NovelToon NovelToon
Jodoh Si Gadis Pipi Merah

Jodoh Si Gadis Pipi Merah

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Konflik etika / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Identitas Tersembunyi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:13.8k
Nilai: 5
Nama Author: Amaryllis zee

Kamala Jayanti, gadis malang yang terlahir dengan tanda lahir merah menyala di kulit pipinya dan bekas luka di bawah mata, selalu menyembunyikan wajahnya di balik syal putih. Syal itu menjadi tembok penghalang antara dirinya dan dunia luar, membentengi dirinya dari tatapan penuh rasa iba dan cibiran.

Namun, takdir menghantarkan Kamala pada perjuangan yang lebih berat. Ia menjadi taruhan dalam permainan kartu yang brutal, dipertaruhkan oleh geng The Fornax, kelompok pria kaya raya yang haus akan kekuasaan dan kesenangan. Kalingga, anggota geng yang penuh teka-teki, menyatakan bahwa siapa yang kalah dalam permainan itu, dialah yang harus menikahi Kamala.

Nasib sial menimpa Ganesha, sang ketua geng yang bersikap dingin dan tak berperasaan. Ganesha yang kalah dalam permainan itu, terpaksa menikahi Kamala. Ia terpaksa menghadapi kenyataan bahwa ia harus menikahi gadis yang tak pernah ia kenal.

Titkok : Amaryllis zee
IG & FB : Amaryllis zee

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amaryllis zee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghilang

Bi Mina jalan tergesa-gesa menuju ke ruang rawat Kamala. Ia ditugaskan untuk menjemput Kamala di rumah sakit.

Bi Mina membuka pintu, ia melihat Kamala sedang duduk di atas brankar dan rupanya jarum infus sudah dilepas.

“Non Kamala,” panggil Bi Mina melihat Kamala menundukkan wajahnya. Suaranya lembut dan penuh kasih sayang. Ia merasa sedikit sedih melihat keadaan Kamala yang masih terlihat lemah.

“Bibi, kenapa datang kesini?” tanya Kamala menoleh pada Bi Mina.

“Bibi disuruh Tuan Ganesha untuk jemput Non Kamala,” jawab Bi Mina.

“Bibi gak usah capek-capek kesini, aku bisa pulang sendiri,” ucap Kamala tidak tega melihat Bi Mina yang sudah berusia 50 tahun datang menjemputnya.

Kamala merasa bersalah telah menyusahkan Bi Mina. Ia ingin mengatakan pada Bi Mina bahwa ia bisa pulang sendiri, namun ia tahu bahwa Ganesha pasti akan marah jika ia menolak permintaannya.

“Bibi gak capek, Non. Yu kita pulang, Bibi sudah masak makanan kesukaan Non,” kata Bi mina.

“Emangnya bibi masak apa?” tanya Kamala.

“Bibi sudah masak rawon,” jawab Bi mina.

Mendengar kata rawon membuat Kamala ngiler, karena sejak pagi sampai sore ia makan khas rumah sakit yang membuatnya enek.

“Aku gak sabar ingin menikmatinya,” seru Kamala. Ia merasa sangat lapar dan ingin segera menikmati masakan Bi Mina. Ia berharap bisa segera sampai di rumah dan menikmati masakan lezat buatan Bi Mina.

*****

Bi mina mengantarkan Kamala ke kamarnya. Ia menuntun Kamala dengan lembut menuju ke ranjang dan membantu Kamala berbaring. Setelah memastikan Kamala baik-baik saja, bi mina keluar kamar dan tidak lupa ia mengunci kamar Kamala dari luar.

Mendengar bi mina mengunci pintu kamarnya dari luar, Kamala bergegas berjalan ke pintu dan mencoba membuka pintu.

"Bi kenapa pintunya di kunci?" tanya Kamala. Ia merasa sedikit bingung dan takut dengan perilaku Bi Mina yang mengunci pintu kamarnya. Ia berharap Bi Mina segera membuka pintu kamarnya.

“Maaf, Non. Bibi hanya menjalankan tugas dari Tuan Ganesha,” jawab Bi mina sedih. Ia sebenarnya tidak tega mengunci Kamala tapi ia tidak bisa membantah perintah Ganesha. Ia berharap Kamala bisa memahami keadaannya.

