NovelToon NovelToon
Lost In Mission

Lost In Mission

Status: tamat
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Tamat
Popularitas:701.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Base Fams

Terlahir dari penjaja cinta satu malam membuat Eleanora Davidson menjadi sosok yang tidak mempercayai cinta.
Hidup karena pengasihan kakek Robert Birdie sesudah kematian misterius ibunya membuat Eleanora bertekad harus sukses demi misi menghukum ppembunuh ibunya dengan tangannya sendiri tapi dunianya seakan jungkir balik karena ONS yang menghasilkan benih-benih kehidupan dalam rahimnya sedangkan pria penanam benih ternyata anak penjahat yang selama ini dicarinya

Don't judge by the cover..
Jangan tertipu dengan sinopsis..
Let's check it out 😎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LOST IN MISSION #20

Awali pagi dengan senyuman, rutinitas sederhana yang bisa membawa perubahan dalam hidup. Itu memang benar adanya, Eleanora pun menerapkan hal itu dalam hidupnya. lalu, bagaimana jika paginya kali ini harus di hadapkan dengan sesuatu yang mencemari matanya, namun bisa membuat jantungnya memompa melebihi batas normal, bahkan dewi batinnya menjerit-jerit mengagumi ke maskulin dari sosok pria William Dixon.

Itulah yang di rasakan Eleanora detik ini. Ia mematung, diambang pintu, melihat objek yang tidak jauh dari jangkauan matanya. William ya pria itu tertidur di atas sofa, dengan tampilan kemeja yang berantakan, dan kancingnya terbuka memamerkan dada bidangnya, serta bentuk perutnya berstruktur proporsional dengan garis vertikal horizontal terpampang dengan sangat jelas. Terlihat seksi, mengagumkan, dan ehm dia sangat tangguh. Begitulah kenyataan, Eleanora tidak mengelak karena ia pernah merasakan ketangguhan dari pria itu. Uhuk...

Eleanora meneguk salivanya dengan keras. Kembali, ia memasuki kamarnya lalu menit berikutnya ia sudah keluar membawa selimut yang ia sematkan ditangannya.

Dengan sedikit ragu, ia mendekati William, dan melebarkan selimut yang di bawanya tadi untuk menutupi tubuh pria itu. Fiuh.... Sekarang sudah aman. Gumamnya, tidak mengalihkan tatapan dari wajah tampan milik pria itu yang terdapat luka memar. Pasti ini sangat sakit.

Reflek, Eleanora mengulurkan tangannya, menyentuh ruam berwarna keunguan yang berada di sudut bibir William.

Ciuman panas itu hadir lagi dipikirannya, segera Eleanora menjauhkan tangannya dari sana kemudian ia beranjak, dan menepati dirinya di dapur untuk membuat sarapan.

Eleanora sejenak mengatur napasnya yang tidak beraturan. Karena kenangan bersama William terus saja Mengganggunya.

Lupakan Eleanora.... Lupakan. Sekarang saatnya kau membuatkan sarapan untuknya- dan kau lihat ada bahan apa saja di dalam kulkas yang bisa di olah. Eleanora membuka pintu kulkasnya.

"Astaga," pekik Eleanora menepuk pelan keningnya "hanya ada dua butir telur, dan keju. " keluhnya dengan kedua bahunya sedikit turun. Mendadak ia menyesal karena jarang mengisi kulkasnya dengan bahan makanan. Ia terbiasa sarapan seadanya, makan siang dan malam pun ia kerap membelinya di luar.

Eleanora kemudian melirik ke meja pantry. "Hah, syukurlah ada roti. Aku akan membuat egg salad. " Ucapnya kemudian, lalu ia mengolah bahan-bahan yang ada untuk membuatkan sarapan untuk William.

Beberapa saat setelahnya, akhirnya ia menyelesaikan pekerjaannya. "Semoga dia tidak sakit perut setelah memakan masakanku. Cukup Micaela saja." bisik Eleanora khawatir, seraya meletakkan piring berisi dua potong roti, egg salad dan secangkir kopi cappucino di atas meja.

Eleanora menatap meja sejenak, merasakan ada yang kurang "Apalagi yang kurang-- air putih, dan obat pereda nyeri. Haish, kenapa aku bisa melupakannya."

Aroma kopi, dan egg salad terhidu, membuat William membuka matanya, dan rasa lapar yang sempat ja tahan tadi, mulai terasa lagi.

