namaku Nadia putri Az-Zahra sering disapa Nadia berusia 36 tahun aku seorang ibu beranak 3 memiliki suami yg sangat perhitungan akan tetapi aku tetap sabar menghadapi sifat suamiku namun tanpa sepengetahuanku ternyata suamiku telah memberiku seorang madu.
akankah nadia bertahan atau memilih untuk mengakhiri semua??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
setelah Shila, Shela dan Arka selesai mandi sore dan shalat Azhar mereka sudah besiap untuk berangkat ketempat mereka menuntut ilmu agama Nadia mengantarkan mereka sekaligus nadia ingin mengambil kembali boks2 kuenya Nadia memang setiap pagi dan sore mengantar dan menjemput kembali boks2 kuenya karena Nadia tidak ingin para pelanggannya membeli kue yg dijual hari ini dan dijual lagi keesokan harinya mamun bila ada kue yg tidak habis terjual Nadia akan membagikan kepada pemilik warung tempatnya menitipkan kue2 buatannya dan juga pada pedagang kaki lima,tukang ojek yang dilewati oleh Nadia yang lagi mangkal menunggu penumpang
saat perjalanan pulang Nadia melihat seorang pria berpakaian security dan memakai kumis Nadia tiba-tiba mengingat janjinya akan membawa kue kekantor wahyu untuk kedua Security yang sudah membantunya tempo hari memberikan alamat rumah Wahyu dan gundiknya
"Astagfirullah,kenapa saya lupa sama pak Yadi" ucap Nadia
"Lebih baik besok pagi saya membawakan mereka kue sebagai tanda terima kasihku lagian besok kan hari Jumat jadi saya punya alasan pada mereka kalau itu adalah kue untuk Jum'at berkah " ucap Nadia tersenyum dibalik maskernya
sesampainya di rumah Nadia membersihkan boks2 kuenya dan menyusunnya dikamar penyimpanan agar besok gampang untuk diambil dan diisi kembali
Nadia kedapur hendak membuat teh untuk dirinya sendiri disaat wahyu datang dan menanyakan keberadaan putra putrinya
Nadia menjawab semua pertanyaan wahyu seperlunya saja
Nadia sudah merasa kecewa dan muak pada Wahyu
rasa cintanya pada Wahyu sudah hampir habis terkikis oleh penghianatan Wahyu
Nadia ingin duduk diteras depan rumah sambil menikmati lemon tehnya tapi saat Nadia melihat Wahyu duduk dikursi teras Nadia mengurungkan niatnya dan berbalik kedalam
akhirnya Nadia menikmati lemon tehnya didepan TV diruang keluarga
🌷🌷🌷
Setelah sholat magrib Nadia memanaskan makanan yang dimasaknya bersama Shila sore tadi untuk makan malam
kini mereka sudah berkumpul dimeja makan
suasana dimeja makan hening hanya dentingan sendok dan piring yang sedang beradu tidak seperti biasanya yang dipenuhi celotehan sibungsu dan ditimpali sikembar tapi sekarang suasananya berbeda wahyu berfikir mereka sedang menikmati makanan kesukaan mereka akan tetapi berbeda dengan Nadia
Nadia merasa ada yang aneh telah terjadi pada ketiga anaknya
Nadia sering mencuri pandang memperhatikan Shila dan Shela yang sering melirik sinis ayah mereka sedangkan Arka terus tertunduk memakan makanan kesukaannya dan terkesan cuek pada sang ayah yang selama ini selalu di rindukannya
"ya Allah apa yang terjadi pada anak-anakku,"ucap nadia dalam hati merasa cemas
"Bunda adek sudah selesai "tiba-tiba Arka berucap dan turun dari kursinya
"iya sayang,langsung cuci tangan ya sekalian gosok gigi nanti sebentar lupa" jawab Nadia
arka langsung berlari kecil kearah kamar mandi untuk membersihkan tangannya seperti yang disuruhkan Nadia
"kakak juga sudah selesai bunda " kata Shila lalu berdiri dari duduknya dan berjalan menuju kewestafel untuk menyimpan alat makannya juga Arka di ikuti oleh Shela
"iya sayang" jawab Nadia
Wahyu pun telah selesai bersamaan dengan Nadia
Nadia membereskan meja makan dan dibantu sikembar mencuci peralatan makan mereka
setelah semua selesai sikembar langsung masuk kedalam kamar tidur mereka begitupun dengan arka yang sudah sejak tadi dia langsung masuk kedalam kamarnya
lagi-lagi tidak seperti biasanya
dimana mereka setelah makan pasti akan berkumpul diruang keluarga duduk di karpet depan Tv tapi sekarang anak2 malah langsung masuk kedalam kamarnya
Wahyu mulai merasa aneh dengan sikap anak-anaknya yang biasanya mereka akan menceritakan semua kejadian yang terjadi disekolah mereka seharian ini