“Ih Bibi. Jangan dengarkan ucapan dia, aku gak akan pergi ke mana-mana,” papar Kamala. Ia berusaha menenangkan dirinya dan menjelaskan pada Bi Mina bahwa ia tidak akan kemana-mana.

“Maaf, Non.” Bi Mina pergi meninggalkan kamar Kamala. Ia merasa sedih harus meninggalkan Kamala dalam keadaan seperti ini.

Kamala memukul pintu dengan sangat keras …. ”Ganesha!” jerit Kamala dengan nafas yang naik turun. Ia merasa sangat marah dan kecewa dengan perlakuan Ganesha yang menguncinya di kamar. Ia berharap Ganesha segera datang dan membuka pintu kamarnya.

******

Tiara celinguk memperhatikan rumah Kamala, lalu ia memencet bel. Ia merasa sedikit cemas menunggu pintu dibuka. Ia berharap Kamala baik-baik saja.

Tiara sengaja datang ke rumah Kamala, karena ia sangat khawatir dari semalam Kamala susah dihubungi dan hari ini juga Kamala tidak datang ke kampus. Ia takut terjadi sesuatu pada Kamala, takut jika mama angkatnya berbuat sesuatu pada Kamala.

Renata membuka pintu ketika ada seseorang yang memencet bel. Saat melihat siapa yang datang ia mendengus memperlihatkan tatapan tidak suka dengan kehadiran Tiara. Ia merasa tidak suka dengan kehadiran Tiara di rumahnya. Ia berharap Tiara segera pergi dari rumahnya.

“Ada keperluan apa kamu datang kemari?” tanya Renata sambil melipat kedua tangannya di dada. Ia berusaha terlihat ketus dan tidak bersahabat.

“Maaf Tante. Aku cuma mau ketemu Kamala, karena Kamala tidak masuk kampus,” jawab Tiara. Ia berusaha menjelaskan alasan kedatangannya dengan sopan.

“Kalau mau ketemu si gadis buruk rupa, ngapain datang kemari!” pekik Renata. Ia merasa sangat marah dengan kehadiran Tiara di rumahnya.

“Ini kan rumah Kamala, Kamala pasti ada di rumah kan?’ timpal Tiara. Ia merasa sedikit terkejut dengan perkataan Renata. Ia tidak menyangka tante Renata akan berbicara sekasar itu.

“Apa kamu belum tahu atau pura-pura lupa? Kamala sudah tidak tinggal disini!” ketus Renata.

“Maksud Tante apa?” Tiara tidak mengerti dengan perkataan Tante Renata. Ia merasa bingung dengan perkataan tante Renata. Ia tidak menyangka Kamala sudah tidak tinggal di rumah itu.

“Kamala sudah menikah, dia tinggal sama suami miskinnya!” jelas Renata.

“Pergi sana. Jangan datang lagi ke rumah ini!” usir Renata. Ia menutup pintu dengan keras dan meninggalkan Tiara yang terkejut.

Tiara tidak langsung pergi, ia berdiri mematung, masih tidak percaya dengan perkataan Tante Renata. Ia merasa sangat terkejut dan sedih mendengar perkataan Renata. Ia tidak menyangka Kamala sudah menikah dan tinggal bersama suami miskinnya. Ia berharap bisa bertemu Kamala dan menanyakan keadaannya.

“Kamala, kenapa lo gak pernah cerita sama gue?” gumam Tiara sambil melangkah menuju ke mobilnya. Ia merasa sangat kecewa dengan Kamala yang tidak pernah bercerita tentang pernikahannya.

*****

Ganesha membuka pintu kamar Kamala, ia ingin memastikan gimana kondisinya sekarang. Ia merasa sedikit cemas dengan kondisi Kamala. Ia berharap Kamala baik-baik saja. Tapi setibanya di kamar Kamala, ia sama sekali tidak melihat keberadaan Kamala, kamarnya sepi.

“Kamala …!” panggil Ganesha sambil jalan menuju ke balkon, berharap jika Kamala ada di balkon tapi ia melotot melihat balkon juga sepi. Ia merasa jengkel dengan Kamala yang tiba-tiba menghilang.

