Setelah mati karena habis usia, Lu Tian mendapati dirinya terbangun di tubuh seorang pemuda miskin yang merupakan seorang lulusan ujian negara tingkat dasar di desa Yekhong.
Tidak ada harta, tidak ada ladang dan rumah tidak layak huni. Bahkan untuk makan pun hanya mengandalkan sayur liar dan air sumur.
Ditengah itu, bahkan peraturan pemerintah menambah beban nya untuk memiliki istri, jika tidak maka dia harus menjadi pekerja rodi?
Dengan kemampuan dan pengalaman nya sebagai orang kaya generasi pertama yang memulai dari tanah basah hingga teknologi maju. Lu Tian tidak khawatir untuk hidup, mendapatkan sistem yang hanya memperlihatkan statistik? Bukan masalah besar, gunung di desa ini penuh dengan sumber daya!
Tetangganya. "Awalnya dia hanya seorang sarjana rendah yang miskin, setelah memiliki istri dia mendapatkan uang banyak. Memberikan alasan itu hasil menjual herbal dari gunung? Saya sulit percaya"
#Dibuatawal17Agustus2025
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAS( BY.AR), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Bibi-bibi itu melihat Lu Tian mengeluarkan sesuatu, mangkok yang lumayan besar dengan sesuatu yang menggugah selera di dalamnya.
"Saya bisa memberikan bibi-bibi mencicipi masakan saya." Lu Tian meletakkan nya di atas bangku yang mereka duduki sambil mempersilahkan mereka untuk mencobanya.
"Apa ini, sepertinya bukan daging tapi kulit?"
"Apapun itu ini sangat harum, saya tidak sabar... " Seorang Bibi tidak sabar dan langsung mengambil sepotong dan memasukkan nya ke dalam mulutnya.
Bibi tua Zheng memelototinya. "Kamu sudah tua, menjadi senior tapi malah meminta makanan dari junior! Apakah kamu tidak punya malu!! "
"Bibi, saya yang ingin memberikan nya untuk di coba. Bibi juga tolong coba dulu ya" ucap Lu Tian dengan penampilan wajah ramah.
"Bibi Zheng, ini adalah usus bab1! Astaga, saya tidak tahu mengapa tidak ada bau tidak sedap di sini. Hanya ada bau harum yang menggoda!" Dia berniat mengambil satu lagi, namun Bibi tua Zheng ngepak tangan nya.
"Apa? Mau ambil lagi?!"
Wanita itu mengambil kembali tangan dengan cemberut. "Bibi, kamu sama saja seperti mertua saya. Tidak bisa melihat saya makan makanan enak, ini kan di berikan Lu Tian untuk kita semua coba, kamu tidak boleh mengambil nya sendiri ya... "
Bibi tua Zheng memelototinya, "Kamu pikiran aku rakus apa?!"
"Bibi, tenanglah. Sebenarnya ini adalah resep yang saya buat sendiri untuk hidangan usus. Selama ini masakan usus sangat bau dan sulit di olah, jadi jika dengan resep ini Bibi-bibi semuanya menyukai nya. Saya tidak akan pelit untuk memberi tahu cara menghilangkan bau usus" Ucap Lu Tian.
Alasan sebenarnya dia tinggal lebih lama dan bahkan bersedia memberikan hidangan usus yang awalnya untuk kepala desa kepada Bibi-bibi ini adalah tentu saja selain mereka terlihat orang yang cukup baik untuk memiliki hubungan baik juga untuk mencari dukungan, mereka terlihat bukan orang lemah yang mudah di tindas di desa ini, terutama Bibi tua Zheng.
Jadi jika semisal ada pengganggu desa yang menganggu keluarga nya, maka dia Bibi tua Zheng dan sircle nya bisa membantu nya membela.
Semula tatapan Bibi tua Zheng yang ragu kini hilang, tergantikan dengan raut terkejut. "Benar-benar usus?"
"Dia mengambil sepotong dan memasukkan nya ke dalam mulutnya, dan rasanya benar-benar meledak.
Dia yang segera sadar pun memberikan yang lainnya untuk mencoba.
" Astaga, ini benar-benar usus?! "
"Ini seperti hidangan surga, rasanya sangat... Uh, enak sekali!" Dalam beberapa detik isi mangkok mulai berkurang dan kemudian habis tidak tersisa.
"Lu Tian, apakah... Kamu benar-benar bisa memberi tahu cara untuk menghilangkan bau busuk usus ini?" Tanya Bibi tua Zheng dengan ragu. Meskipun sangat menggiurkan, dia masih sadar itu bisa menjadi resep ataupun rahasia. Lu Tian bisa saja mendirikan usaha makanan usus dan mendapatkan untung.
