CINTAKU NYANGKUT DI CADARMU TETANGGAKU

Berita yang paling menggemparkan sejagat raya hari ini adalah Clara, Diana dan Sinta masuk penjara karena kasus pembullyan. Tidak hanya itu, perusahaan Orang tua mereka pun, terancam bangkrut.

Tidak hanya itu juga, di sekolah Camelia juga di gemparkan dengan hubungan antara Syafira si murid baru dengan si Reyhan sang idola SMA.

Hanya karena kasus Syafira yang di bully, Kakek Reyhan Aziz Azhary yang bernama Akeno yamada langsung turun tangan langsung.

Pagi ini juga, Reyhan ke sekolah karena di paksa oleh Syafira istrinya. Padahal dirinya begitu malas. Hari ini pun Kakek nya datang berkunjung hari ini hingga dirinya tidak ad alasan kalau tidak pergi ke sekolah.

Seperti biasa tatapan mata pasti akan tertuju pada Reyhan Aziz Azhary dengan segala pesona nya.

Teman-temannya pun Langsung menghampiri Reyhan.

"Katanya gak sekolah hari ini?" Tanya Dewa menyerhit kan dahinya.

"Di paksa"

"Pasti ibu bos yang maksa" sahut Vano terkekeh.

"Hmmm..."

"Terus yang jaga ibu bos siapa dah?" tanya Andi.

"Ada perawat dodol" jawab Vano.

Lalu mereka berjalan bersama menuju ke kelas.

"Ada pengumuman penting hari!" ucap Dewa.

"Gw tahu, makanya gw datang"

"Apa tentang Syafira?"

"Hmmm..."

Dewa hanya mengangguk kan kepalanya tanda mengerti.

Semua para siswa sekolah SMA Camelia kini sedang berbaris di lapangan. Mendengar kata dari pemilik sekolah ini datang para guru langsung ketar-ketir.

Tes...Tes...Tes....

"Halo semuanya, dan selamat pagi juga"

Walaupun sudah berumur. Tapi kakek Akeno masih gagah dan perkasa. Auranya pun masih kuat hingga membuat orang takut dan tunduk kepadanya langsung.

"Selamat Pak!!" Jawab semua siswa dan siswi Camelia.

Sungguh, Reyhan begitu malas berdiri tegak disini. Rasanya dirinya ingin pergi sekarang juga. Apalagi pikiran tertuju kepada Syafira. Dia sudah makan kah? atau mau ke kamar mandi ada yang mengurusnya? atau Syafira menginginkan sesuatu tapi Syafira tidak tahu harus meminta tolong kepada siapa.

Rasanya sangat gelisah kalau memikirkan nya.

"Saya langsung to the poin nya. Saya mendengar bahwa ada perundungan di sekolah ini" ucap Akeno dengan nada dinginnya, apalagi terhadap guru-guru.

"Saya menegaskan kepada semua siswa dan terutama kepada para guru juga. Siapa yang melakukan perundingan di sekolah ini. Maka akan membayar denda kepada si korban dan si pelaku akan di penjara. Kemudian di keluarkan dari sekolah ini secara tidak terhormat"

"Sekalipun disini adalah orang tuanya adalah donatur. Jika anak nya melakukan pembullyan maka tidak ada teleronsi sedikitpun"

"Cucu, saya. Bernama Syafira Nur Khadijah telah menjadi korban di sekolah ini. Guru yang tidak bertindak sangat memalukan."

"Saya akan mengumpulkan siswa ataupun siswi yang sering membully di sekolah ini tanpa ada alasan apapun. Mereka akan di keluarkan dari sekolah ini"

Mendengar langsung Pemilik sekolah ini mengatakan bahwa Syafira si wanita cadar satu-satunya siswi disini adalah cucu pemilik dari sekolah ini langsung kaget.

Seketika riuh ricuh langsung terdengar dari para murid.

"Para guru-guru semua nya. Wajib menghadap saya. Cukup disini saja"

Kakek Akeno Langsung mundur. Dan para murid juga langsung di bubarkan.

Reyhan memilih izin pulang lebih dulu mengingat Syafira masih berada di rumah sakit. Apalagi setelah ini akan ada rapat di mulai.

"Rey, Lo di panggil ke ruang rapat" Ucap Zidan tiba-tiba.

"Astaga, si tua bangka itu" Gumam Reyhan yang sudah tahu siapa yang memanggilnya.

"Oke"

Reyhan langsung mengurung kan niatnya untuk tidak pulang dan berjalan mengikuti Zidan dari belakang.

Si Reyhan ini pun, tidak tahu terimakasih. Sudah di tolong malah mengatai pula sama kakeknya sendiri.

Padahal dirinya mau pulang tapi kakeknya memanggilnya. Gak tau apa kalau istrinya lagi di rumah sakit sekarang?

Habis ini dirinya akan mengomeli kakeknya nanti.

Zidan dan Reyhan memasuki ruang rapat yang dimana semua orang telah berkumpul termasuk para OSIS dan donatur juga.

Para istri Donatur pun ikut serta juga.

Kakek Akeno membentak guru yang tidak becus menjaga nama baik sekolah ini.

Terutama dengan orang tua si pembully itu.

"Saya akan menuntut atas hak cucu saya" Ucap Akeno dengan tegas

"Dimana tanggung jawab kalian sebagai guru" bentak Akeno.