“Anak sialan, buat gue susah saja!” gumam Ganesha sambil menutup pintu dengan keras. Ia merasa sangat marah dengan perilaku Kamala yang tidak menuruti perintahnya.

“Bi mina …!” panggil Ganesha dengan suara kencang. Ia berharap Bi Mina tahu keberadaan Kamala.

Bi Mina yang lagi menonton televisi bergejolak kaget, lalu ia bangkit dari duduknya, berjalan dengan cepat menghampiri Tuan Ganesha yang memanggilnya, tapi perasaannya tidak mendadak tidak enak.

Bi mina berdiri di depan Tuan Ganesha, “iya, kenapa Tuan?” Ia merasa sedikit takut dengan perilaku Ganesha yang terlihat marah.

Ganesha menatap Bi mina tajam, “Kamala dimana, Bi?”

“Non Kamala ada di kamar,” jawab Bi mina. Ia merasa sedikit takut dengan perilaku Ganesha yang terlihat marah.

“Kalau dia ada di kamar, saya tidak akan bertanya pada Bibi,” cetus Ganesha.

Bi Mina merasa bingung, apa mungkin Kamala kabur?

“Tadi sore saya sendiri mengantarkan Kamala ke kamar,” jelas Bi mina. Ia berusaha menjelaskan situasi dengan jelas.

“Tapi buktinya, Kamala tidak ada di kamar!”

Ganesha sudah merasa lelah mengerjakan pekerjaan di kantor dan sekarang Kamala menambah lelah, lelah mengurus Kamala yang tidak bisa diatur

Menghadapi Kamala yang tidak selugu saat pertama bertemu, sekarang , Kamala seperti burung yang dikeluarkan dari sangkarnya. Ia merasa sangat kecewa dengan perilaku Kamala yang tidak bisa diatur.

“Cari Kamala di sekitar rumah dan minta bantuan yang lainnya!” perintah Ganesha. Ia merasa sangat marah dengan perilaku Kamala yang menghilang tanpa beber kata. Ia melangkah pergi ke kamarnya, perlu membersihkan diri untuk menenangkan otaknya.

Sementara Bi mina dan pekerja yang lainnya, berpencar mencari Kamala. Mereka merasa sedikit takut dengan perilaku Ganesha yang terlihat marah. Mereka berharap Kamala segera ditemukan.

1
Femi Contesa
lanjutkan thor
🌟~Emp🌾
operasi aja bang, klu gak suka. kan punya duit banyak 🤣
Amaryllis zee: Benar sekali
total 1 replies
🌟~Emp🌾
tuh kaan,, walau cuma kuli aja tampang nya udah bikin klepek2 apalagi kuli bohongan 🤣
🌟~Emp🌾
Smoga aja, tukang bangunan jadi kontraktor 🤲😁
Amaryllis zee
He's ready. spirit too
Femi Contesa
the story is really exciting, sis, good luck to the writer, keep updating, okay?
Amaryllis zee
Iya siap. Nanti aku usahakan ....

Terimakasih sudah suka dengan cerita ini
Femi Contesa
ceritanya bagus banget
Femi Contesa
Bagus banget ceritanya tapi tolong dong updatenya jangan cuman 1 bab aja.
kalo bisa 2 atau 3🙏
Amaryllis zee
Gimana, dengan wajah baru Kamala? Apa memuaskan?
Maza
Double up terus thor
Amaryllis zee
Ikut semangat
Amaryllis zee
Aku aja yang buatnya sedih
Amaryllis zee
Namanya, Gamita. Masa Gamati 🙂
Ita Xiaomi
Maaf kk nama neneknya Gamita apa Gamati?
Ita Xiaomi
Sedih😢
Ita Xiaomi
Ayo Ganesha cintai Kamala dgn setulus hati jgn disakiti apalg dikhianati. Bahagiakan Kamala. Semangat.
Maza
Bagus
Baby sakinem
semangat thorr,aku suka sama karyamu.
jangan lama lama up nya dan banyakin up nya pls😭
Amaryllis zee: Ya siap . Jika di semangatin, akunya jadi makin cemangat
total 1 replies
Baby sakinem
seru thor ceritanya sampe bikin penasaran sama asal usul ganesha😭
Amaryllis zee: Kalau penasaran, baca terus ya ...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!