NovelToon NovelToon
Takdir Kedua Nainara

Takdir Kedua Nainara

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Romansa / Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Mengubah Takdir
Popularitas:19.4k
Nilai: 5
Nama Author: HaluBerkarya

Cewek naif itu sudah mati!

Pernah mencintai orang yang salah? Nainara tahu betul rasanya.
Kematian membuka matanya, cinta bisa berwajah iblis.
Namun takdir memberinya kesempatan kedua, kembali ke sepuluh tahun lalu.
Kali ini, ia tak akan menjadi gadis polos lagi. Ia akan menjadi Naina yang kuat, cerdas, dan mampu menulis ulang akhir hidupnya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30.

“Hais, kok bisa?” gumam Naina pelan, tapi matanya tak lepas dari wajah tampan Julian di depannya.

“Bisa saja,” jawab Julian cepat. “Soal yang tadi aku bilang, itu serius, Nainara.”

Nada suaranya tegas, tapi ada sesuatu di matanya yaitu tatapan lembut, tulus, dan sulit dijelaskan.

Naina menghela napas pelan. “Bicara soal suka, aku nggak tahu harus menanggapinya gimana, Julian. Hal seperti itu wajar, dan bukan cuma kamu—banyak yang suka sama aku. Sama halnya aku yang juga menyukai banyak orang, suka idola, suka guru, suka kapten basket. Semua punya alasan kenapa mereka disukai.”

Ia menatap Julian dalam-dalam. “Kalau cuma bicara soal suka, itu hal biasa. Kecuali—”

“Aku suka, sayang, dan mungkin cinta, Nainara.” Julian cepat memotong kalimatnya.

“Maaf kalau aku terdengar ngelantur, tapi ini serius.”

Naina tertegun. Ada jeda singkat sebelum napasnya tertahan, seolah dunia mendadak sunyi di antara mereka.

Hening. Tak bisa di pungkiri kalimat Julian barusan menyisakan banyak rasa di hati Naina. Antara rasa haru, bingung dan mungkin mau ketawa, tapi dia sadar ini momen serius. akan tetapi, melihat wajah Julian yang tampak sangat serius, Naina mencoba untuk menahan diri.

Astaga, barusan dia menyatakan perasaan nggak sih? sulit bagi Naina menyimpulkan. Andai iya, bukankah ini terlalu... uh, terlihat tidak romantis sama sekali. Dasar cowok, mana ada yang mengungkapkan perasaan hanya di lobi dengan suasana yang... aghhhh!

padahal hari ini mungkin momennya saja yang terlihat baik karena bertepatan dengan ulang tahun Naina, tapi kenapa mesti di sini? dan bicaranya pun, astaga... apa mungkin karena seekor rubah atau gimana?

Berbeda dengan Nainara yang terlihat tenang, tapi pikiran dan batinnya jauh lebih berisik, Julian sendiri menggigit bibir bawahnya, seolah tak percaya dengan kata-kata yang baru saja keluar dari mulutnya sendiri. Berani… itu yang ia simpulkan. Tapi, entah kenapa, melihat keterdiamannya Nainara membuatnya merasa… tak tenang.

Sontak ia berdehem, lalu melanjutkan, “Tentang kalimat itu… kamu tidak perlu menjawab kalau memang tidak terbalas, Nainara. Aku tahu kamu tidak lagi mudah percaya cinta. Aku tahu kisahmu dengan Aaron meninggalkan luka, mungkin sampai membuatmu ragu pada cinta. Ya, aku paham,” ucapnya, suaranya mulai berat.

“Aku mengatakan ini hanya supaya kamu tahu bagaimana perasaanku padamu. Awalnya, aku sempat berpikir untuk tidak memakai perasaan sama sekali. Tapi… seiring waktu, semakin kita bersama beberapa bulan terakhir, niat itu perlahan berubah. Apa yang awalnya ingin kujaga sebagai jarak dan ketenangan, kini menjadi gejolak yang aku sendiri tak mampu kendalikan. Aku tidak bisa menepisnya—aku cinta padamu, Nainara.”

Naina masih betah berdiam, bingung harus mulai dari mana untuk membalas setiap kata Julian barusan. Jujur saja… iya, Naina memang masih ragu.