"Anda sudah bangun rupanya." datang Eleanora menepatkan gelas berisi air, dan juga obat diatas meja. "Makanlah sir, setelahnya anda bisa meminum obat pereda nyeri. "

Lantas, William bangun dan memperhatikan Eleanora yang terlihat sudah rapi. "Apakah kau sudah sarapan, nona Elea? "

"Sudah... Sir, " jawabnya namun suara dari dalam perutnya berbunyi, seolah tidak menyetujui kebohongannya. Astaga... ini sangat memalukan. Gerutunya. Rasa-rasanya ia ingin terbang ke antariksa dan bersembunyi di mars.

William tersenyum simpul. "Duduklah, nona... Sarapan ini ku rasa cukup untuk kita berdua. "

Eleanora terhenyak, namun segera ia mendudukkan dirinya di sofa yang berbeda dengan William, tanpa ada penolakan. Lagipula tidak ada yang salah bukan untuk menerima perlakuan hangat William, belum tentu esok ia akan merasakan seperti ini.

William mengambil bagiannya, lalu menyodorkan piring ke arah Eleanora. "Ambilah."

Gadis itu pun mengambil sebagian roti tersebut, dan keduanya sarapan bersama. Ini terlihat sangat manis.

William menikmati sarapan, tanpa sengaja ia melihat tanda pengenal yang melingkar di leher Eleanora. Pria itu berdeham. "Kau seorang dokter rupanya. " Suara bariton milik William memecah keheningan yang terjadi diantara mereka.

Eleanora mengangguk seraya tersenyum. "Iya, sir. " Singkat Eleanora, menatap wajah William sebentar lalu ia menikmati lagi sarapannya.

"Spesialis? " tanya William berikutnya seraya mengulum roti yang berada di dalam mulutnya.

Eleanora menatap William lagi. "Bedah." singkatnya, namun terdengar mengagumkan di indra pendengaran William

"Wow... Pantas saja kau bisa mengobati ku begitu terlatih. Kau sangat hebat. " pujinya sambil tersenyum, dan ia bersyukur bisa dipertemukan dengan seseorang yang tepat, yang bisa mengobatinya.

"Terimakasih atas pujiannya, sir. "

"William, namaku William. Kau panggil saja namaku. Oke! "

"Baiklah William. " balas Eleanora dengan kedua sudut bibirnya tertarik keatas.

"Elea, um, bolehkah aku meminjam ponselmu? aku ingin menghubungi seseorang." ucap William meragu.

"Tentu, " Eleanora mengeluarkan ponselnya dari dalam tasnya, lalu memberikannya pada William yang langsung di terima pria itu.

William mulai mengayunkan tungkai, berjalan menuju teras rumah meninggalkan Eleanora.

Eleanora merapikan bekas makan mereka, membawanya ke dapur, dan mencucinya. Setelahnya ia mampir ke kamarnya sebentar.

"Baiklah-- aku akan menunggu. Sampai jumpa." William mengakhiri panggilan tersebut, lalu menoleh di dapatinya Eleanora sudah berdiri di dekat pintu. Gadis itu baru saja keluar.

Ia pun menghampiri Eleanora. "Ini ponselmu, Elea. Terimakasih, dan maaf-- aku merepotkan mu lagi."

Eleanora mengambil kembali ponselnya dari tangan William. "No problem Will." balasnya.

William berdeham pelan. "Apakah kau ingin berangkat sekarang? "

"Iya, William." Jawab Eleanora mengangguk. "Oh ya, jika kau ingin mengganti pakaianmu, aku sudah menyiapkan pakaian untukmu. Kebetulan aku mempunyai pakaian kebesaran. Ku rasa cukup untuk kau pakai. Lalu, aku juga sudah menyiapkan obat untukmu tapi minumlah setelah makan. Nanti, aku akan memesan makan siang untukmu."

"Terimakasih Elea, kenapa kau sangat baik. " Eleanora hanya tersenyum menanggapi ucapan William. "Btw, kau bekerja sampai sore?"

"Iya.. Kau tidak apa jika aku tinggal?"

"Tidak apa-apa."

"Baiklah," Eleanora sejenak memeriksa jam yang melingkar di tangannya, kembali ia menatap William. "Aku harus berangkat Will, selamat tinggal."

Tidak ada kata selamat tinggal jika kisah kita baru saja dimulai, Dulce.

"Sampai berjumpa lagi Elea, " balas William yang mendapatkan senyuman dari Eleanora. Kemudian, gadis itu berbalik, dan melangkah pergi.

