Terpaksa Menikahi Wanita Malam

Setelah makan malam, Angel kembali ke kamarnya, Alex pergi keruang kerja, Veren juga sudah kembali ke kamarnya. Berbeda dengan Angel yang saat ini mulai risau, Veren justru menikmati hari yang tidak biasa hari ini. Memang, dia sempat merasa begitu sedih, tapi melihat bagaimana Angel marah tadi, rasa sedihnya sedikit menghilang.

Angel berjalan ke kanan dan ke kiri karena tengah merasa begitu panik. Iya, semenjak hadirnya Veren, dia mulai gelisah dan ketakutan setiap saat. Tidak tahu apa alasan Alex begitu baik terhadap Veren, apakah karena harta warisan? ataukah karena Alex memiliki rasa? tapi semua yang terjadi selama pernikahannya bersama Alex, baik Angel atau Alex tetap memperlihatkan bahwa mereka saling mencintai di depan orang lain. Masalah rumah tangga yang begitu pelik juga sebisa mungkin mereka hadapi bersama dan saling menguatkan. Tapi bagaimana mungkin hanya seorang Veren, Alex terlihat goyah? benarkah goyah? atau sebenarnya Alex sengaja menunjukkan kepada Angel bahwa dia sudah mulai lelah menjalani rumah tangga yang rumit bersamanya?

" Bagaimana ini? Alex memang baik, tapi aku tidak menyangka kalau dia akan memperlakukan Veren seperti keluarga sungguhan. Kalau begini terus, lama kelamaan aku akan tersisihkan. " Setelah cukup lelah berjalan ke kanan dan ke kiri, akhirnya Angel menemukan satu ide yang bisa saja akan membuat Alex membenci Veren. Dengan cepat Angel meraih ponsel yang sedari tadi tergeletak di tempat tidur untuk menghubungi seseorang.

" Halo? cari tahu semua tentang Veronika. Photonya akan ku kirim setelah ini. Ingat! cari tahu sedetail mungkin. " Setelah memutuskan sambungan teleponnya, Angel mengirimkan photo Veren ke nomor tersebut, lalu tersenyum miring setelah photo berhasil dikirim.

" Veren, aku tidak akan membiarkan mu merebut Alex. Karena akulah wanita satu-satunya. " Ucap Angel.

Setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan yang tertinggal, Alex kembali ke kamar untuk istirahat. Tapi sepertinya niat itu akan tertunda saat mendapati Angel sudah menunggunya, tubuh seksi nya juga begitu indah terbalut lingerie berwarna hitam. Dengan gayanya yang menggoda, Angel berjalan mendekati Alex. Bibirnya tersenyum sembari meraba lembut bagian dada Alex.

" Sayang, come on! " Angel menarik tangan Alex menuju ke tempat tidur lalu memeluk dan membawa tubuh Alex untuk jatuh di atasnya. Tentu saja sebagai pria normal dia akan tergoda dengan rayuan Angel. Seirama, Alex mulai memcumbui tubuh Angel yang sudah satu minggu ini tak ia sentuh. Tangannya yang nakal sudah mulai berada di bagian-bagian sensitif yang menyebabkan lenguhan nikmat dari bibir Angel. Sebenarnya ini adalah salah satu kegiatan yang sengaja ia lakukan, bahkan suaranya juga ia lepaskan begitu saja. Kenapa? karena dia ingin Veren mendengar itu. Tak hanya mau meracau sendiri, Angel kini berinisiatif membuat Alex juga meracau nikmat seperti dirinya. Dengan semangat Angel membuka celana yang dikenakan suaminya. Tentu saja itu mudah karena Angel sudah biasa melakukannya. Setelah bagian bawah Alex berhasil ia keluarkan, dengan keahliannya Angel mulai menghisap sembari memberikan pijitan lembut. Benar saja, Alex tak bisa menahan untuk tidak mengeluarkan suara. Cukup lama Angel melakukan itu, hingga pada akhirnya Alex sudah tida tahan lagi dan mengambil alih posisi untuk menghujam bagian inti Angel. Lebih dari lima belas menit, suara lenguhan itu terdengar nyaring hingga sampai ke telinga Veren.

" Sialan! " Veren bangkit dari posisi berbaring nya, dia mengusap wajahnya kasar karena merasa sebal. Bukan cemburu, tapi dia benar-benar ingin tidur karena besok pagi dia harus mengajak Denzo bermain.

