Transmigrasi Cepat: FIGURAN Perebut Peran

...SELAMAT MEMBACA...

...🥦🍑🥦🍑🥦🍑...

Melihatnya seperti ini, Xu Qiangfeng, meskipun ia tahu ia berpura-pura dan tampak seperti anak kucing yang licik, dia tidakberniat mengungkapkannya.

Ia segera berkata, "Tidak perlu membalas budiku, aku melakukannya dengan sukarela."

Shi Sheng menundukkan pandangannya, bulu matanya yang panjang sedikit bergetar, tampak memelas.

"Kamerad Xu, kau begitu baik padaku. Aku seperti orang asing di tempat ini, dan aku sangat berterima kasih atas perhatianmu."

Sambil berbicara, ia diam-diam mengamati reaksi Xu Qiangfeng, diam-diam senang melihat ekspresi khawatirnya.

Hari-hari berikutnya, Shi Sheng semakin bergantung pada Xu Qiangfeng. Pagi-pagi sekali, sebelum sinar matahari sepenuhnya menghilangkan kabut tipis di ladang, para pemuda terpelajar sudah bekerja di ladang.

Shi Sheng membungkuk, hanya memegang segenggam rumput liar, ketika ia melihat Xu Qiangfeng tak jauh darinya.

Ia segera berdiri dan berjalan cepat ke arahnya, suaranya dipenuhi keluhan, "Xu Qiangfeng, pekerjaan bertani ini terlalu melelahkan. Tanganku sangat sakit, aku tidak bisa melakukannya sama sekali."

Xu Qiangfeng menghentikan pekerjaannya, menatapnya dengan khawatir, matanya penuh kepedihan, "Jangan memaksakan diri, istirahatlah di sana. Aku akan menyelesaikan sisa pekerjaanmu sebentar lagi."

Setiap waktu makan, pemuda terpelajar itu akan duduk mengelilingi meja yang telah disiapkan oleh pemuda terpelajar itu.

Shi Sheng akan memandangi makanan hambar di mangkuknya, alisnya berkerut, mengaduk-aduk makanan dengan sumpitnya tanpa makan.

Ketika tiba waktunya untuk pergi bekerja, ia akan berkata dengan memelas kepada Xu Qiangfeng, "Makanan ini sungguh sulit ditelan, tidak ada minyak sama sekali, aku hampir tidak bisa makan lagi."

Xu Qiangfeng diam-diam mengingat hal ini, dan keesokan harinya ia membawakan babi rebus dan sayuran segar dari rumah, diam-diam menyelipkannya kepada Shi Sheng.

"Makanlah ini. Lain kali, jika kau tidak mau makan makanan yang disiapkan oleh pemuda terpelajar itu, jangan dimakan. Aku akan membawakannya untukmu setiap kali makan."

Dan Xu Qiangfeng menikmati ketergantungan ini. Ia tahu bahwa Shi Sheng mungkin belum menyukainya, tetapi ketergantungan padanya sudah cukup untuk memuaskannya.

Kehidupan di desa sederhana dan bersahaja. Di waktu luang mereka, para pemuda terpelajar laki-laki akan berkumpul untuk mengobrol, dan Shi Sheng selalu menjadi topik pembicaraan.

Xu Qiangfeng tahu banyak pemuda di desa terpikat oleh kecantikan Shi Sheng, dan sering kali ada yang mencari alasan untuk mendekatinya, ingin membantunya bertani.

Namun Shi Sheng selalu menolak dengan sopan, lalu berbalik dan meminta bantuannya. Memikirkan hal ini, bibir Xu Qiangfeng tanpa sadar melengkung membentuk senyum, rasa pencapaian yang unik membuncah di dalam dirinya.

Gao Min melihat semua ini, hatinya dipenuhi dendam. Hari itu, ia melihat Shi Sheng kembali mencengkeram jarinya, alisnya sedikit berkerut, suaranya lembut saat meminta Xu Qiangfeng membantunya mencangkul tanah, namun tangannya yang terluka jelas cukup lincah.

