NovelToon NovelToon
My Wife Drabia

My Wife Drabia

Status: tamat
Genre:Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Romansa / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:628k
Nilai: 4.7
Nama Author: Icha cute

Drabia tidak pernah di sentuh suaminya selama menikah. Karena sebelumnya Ansel mendengar gosib tentang dirinya yang pernah tidur dengan pria lain sebelum menikah.


Di saat Ansel akan menceraikannya, Drabia pun meminta satu hal pada Ansel sebagai syarat perceraian. Dan setelah itu jatuhlah talak Ansel.


Apakah yang di minta Drabia?, akan kah Ansel memenuhi permintaan Drabia?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icha cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20.Main kucing kucingan

Ansel yang baru sampai di perusahaannya, langsung pergi keluar gedung setelah melihat Pak Ilham masuk ke ruang kerja pria paru baya itu. Ansel akan pergi ke rumah sakit untuk menaklukkan hati Drabia. Dengan cara main kucing kucingan dengan Ayah mertuanya itu. Karna jika Pak Ilham ada di ruang perawatan Drabia, pasti dia akan di seret keluar.

Menurut Ansel, jika dia sudah berhasil merebut hati Drabia. Hati mertuanya itu aka lebih gampang di luluhkan, karena kuncinya ada pada Drabia.

Di tengah jalan, Ansel pun membeli makanan kesukaan Drabi. Bagaimana pun caranya, dia harus bisa meluluhkan hati istrinya itu.

Sampai di ruang perawatan Drabia, Ansel membuka pintu itu setelah mengertuknya dan mengucap salam. Sedangkan Drabia yang mendengar suaranya hanya diam sibuk dengan ponsel di tangannya.

"Selamat pagi!" sapa Ansel tersenyum manis.

Drabia hanya mengerutkan keningnya, melihat Ansel membawa bunga dan kantong plastik.

"Aku membawa bunga untukmu, dan aku juga membawa makanan kesukaanmu" ucap Ansel lagi memberikan bunga di tangannya kepada Drabia, namun Drabia enggan menerimanya, sehingga Ansel terpaksa meletakkan bunga itu di pangkuan Drabia.

"Aku suapin kamu sarapan ya!." Ansel mendudukkan tubuhnya di pinggir brankar lalu membuka kotak makanan yang dibawanya, menyuapkan nasi kuning yang di belinya ke mulut Drabia.

"Aku sudah sarapan" Drabia menjauhkan mulutnya.

"Gak apa apa, satu suap aja." Ansel masih mempertahankan sendok di tanganya berada di dekat mulut Drabia.

"Perutku sudah gak muat." Drabia juga bertahan untuk tidak menerima suapan dari Ansel.

"Gak bagus loh nolak rejeki." Ansel masih memaksa.

Drabia menghela napasnya dan meletakkan handphon di tangannya ke atas pangkuannya.

"Ansel!" Drabia mengarahkan pandanganya ke wajah Ansel." kamu tidak perlu membujukku seperti ini. Kalau maaf, aku sudah memaafkanmu. Tapi untuk menjadi istrimu lagi, aku sudah gak bisa Ansel" ungkap Drabia sudah menutup pintu hatinya untuk Ansel.

Sendok yang tadi berada di depan mulut Drabia, kink kembali ke atas kotak makanan yang di bawa Ansel. Ansel menatap Drabia dengan mata berkaca kaca.

Kalau Ansel bisa berkeras hati selama belasan Tahun memutuskan pertemana mereka dan tidak bisa menerimanya sebagai istri dan bahkan tega menyakitinya dan berbuat kasar, kenapa Drabia tidak?.

"Di sini sangat sakit Ansel" Dabia menunjuk dadanya.

"Aku janji gak akan menyakitimu lagi Drabia" bujuk Ansel meraih tangan Drabia, saat akan menciumnya, Drabia menarik tangannya.

"Ansel!!!"

Suara menggelegar itu berhasil membuat Ansel kaget dan langsung turun dari atas brankar. Dan tanpa sadar menjatuhkan nasi kuning di tangannya.

"Cabut dari kantor, ternyata kamu ke sini rupaya." ucap Pak Ilham melangkahkan kakinya mendekati Ansel dan langsung menyeret pria itu ke luar.

Tadi saat baru sampe di kantor, Pak Ilham sempat melihat Ansel keluar dari gedung perusahaan. Tapi dia tidak tau kemana tujuan menantu l*knatnya itu pergi, jika saja Drabia tidak mengabarinya.

"Belum jera kamu mendapat tendangan? Hah!. Atau kamu mau juniormu itu ku tendang lebih kuat" ancam Pak Ilham galak, berhasil membuat nyali Ansel menciut.

"Jangan Yah"jangan sampai Ayah mertuanya itu menendak juniornya, bisa bisa juniornya pingsan gak bisa bangun lagi. Sekarang saja, Ansel juga sudah ragu dengan ketangguhan si junior.

"Pergi sanah, jangan mengganggu putriku. Dia bukan istrimu lagi. Atau kamu mau? kamu kumasukkan ke penjara" ancam Pak Ilham lagi.

Ansel diam, dia tidak menyangka kalau Ayah mertuanya itu sangat galak kalau marah, wajahnya seram mirip Tuan takur.

"Pergi atau kutendang."

"Iya Yah, aku pergi" melihat kaki Pak Ilham sudah terangkat, Ansel langsung kabur, dari pada juniornya tersiksa dua kali.

Melihat Ansel sudah pergi, Pak Ilham masuk kembali ke ruang perawatan Drabia. Dia langsung menyusun barang barang Drabia memasukkannya ke dalam tas.

