Alicia Sandra Hellypolter baru saja lulus SMA malah dinikah kan dengan pilihan ibu tirinya yang jahat. Alicia yang di kerap di panggil Cila yang sudah berharap agar bisa keluar dari keluarga Hellypolter malah berujung pergi ke neraka kedua bagi Cila. Padahal Cila sudah menderita di rumah nya sendiri ternyata Cila malah lebih menderita di rumah suaminya. Cila di campakkan oleh suaminya karena semua keluarga suami nya menganggapnya mandul padahal dirinya belum di sentuh oleh suaminya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbak mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
Setelah selesai makan pelayan kembali datang mengambil piring kotor.
"Kita harus menikah" Ucap Mark dengan tegas.
"Uhukk...uhukk...." Alicia langsung terbatuk batuk mendengar ucapan dari Mark yang membuat nya begitu terkejut.
"Aku tidak mau" jawab Alicia dengan cepat tak kalah tegas juga.
"Aku hanya mau memberi tahu, bukan meminta persetujuan"
Alicia begitu geram dengan ucapan dari Mark yang terkesan sangat memaksa.
"Aku tidak akan pernah mau menikah dengan pria bajingan seperti kamu TIDAK AKAN PERNAH" Alicia menekan kata terakhir.
"Kau yakin beby hmmm...." Mark menatap intens wajah Alicia.
Mark merengkuh pinggang Alicia dan mendekatkan wajah nya dengan wajah Alicia.
"Disini pasti sudah tumbuh benih ku" uca Mark dengan yakin nya sambil mengelus perut Alicia.
Alicia merasa Mark hanya mau kehendak nya saja tanpa memperdulikan orang lain atau pendapat seseorang.Sungguh Alicia sangat takut dengan Mark apalagi Mark adalah seorang Mafia yang tentunya suka membunuh orang.
Tidak kemungkinan kalau Mark nanti tidak suka kepadanya maka Mark akan membunuh nya detik itu juga. Lalu bagaimana dengan nasib kedua Anak nya?
Alicia sangat benci yang berbau hal dengan mafia dan kini dirinya malah di hadapkan langsung sama orang nya membuat Alicia merasa cemas yang berlebihan.
"Tidak apa-apa, tapi tolong lepaskan aku" cicit Alicia.
Mark mengerutkan keningnya melihat reaksi yang di berikan oleh Alicia kepada nya.
" Beby! apa kamu takut kepada ku hmm?" Mark memegang bahu Alicia.
"Tidak, tapi tolong lepaskan aku" jawab Alicia dengan cepat sambil menggelengkan kepalanya.
"Bagaimana kalau kamu hamil nanti?" tanya Mark lagi.
"Aku tidak akan menuntut tanggung jawab kepada mu, aku janji dengan hal itu"
Mark langsung tercengang mendengar jawaban yang di berikan oleh Alicia yang Lagi-lagi di luar eksfektasi nya.
Seharusnya Alicia harus menuntut tanggung jawab kepadanya tapi Alih-alih mau menuntut tanggung jawab Alicia malah tidak mau.
"Dimana anak-anak ku?" tanya Alicia langsung yang mengkhawatirkan Emma dan Ethan.
"Mereka aman Beby kamu tidak usah khawatir dengan keadaan mereka" jawab Mark.
Mark merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan Alicia. Apalagi melihat reaksi yang di berikan oleh Alicia semenjak dengan terbongkarnya kejadian lima tahun lalu.
Mark merasa Alicia memberikan reaksi takut yang begitu berlebihan kepada dirinya seakan akan Alicia akan dirinya aniaya.
Apa pernah dirinya melakukan sesuatu yang membuat Alicia takut kepadanya? tapi Mark sangat ingat bahwa dirinya hanya sekali bertemu dengan Alicia saat malam panas waktu itu.
Mark menghela nafasnya, sesungguhnya dirinya sangat tidak suka dengan sebuah penolakan ataupun menghadapi seorang wanita. Menurutnya itu sangat merepotkan dan terbukti dengan saat ini.
Sesaat keadaan hening hingga Alicia kembali berucap.
"Kenapa kau muncul tiba-tiba dan memaksa ku ikut dengan mu?" lirih Alicia dengan pandangan kosong ke depan.
"Padahal kau yang mengatakan bahwa aku tidak boleh muncul di hadapan mu sekali pun atau kau akan membunuh ku" Lanjut Alicia lagi.
Mark langsung terdiam mendengar perkataan dari Alicia yang menurut nya itu memang sangat benar. Mark tidak akan membantah hal itu.
"Tidur lah lagi, ini sudah terlalu larut malam" jawab Mark.
Alicia langsung menggelengkan kepalanya dengan pelan.
"Aku mau pulang" ucap Alicia Lagi dengan lirih.
