Sudah merasakan hidup nyaman di dunia misi yang lama bertahun-tahun, setelah tiba-tiba sistem menghilang dan tidak dapat dihubungi.
Namun tiba-tiba saja Xia An Yi terbangun dan sudah berada di dalam tubuh orang yang berbeda.
Lanjutan selengkapnya, bisa langsung baca saja ya Kakak😁.
Jangan pelit buat kasih like dan komentarnya setelah membaca ya Kakak. Terima kasih😉.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tujuh belas
Saat ini Putra Mahkota bersama Pangeran ketiga tengah berada di dalam sebuah rumah makan, mereka terlihat duduk berhadapan dengan beberapa hidangan di depan mereka.
"Bagaimana kabar Kakak Putra Mahkota?" Jing Sheng Yun seraya menuangkan teh ke dalam gelas milik Putra Mahkota.
"Aku baik. Sudah sangat lama adik ketiga tidak kembali, apakah kali ini adik akan ke istana dan bertemu dengan Ayah juga Ibu Ratu?"
Jing Sheng Yun tersenyum, "Sepertinya tidak, saya datang kemari karena beberapa hal. Dan akan segera kembali ke perbatasan,"
"Adik ketiga, apa kau..."
"Kakak, saya dengar Nona Xia pertama berkata jika Kakak dan adiknya cukup dekat. Apakah dia akan menjadi Permaisuri kelak?"
"Hahaha, jangan dengarkan itu! Aku tidak sedekat itu dengan Nona Xia kedua,"
Jing Sheng Yun hanya mengangguk.
Putra Mahkota menatap Pangeran ketiganya, "Adik, apakah kau mengenal Nona Xia?"
"Ini adalah kali kedua kami bertemu, dan kebetulan saya di sini karena dia,"
"Karena dia?"
"Benar, saya memiliki urusan dengannya,"
"Jika boleh aku tahu, apa itu?"
"Kakak tidak perlu khawatir, ini bukan hal yang besar,"
Putra Mahkota menatap Pangeran ketiga dengan waspada, bagaimanapun saat ini dia sedang memulai pendekatan kembali dengan Xia An Yi, dan kedatangan Jing Sheng Yun membuatnya tidak tenang.
"Bagaimana dengan perbatasan utara?" ucap Putra Mahkota sambil mengambil gelas teh miliknya.
"Semuanya masih terkendali seperti sebelumnya,"
"Itu bagus,"
Jing Sheng Yun menatap Putra Mahkota, tidak biasanya kakaknya itu menanyakan perihal perbatasan, juga tidak biasanya dia keluar dari istana begitu lama. Karena sebelum dia pergi ke perbatasan dulu, Putra Mahkota sangat enggan meninggalkan istana kerajaan.
"Sepertinya sebentar lagi akan ada hal yang menarik, sayangnya aku tidak dapat melihatnya,"
...----------------...
Tuan Xia menatap kotak yang diberikan oleh Xia An Yi sebelumnya.
"Aku mendengar ketika di perjamuan melihat bunga, Lu Mei membuat keributan yang membuat Putri Qian dan Putra Mahkota terkejut. Tapi Putra Mahkota menitipkan ini pada An Yi untuknya, apa maksud Putra Mahkota dengan ini?" gumam Tuan Xia.
Tuan Xia memang tidak menghukum Lu Mei dengan berat, setelah mendengar jika anaknya itu membuat keributan di istana, karena saat itu selir Xia segera membela Putri tersayangnya.
Kotak yang diberikan oleh An Yi diletakkan di atas meja, Tuan Xia akan memberikan kotak itu ketika dia sudah selesai memberi Lu Mei hukuman yang cukup ringan.
Sementara Tuan Xia hanya bisa memikirkan tentang kotak itu, di luar kediaman orang-orang sudah mulai membicarakan sikap Xia Lu Mei dan selir Xu pada An Yi.
Orang-orang yang secara langsung melihat kejadian tanpa henti membicarakan hal itu, mereka benar-benar tidak percaya jika wanita yang terkenal baik dan beretika, berani memukul dan menghina An Yi yang tidak lain anak sah keluarga Xia, di depan mereka.
Di dalam kamar Nyonya Xia, Tu Tu muncul di samping An Yi, setelah dia mencampurkan bahan obat untuk Nyonya Xia, dan mengawasi Dawei saat dia merebus obat itu.
[Nona, saat ini sudah tersebar berita tentang Xia Lu Mei dan Selir Xu yang memukul dan menghina Anda, di luar kediaman].
"Itu bagus, biarkan mereka terus membicarakannya. Akan lebih baik lagi jika Ratu yang ada di istana juga mendengarnya,"
[Oh iya Nona, saat ini Putra Mahkota bersama dengan Pangeran ketiga sedang berada di restoran].