"Dan kalian..."

Akeno menatap dingin ke arah orang tua Clara, Sinta dan Andini.

"Saya cabut sebagai Donatur disini"

"Tolong maafkan saya tuan, putri saya hanya khilaf waktu itu" ucap Ayah nya Clara yang bernama Bima Satria Damono.

Brakkk...

Reyhan langsung menggebrak meja dengan kuat.

"KHILAF" Reyhan langsung mengepalkan tangan dengan kuat.

Jelas semua orang langsung merasa takut melihat kemarahan Reyhan cucu dari pemilik sekolah ini juga.

"Jangan salah kan aku, kalau kamu menjadi gembel. Karena waktu itu aku juga sedang khilaf"

Perkataan apa itu? Bisa-bisa nya Bima mengatakan kata khilaf di situ.

"Saya mempunyai bukti kalau putri anda selama ini telah banyak membully murid di sini. Dan anda menutupi kejahatan apa yang putri anda lakukan selama ini"

Ternyata Clara dan dua sahabat juga tidak hanya membully Syafira saja. Masih ada banyak lagi yang mereka bully hingga siswa itu tidak tahan dan akhirnya mereka pindah sekolah.

Bima dan ayah kedua sahabatnya Clara ternyata selama ini saling bersekongkol.

"Tuan, tolong maafkan kami dan juga putri kami" Ibu dari Sinta menangis.

"Sayang tidak mau hidup miskin"

Reyhan langsung menatap sinis ke arah ibunya Sinta. Pantas saja anaknya seperti kurang di ajar toh ibunya kayak nya juga sama.

"Mentang-mentang kalian Donatur disini, kalian langsung menutupi ke jahatan anak kalian begitu" Bentak Akeno.

Dari tadi Zidan sudah memperhatikan perdebatan yang menegangkan ini.

Terutama Reyhan yang begitu membela Syafira membuat Zidan bertanya-tanya. Apa hubungan Reyhan dan Syafira? dan kenapa Kakek Akeno mengaku Syafira adalah cucunya?

Tapi, setahunya Reyhan itu adalah cucu tunggal. Karena ibu nya dan ayahnya juga anak tunggal.

Sungguh Zidan begitu penasaran hubungan Syafira antara Reyhan dan keluarganya.

Atau memang Syafira adalah adiknya Reyhan tapi di sembunyikan selama ini.

Kepala Zidan langsung pusing memikirkan ini. Dirinya harus mencari tahu yang sesungguhnya bagaimana kebenaran aslinya.

Ayah nya Sinta dan Andini langsung bersujud memohon agar segera di maafkan.

Tapi tidak dengan ibunya Clara yang begitu sombong dan songong.

"Putriku juga korban" ucap Ibunya Clara dengan lantang.

"Kalian juga harus meminta maaf kepada kami"

"Atas dasar apa hah..." tantang Reyhan.

Berani sekali wanita ini? pikir Reyhan dengan menyerhit.

"Putriku juga di tendang, dan kamu pelaku nya" Ucap ibunya Clara dengan wajah yang marah sambil menunjuk Wajah Reyhan.

"Aku" Reyhan langsung menunjuk dirinya sendiri.

Kemudian Reyhan langsung tertawa seram membuat semua orang takut.

"Ada bukti"

"Jika ada buktinya perusahaan mu dan Clara aku maafkan. Tapi kalau itu hanya asal omong tanpa ada barang bukti, kamu juga ikut menyusul putrimu ke penjara" ucap Reyhan dengan dinginnya.

"Cepat minta maaf" ujar suaminya menatap melotot.

"Aku tidak mau pi, dia juga menendang putri kita" kekeh ibunya Clara.

"Minta maaf cepat, atau kamu akan menjadi miskin" marah Bima.

"Tapi pi..."

"CEPAT RISA"

Dengan sangat terpaksa nya Risa langsung meminta maaf kepada Reyhan.

"Maaf" ujar Risa dengan malas.

"Bukan aku, tapi Kepada Syafira." jawab Reyhan dengan dingin.

"Maafkan kami, kami akan melakukan nya" ucap ayah nya Sinta dan Andini dengan cepat.

"Tolong maafkan kami tuan, Saya akan memperhatikan putri kami lagi" sahut ibunya Andini dengan sopan.

"Saya, akan mendidik Andini lebih baik lagi setelah ini "

"Saya akan memberikan pelajaran yang lebih baik lagi kepada putri kami Andini tuan" sahut ayah nya Andini.

Ibunya Andini tidak menyangka bahwa Putri nya mempunyai skandal seperti ini. Ibu nya Andini menangis meratapi nasibnya.

"Datang besok ke rumah sakit Azhary" ujar Reyhan dengan nada dingin nya.

"Dan minta maaf kepada Syafira. Kalau tidak..." Reyhan menjeda ucapan nya. Kemudian Reyhan bangkit dari duduknya.

"Habis kalian semua..."

Reyhan tidak peduli lagi dan segera pergi meninggalkan ruang rapat.

Akeno juga memarahi kepala sekolah karena tidak memperhatikan murid-murid di sekolah ini.

Hingga kepala sekolah meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Akeno dan semua guru.

Reyhan melajukan motornya menuju rumah sakit. Karena sedari tadi pikiran nya selalu tertuju kepada Syafira.