Bukan ragu pada perasaan Julian, tapi ragu karena kenangan tragis masa lalunya terus menghantuinya.

Bagaimana mungkin ia bisa langsung percaya cinta lagi, setelah Aaron, orang yang pernah menjadi nomor satu dalam hidupnya—justru menjadi penyebab kematian Naina sendiri? Bahkan bukan hanya Naina, tapi kedua orang tuanya dan sahabatnya, Zora, semuanya tewas di tangan pria yang pernah ia cintai itu.

Bolehkan Naina ragu, bahkan mungkin tidak lagi percaya pada cinta?

Tapi, di sisi lain, gadis itu tak bisa menyangkal satu hal yaitu gejolak perasaannya pada Julian selama beberapa bulan terakhir adalah nyata. Tidak bisa ia bantah, bahkan ketika kata-kata keramat Julian masih terngiang di telinganya.

🍃

🍂

Naina menghela napas panjang sebelum akhirnya bersuara.

“Barusan… kamu sedang menyatakan cinta, atau sekadar bercanda layaknya teman?”

Pertanyaan basi itu ia keluarkan hanya untuk menutupi rasa gugupnya saat ini.

“Heuum,” Julian menjawab singkat.

“Jadi, kamu tidak butuh jawaban? Kamu tidak mau tahu apakah aku menolak atau tidak?” tanya Naina lagi.

Menyatakan hal itu sudah membuatku lega, Nainara. Untuk jawabanmu, terserah kamu mau jawab atau tidak. Aku cuma ingin memberitahumu—mungkin ini juga sebagai jawaban dari kalimat Jaevan dulu—bahwa seekor rubah memang katanya licik dan penuh tipu daya. Tapi aku serius: aku mendekatimu semata-mata untuk menjaga, dan perasaan itu… aku tidak bisa menyangkalnya.”

“Oke, Julian… kamu sejak tadi bilang ‘menjaga’ aku, seolah kamu punya tanggung jawab penuh buat itu. Maksudnya gimana, sih? Aku masih belum paham. Dan tadi kamu bilang juga dulu menjaga aku dari jarak jauh… kamu sebenarnya…”

Naina melirik dengan tatapan penuh tanya, rasa penasaran yang masih mengganjal di hatinya. Julian memang sepertinya tidak sesederhana yang ia kira. Terlalu banyak hal lain dari cowok itu yang belum terungkap.

“Karena kamu tau aku dari masa depan… berarti selama ini kamu pantau aku dong? Berarti kamu sudah lama tahu aku, dan—”

“Iya!” Satu kata itu terdengar singkat, tapi menggetarkan. Jawaban itu seolah menegaskan semuanya, tapi tetap meninggalkan banyak pertanyaan di pikiran Naina. Logikanya bilang ini tidak masuk akal, tapi hatinya… entah, terseret juga dalam absurditas itu.

Julian meraih tangan Naina dan meletakkannya di dadanya.

“Alasan kenapa aku harus menjaga kamu, dan mungkin kenapa aku bisa sampai jatuh cinta sama sosok Nainara,” ujarnya pelan. Pria itu memejamkan mata, tapi tak melepas tangan Naina.

Seketika, sebuah cahaya lembut berpendar dari dada Julian, menyelimuti tangan Naina yang menempel di sana. Matanya terasa berat, namun pandangannya seakan ditarik ke sebuah tempat lain, bukan dunia nyata, tapi memori yang hidup.

Di hadapannya, Naina melihat kilasan masa lalu yang begitu familiar.

kilas balik👇

Malam itu hujan turun deras. Nainara dan Papi Jordan baru saja mengantar Mami Audrey ke bandara menuju Kota C untuk pemotretan. Suasana di luar sudah terlalu gelap, dan jalanan tampak macet karena banjir. Papi Jordan pun memilih jalan lain, melewati kawasan hutan yang sepi.

Di tengah hujan, mobil yang dikemudinya melaju pelan, tapi tetap hati-hati. Naina tenggelam dalam alunan lagu yang diputar, menikmati tiap nada. Hingga tiba-tiba cahaya lampu mobil menyorot seekor rubah kecil tergeletak di tengah jalan. Nyaris saja mobil Papi Jordan menabraknya.

