NovelToon NovelToon
Masjid Berhantu

Masjid Berhantu

Status: tamat
Genre:Horor / Misteri / Spiritual / Time Travel / Iblis / Hantu / Tamat
Popularitas:832
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Jangan mampir di masjid ini. Sudah banyak yang mengalaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. Terlampau Mengerikan

Maju ke arah waktu meninggalkan Misteri Hilangnya Para Bandit dan Rumah Ikan Mas Koi di belakang. Peristiwa ini terhitung masa yang masih muda.

Tidak diketahui dengan jelas siapa identitas dari orang yang menghubungi Fulan dan teman-temannya. Mereka yang berjumlah lima orang diminta untuk melakukan pekerjaan membersihkan lahan sebuah kebon yang sudah lama ditinggalkan oleh pemiliknya. Kebon yang terlantar dengan ditumbuhi tanaman-tanaman liar dan pohon-pohon yang tumbuh tinggi berlebihan.

Fulan dan teman-temannya berasal dari desa kaki gunung. Mereka dikenal sebagai para pekerja keras. Mereka adalah buruh-buruh handal yang tahan banting. Fulan dan keempat kawannya sudah sering pergi bekerja hingga ke pulau yang lain. Mereka disenangi karena ulet dan tidak leda-lede (bisa dipercaya) dalam bekerja.

Kali ini mereka menerima pekerjaan untuk babat-babat (bersih-bersih) kebon yang sudah tampak mirip seperti hutan belantara. Menjadi terlihat sangat menakutkan karena lokasinya yang berada di pinggir jalan raya. Terlebih di waktu malam tanpa penerangan.

Dari desa kaki gunung mereka berangkat ke kota W di waktu pagi-pagi sekali. Supaya mereka punya banyak waktu ketika nanti tiba di lokasi yang harus mereka bersihkan.

Fulan dan teman-temannya turun dengan berjalan kaki. Sampai di kebon yang ada di pinggir jalan raya yang berada di seberang jalan sana. Matahari sudah lumayan meninggi.

Tidak ingin kehilangan banyak waktu lima orang pekerja kasar yang mempunyai basic berkebun itu mulai melakukan pembersihan. Tugas mereka adalah membuat kebon di pinggir jalan raya itu menjadi bersih dan menyenangkan untuk dipandang.

Fulan dan teman-temannya bekerja dari pagi sampai sore menjelang magrib. Tapi lahan yang luas ini belum selesai dibersihkan seluruhnya dalam waktu setengah hari oleh tenaga yang hanya berjumlah lima orang.

"Bagaimana ini?",

"Tanggung tinggal sedikit lagi",

"Lebih baik kita pulang dulu baru besok pagi ke sini lagi",

"Apa tidak lebih baik jika kita rampungkan sekarang saja biar besok kita tidak perlu lagi datang kemari?",

"Mari kita ambil suara",

Hasilnya tiga berbanding dua. Mereka akan pulang ke desa terlebih dahulu baru besok kembali ke tempat ini.

Sebenarnya mereka dari awal sudah yakin. Kalau bisa menyelesaikan pekerjaan ini tidak sampai waktu magrib. Tapi nyatanya perkiraan mereka salah. Fulan dan teman-temannya harus kembali lagi besok untuk melanjutkan. Bisa dibilang sudah 90% pekerjaan mereka selesai. Tinggal sedikit lagi.

Fulan dan keempat kawannya. Mereka berlima punya rahasia sendiri-sendiri ketika tadi melakukan kebersihan di kebon yang mereka tidak tahu jikalau lahan yang terabaikan itu ternyata adalah tempat yang keramat.

Namun bagi mereka yang sudah kerap bekerja merantau jauh-jauh. Hal semacam itu tidak lagi mengagetkan. Dan mereka tidak perlu memberitahu kan kejadian yang mereka alami kepada siapapun.

Fulan sedang menebang batang-batang pohon besar yang menjuntai liar. Saat berada di atas pohon besar itu Fulan melihat sekumpulan anak kecil yang sedang berlari-lari di dalam kebon.

Teman Fulan ketika sedang menggali akar-akar semak belukar yang akarnya tumbuh menusuk ke dalam tanah. Ia mendengar suara seorang perempuan yang tertawa.

Kemudian teman Fulan yang lain. Saat sedang beristirahat ia yang tidak sengaja tertidur bangun-bangun sudah berada di pinggir jalan raya. Padahal ia baru saja tertidur di bawah pohon yang rimbun.

Teman Fulan yang lain lagi. Waktu melakukan bersih-bersih ia melihat ada ular berwarna kuning emas. Ia berhasil menangkap ular itu dan menyimpannya di dalam kain yang ia ikat-ikat. Sewaktu dibuka ular berwarna kuning emas itu sudah tidak ada. Di dalam kain yang diikat-ikat itu hanya ada seutas tali rafia.

Teman Fulan yang kelima. Sering mendengarkan suara adzan ketika sedang melakukan kebersihan di dalam kebon.

Keesokan harinya Fulan dan teman-temannya sampai di kebon di pinggir jalan raya yang berada di seberang jalan sana di waktu yang hampir sama dengan kemarin.

Hari ini mereka tinggal menyelesaikan pekerjaan mereka yang tersisa katakanlah 10% lagi.

Tapi begitu mereka sampai di kebon di pinggir jalan raya yang berada di seberang jalan sana.

"Mari kita pulang",

"Kita pulang",

"Kita pulang",

Dalam waktu semalam kebon itu telah kembali berubah seperti sediakala.

Seperti ketika kebon di pinggir jalan raya yang berada di seberang jalan sana itu sama sekali belum dibersihkan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!