Sungguh malang nasib seorang Mylea Canssandra Shin.
ia harus kehilangan bayi dalam kanduangannya dan menjalani perawatannya sendirian di rumah sakit paskah kegugurannya.
Tak cukup sampai di sana,
keluarga sang suami meminta suami Cassandra untuk menceraikannya.
dalam keputusasaannya, ia justru membuat seorang laki laki kehilangan istrinya dan seorang bayi kehilangan ibunya.
bagaimana nasib Cassandra ketika laki laki itu menuntut keadilan kepadanya tanpa mau mengerti kondisinya......
cerita baru aku.....
" SEBATAS IBU SUSU UNTUK ANAKMU "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20 takdir baru Mylea
Di sebuah ruang perawatan intensif sebuah rumah sakit swasta terbesar dan termewah di kota ini.
Seorang perawat nampak dengan wajahnya yang berseri seri terlihat sedang membersihkan tubuh pasiennya.
" di mana aku...?! " seorang wanita yang telah terbaring tak sadarkan diri hampir satu bulan lebih lamanya nampak kebingungan menatap seisi ruangan yang bercat putih di sekitarnya.
Semalam dia baru mulai sadar, wanita itu menggerak gerakkan jemari tangannya juga kakinya.
Namun itu tak lama sebelum akhirnya ia kembali kehilangan kesadarannya.
Dan siang ini,
Dia yang tak lain adalah Mylea Cassandra Shin kembali tersadar.
Dan kali ini....ia benar benar tersadar dan telah kembali dari komanya.
Tim dokter telah memeriksanya dan memang menyatakan Mylea benar benar telah tersadar dan berhasil melewati masa kritisnya.
" nona...anda benar benar sudah sadar sekarang..." perawat yang bertag name Sarah itu terlihat begitu antusias melihat kesadaran Lea.
Jelas saja,
Selama hampir satu bulan lebih ini, dirinyalah yang memang di beri tugas untuk merawat secara khusus Mylea.
Maka tak heran jika ia diam diam memiliki ikatan emosional dengan Mylea.
" suster...di mana aku ?! " tanya Lea lagi masih menatap ke seluruh ruangan dengan nanar.
" anda di rumah sakit nona, sudah hampir satu bulan lebih anda tidak sadarkan diri..." terang perawat itu sambil menggenggam jemari Lea yang masih terasa dingin.
" rumah sakit ?! " cicit Lea.
" ya...di rumah sakit "
" dokter Liam...apa dokter Liam yang merawatku ?! Apa rahimku kembali bermasalah ?! " tanya Lea lagi sambil menatap dalam kepada suster Sarah walau tatapan matanya masih nampak kuyu dan sendu.
Sementara suster Sarah menjadi bingung ketika Lea menyebut nama dokter Liam.
Sedangkan di rumah sakit ini tidak ada dokter dinas yang bernama dokter Liam.
" maaf nona, saya tidak tahu nama yang anda maksud...tapi dokter yang merawat anda adalah dokter Tracy beserta timnya " jelas suster Sarah.
Lea terdiam,
Tatapan matanya kembali menatap nanar ke sekeliling ruangan.
Ruangan ini memang terasa sangat asing baginya, tak satupun sudut di ruangan ini yang ia kenali.
Dan apa katanya tadi...
Dokter Tracy ?! Ia tak merasa pernah mendengar nama itu.
Bersamaan dengan itu, tiba tiba pintu ruangan perawatannya terbuka.
Beberapa orang berjaz putih segera masuk dan mendekat ke arah brankar Lea.
Suster Sarah segera melipir kesamping.
Lea menatap satu persatu orang orang itu, dan ia pun tak mengenali satupun wajah dari mereka.
Mata Lea terus bergerak hingga tatapan matanya bertabrakan dengan tatapan mata seseorang yang berdiri di belakang orang orang itu.
Tatapan mata dari seraut wajah dingin dan kaku yang juga sama sekali tak ia kenali.
Tubuh Lea seketika terasa meremang kala ia menyadari tatapan seseorang itu begitu tajam kepadanya.
Tatapan mata itu sungguh begitu tajam bagai belati tajam yang seolah siap mengoyak dirinya.
Tatapan mata yang menyiratkan kebencian.
Lea segera memutus tautan mata keduanya dan melempar pandangannya ke tempat lain.
" selamat siang menjelang sore nona...apa kabar anda saat ini.
mari kita periksa kondisi anda saat ini " seorang dokter wanita dengan rambutnya yang berwarna pirang tersenyum sambil melangkah mendekat ke arah brankar Lea.
