Lin Chen hanyalah siswa biasa yang ingin hidup tenang di Akademi S-Kelas di Tiongkok. Namun, kedatangan Wei Zhiling, teman masa kecilnya yang cantik dan pewaris keluarga terkenal, membuat hidupnya kacau. Meskipun berusaha menghindar, Lin Chen malah menjadi pusat perhatian gadis-gadis berbakat di akademi. Bisakah ia menjalani kehidupan sekolah normal, atau takdirnya selalu membuatnya terjebak dalam situasi luar biasa?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nocturne_Ink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 - Umpan Berhasil
[Voice Actress Meilin Channel] Penampilan Dance Kucing Original
Jumlah subscriber: 41 orang
[H-Halo semuanya.]
[Namaku Huang Meilin, aku seorang pengisi suara.]
[Hari ini, uhm… aku akan bikin video… dance!]
[Lagu dan koreonya original, semoga kalian nonton sampai habis.]
[J-jadi, ayo mulai……]
… (Dance selesai) …
[A-apakah kalian suka?]
[Aku harap dance ini bisa bikin kalian tersenyum walau sebentar.]
[Aku Huang Meilin, seorang pengisi suara.]
[….Ah! Tolong subscribe channel-ku, aku ingin dengar pendapat kalian… baterai hp-ku mau habis!]
...----------------...
Komentar (5):
DongBa, 8 jam lalu: Aku rasa kamu nggak pantas kerja bareng Rua.
WeiJiangFans, 8 jam lalu: Jangan ganggu Princess Zhiling, dasar tidak populer!
TuoLuLvCha, 8 jam lalu: Parah banget, lol.
XiaoST, 8 jam lalu: Keluar aja dari grup!
Danbata, 1 menit lalu: Aku belum pernah lihat dia, tapi suaranya imut. Sayang banget poninya.
...----------------...
Sudah sehari sejak video “Mei-nyan” Meilin diupload.
Jumlah view baru sekitar 50.
Sementara itu, video si babi selalu dapat puluhan ribu view begitu diupload.
Tapi ya wajar, namanya pengakuan publik (nama besar).
Tapi menurutku, kelucuan dance kucing Meilin itu “asli”.
Kalau orang lain lihat, pasti bakal nyebar.
Jadi harus disebarin.
Aku, Lin Chen, orangnya pemalu.
Teman di dunia nyata nggak banyak.
Tapi di internet beda cerita.
Sejak SMP aku gabung di klan besar di sebuah game smartphone.
Aku memang nggak ceria, baik offline maupun online, tapi aku punya jaringan teman yang solid.
Begitu aku share link video ini di chat internal klan, responnya rame banget:
19:40 Erotic Samurai: Siapa ini? Imut banget!
19:52 Kent Barricat: Kiriman Tuan Chen ya ini?
19:55 Beautiful Chen: Selera kamu bagus banget, wakil leader!
20:08 Michelle Yeping: Taun Chen sering bantu aku, kali ini aku bantu sebarin videonya.
Aku juga share di sosmed lain, minta bantuan buat bantu sebarin.
Kalau videonya jelek, ya pasti berhenti di situ aja.
Tapi ini beda, karena ada “pengisi suara” Huang Meilin. Itu nyata.
Hasilnya:
07:40 Wanwan: Serius imut banget! Mei-nyan imut parah!
08:05 Yanggu: Aku ketularan virus Mei-nyan!
08:05 Byte Leader: Baru bisa nonton, langsung aku subscribe channelnya!
09:55 Duct Cleaning: Aku nonton pas jam istirahat di sekolah, eh malah jadi populer di kelas.
09:59 Gunma, King of Livestock: Aku rekomendasiin ke temen-temenku.
Tiga hari kemudian, tanpa sadar viewnya tembus 500.000.
Channel itu sebelumnya paling banter cuma belasan view.
Video ini jelas bikin perbedaan besar.
Bisa dibilang Meilin langsung dapat perhatian banyak orang.
...----------------...
Beberapa hari kemudian.
Aku ketemu Mei'er nggak sengaja di koridor gedung kelas 1.
“U-uhm… aku nggak percaya.”
Suara Meilin gemetar.
“Aku nggak nyangka videoku bisa tembus segitu banyak view… Biasanya paling tinggi 70, tiba-tiba 500 ribu.”
“Kenapa? Menurutku itu nggak aneh kok.”
Dengan tingkat imut aslinya, 500 ribu itu masih kurang.
Harusnya bisa 100 kali lipat lebih banyak dari si babi itu.
“Belakangan aku mulai disapa orang-orang di sekolah. Bahkan ada yang bilang, ‘Aku bakal datang ke event-nya’.”
“Itu bagus.”
Kayaknya pesona Meilin udah mulai menyebar ke seluruh sekolah.
“Pokoknya, semua berjalan sesuai rencana. Kalau begini, sebentar lagi dia pasti terjebak.”
“Terjebak?”
“Menjebak babi.”
“???”
Saat itu juga, ada seseorang mendekat.