"Well, sekarang mari kita lihat pakaian seperti apa yang kau pinjamkan untukku." Ucap William tersenyum senang seraya berbalik, ia pun mengayunkan lagi kakinya ke dalam rumah sambil bersenandung ria.

Seketika tawa William mengudara ketika melihat pakaian yang dipinjamkan Eleanora, untuknya. "Astaga, dia benar-benar manis. Baiklah, aku akan memakai pakaiannya, khusus Dulce ku bukan netizen. " 🤣

10 menit sebelumnya...

"Halo... Sean... Ini aku William... "

"Apa yang telah terjadi Will? kenapa ponselmu tidak bisa dihubungi dari semalam. "

"Itu tidak penting, sekarang jawab pertanyaanku. Apakah kau sudah mendapatkan informasi tentang gadis itu?"

"Tentu, aku sudah mendapatkannya. Sean gitu loh. "

"Sekarang katakanlah, informasi apa yang kau dapat?"

"Weitz, tidak semudah itu Ferguso."

"Sialan, apa mau mu? hah. "

"Berjanjilah, untu memberikan Bugatti La Voiture Noire, milikmu. "

"What?? "

"Bagaimana?? "

" Eghm, baiklah.. Sekarang katakan."

" Nama gadis itu, Eleanora Davidson. Seorang dokter bedah, berasal dari Cassares."

.

.

.

.

Ada yang paham ga maksud William menghubungi Sean?? 🤭🤣. Jgn lupa like n tinggalkan komentar kalian ya all.. Terimakasih, ❤

1
𝕭'𝐒𝐧𝐨𝐰 ❄
mencurigakan nih laki atu.
𝕭'𝐒𝐧𝐨𝐰 ❄
terlalu lancar sepertinya...
gw nunggu bomnya nih...
𝕭'𝐒𝐧𝐨𝐰 ❄
ah elah, aku kira lu lupa beneran dude
ᵇᵃˢᵉ™hibernasi: terimakasih k sudah mampir /Heart/
total 1 replies
𝕭'𝐒𝐧𝐨𝐰 ❄
masih belum. bisa nerawang yg mana cowoknya.
Virgo Girl
Ceritanya menarik. Penasaran dgn kelanjutannya. Aku baru ketemu karya apik ini❤❤
ᵇᵃˢᵉ™hibernasi: terimakasih k Virgo 💖 uda mampir
total 1 replies
໓աiɛ🌸
astagaa ga jadi suami malah jd ayahnya angela dong si Fabio 🤣🤣😅
໓աiɛ🌸
hhmmm ga tau mau..mash ajaa doyan brondong
hebat tp Angela mau berbesar hati memaafkan dan menemui ibunya walau ibunya udh jahat
໓աiɛ🌸
menghilang lah kalian selamanyaa
໓աiɛ🌸
weleehh ternyata ikutan perdagangan narkoboy...
໓աiɛ🌸
cantik banget dekorasi kamarnyaaa😍😍 tp bhaya ituu klu lg pas anuu anuu lilin ga dimatiin 😂
໓աiɛ🌸
wahh pasti cantik bgt nih klu difoto..
໓աiɛ🌸
🤣🤣🤣🤣
໓աiɛ🌸
telat..
kmna pikiranmu saat lg asyik2 sama calon mertuamu sendiri
Yanti
mantap,banyak cerita baru... makasih banyak Thor
໓աiɛ🌸
Gila pacar anaknya diembat🤦‍♀️
kok Fabio mau aja sama emak2..apa lebh pengalaman lbh aduhai kahh
໓աiɛ🌸
Gilaa... pacar anaknya diembat 🤦‍♀️
Milih kok sama yg emak2..apa krn yg pengalaman lebih aduhai kah..wkwkw
໓աiɛ🌸
astagaa...astagaa..jahat bener ini ibunya
pacar anaknya main embat kayak ga ada laki2 lain😱🤦‍♀️
Fabio mauu aja lagi..
Bundanya Pandu Pharamadina
terimakasih sudah di ijinin Marathon Tamat mbak Author ❤❤❤❤
ᵇᵃˢᵉ™hibernasi: Kembali kasih kk.. salam kenal ya 🥰
total 1 replies
໓աiɛ🌸
eehh Danilo blm meninggal🤔
໓աiɛ🌸
rumit..rumit..ayah kekasih Elea yg sudah membunuh ibunya..
anak angkatnya Robert yg sdh sangat dipercaya ternyata anak dr pmbunuh kekasihnya...
tp bukan salah William kann..semoga saja mereka mengerti walau Will pasti merasa bersalah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!