Ziora Tasya Olyne adalah anak yatim piatu, dan sekarang dia tinggal bersama neneknya di kontrakan...
"Nenek, Ziora sudah siap untuk men.... " ucapan Ziora terhenti saat melihat tangannya neneknya yang penuh dengan darah.
Ziora pun berlari mendekati neneknya dan dia sangat khawatir, Ziora juga menyayangi neneknya seperti orang tuanya yang sudah tiada.
"Nek, kenapa tangan nenek banyak darah?" tanya Ziora.
"Ini hanya pewarna makanan, Ziora." jawab nenek Maya.
Uhuk!
Tiba-tiba saja nenek Maya berbatuk, dan setetes darah segar menodai bibirnya yang keriput.
"Nek, kita pergi ke rumah sakit sekarang." ucap Ziora berkaca-kaca.
"Ziora, nenek tidak apa apa." jawab nenek Maya berusaha tidak membuat Ziora khawatir.
"Aku mohon nek, Ziora tidak mau kehilangan nenek... hiks." ucap Ziora di selak tangisnya.
Tok! Tok! Tok!
-------------------------------
SETIAP AUTHOR YANG MENULIS NOVEL PENYEMANGAT MEREKA HANYA DUKUNGAN KALIAN... JADI SEMOGA KALIAN MENYUKAI JUGA NOVEL INI...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ᴀᴜᴛʜᴏʀ_ʀᴀʙʙɪᴛ¹⁸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Mereka pun berjalan keluar dari kamar, sedangkan Ziora yang mendengar jika kamar sudah di kunci. Ziora pun berusaha melepaskan tali yang mengikat tangan Ziora begitu pun kaki Ziora.
Setelah ikatan tersebut terlepas, Ziora pun melihat sekitar kelilingnya dan dia melihat jendela. Ziora pun berlari menuju ke jendela dan membukanya perlahan lahan agar jendela tersebut tidak membuat suara saat di buka.
Setelah jendela terbuka, Ziora pun keluar melalui jendela. Di saat Ziora sudah berada di luar rumah, dia pun kembali menutup jendela perlahan lahan. Setelah Ziora sudah menutup jendela, dia pun berlari ke sembarang arah.
"A-aku harus kabur." ucap Ziora dengan nada lemas.
Bruk!
Tiba tiba saja Ziora terjatuh pingsan. Sedangkan di sisi lain terlihat dokter dan pria topeng baru saja masuk di kamar, tapi mereka tidak melihat wanita yang berada di kursi begitu pun mereka melihat tali.
"Sialan! cari dia sekarang, pasti dia masih sekitar di sini." perintahnya.
Mereka semua pun berpencar mencari Ziora, sedangkan dokter bersama pria bertopeng di sampingnya.
"Sampai kapan aku harus menunggu?" tanyanya.
"Pasti mereka akan menemukan wanita itu secepatnya." jawabnya.
Setelah 1 jam dokter dan pria bertopeng menunggu, tiba tiba saja pria bertopeng yang lain datang.
"Dimana wanitanya?" tanyanya.
"Maaf, kami tidak menemukannya." jawabnya.
Dret! Dret! Dret!
Tiba tiba saja ponsel pria bertopeng yang berada di dekat dokter berbunyi, dia pun melihat pponselnya. Jika nonanya meneleponnya, sambungan telpon pun terhubung.
"Apa dokter sudah datang?" tanyanya di seberang telpon.
"Iya non, dokter sudah datang tapi..."
"Tapi apa? jangan bertele tele saat membicarakan sesuatu!" tegasnya di seberang telpon.
"Wanita yang berada di kamar sudah kabur."
"Apa! dasar tidak becus! menjaga satu wanita saja kalian tidak becus!" gertaknya di seberang telpon.
"Kami akan mencari wanita itu lagi."
"Lakukan saja!" gertaknya.
Tak!
"Aku akan pamit dulu, jika kalian sudah mendapatkan wanita itu kabarin aku. Saya pasti akan datang tepat waktu." ujar dokter.
"Bagaimana anda tinggal saja disini, jika kami mendapatkan wanita itu. Anda langsung saja memulai aborsinya." ucap pria bertopeng.
"Baik." jawab dokter.
"Kamar anda ada di sebelah kamar ini, kami akan pergi mencari wanita itu." ucapnya.
Dokter pun hanya mengangguk mengiyakan saja, pria bertopeng semua pun pergi dan berpencar lagi memacari Ziora kembali.
Skip di pagi hari pun tiba terlihat Ziora baru saja membuka matanya dan dia melihat sekitarnya, jika dia berada di rumah sakit.
Ceklek!
Tiba tiba saja pintu ruang rawat pun terbuka dan terlihat pria tampan mendekati Ziora.
"Apa kamu baik baik saja?" tanyanya.
"I-iya, aku baik baik saja." jawab Ziora tersenyum.
"Kata dokter, janin kamu terlalu lemah jadi aku membawakan makanan dan buah buahan ini." ucapnya memperlihatkan makan dan begitu pun dengan buah buahan.
"Te-terima kasih." ucap Ziora.
"Oh iya, perkenalkan nama saya Elvano." ucap Elvano.
"Se-senag bertemu dengan kamu, aku Ziora." jawab Ziora.
"Kenapa kamu bisa ada di batasan kota? dan cuaca semalam hujan deras, untung saja lewat di batasan kota dan melihat kamu." ucap Elvano.
"Hem... Ada seseorang menculik saya dan mereka ingin melakukan aborsi kepada saya, di saat mereka sedang menunggu dokter. Saya mengambil kesempatan untuk kabur." jawab Ziora.
Bersambung....
...----------------...
Dukungan kalian adalah penyemangat untuk setiap author yang menulis novel....
Tinggalkan jejak kalian🙏
➩ LIKE
➩ KOMENTAR
➩ VOTE
➩ SUBSCRIBE
➩BANTU FOLLOW JUGA YAA
kalau di anime 😭🤣