Wahyu menatap Nadia yang baru saja berjalan didekatnya untuk masuk kedalam kamarnya
Wahyu mematikan TV nya dan menyusul Nadia kekamar yang ternyata sedang sholat Isya
saat nadia melipat mukena yang dipakainya tiba-tiba Wahyu bertanya
" Bund, anak-anak kenapa sih kok tidak seperti biasanya? biasanya kan saat makan mereka bercerita dan setelah makan mereka duduk didepan Tv sebelum masuk kamar" tanya Wahyu
"nggak tau, mungkin mereka lelah seharian beraktivitas" jawab Nadia lalu beranjak naik keatas ranjang dan menarik selimutnya hendak tidur
" Bunda kok sudah mau tidur,kita ngobrol dulu ya" kata wahyu
" capek ngantuk juga,abang main HP aja biar nggak jenuh" jawab Nadia
wahyu hanya terdiam menatap Nadia yang tidur membelakangi nya
Nadia sebenarnya belum benar-benar ngantuk tp Nadia malas berbicara dengan Wahyu
Nadia juga tidak ingin menjalnkan kewajibannya sebagai seorang istri
Nadia selalu mengingat kata-kata seorang ustadz ug ditontonnya di salah satu stasiun Tv yang mengatakan seorang suami akan haram menyentuh istrinya setelah bulan lamanya pergi tanpa kabar dan tidak pernah lagi memberikan nafkah lahir dan nafkah batin entah benar atau salah
Nadia juga sudah merasa jijik disentuh oleh suaminya yang telah berbagi peluh dan benih dengan wanita lain jadi Nadia memilih jalan menghindari semua itu dan memaksakan matanya untuk tidur
sedangkan Wahyu setelah melihat Nadia tertidur ia segera mengambil handphone-nya dan berkirim pesan dengan Mita
Nadia yang sebenarnya belum benar-benar tertidur tau apa yg dilakukan wahyu dibelakangnya
Nadia tau wahyu sedang berbalas pesan dengan gundiknya
tak terasa tetesan bening dimatanya kembali mengalir tanpa permisi sakit hati Nadia seperti tersayat ribuan pisau tajam
Nadia menangis dalam diam meratapi nasib rumah tangganya yang entah akan dibawah kemana nantinya
Nadia tidak tau haruskah dia terus bertahan atau menyerah apalagi ada ketiga buah hati nya
Nadia tidak tau bagaimana cara mengatakannya kepada mereka bila suatu hari nanti Nadia tidak bisa bertahan dengan semua rasa sakit ini
hati anak-anaknya pasti akan sangat terluka dan menyisakan rasa trauma
Nadia terus beristighfar dalam hati hingga Nadia terlelap
🌤️☁️☁️
Pagi hari Nya seperti biasanya Nadia menyiapkan semua keperluan anak-anaknya dan juga sarapan untuk mereka
mereka telah rapi dengan baju sekolah nya dan Wahyu dengan pakaian kantor nya
sekarang mereka berkumpul di meja makan untuk sarapan masih seperti waktu makan malam kemarin semua diam menikmati nasi goreng yg dibuat Nadia
wahyu sebenarnya sangat suka dengan masakan Nadia semua masakan yang dibuat Nadia sangat Nikmat di lidahnya berbeda dengan Marni yg tidak tau memasak kadang saat memasak kalau masakannya tidak asin ya hambar sedangkan Nadia pandai memadukan setiap bumbu masakan dan pas dilidah
tapi Marni sangat pandai memanjakannya diranjang sedangkan Nadia harus dirayu dulu begitulah menurut Wahyu membandingkan kedua istrinya
"Bunda,kakak dibawain bekal ya soalnya hari ini kita bakal ke SMPN Nusa bangsa
kita mau adakan tour disana sekalian pengenalan sekolah sebelum masuk sekolah di sana" ucap Shila sedangkan Shela yang mendengar penjelasan kakaknya hanya mengangguk membenarkan
"oh begitu ya sayang,kenapa nggak kasii tau bunda nak dari semalam jadi bunda bisa siapkan "jawab nadia lalu bangkit dari duduknya dan berjalan menuju tempat penyimpanan tempat bekal anak-anaknya
"info nya kita dapat semalam bunda, disampaikan digrup sekolah" ucap Shila
"oh,ya sudah bunda siapkan dulu ya!
kakak mau bawa bekal apa sayang "tanya Nadia
" emmmm,bawa nasi goreng ini aja lauknya sosis dan telur ceplok aja bunda "jawab Shila lagi
" iya bunda bekal itu aja ,biar cepat nyiapinnya
nanti kita beli sambal saset aja diwarung mang dirman untuk teman cocolnya biar tambah nikmat!
iya nggak kak?!" kata Shela dan meminta pendapat kembarannya
"iya" jawab shila singkat
ini udah bagus, ceritanya berkembang dengan ribuan kosa kata... alurnya nyambung, ga ribet.
tetap semangat.. thor.
jadi kepikiran nadia, ya..
nanti gimana pas tahu wahyu dah menikah lagi...