" Ah ih uh eh oh! mereka ini sengaja atau apa sih?! " Kesal Veren sembari membuang jauh selimut tebal yang tadi membungkus tubuhnya. Dengan perasaan sebal, dia berjalan keluar kamar. Awalnya hanya ingin mengetuk, tapi tiba-tiba dia ingin mencoba untuk membuka pintu, siapa tahu tidak di kunci. Eh? benar saja pintunya tidak terkunci.

" Ckckck.... " Veren memggeleng heran melihat Angel yang tengah berada di atas Alex dengan begitu semangat. Tentulah Angel dan Alex terkejut bukan main. Mereka kompak menutupi tubuh mereka berdua sembari menatap kaget ke arah Veren. Sebenarnya Angel senang kalau Veren mendengar semuanya, tapi dia sama sekali tidak percaya jika Veren berani masuk ke dalam kamarnya.

" Senior, kau adalah seorang model, tapi tubuhku lebih mulus darimu. Bagian dada dan bokong mu yang besar pasti memakai penyangga ya? Ck! sepertinya kau harus merawat baik-baik bagian dada mu itu. Masak seorang model dadanya kendur. "

" Dasar gila! " Pekik Angel yang tentu saja dia marah dan tidak terima dengan ucapan Veren.

" Huh... Suami, ukuranmu lumayan juga ya? tapi sayang aku sedang datang bulan. " Alex terdiam karena sungguh dia tidak tahu harus bagaimana dan mengatakan apa.

" Tutup mulut mu! " Bentak Angel.

" Suami, aku kan sudah pernah bilang. Jangan sampai mengeluarkan suara saat sedang bercinta. Aku sangat menyukai kegiatan itu, jadi aku pasti tidak tahan untuk ikut bergabung. Beruntung, hari ini aku sedang datang bulan, tapi kalau terjadi lagi lain hari saat aku sudah tidak datang bulan, aku pasti akan nimbrung. "

" Pergi! " Bentak Angel.

" Ok, aku akan pergi. Tapi kalau aku dengar suara seperti barusan, aku benar-benar tidak akan diam saja loh. Ku bisa-bisa masa bodoh saja dengan datang bulan ku. Selamat menikmati kegiatan yang terjeda. Bye... " Veren membalikkan tubuhnya sembari melambaikan tangan sebelum dia benar-benar menghilang dari balik pintu.

" Dasar gila! " Angel bangkit lalu dengan cepat mengunci pintunya.

" Sayang, pintunya sudah aku kunci. Maaf, tadi aku lupa. " Alex terdiam tak menjawab. Angel kembali mulai menggagahi Alex yang tak merespon ucapannya tadi.

" Sayang, ayo kita lanjutkan. " Angel mulai kembali naik ke atas tubuh Alex, tapi sayangnya Alex menahan Angel.

" Angel, sudahlah. Aku sudah tidak memiliki keinginan itu lagi. " Alex menjauhkan tubuh Angel lalu berjalan menuju kamar mandi. Entah mengapa, datangnya Veren secara tiba-tiba tadi, dia merasa seperti menghianati nya. Padahal, apa salahnya melakukan hubungan badan dengan Angel yang selama ini menjadi satu-satunya wanita yang ia sentuh.

" Sayang? " Angel yang entah sejak kapan berada di balik punggung Alex yang kini tengah mengguyur tubuhnya di bawah shower.

" Angel? " Dati belakang Angel memeluk tubuh Alex. Tangannya bergerak menuju bagian inti Alex dan mulai memainkannya. Kalau sudah begini, tentu saja sulit untuk Alex tolak.

"Ah... " Lenguh Angel yang tidak bisa menahannya. Tapi untunglah, mereka kini tengah berada di dalam kamar mandi dan tidak bisa didengar oleh Veren lagi.

Keesokan paginya. Veren bersiap-siap untuk menemui Denzo, tapi karena Denzo sedang flu, dia mengurungkan niatnya untuk mengajak Denzo pergi bermain.

" Kau mau kemana? " Tanya Alex yang baru saja keluar dari kamar dan melihat penampilan Veren yang sangat cantik hari ini.

" Mau bermain. Jangan merindukan aku ya suami? " Veren berjalan mendekati Alex laku meninggalkan sebuah kecupan dibibir Alex. Setelah Veren menjauh darinya, Alex mengirimkan pesan kepada seseorang untuk mengikuti kemana Veren pergi.

TBC