TAMAT
Visual Epis 69
Tania adalah gadis yang lugu dan polos, dia anak yatim piatu yang ditinggalkan oleh kedua orang tuanya akibat kecelakan mobil yang mengharuskan dia tinggal di rumah pamannya.
Tania bertemu dengan bos mafia serigala putih yang bernama Denis yang berhati dingin dan cuek
Setelah pertemuanya dengan Denis hidup Tania dalam semalam berubah total.
Pertemuan Tania dan Denis adalah awal hubungan yang dijalani tanpa cinta. Tanpa Denis sadari dia mulai mempunyai perasaan pada Tania sejak pertama kali bertemu.
Perjalanan hidup Tania yang berat dengan penuh rintangan hidup dimulai dengan perjuangan cinta mereka.
Dengan rahasia besar yang tersimpan antara Denis dan Tania, membuat hubungan mereka semakin sulit untuk bersatu. Dengan rahasia yang terbokar membuat kebencian muncul dalam diri mereka berdua.
Apakah Tania dan Denis bisa hidup bersama sama melewati kehidupan Mafia yang kejam, yang selalu berhadapan dengan kematian !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Fitriani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Epis 19 Aleta
Suara ponsel Denis berbunyi.
Kring... Kring... kring
"Halo, apa kabar sayang," ucap wanita itu dengan suara yang lembut.
"Kenapa kau menelponku?" ucap Denis dengan suara yang pelan, dengan raut wajah datar.
"Apa aku tidak boleh menelpon calon tunanganku." Ucap wanita itu, dengan nada suara yang manja.
"Sekarang aku sedang sibuk, kau bisa menelponku di waktu yang lain." Ucap Denis.
"Aku cuman mau memberi taumu, kepulanganku ke kota B akan dipercepat. Aku akan pulang dalam tiga hari kedepan." Ucap wanita itu, dengan nada suara yang serius.
"Aku kira kau akan pulang dalam seminggu lagi." Ucap Denis dengan suara yang tegas, dengan raut wajah terkejut.
"Apa kau tidak senang dengan kedatanganku. Seharusnya kau bahagia, dengan aku bisa pulang cepat kita bisa mempercepat acara pertunangan kita." Ucap wanita itu dengan nada suara yang serius.
"Jangan lupa kau harus datang menjemputku nanti di bandara, daahh sayang muuah." Ucap wanita itu dengan suara yang manja, sambil mematikan telponnya.
Setelah menerima panggilan itu, raut wajah Denis berubah.
Setelah mendapat telepon dari calon tunangannya, sekarang Denis kebingungan, bagaimana jika Tania bertemu dengan Aleta.
Aleta adalah calon tunangan yang dipilihkan oleh ayahnya sebelum ayahnya mengelami kecelakaan dikota C.
Aleta adalah putri perusahaan penggelolah bubuk mesiu terbesar di kota D. bukan cuman itu mereka juga memiliki perusahaan pembuat senjata yang terbaik dibeberapa kota di dunia, saham yang mereka miliki hampir setara dengan saham yang dimiliki geng mafia naga merah.
Perusahaan ayah Aleta berkerja sama dengan perusahaan ayah Denis, untuk meningkatkan pemasokan bubuk mesiu dan perlengkapan persenjataan, untuk geng mafia serigala putih.
Semenjak itu ayah Denis dan ayah Aleta menjodohkan Denis dengan Aleta, karena ada hubungan bisnis antara ayah Aleta dengan ayah Denis.
Tapi tidak disangkah dari perjodohan ini ada maksud tersembunyi yang diinginkan ayah Aleta.
Denis tidak pernah menyetujui perjodohannya dengan Aleta.
Yang membuat Denis masih bertahan dalam hubungan itu, hanya untuk mencari tau apa yang menyebabkan kecelakaan yang menimpa ayahnya di kota C, dari hasil yang data yang ditemukan oleh orang-orang suruhan Denis. Mereka mendapatkan bahwa kecelakaan itu disengaja, dan ada hubungannya dengan ayah Aleta.
Sejak itu Denis berpura-pura dalam menjalani hubungannya dengan Aleta.
Denis hanya mau mencari tau dalang dari semua kejadian yang menimpa Ayahnya.
Di sisi lain di tempat Aleta berada.
"Aku akan segera kembali ke kota B." Ucap Aleta yang duduk berbincang dengan Ayahnya.
"Jangan lupa, kau harus menemui Tuan Johan. Sekaligus ketua mafia naga merah," ucap Ayah Aleta duduk di kursi sambil menghisap rokok.
"Iya Ayah, aku pastikan aku akan menemui Tuan Johan. Untuk menyelesaikan masalah kita." Ucap Aleta dengan raut wajah tersenyum.
Di sisi lain di kamar Denis, Moris sedang menggantikan pakaian Tania, setelah Moris menganti pakaian Tania dengan pakaian baru, dia pergi menemui Denis di ruangan kerjanya.
Tok... Tok... Tok
"Permisi Tuan, saya sudah menganti pakaian nona." Ucap Moris sambil berdiri di depan pintu.