Sumpah rasanya Mark ingin sekali mencekik Alicia untuk saat ini tapi entah kenapa dirinya tidak bisa melakukan hal itu.
"Tidur atau kau akan tahu akibat nya" Ucap Mark dengan tegas sambil menatap dingin Alicia.
Ucapan sesuatu yang begitu muklat yang tidak bisa di bantah membuat Alicia mau tidak mau harus menuruti perintah dari Mark.
Dengan jalan yang terlatih latih, Alicia membaringkan tubuh nya sambil menutupi tubuhnya sampai ke leher nya.
Lagi-lagi Mark menghela nafasnya dengan kasar lalu habis itu Mark berjalan mendekati Alicia.
"Tidur lah, aku akan menjaga mu disini" Mark mengelus-elus rambut Alicia dengan menatap intens wajah cantik Alicia.
Alicia yang sudah memang sangat kelelahan langsung tertidur kembali hingga beberapa menit setelah Mark masih setia mengelus kepala nya.
"Apa ada sesuatu yang membuat trauma hmm?"
Cupp....
Setelah mencium kening Alicia barulah Mark keluar dari kamar nya. Mark berniat untuk melihat kedua anaknya karena saat sudah sampai di rumah Mark belum pernah melihat kedua anaknya itu.
Mark membuka pintu dengan pelan dan langsung melihat kedua anaknya tidur memeluk seorang wanita paru baya yang memang belum Mark ketahui siapa dia.
Mark yang yang melihat kedua Anak nya tertidur merasa hatinya bergetar. Pantas saja dirinya waktu pertama kali bertemu kedua anaknya hatinya merasa lain penuh dengan simpati padahal dirinya tidak akan pernah menyukai anak-anak.
Mark mengelus kepala putri nya. Emma sangat cantik persis seperti Alicia. Rasa bersalah mendatangi perasaan Mark. Dirinya pun tidak menyangka bahwa sekarang ia telah mempunyai anak dan itu kembar sepasang.
"Maafkan Daddy nak" Gumam Mark dengan nada yang bergetar.
Cupp...
Mark mencium Kening Ethan dan Emma bergantian. Mark berjanji akan memberikan kebahagiaan yang tidak akan ada habis nya setelah ini kepada kedua Anak nya.
"Maafkan Daddy sayang" Mark menahan tangis nya. Ia belum pernah serapuh ini menjadi seorang pria dalam seumur hidup, itu karena kedatangan tiga orang yang tidak pernah di sangka sangka nya. Ini adalah perubahan drastis yang pernah ada dalam hidup nya, yaitu mempunyai anak dan akan ada seorang wanita juga.
Pagi hari nya Alicia sudah terbangun dari tidurnya dan melihat sekeliling nya sudah tidak ada Mark.
"Anak-anak ku" gumam Alicia dan langsung beranjak dari tempat tidur.
Cekklek....
"Kau mau kemana?" Tanya Mark yang baru datang.
"Aku mau melihat anak-anak ku" Jawab Alicia.
"Mau keluar dengan pakaian seperti itu?" tanya Mark lagi dengan menahan lengan Alicia.
Alicia melihat penampilan nya karena memang dirinya memakai kemeja Mark. Semalam tidak ada pakaian perempuan jadi nya Alicia harus memakai pakaian milik Mark.
"Ganti baju mu dulu" ucap Mark dengan nada dingin dan tegas.
Alicia mengehele nafasnya lalu segera berbalik. Tak habis pikir Mark dan Ethan hampir sama kalau tentang soal pakaian tidak boleh terbuka.
"Mana pakaian ku?"
"Ada di ruang ganti." Jawab Mark yang melihat Alicia tanpa mengahlikan sedikit pandangan nya.
Melihat paha mulus Alicia dan gundukan dari balik kemeja membuat tenggorokan Mark seperti tercekak. Mark kembali mengingat malam panas mereka kembali waktu itu.
"Sial!!" umpat Mark, Pesona Alicia tidak lah main-main.
Alicia langsung terbengong melihat Walk-in closet sudah di penuhi oleh barang-barang milik seorang wanita seperti tas, sepatu, baju Aksesoris di mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala.
"Kapan dia menyiapkan seperti ini" gumam Alicia tapi sesat kemudian dirinya tidak memperdulikan nya karena segera ingin bertemu dengan kedua buah hatinya.
Tok tok tok...
Saat Mark ingin melengsang ke kamar mandi tiba-tiba ada yang mengetuk pintu dan terpaksa Mark harus membuka pintu kembali.
"Maaf tuan, saya mengganggu waktunya tapi nona muda kecil sedang menangis" ucap sang pelayan yang tak berani memandang Mark sedetik pun.
"Bawa kesini saja" jawab Mark. Sang pelayan itu pun menganggukan kepalanya.