“Hei, kamu Lin Chen, kan?”
Suara berat, sesuai tubuhnya yang besar ke samping dan ke atas.
“Iya, betul.”
“Aku Jiang Houyu dari kelas 5. Aku anak tim sepak bola.”
Wajahnya sawo matang, ekspresi berani, auranya penuh keceriaan. Jelas dia bagian dari “grup populer”. Mei'er langsung sembunyi di belakangku.
Aku maju sedikit, melindunginya.
“Ada perlu apa?”
“Aku cuma mau bilang terima kasih…”
“Terima kasih?”
Jiang Houyu tersenyum lebar, gigi putihnya kelihatan.
“Aku dengar kamu ngadepin Chang Yuhao, si idiot itu, kemarin.”
“Chang Yuhao, anak basket itu?”
“Iya, iya. Belakangan dia lagi songong banget. Aku lega banget jadinya.”
Oh, jadi begitu.
Katanya tim basket dan tim sepak bola itu kayak anjing sama monyet, musuhan dari dulu. Sejak sekolah ini berdiri, mereka rebutan siapa klub paling berkuasa.
“Aku nggak ngapa-ngapain kok.”
“Jangan merendah. Kamu kan yang bikin Mei'er benci sama dia. Dia sampai depresi. Lucu banget!”
Hah, aku baru tau.
Padahal aku satu kelas, tapi karena aku udah biasa nge-ignore, jadi nggak sadar.
Ternyata “grup populer” itu juga pecah jadi beberapa faksi.
“Kalau Mei'er, cucunya direktur, nggak suka dia, ya hidupnya di sekolah ini bakal susah. Bahkan masa depannya juga susah.”
Dia bisa ngomong begitu, padahal aku ini orang yang paling dibenci Zhiling.
Tapi…
Aku bisa manfaatin ini.
“Jiang Houyu, ya? Aku ada usulan.”
“Oh, apa itu?”
“Kamu tahu kan event-nya Wei Zhiling?”
“Aku pernah denger. Katanya ada pengisi suara lain dari sekolah kita yang juga tampil. Huangze, ya?”
Itu Huang Meilin.
Orangnya ada di depanmu sekarang.
Jelas dia belum nonton videonya.
“Kalau kamu ajak tim sepak bola buat dukung, pasti Zhiling seneng banget.”
“Oh, ide bagus itu!”
“Chang Yuhao pasti kesulitan muncul, jadi ini kesempatan bagus buat kamu deketin Zhiling.”
“Bener juga! Aku memang jarang ngobrol karena beda kelas, tapi kalau begini bisa jadi lebih deket sama Zhiling. Kufufu.”
Orang ini kayaknya tipe yang ngomong apa adanya.
“Lin Chen! Kamu ternyata orangnya baik juga ya!”
“Terima kasih banyak.”
Dia tepuk pundakku dengan tangan besarnya, lalu pergi.
Akhirnya Meilin keluar dari belakangku.
“Kenapa kamu ajak dia?”
“Dia kelihatan anak spesial olahraga. Pasti berpengaruh.”
Demi nyebarin pesona Meilin, aku nggak peduli cara apapun.
“Tapi itu nggak cukup….”
Meilin menggigit bibir, lalu menatapku dari bawah.
“Belum cukup. Ini masih kurang.”
Nah.
Sekarang tinggal tunggu apakah si babi akan terpancing atau nggak.
...----------------...
Sore harinya.
Seperti biasa aku lagi latihan di perpustakaan bawah tanah.
Tiba-tiba, pintu ditendang terbuka, “Bang!”
“Aku datang lagi hari ini, Chen'er!”
Aku udah bilang jangan balik lagi, tapi kalimat “Aku datang lagi” emang khas babi.
Di kepalanya yang pirang berkilau, seperti yang kuharapkan, ada telinga kucing.
Ya, umpan berhasil.
“Eh? Ehh? Ehh? K-kenapa?”
Si babi menunjuk Mei'er yang jelas terkejut.
“Aku lihat videonya!!”
Sama kayak biasanya, nada arogan. Tapi di sudut bibirnya ada sedikit gerakan, aku, sebagai mantan teman masa kecil, tahu itu ekspresi frustasi.
“Aku pikir kamu keren sendiri dengan telinga kucing, tapi kalau aku pakai juga, kondisinya sama! Dengan kondisi yang sama, nggak mungkin aku, cewek cantik super elit, bisa kalah sama cewek jelek berponi kayak kamu, kan!?”
Kata-kata itu mirip banget sama seorang pangeran waktu sadar kekuatan supernatural.
Polanya sama kayak si botak dengan rambut M-shape. Aku udah prediksi dia bakal ngomong gitu.
“Hmmm. Apa kamu jatuh cinta lagi sama aku, Chen'er?”
“Enggak.”
Dulu aja aku nggak pernah suka.
Yang jelas...
Sekarang babi udah kena jebakan.
Tinggal bakar habis si aslinya.
[BERSAMBUNG]