Sebuah pertemuan yang tak terduga, membuat hubungan mereka semakin dekat. Dan menimbulkan sebuah perasaan dihati mereka masing masing. Namun, apakah jalan takdir mereka sama seperti yang mereka harapkan?
Nayra Agustia Mulyadi sosok perempuan yang tidak pernah mendapatkan kebahagiaan semasa kecilnya yang setiap harinya selalu mendapatkan siksaan. Dia sempat berpikir, apa itu kasih sayang? Kapan Dia bahagia? Kenapa kehidupan nya tidak sama seperti orang lain?
Tapi ketika pertemuan yang tak terduga antara Dia dan Erlan Dallin Harrison seorang anak pengusaha kaya raya yang tertarik dengan dagangannya. Dan sebuah tragedi kecil yang membuat hubungan mereka semakin dekat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuk_Ita🌹, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menyeretnya
Diki langsung teringat pesan Nyonya besar yang tak lain adalah Mama Erlan
"Jika Erlan ketahuan bermain **** dan kau pun ikut ikutan! tak segan segan aku memecatmu dan akan kubuat kau tak bisa bekerja lagi"
Ancam Mama Er teringat jelas di pikirannya, disaat itu mereka ketahuan minum wine,
Sebenarnya Mama Arleya hanya ingin menakut nakuti Diki agar ia mematuhi perintahnya. Mana tega Nyonya Arleya membiarkan Diki menjadi pengangguran untuk selamannya
Mengingat pesan yang diberikan untuknya. membuat Diki menelan salivanya dengan susah payah
"Bagaimana ini" gumam diki sambil berkeringat dingin dia memperhatikan bosnya yang sedang diiringi dua wanita seksi dan membahana
"Pergi kalian" usir Diki sambil menarik Erlan
"Tapi-"
"Pergi sana! apa kalian lupa dia ini adiknya pemilik club ini jadi jangan coba coba kalian membantah" tegas Diki
"Awas saja nanti kubuat kau pingsan tak berdaya" ancam kedua wanita tersebut lalu pergi meninggalkan kedua pria tampan dengan perasaan kesal
Diki menelan salivanya dengan susah payah mengingat ancaman kedua wanita seksi tadi ia pun menyeret Erlan pergi untuk keluar dari club itu
Diki pun memasukan Erlan kedalam mobil dibagian belakang sedangkan Diki yang menyetir
Setelah sampai penjaga membukakan gerbang untuk mobil Diki
Nayra mendengar suara mobil dengan segera ia berlari mengintip mobil tersebut lewat jendela dan dia membukakan pintu yang terbilang besar itu
Nayra mengerutkan dahinya melihat Diki yang membopong Erlan
"Lah kenapa tu anak.?" tanya Nayra ke Diki
"Biasa anak muda" jawab nya lalu melepaskan Erlan dari pegangan nya
Mereka melihati Erlan yang berjalan sempoyongan sepertinya hendak mencari sofa.. dengan keadaan yang sedikit sadar Erlan akhirnya menemukan sofa dan menudukkan bokongnya
"Terima kasih Tuan kalau tidak ada urusan saya mau tutup ini pintu" ujar Nayra mengusir secara halus
"Ck. kau mengusirku?" tanyanya
"Bukan mengusir tapi kan ini sudah malam nanti ada begal ditengah jalan bagaimana.? apa Tuan bisa bertarung?"
"Walaupun tubuhku terlihat lembek tapi aku masih lumayan bisa bertarung.., sudah aku malas berdebat dengan mu! aku pamit" ucap Diki kesal
Setelah kepergian Diki. Nayra segera menutup pintu dan menguncinya
Nayra berjalan mendekati sofa dimana tempat Erlan berada ia duduk disebelah Erlan dan memainkan lagi ponselnya nya
"Ngapain mabuk mabukan., bukannya turuti perintah Nyonya ini malah dilanggar. awas saja nanti ku laporkan sama Nyonya" omel Nayra.