"Shit!" Dia mengumpat setelah berhasil menginjak rem.

"ada apa, Pi?"

"Ada rubah tergeletak, sayang. Kamu tunggu di sini ya!"

Pria itu keluar, hendak memindahkan rubah sebelum melanjutkan perjalanan. Tapi Nainara juga ikut turun tak mengindahkan perintah sang papi sebelumnya, gadis kecil itu berlari mendekat.

Seekor rubah putih tergeletak di depan sana, tampak kasihan.

“Mati, Pi?” tanya Nainara kecil, menatap sang papi, lalu menatap rubah itu.

“Masih hidup, sayang. Papi taruh di sana dulu, ya. Kamu masuk mobil dulu,” jawab pria itu sambil mengangkat tubuh rubah dan hendak membawanya ke pinggir jalan.

Namun suara Nainara kecil kembali terdengar.

“Ya Allah, kasihan… Pi, kalau dia di situ, nggak makan dong. Nanti ujung-ujungnya mati,” ucapnya, air mata bercampur dengan hujan yang menetes di wajahnya.

“Nah, itu nanti urusan takdir, sayang,” jawab sang ayah santai.

“Ih, papi mah… begini saja, Naina bawa pulang rubahnya, di rawat. Biarkan dia hidup, Pi. Kasihan,” pinta gadis kecil itu, yang memang memiliki rasa empati tinggi.

Tak ingin membuat putrinya sedih, Papi Jordan akhirnya mengiyakan. Mulai hari itu, sampai tiga hari berikutnya, Nainara benar-benar telaten merawat rubah itu hingga sembuh total.

Saat rubah sudah sembuh, ia dan Papa Jordan membawanya kembali ke tempat semula. Nainara berpikir, mungkin induk rubahnya sedang mencarinya.

Raut Naina menegangkan, campuran antara rasa tanya dan memori yang kembali menghantui masa lalu. Segala kilasan itu berputar di benaknya, sampai akhirnya semuanya terhenti. Julian membuka matanya, lalu tersenyum manis ke arahnya.

“Jadi… rubah itu… kamu?” Nainara bertanya, masih kaget dan sulit mempercayai apa yang baru saja dilihatnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Nah loh james pindah kemana tuh
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: James: mungkinkah ke negeri dongeng🤣
total 1 replies
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Dih dasar orang ga da kerjaan mo nyulik anak orang segala 😅
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Hhhmmm mencurigakaann 🤔🤔
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ: Aih salah ya 🤣 itu si klaron, yg tadina disukain sama naina
total 4 replies
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Hadeuuh napa julian na lemah coba /Shame/
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ: Waduh 😂
total 4 replies
Nany Susilowati
berangkat naik motor pulang naik mobil kemana tuh motor...?????
Kusii Yaati
ada ya pembantu model kayak gitu,berasa yang punya rumah 🙄
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: mungkin karena berpikir sudah lama tinggal di situ kali ya kak, jadi semaunya dia...
total 1 replies
Kusii Yaati
siapa kah sosok Julian ini kenapa misterius sekali 🤔
Kusii Yaati
itulah sifat buruk manusia...di kasih kepercayaan bukannya bersyukur tapi malah nglunjak pengen menguasai 🙄
Kusii Yaati
mampir Thor 😁
uni_riva
kmna ya julian
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Haaahhh ko julian
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ: Napa bisa gitu thor
total 2 replies
Ridwani
👍👍👍👍👍👍👍👍👍
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Kira2 kalo rubaj na ga di balikin ketempat semula kisahna bakal gimana ya
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ: Masih itu, kecuali dia bertapa digunung ciremai 😄
total 4 replies
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Itu si kalron pasti nyariin
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Ga dapet undangan ko bisa masuk /Facepalm/ emang urat malu na si kalron tuh udah putuss tuuss
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Ahirna menampakan wujud aslina juga
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Ooh gitu toh, lah ko lemah
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Mata2 rumah itu tu pasti
uni_riva
lanjut lg thoorr
uni_riva
julian jujur aja sama naina,,,kyak nya kalung yg wkt itu di curi pembantu naina itu psti ada hubungan nya sama keselamatan Julian yaa.
⧗⃟ᷢʷ Ñåñā💜: kayaknya kak😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!