Pengorbanan seorang ibu demi pengobatan anak nya rela menjual diri.
Adakah orang yang rela membayar nya dengan harga yang sangat mahal?
Sedang kan dia hanya seorang janda.
Penasaran yuk ikuti terus kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gentra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 20
Waktu sudah menunjukan pukul Empat sore, Semua karyawan pun sudah saat nya pulang kantor.
Hari ini Mira akan berencana mengunjungi makam suami nya, Selepas pulang Kerja. Tempat pemakaman nya sih tidak terlalu jauh, Mungkin cukup satu jam untuk sampai di tujuan.
"Ayo cepat, Ajak Anita terhadap Mira? Kita harus sampai ke sanah sebelum jam lima sore, Jika sebelum jam lima mungkin jalan belum terlalu macet. Kamu tahu sendiri kan jika waktu nya karyawan pulang kerja, Itu jalan macet nya seperti apa."
" Iya iya bawel, Ini juga sudah siap. "Mira dan Anita pun pergi menuju tempat di mana mobil Anita terparkir di sanah. Setelah beberapa sa'at mereka sudah masuk ke dalam mobil, Anita sudah siap melajukan kendaraanya. Mobil yang mereka tumpangi pun melajukan dengan kecepatan sedang,Membelah keramaian jalan. Pada sa'at itu jalanan masih lancar, Belum terlalu macet.
Sepanjang perjalanan pun mereka sibuk dengan pikiran masing-masing, Hanya Anita yang suka melontarkan kata-kata yang kurang enak di dengar. Jika Ada pengendara motor yang membuat dia Ngedumel.
" Mir,,? Panggil Anita.
"Iya, Kenapa? Mira menimpali
" Tempat pemakaman nya masih di tempat yang dulu kan. "Ucap Anita. Pertanyaan Anita sontak membuat Mata Mira membulat, Sambil menatap dengan Heran.
" Anita, Emang nya kamu fikir itu rumah yang bisa kapan saja pindah, Itu makam oneng tidak semudah itu berpindah ketempat lain. "Mira pun sangat aneh dengan pertanyaan yang di lontarkan oleh Anita.
" Ya kali aja Mir,, Sama keluarga nya di pindah ke tempat pemakaman yang lebih elit gitu, Kan di situ mah tempat pemakaman orang biasa bukan orang-orang kaya".
"Tidak semua orang kaya juga Nit,Di makam kan di tempat elit, Ada juga yang berfikir Mau yang elit atau yang biasa tetap saja itu pemakaman. Tempat di kuburnya orang-orang yang sudah meninggal. Toh di sanah juga pengurus nya bagus ko, Makam yang Ada di sanah selalu bersih dan rapih."
" Iya juga sih, Mau semahal atau se elit apa pun,Ko Aku merasa serem ya jika dengar yang mamanya kuburan. Bukan takut sama kuburan nya sih, Lebih tepat nya Aku tuh belum Ada bekal untuk di akhirat nanti."Ucap Anita.
Mira pun berkata dalam hati"Apalagi Aku Nit, Jika kamu tahu Aku rela menjual tubuh ku demi uang,Apakah kamu masih bisa berteman dengan ku atau tidak. Apakah Allah akan menerima taubat ku atau tidak. Yang jelas Aku manusia paling hina dan kotor, Aku manusia yang berlumur dosa. Kadang berfikir juga Aku tidak layak berada di antara kalian orang-orang baik"Lamunan Mira seketika buyar, Ketika mamanya di panggil.
"Mir, tidak Mau turun kita sudah sampai" Ucap Anita sambil turun dari Mobil nya Ia terlebih dahulu.
"Eh iya, jawab Mira" Mira pun turun dengan membawa seikat bunga sedap malam. Karena bunga tersebut, Bunga kesukaan Jul.
Mira dan Anita pun pergi ke tempat di mana lokasi makam nya Jul. Tidak terlalu jauh juga dari tempat parkir, Setelah beberapa sa'at mereka sampai di tempat. Mira berjongkok dan meletakan seikat bunga di atas makam nya Jul, Mira pun berbicara seolah dia bicara sama Jul yang masih hidup. Anita pada sa'at itu hanya menyimak apa yang di lakukan Sahabat nya, Yang sedang berinteraksi dengan sebuah makan.
Setelah puas Mira berbicara di sanah Ia pun bangkit dan mengajak Anita untuk pulang. Ketika sedang berjalan akan menuju parkiran seketika Ada yang menabrak dirinya, Sepertinya orang tersebut sedang terburu-buru, Telephon genggam yang Mira pegang pun seketika terjatuh. Mira akan mengambil nya namun orang tersebut sudah lebih dulu mengambil nya, Dan bilang "Ma'af Nona Saya sedang terburu-buru" Ucap orang itu. Namun hal itu sontak membuat Mira kaget, Mira tidak menyangka bisa bertemu dengan orang itu di pemakaman.
Orang itu pun mengerutkan kening nya sambil berkat"Kamu ternyata.