"Aku sudah boleh pulang Yah?" tanya Drabia.

"Kamu pindah kamar saja" jawab Pak Ilham. Setelah selesai menyusun barang barang Drabia, tak lama kemudian seorang perawat perempuan datang mendorong kursi roda.

Pak Ilham pun membantu Drabia turun dari atas brankar dan mendudukkannya di kursi roda. Perawat wanita itu langsung mendorongnya keluar dari ruangan itu, membawanya ke ruang perawatan lain.

Ansel yang bersembunyi di balik dinding pun, diam diam mengintip kemana kemana istrinya akan di bawa. Setelah mamastikan ke ruangan mana Drabia di pindahkan, baru Ansel meninggalkan rumah sakit itu.

"Bang Ansel!"

Seruan suara wanita yang memanggilnya, berhasil menghentikan langkah Ansel yang berjalan ke parkiran mobilnya, dan menoleh ke arah gadis berhijab yang mendekat ke arahnya.

"Hafshah" gumam Ansel, wajahnya mendadak gugup melihat gadis itu, si calon istri idaman.

"Abang di sini ngapain?, siapa yang sakit?" tanya gadis itu dengan wajah berbinar, senang bertemu dengan Ansel, karna sudah tiga hari mereka tidak bertemu.

"Oh! itu ada sedikit urusan dengan pihak rumah sakit ini" jawab Ansel beralasan, kebetulan perusahaannya bekerja sama dengan rumah sakit itu.

"Oh!" Hafshah membulatkan bibirnya, imut.

"Kamu ngapain ke sini?" tanya balik Ansel.

"Nemanin kak Irham, katanga Mbak Drabia di rawat di sini" jawab Hafshah.

Ansel langsung terdiam, dan mengingat Drabia yang pernah di tolong Irham saat di panti asuhan. Apa Drabia sedang dekat dengan Irham kakaknya Hafshah?, pikir Ansel.

"Benar ya Mbak Drabia di ceraikan suaminya?. Kasihan sekali Mbak Drabia, padahal dia wanita yang baik" tanya Hafshah, dia mendapat informasi itu dari Kakaknya Irham, dan Irham mendapatnya dari Kevin.

"I-iya!" gugup Ansel salah tingkah, wajahnya juga merona. Berpikir, bagaimana jika Hafshah mengetahui dialah suami yang menceraikan Drabia.

"Tapi bagus juga deh! Mbak Drabia cerai dari suaminya. Aku bisa menjodohkannya dengan Kak Irham. Aku rasa Kak Irham juga menyukai Mbak Drabia" celetuk Hafshah lagi.

'Tidak tidak tidak! itu jangan sampai terjadi' batin Ansel.

"Ansel ! kamu di sini?"

Ansel yang sempat terbengong menoleh ke arah Irham yang berdiri di samping Hafshah. Wajah Irham nampak berbinar senang, senyumnya sangat manis dan bersahaja. Sepertinya benar kata Hafshah, kalau Kakaknya itu menyukai Drabia, meski jadi janda.

"Iya, ada sedikit urusan" Ansel tersenyum hambar.

Melihat Ayah mertua galaknya datang dari kejauhan. Ansel pun langsung berpamitan pergi. Jangan sampai pria tua itu mempermalukannya di depan umum, terutama di depan Hafshah.

"Oh ya, kalau begitu aku pergi dulu" ucap Ansel tetap menstabilkan senyumnya.

"Silahkan, kami juga mau masuk. kami baru tau kalau Drabia masuk rumah sakit. Makanya kami baru menjenguknya sekarang" ucap Irham.

"Gak apa apa, karna sibuk dengan pekerjaan, saya juga jadi lupa mengatakannya pada Hafshah" balas Ansel, matanya melirik ke arah Pak Ilham yang semakin mendekat.

"Kalau begitu saya permisi dulu" pamit Ansel sekali lagi.

'Kabuuurrr....!' batinnya

Masuk ke dalam mobil, Ansel langsung tancap gas kenderaannya.

* Bersambung

#Jangan lupa like dan komen ya.

1
Tati Suwarsih
knp drabia bisa terluka?
Tati Suwarsih
g boleh tidur lagi setelah shalat subuh...
Tati Suwarsih
huuuuh kirain beneran
Tati Suwarsih
berarti driba tdk bernasab pd ayahnya karna lahir luar nikah
Tati Suwarsih
s hafsah saudaranya afsel
Tati Suwarsih
bu nimas g tahu terima kadih
Tati Suwarsih
ceritanya seru sih...hanyak banyak kosa katanya g sesuai
Tati Suwarsih
kosa katanya banyak yg ngawur..
club bkn clup...bye bkn bay
Indah Rianti
Luar biasa
Andriyati
/Joyful//Joyful//Joyful/
Sri wartuti Tuti
bagus darbia
Sri wartuti Tuti
bangkit darbia jadilah wanita kuat buat ansel menyesal melepasmu
Aluh Alvrida
😂😂😂😂😂😂😂
Khusnul Khotimah
makanya,,,,,,,hijab itu perintah ,,,,,bukan pribadi,,,,,jadi TDK semua yg Islam dan melaksanakan kewajiban rukun Islam itu pasti pribadinya bagus,,,,,prilaku tetep tergantung individu masing org,,,,paham goblok,,,,makan tuh jilbab sholehah
Hera
👍🏻
murni l.toruan
Bu Nimas egois...apa dulu hidupmu lebih dari Pak Ilham? sadari bahwa kebahagiaan anakmu yang terpenting
murni l.toruan
Pasti provokator si Kevin cs termasuk tunangan yang tidak jadi
Safa Almira
bagus banget
Surati
bagus
Sri Tati
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!