggak mau diajak masuk "tanya Rian pada Mardi suaranya sedikit meninggi karena mereka sedang diatas motor apalagi Mardi yang terkesan laju mengemudi

"malas ketemu bima aja"Mardi sedikit berteriak

"kenapa?"

"mau tau aja lu urusan orang "

"sensi Mulu semenjak cerai sama Erlin "ejek Rian

"jangan sebut nama Dia emosi denger nya"

"iya maaf maaf" Rian tertawa melihat ekspresi Mardi

setelah menempuh perjalanan lima belas menit dari klinik kerumah Rian akhirnya mereka berdua sampai juga, Mardi langsung berpamitan untuk pulang kerumah mendiang ibunya bukan rumah yang ditempati nya saat menikah dengan Erlin dulu karena rumah tersebut dalam proses akan dijual.

"kamu nggak mampir di"tawar Rian seraya turun dari motor Mardi

"lain kali aja, capek gua"Mardi langsung melajukan motornya tanpa menunggu Rian menjawab

"kebiasaan banget tu anak, orang belum selesai ngomong malah ditinggal"gerutu Rian

"baru pulang den"tanya mbok inem yang keluar dari taman bunga Bu Hana

"mbok ngagetin saya"Rian terlonjak

"maaf den"mbok inem tersenyum ramah

"nggak papa mbok santai aja,mbok ngpain disitu malam malam"Rian mendekat kearah mbok inem yang berdiri didepan teras rumah

"ini den lagi benerin por bunga nyonya yang jatuh gara kucing"

"oh"

"den Rian kok tumben baru pulang kerumah jam segini "

Rian menceritakan semuanya bagaimana Mira kecelakaan dia dan Mardi yang membawa nya ke klinik, seketika mbok inem teringat apa yang dikatakan oleh Mbah karto suaminya tetapi dia tidak mau langsung menuduh orang yang dimaksud oleh suaminya.

dia pun menggelengkan kepalanya membuat Rian bingung

"mbok inem kenapa kok kaya kaget begitu"tanya Rian dia kemudian duduk lesehan di teras rumah nya

"nggak apa den, kasian ya non Mira semoga cepat sembuh"mbok inem mengalihkan pembicaraan supaya Rian tidak curiga

"iya mbok, lumayan parah kondisinya Mira "ria menghela nafasnya kasar

"maaf den,kok den Rian terlihat khawatir begitu ya"tanya mbok inem dia teringat perkataan juragan Ali beberapa malam yang lalu tentang Rian yang suka menyendiri sekarang dan enggan berbicara bukan seperti Rian yang dulu

"mbok kalau aku masih menyimpan rasa pada Mira apa itu salah"Rian menatap malam yang gelap seolah olah mencari jawaban yang diinginkannya

mbok inem yang mendengar penuturan Rian tersenyum tulus, benar apa yang dikatakan oleh juragan Ali Rian lebih dekat dengan dirinya ketimbang ibu nya sendiri dia lebih leluasa ketika berbicara dengan mbok inem tanpa takut dihakimi seperti berbicara dengan ibunya.

"Yo nggak to den, yang penting den Rian tau batasan nya jangan sampai merebut yang sudah menjadi milik orang.kita tidak bisa mengatur perasaan kita harus mencintai siapa den, tetapi jangan sampai rasa cinta kita itu menjadi obsesi yang menakutkan apalagi sampai melukai orang lain mbok yakin suatu saat nanti den Rian akan menemukan wanita yang den Rian cintai dan akan menikah juga

"jelas mbok inem menatap Rian tersenyum kerutan matanya terlihat jelas,helain rambut putih yang keluar dari songkok nya.

"tetapi bagaimana jika Rian menikah tapi tidak mencintai wanita tersebut"Rian beralih menatap mbok inem

"tidak semua orang yang menikah itu menikahi orang yang mereka cintai den, suatu saat den Rian pasti mengerti apa yang mbok maksud seperti juragan Ali dan Bu Hana mereka menikah tetapi juragan Ali sampai sekarang tidak...."sadar dengan apa yang akan dikatakannya mbok inem tidak melanjutkan perkataannya lagi

"tidak apa mbok, ngomong kok setengah setengah"ucap Rian tersenyum miring kearah mbok inem yang gelagapan

"yasudah den masuk kerumah langsung mandi, nanti mbok yang siapkan makan malam den Rian "mbok inem permisi masuk duluan kedalam rumah

Rian pun akhirnya masuk kedalam kamarnya dan langsung menuju kamar mandi yang kebetulan ada di kamarnya jadi tidak perlu untuk keluar kamar lagi hanya untuk mandi, setelah selesai membersihkan dirinya Rian langsung menuju meja makan karena cacing diperut nya sudah meronta ronta saat akan sampai di meja makan Rian mendengar samar ibunya berbicara saat dia semakin mendekat dia mendengar ibu nya sedang berbicara ditelpon.

"kerja bagus,biar nggak sok cantik dan sok paling oke tu anak sudah punya suami masih mau menggoda anak ku untung masih selamat nggak sampai mati"ucap Bu Hana setengah emosi dia membelakangi sehingga tidak sadar dengan kehadiran Rian disana

"siapa yang mati "tanya Rian penasaran yang mengagetkan Bu Hana dengan replek mematikan teleponnya

Bu Hana yang mendengar suara Rian langsung membulat kan matanya .

"habislah aku Rian mendengar pembicaraan ku dengan jali"ucap Bu Hana dalam hatinya

dia melihat Rian dengan wajah yang masih meminta penjelasan

1
Goresan_Pena421
💪Ceritanya seruuu
Goresan_Pena421: sama-sama kak. ✨ semangat menulis.
total 2 replies
kokichi.oma.panta
Ayo thor, semangat update! Kami siap menunggu 😍
darmala (mala: terimakasih sudah mampir dinovel saya
total 1 replies
Alan
Bahasanya enak banget dibaca, terus lanjutkan karya terbaikmu 🎉
darmala (mala: terimakasih, sudah membaca novel saya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!