Gao Min mengepalkan tinjunya, kukunya hampir menancap di telapak tangannya, dalam hati berteriak, "Xu Qiangfeng, bagaimana mungkin kau tidak menyadari bahwa dia memanfaatkanmu!"

Sekali lagi, Shi Sheng menerima daging babi rebus yang dibawa Xu Qiangfeng dengan senyum lebar, tetapi Gao Min merasa ekspresi puasnya sangat menjengkelkan.

Ia merasa semakin kasihan pada anak itu. Ia mendengar bahwa keluarga Xu Qiangfeng tidak berkecukupan, mungkin ia telah menghabiskan seluruh tabungannya untuk kupon jatah daging hanya demi beberapa porsi daging babi rebus.

Tak dapat menahan diri lagi, Gao Min memanfaatkan ketidakhadiran Xu Qiangfeng untuk mendekati Shi Sheng, nadanya menuduh.

"Kau selalu meminta Xu Qiangfeng membantumu. Apa kau peduli? Dia sudah melakukan begitu banyak untukmu, apa kau tidak merasa bersalah?"

Senyum Shi Sheng membeku, wajahnya menggelap seolah-olah ada sesuatu miliknya yang telah dicuri. Ia mulai berbicara dengan nada ringan.

"Apa urusanmu? Xu Qiangfeng membantuku dengan sukarela. Apa, kau kasihan padanya? Tapi dia hanya mau melakukannya untukku?"

Gao Min menggebrak meja, "Shi Sheng, kau keterlaluan! Kau memanfaatkan perasaannya padamu, menjadikannya pekerja gratis. Bagaimana kau bisa menghadapinya?"

Shi Seng menatap Gao Min sambil tersenyum menggoda. "Apakah kau iri?"

Gao Min gemetar karena marah mendengar kata-kata Shi Sheng.

Melihat ekspresi Shi Sheng yang tak menyesal, rasa tanggung jawab yang kuat membuncah dalam dirinya, dan diam-diam ia bersumpah untuk menyelamatkan Xu Qiangfeng dari "rencana jahat" Shi Sheng.

Sejak saat itu, Gao Min memulai rencananya untuk "Menyelamatkan Xu Qiangfeng".

Setiap pagi, ia akan menunggu lebih awal di rute Xu Qiangfeng yang biasa, sambil memegang sarapan yang telah disiapkan dengan hati-hati di tangannya, wajahnya penuh kekhawatiran dan senyum.

"Kawan Xu, kau belum makan? Ini, ini yang baru saja kubuat."

Namun Xu Qiangfeng hanya meliriknya sekilas, berkata dengan dingin, "Terima kasih, tidak perlu," lalu bergegas pergi, matanya tak lagi tertuju pada sarapan itu.

Saat istirahat dari pekerjaan pertanian, Gao Min akan melihat Xu Qiangfeng duduk untuk beristirahat, dan segera berlari membawa sebotol air, dengan bersemangat menawarkannya.

"Saya punya air gula merah, Anda mau?"

Tanpa menoleh, tatapannya tetap tertuju pada Shi Sheng yang tak jauh darinya, sama sekali mengabaikan perhatian Gao Min.

Harapan besar Gao Min disambut dengan ketidakpedulian seperti itu, dan ia merasa dirugikan dan kesal, matanya sedikit memerah.

Namun ketika ia memikirkan Xu Qiangfeng masih terjebak dalam "jebakan" Shi Sheng, ia mengertakkan gigi dan bertahan.

Hati Gao Min dipenuhi dengan perasaan campur aduk, tetapi ia tetap pantang menyerah, percaya bahwa selama ia berusaha lebih keras.

Xu Qiangfeng pada akhirnya akan melihat ketulusannya dan mengerti bahwa ia adalah orang yang benar-benar peduli padanya.

Gao Min akan membuat Xu Qiangfeng sadar, jika selama ini dia hanya dimanfaatkan oleh Shi Seng.

Gao Min ingin Xu Qiangfeng dapat melihat jika Shi Seng sama sekali tidak perduli padanya, hanya dia yang jelas-jelas perhatian pada Xu Qiangfeng.

🍑🥦🍑🥦🍑🥦