"Jing Sheng Yun itu, apakah dia akan tetap di kota Yang ini sampai semua urusanku selesai?"
[Nona, bukankah lebih baik kau berbicara dengan Pangeran ketiga itu, agar dia kembali ke istana lebih dulu?]
"Untuk apa? Sudah lebih dari lima tahun dia ada di perbatasan, dan Raja Jing tidak memperdulikannya. Jika aku melakukannya, itu hanya akan membuatku mempunyai masalah dengan Jing Sheng Yun,"
"Terlebih aku harus membuat dia menyukaiku, agar aku bisa menyelesaikan misi rahasia yang baru saja terbuka,"
Dawei berjalan sambil membawa baki berisi semangkuk obat.
"Nona, obat untuk Nyonya sudah siap," ucap Dawei yang baru saja masuk.
An Yi menatap obat yang dibawa oleh Dawei.
[Aku sudah mengawasi Pelayanmu saat merebus obat itu.Tidak ada seorang lain yang memasukkan bahan apapun ke dalamnya, kecuali bahan obat yang aku masukkan sendiri].
"Kerja bagus, Tu Tu,"
An Yi meraih tangan Nyonya Xia, "Ibu, bangunlah. Kau harus meminum obatmu terlebih dulu,"
Pelayan Nyonya Xia dan Dawei melihat bagaimana An Yi membangunkan Ibunya, terlihat begitu lembut.
Perlahan kedua mata Nyonya Xia terbuka.
"Yi'er, apakah kau sudah lama berada di sini?" ucap Nyonya Xia.
"Tidak, Ibu. Yi'er baru saja datang,"
An Yi tentu tidak ingin membuat Ibunya merasa bersalah, karena menemaninya cukup lama di kamar itu. Karena itu An Yi berbohong, jika dia baru saja berada di sana.
"Ibu, minumlah obat ini! Kau harus segera pulih," An Yi mengambil mangkuk berisi obat dari atas baki.
"Kau anak yang sangat baik dan berbakti,"
"Ibu, saat ini Ibu sedang sakit. Tentu saja Yi'er harus menjaga Ibu, agar Ibu dapat segera pulih seperti sebelumnya,"
Nyonya Xia mengangguk.
Dibantu oleh pelayannya, Nyonya Xia mencoba untuk duduk.
"Minumlah perlahan, Ibu," An Yi memberikan mangkuk obat pada Nyonya Xia.
"Baik, baik,"
Nyonya Xia meminum obat yang diberikan oleh An Yi.
"Ibu, selain obat yang Ibu minum. Yi'er juga akan memberikan obat lainnya pada Ibu, tetapi itu akan Yi'er berikan sendiri sebelum Ibu beristirahat nanti malam," ucap An Yi.
"Apakah kau menemui Tabib lagi hari ini?"
"Ibu jangan khawatir, Ibu hanya harus beristirahat dan mendengarkan Yi'er,"
Nyonya Xia menatap An Yi dengan lekat, selama beberapa bulan mereka tidak begitu dekat. Nyonya Xia berpikir jika An Yi tidak akan lagi peduli padanya, namun hari ini hatinya merasa hangat, melihat apa yang dilakukan oleh putrinya itu.
"Beberapa hari ke depan mungkin akan sedikit lebih dingin. Bibi, tolong bantu Ibu mandi lebih awal. Mandi ketika matahari telah terbenam, akan membuat tubuh Ibu mudah dingin, dan akan membuatnya sulit untuk tidur," An Yi menatap pelayan Nyonya Xia.
"baik Nona, saya mengerti,"
An Yi mengangguk.
Nyonya Xia hanya tersenyum melihat perhatian yang putrinya berikan untuknya.
Setelah Nyonya Xia meminum obatnya dan kembali beristirahat, An Yi dan Dawei pun keluar dari kamar itu.
An Yi dan Dawei berjalan ke arah tempat tinggal mereka, yang berada di seberang taman kediaman Xia.
"Nona, ketika saya menjaga Nyonya di kamarnya. Saya mendengar suara keributan di halaman, apa yang telah terjadi?" ucap Dawei.
"Tidak ada yang penting, hanya dua orang yang mencoba membuat kediaman Xia ini terkenal di luar,"
"Membuat kediaman Xia terkenal di luar?"
"Kau tidak perlu memperdulikannya, aku sangat lelah hari ini dan akan tidur siang setelah makan,"
"Jika begitu, saya akan menyiapkan makanan untuk Anda terlebih dulu,"
An Yi mengangguk, lalu masuk ke dalam kamar. Sementara Dawei pergi ke arah dapur.