Lu Tian mengangguk. Dia berjalan mendekat untuk duduk, namun sebelum nya memberikan tempat untuk istrinya terlebih dahulu untuk duduk.
Bibi-bibi itu melihat nya hanya terbatuk kecil, bahkan saat mereka menjadi pengantin baru dengan suami mereka pun, suami mereka tidak pernah memperlakukan mereka semanis dan seromantis ini.
Saat Lu Tian mulai bicara dan menjelaskan, para Bibi memasang telinga mereka dengan cermat. "Jadi sebenarnya, saat usus di cuci bersih perlu di tambahkan sesuatu yang asam seperti jeruk hijau ataupun jika tidak Bibi-bibi semua bisa menggunakan jahe ataupun abu gosok tanaman"
"Apa? Abu tanaman? Beneran bisa?"
"Kalo Lu Tian bilang begini, ya mungkin memang bisa!"
Lu Tian melanjutkan. "Jika dengan abu tanaman, perlu di gosok dengan kuat untuk menghilangkan bau. Namun jika menggunakan jahe ataupun buah asam, usus perlu di lumuri secara merata dan di gosok-gosok kecil."
"Tentu saja, Bibi juga dapat menggunakan ketiganya untuk membuat bau busuk usus benar-benar menghilang"
Setelah mendengarkan penjelasan dari Lu Tian, mereka para Bibi seperti tercerahkan dan benar-benar bersemangat.
"Jika ini benar, maka keluarga saya bisa memakan hidangan daging hampir setiap hari! "
"Benar, usus hewan sangat tidak di inginkan oleh penjual daging bahkan bisa sampai di buang. "
"Beli pun kadang hanya 3 atau 5 sen, bisa dapat banyak"
"Saya tidak sabar, ingin segera memberi tahu mertua saya... Saya pergi dulu! "
"Saya juga, ingin segera pergi ke pasar untuk membuatkan hidangan usus untuk suami dan anak saya! "
Satu persatu mulai pergi dengan antusias, tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada pemberi cara (Lu Tian).
Setelah melihat satu persatu mereka pergi, Lu Tian dan Long Ye juga mulai pamit untuk pergi. Mereka juga masih harus pergi ke rumah kepala desa untuk menjaga hubungan.
Kurang dari sepuluh menit, mereka berdua akhirnya sampai di rumah kepala desa. Rumah kepala desa adalah rumah yang paling baik dari rumah-rumah di desa.
Lantai ubin biru dan atap genteng yang sepertinya terbuat dari tanah liat yang benar-benar kokoh dan kuat. Dinding Adobe yang rapi, berbeda jauh dengan rumah-rumah orang desa.
Pertama mendekati halaman mereka langsung bertemu dengan kepala desa. "Lu Tian? Ayo masuk... "
Kepala desa melihat nya, dan dengan baik menyambutnya. Bagaimanapun Lu Tian adalah Xiucai satu-satunya di desa, meskipun miskin karena dia orang terpelajar juga harus di hormati.
Terlebih dia juga ingin menyekolahkan cucunya, mungkin sekali-kali bisa meminta bantuan Lu Tian.
Maka mereka duduk di ruang tamu, kursi yang terbuat dari kayu. Meskipun tidak ada hiasan mewah namun tetap memiliki sandaran yang kokoh.
"Paman kemarin saya memiliki keberuntungan besar dan mendapatkan babi hutan, saya ingin membagi nya kepada paman. " Ucap Lu Tian langsung kepada tujuan nya.
"Oh astaga... Kamu benar-benar baik, ingat kepadaku"
Lu Tian tersenyum. "Saat saya masa-masa sulit juga, paman baik kepadaku dan memberikan saya sumbangan beberapa kali. Maka sudah sepantasnya saat saya memiliki sesuatu untuk ingat membalas nya"
Li Xicai mengangguk puas, Lu Tian benar-benar tidak mengecewakan. Tidak sia-sia dia menolong nya, pikirnya.
Lu Tian mengeluarkan daging yang tersisa di keranjang nya, itu ada tiga potong besar. Dengan setiap potongan memiliki berat sekitar 2 kati.
Li Xicai melihat nya mengangguk semakin puas, lalu meminta istrinya untuk mengambilkan keranjang untuk menyimpannya.
Istri Li melihat itu daging dan kemudian memberikan senyuman ramah kepada Lu Tian dan Long Ye, kemudian pergi membawanya.
Mereka, Li Xicai dan Lu Tian mengobrol selama beberapa waktu. Long Ye tetap di sisi Lu Tian mendengarkan dengan patuh. Hingga akhirnya setelah merasa cukup basa-basi, Lu Tian langsung segera mengutarakan niat nya yang lain.
***
Berikan like, dan komentar sebanyak-banyaknya~
Author buatnya malem² lagi nundutan lagi, benerin revisi gak ada mood~