Tapi sungguh senyum dan keramahan dokter berambut pirang itu tidak bisa membuat seorang Mylea menjadi tenang.
Wanita itu sedikit menggeser posisinya yang saat ini masih terbaring dan agak menjauh,
Tatapan tak bersahabat seseorang tadi cukup membuatnya takut dan tremor.
Tak pernah sekalipun ia mendapat tatapan semengerikan itu dari seseorang seumur hidupnya, meski itu dari salah satu keluarga Reyhan sekalipun.
" tidak..aku tidak mau di periksa anda, dokter Liam...aku mau di periksa dokter Liam.
Dia yang selama ini memeriksaku " cicit Lea dengan raut wajah tak tenang dan gelisah.
Sontak penolakan wanita itu membuat dokter cantik bertag name Tracy Calya itu mengerutkan keningnya dan beralih menatap kepada rekan rekannya yang lain.
Dan tentu saja, tatapan mata dokter Tracy membuat rekan rekannya yang lain saling memandang tak paham.
" nona...
di rumah sakit ini tidak ada dokter dengan nama yang anda sebutkan tadi berdinas di sini " jawab dokter Tracy kemudian dengan lembut.
Lea mengangkat alisnya penuh tanya.
" kenapa aku bisa berada di sini ?! " cicitnya lagi kemudian.
Dokter Tracy beralih menatap suster Sarah.
" saya belum mengatakan semuanya dokter, nona ini baru benar benar sadar siang ini bukan ?! " jelas suster Sarah seolah paham arti tatapan dokter Tracy.
" buat dia mengerti lebih cepat, aku tidak suka drama seperti ini..."
Tiba tiba suara barinton dari seseorang yang terdengar sangat dingin menggema di seluruh ruangan.
Seketika suasana ruangan perawatan itu menjadi begitu mencekam.
Hampir semua orang di ruangan itu sontak menundukkan kepalanya demi mendengarkan ucapan seseorang itu kecuali Lea.
Wanita itu kembali menatap pemilik suara barinton itu. Untuk yang kedua kalinya,
Mata keduanya saling bertautan.
" kau segera laporkan perkembangannya Tracy...." lanjut suara itu lagi masih dengan menatap tajam dan dingin kepada Lea hingga akhirnya seseorang yang merupakan pemilik dari suara itu memutus tautan matanya dengan Lea lebih dulu dan kemudian memutar tubuhnya melangkah keluar dari ruangan itu dengan di ikuti seseorang di belakangnya.
Sementara Lea masih terus mengikuti kepergian seseorang itu dengan tatapan penuh tanya.
( siapa dia ?! Apa hubungannya denganku ?! Kenapa tatapan matanya seperti itu padaku....?!? )
cicit Lea di dalam hati.
" baik presdir..." jawab dokter Tracy.
Setelah kepergian Ryu dari ruangan itu, suasana ruangan yang tadi terasa begitu mencekam secara perlahan mulai mencair.
Dokter Tracy kembali beralih menatap kepada Lea.
Wajah wanita itu kembali terlihat ramah. Sambil tersenyum dokter itu kemudian duduk di kursi yang ada di sisi brankar Lea.
Tangan dokter Tracy terulur meraih tangan Lea dan mulai memeriksa denyut nadi wanita itu.
" siapa namamu nona ?! " tanya dokter Tracy kemudian kepada Lea dengan ramah.
" kenapa aku bisa di sini dokter ?! Apa yang sudah terjadi padaku ?!? " bukannya menjawab, tapi Lea justru balik bertanya.
Sekali lagi dokter Tracy tersenyum ramah.
" jawab dulu pertanyaanku agar aku bisa lebih mudah memanggilmu " jawab dokter Tracy.
" Mylea...." jawab Lea singkat.
" baiklah...bagaimana seharusnya aku memanggilmu ?! nona Mily....?! Nona Lea....?! Atau...."
" Lea saja, panggil aku Lea saja...."
" ok...Lea...sesuai keinginanmu, aku akan memanggilmu Lea..." jawab dokter Tracy kemudian.
Jangan Nyesel ya ryu km nanti,belum tahu dia caca itu siapa??
balas aja..
biar tau rasa..
😀😀😀❤❤❤❤
❤❤❤❤❤❤
crash damuel sedang disiksa ama Ryu...
❤❤❤❤❤❤❤
❤❤❤❤❤
apakah mereka pernah bertemu sebelumnya???!???
Penasaran siapa yg ndorong dia,sampai jatuh gini?