"Kau jaga gadis itu, aku mau keluar sebentar, jika dia sudah sadar beri tau aku." Ucap Denis yang sedang bersiap-siap untuk pergi.
"Baik Tuan," ucap Moris sambil berjalan meninggalkan ruangan kerja Denis.
Sebelum Denis pergi, dia menelpon Arya.
Kring... kring... kring
"Halo, ada apa Kak?" ucap Arya yang berdiri di lokasi tempat kejadian Tania.
"Kau di mana?," ucap Denis dengan nada suara yang agak keras.
"Aku sedang berada lorong kecil, di tempat kejadian tadi siang." Ucap Arya.
"Aku mau kau menemui sekarang, di tempat markas serigala putih." Ucap Denis dengan nada suara yang serius.
"Baik Kak, aku akan segera ke sana." Ucap Arya sambil berjalan masuk ke dalam mobilnya.
Denis pergi ke markas serigala putih yang berada di ujung kota B, di mana letaknya jauh dari rumah Denis.
Setelah sampai Arya memasuki tempat markas serigala putih, yang di mana banyak orang menjaga tempat itu lengkap dengan senjata yang mereka pegang, Denis sudah menunggu Arya di dalam.
Arya berjalan masuk ke dalam.
"Ada apa Kakak memanggilku?" ucap Arya sambil duduk kursi yang ada di depan meja Denis, dengan raut wajah serius.
"Aleta akan segera pulang ke kota B, kita harus secepatnya menyelesaikan masalah ini. Sebelum hari pertunanganku," ucap Denis dengan tatapan mata yang tajam dengan nada suara yang tegas.
"Aku kira dia akan pulang seminggu lagi." Ucap Arya
"Kepulangannya dipercepat." Ucap Denis.
"Aku minta, setelah kepulangannya kau harus menyuruh seseorang untuk mengikuti semua gerak geriknya." Ucap Denis dengan raut wajah yang serius.
"Baik Kak, aku akan memerintahkan orang kepercayaan kita." Ucap Arya.
"Bagaimana dengan kabar pelaku yang mencoba menodai gadis itu?" ucap Denis.
"Aku tidak menemukan apapun di lokasi itu." Ucap Arya.
"Apa kau tidak memeriksa rekaman cctv di lokasi itu?" ucap Denis.
"Aku sudah memeriksa rekaman cctv, tapi sepertinya cctv itu sengaja dirusak, saat Tania keluar dari tokoh." Ucap Arya.
"Siapapun mereka, aku akan mencari mereka." Ucap Denis dengan raut wajah yang marah sambil mengempal telapak tangan.
"Aku akan terus mencari informasi disekitar lokasi itu," ucap Arya.
"Jika ada kabar terbaru, langsung beri tau padaku." Ucap Denis dengan tatapan mata yang tajam, sambil beranjak berdiri dari kursi meninggalkan Arya.
"Baik kak." Ucap Arya.
Denis keluar dari markasnya menuju ke mobilnya.
Dari jendela mobil Denis terlihat matahari yang sudah mulai menghilang, menunjukkan waktu menjelang malam.
Di tengah perjalanan pulang ke rumahnya, ada beberapa orang yang menunggu Denis di depan jalan, dengan memarkirkan mobilnya di tengah jalan.
Denis yang kesal melihat mereka yang menghalang jalannya, langsung memberhentikan mobilnya.
"Siapa kalian ?, apa yang kalian mau dariku." Ucap Denis sambil berjalan ke luar dari mobil.
"Kau tak perlu tau kami siapa, kami datang untuk membunuhmu." Ucap pria yang ada di depan mobil yang diparkir ditengah jalan.
"Kau ingin membunuhku ?, apa yang sudah kau persiapkan untuk membunuhku." Ucap Denis sambil tertawa berdiri di hadapan pria itu.
"Jangan sombong kau, aku bisa membunuhmu dengan pistolku ini." ucap pria itu dengan raut wajah kesal sambil memperlihat pistolnya.
"Kau ingin membunuhku, dengan pistol itu." Ucap Denis sambil tertawa.
"Apa yang kau tertawai, apa kau tidak takut mati ?" ucap pria itu dengan raut wajah yang bingung.
"Pistol seperti itu tidak akan membunuhku dengan cepat," ucap Denis dengan tatapan yang tajam.
Mendengar ucapan Denis, sontak pria itu langsung melepaskan satu tembakan ke arah Denis.
Denis menghindar dari peluru yang hampir mengenai bahunya.
"Kecepatan peluruhmu lebih lambat dari penglihatanku," ucap Denis dengan tatapan mata yang tajam dengan raut wajah dingin.
Bersambung
Jangan lupa like dan komentar 😊
membingungkan.
dah aku manut aja dngan alur ceritamu
bukan Denis ya kak....
patah jadi dua.
Denis, sini tak peluk aja
serasa nyata kita ikut bermain dlm adegan action.
moga anak buah Denis, biar bisa membuka sedikit tabir cerita masa lalu, to jangan back lg lho kak