"Mandi sana netralkan pikiranmu" tambah Nayra lagi
Bukannya menuruti Erlan membanting handphone Nayra dan menyambar bibir nayra yang seksi dan **********
"Emmh...tu--ann lee-pas-kan" ucap nayra dengan nafas tersengal sengal
Bukannya melepaskan Erlan mengambil kesempatan untuk m********
Wajah nayra sudah memerah karna kehabisan oksigen ia memukul dada Tuannya agar erlan melepaskannya
"Kau ingin aku mati" teriak Nayra lalu mendorong Erlan agar menjauh
"Kurang ajar sekali kau menciumku tanpa izin kau kira aku apa" protes Nayra tak terima dicium langsung
"kalau mau minum itu yang wajar sampai gak sadar cium orang sembarangan" ketusnya
"Apa dia terlalu banyak minum sampai gak sadar" tambahnya lagi
"Ck. percuma aku ngoceh ngoceh dia nya malah gak dengar" melihat Erlan yang sudah menutup mata
Karna terlalu kuat mendorongnya Eran langsung pingsan
"Apa yang ku lakukan, apa dia mati kalau dia mati bagaimana masa depan ku pasti aku dipenjara seumur hidup" gumam Nayra ketakutan karna melihat Er pingsan yang di kira mati
"Tuan jangan bercanda ya" ucap Nayra memperingati, karna penasaran Nayra medekatkan kepalanya di dada Erlan
"Huf, ternyata masih hidup" gumam Nayra yang masih melakukan hal sama
Erlan belum terlalu pingsan dia mengelus kepala nayra "Sayang aku mencintaimu" ucapnya lalu menutup mata
"Sudah berapa botol dia minum sehingga ngomong tak jelas, ihatlah dia ku laporkan dengan Nyonya biar dapat ceramah.. hahah" tawa Nayra lalu berhenti
"Tapi, bagaimana aku mengangkatnya kekamar sedangkan tubuhnya saja sangat berat seperti gajah"
Karna Nayra terlalu pintar dengan segera Nayra menarik tangan Er dan menyeretnya yang masih pingsan
"Hahaha, kasian sekali anak mama diseret, pas bangun pinggangnya remuk" tawa Nayra di sela sela menarik
Bagaimana bisa aku menyeretnya dari bawah tangga sampai keatas? Otomatis aku bisa terjatuh dan tuan bisa luka bagaimana ya?
"Ahah" ucap nayra karna mendapatkan ide yang sangat bodoh dia mengambil kain dan mengikatkannya kesiku Erlan dan di kepalanya agar tidak luka
Dia bingung tidak ada lagi orang selain mereka berdua, Nayra ingin menelpon asistennya Erlan tapi dia juga tidak tau nomornya, dengan terpaksa dia menyeret Erlan sampai ke atas
"Semoga bisa, semangat Nayra semangat" gumam Nayra meyemangati dirinya sendiri
"Satu dua tiga tarik, kenapa kesannya seperti tukang kuli sih" dia mengerutuk dirinya sendiri
Baru dipertengahan tangga Nayra sudah kewalahan karna harus menyeret orang yang dua kali lebih besar dari dia
Akhirnya Nayra sudah sampai didepan kamar, Nayra sangat kewalahan dengan menyeret pria tampan ini dari bawah hingga keatas apalagi dengan keadaannya yang masih sakit
"Setelah ini aku harus istirahat bisa bisa aku pingsan" ujarnya sendiri
Setelah membuka knop pintu Nayra kembali menyeret Erlan dan menaikannya kekasur big size itu
Sesudah menaiki Erlan diatas kasur, Nayra menatap wajah Erlan dengan intens ia pun membelai wajah Erlan yang mulus itu sambil berkata
"Maafkan aku kau tidak boleh mencintaiku. kau harus mencari wanita yang bisa membuatmu bahagia dikemudian hari" setelah berkata dia meninggalkan Erlan yang sudah di alam mimpi
Nayra menuju kekamarnya ia tidak langsung tidur melainkan sikat gigi terlebih dahulu setelah sikat gigi ia meminum obat tidur
Kenapa meminum obat tidur padahalkan Nayra sudah mengantuk? eits jangan lupa Nayra suka mendadak pusing sehingga ia harus meminum obat tidur.
...UNTUK PEMBACA SETIA MOHON DUKUNGANNYA BUAT AUTHOR MU...
...TOLONG DI LIKE, KOMEN, VOTE KALAU ADA DAN KALAU BISA BUNGA SAMA KOPINYA YA...
...MAAF JIKA AUTHOR TIDAK RAJIN UP DIKARENAKAN AUTHOR ADA MASALAH DIDUNIA NYATA JADI TIDAK SEMPAT YA...
...MAAF JIKA BANYAK SALAH SALAH KATA ATAU KEKURANGAN KATA NANTI AUTHOR MEMPERBAIKINYA DAN JIKA TULISANNYA TIDAK JELAS DAN MEMBUAT KALIAN BINGUNG BISA LANGSUNG KRITIK AJA...
...JANGAN LUPA FOLLOW AKUN NOVELTOON AUTHOR YA 😊...