Di dunia futuristik yang dipenuhi konflik dan ambisi, *Meraa*, seorang putri terbuang dari pencipta permainan DGP, berjuang menemukan jati dirinya. Dibuang ke bumi sejak kecil demi keselamatannya, ia tumbuh dalam kesepian—hingga takdir membawanya kembali ke panggung utama kehidupan.
Setelah melalui pengkhianatan, kesedihan, dan kehancuran, Meraa bangkit sebagai pemimpin Kota Kiryu, wilayah yang dulu menjadi ladang eksperimen keji. Dalam perjalanannya, ia tak hanya memulihkan kota, tapi juga menghadapi bayang-bayang masa lalu: rival yang haus kekuasaan, rahasia tentang asal-usulnya, dan kekuatan luar biasa yang mulai terbangkit dalam dirinya.
Saat matanya terbuka sebagai sang *Dewi*, Meraa harus memilih—menjadi simbol harapan bagi dunia, atau alat ambisi mereka yang ingin menjadikannya boneka ilahi.
_“Majesty”_ adalah kisah tentang luka, harapan, dan kebangkitan seorang wanita yang ditakdirkan membawa cahaya dalam dunia yang nyaris tenggelam oleh kegelapan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon meraa shuellyin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode ke 19 resonasi enam Batu
Keadaan kiryu yang semula membaik kini kembali kacau dengan langit yang tiba tiba saja berubah menjadi gelap tak hanya itu langit kiryu juga disegel oleh ratusan rantai biru yang mengelilingi kota
Liara yang masih belum pulih memaksakan diri untuk membantu Mera meskipun awalnya Mera tidak mengizinkan nya karena kondisi liara yang masih belum pulih
"izinkan aku membantu nona..."
"ucap liara yang berdiri dengan kondisi lemah"
"kau yakin... kondisi mu masih belum pulih kau bisa terluka lebih para jika memaksakan diri "
"ucap mera"
"aku akan berjuang sampai akhir..."
"ucap liara"
"souka... Baiklah tapi hati hati jangan memaksa kan diri jika kau tidak kuat"
"ucap mera sambil menggenggam Impresza arrownya"
Mizari dan mizuki lalu menyelamatkan para warga disana dan mengevakuasi mereka ke tempat aman
"hati hati..."
"ucap mizari yang memapah warga yang terluka"
"tenang ya jangan khawatir semua akan baik baik saja"
"ucap Mizuki"
Tiba tiba saja muncul retakan dimensi dari langit dan mengeluarkan banyak monster Monster aneh dari dimensi lain
"itu para monster dari dimensi lain"
"ucap meraa"
"itu mimpi buruk kita saat masih kecil"
"ucap mizari"
"seperti nya mereka dikendalikan"
"ucap Mizuki"
"kita tidak boleh diam saja"
"ucap liara"
"hei apa yang kalian lakukan disana ...ayo serang mereka"
"ucap ayame"
"heh bagaimana bisa kau kesini"
"tanya meraa dengan wajah yang sinis"
"melalui portal"
"ucap ayame sambil menggenggam sebuah driver"
"omoshiroi kau juga seorang rider sekarang"
"ucap mera"
"kita bicarakan itu nanti sekarang kita harus menghadapi makhluk makhluk ini dulu"
"ucap mizari"
"Mizuki para warga sudah diungsikan ke tempat aman"
"tanya Mera"
"sudah semua warga aman"
"ucap Mizuki"
"baiklah kita akan serahkan sisa nya pada petugas keamanan dan medis"
"ucap mera"
Monster monster dari dimensi lain itu mulai mengamuk dan menghancurkan kota dengan kekuatan api mereka
Mera,liara,mizari,Mizuki dan ayame lalu berkumpul dialun alun kota yang sudah nyaris hancur sambil memegang driver mereka masing masing
"kita harus menyelamatkan kota dari kehancuran dan tangan tangan kotor itu"
"ucap mera sambil memasang dan memutar driver nya"
"Impresza!!"
"dunia tidak bisa mereka kendali kan sesuka hati mereka"
"ucap liara sambil memasang driver nya"
"arkveil!!"
"lebih baik mati daripada harus tunduk pada musuh"
"ucap mizari sambil memasang driver nya"
"nocturune!!"
"meskipun kita sebenarnya punya kelemahan tapi itu bukan penghalang untuk melawan ketidakadilan"
"ucap Mizuki sambil memasang driver nya"
"eclipse!!"
"masa Depan ada ditangan kita dan kita yang menentukan nya bukan mereka mereka bukan siapa"
"ucap ayame sambil memasang driver nya"
"kagerou!!"
"henshin!!!!"
"ucap mereka secara serentak"
Seketika mereka berubah menjadi Kamen rider secara bersamaan
"semuanya!!!! Kita sudah sepakat untuk melindungi kota ini habisi mereka!
"ucap mera sambil menembakkan anak panah ke arah monster itu"
"siap laksanakan!!"
"ucap mereka secara bersamaan lalu menyerang monster itu dengan kekuatan mereka masing"
Sementara itu kelompok organisasi aurea umbra berhasil mencuri 3 batu terakhir dan akan memulai fase terakhir yaitu memaksa Mera untuk menjadi wadah
meraa kemudian menembakkan anak panah ke arah monster itu dan membuat nya meledak
Sementara itu mizari dan mizuki menggabungkan kekuatan pedang mereka dan tercipta lah cahaya biru yang memusnahkan monster itu
Sementara liara menggabungkan tombak hitamnya dengan kekuatan api milik ayame yang langsung menusuk ke arah titik lemah monster itu dan membuat nya langsung meledak seketika
Namun tiba tiba saja muncul sebuah tembakkan beruntun dari kelompok aurea umbra yang membuat mereka semua terpental dan kembali ke wujud manusia
"argghhhhhhhh apa itu"
"ucap mizari dan mizuki"
"siapa dia"
"ucap liara"
"organisasi aurea umbra"
"ucap ayame"
namun meraa hanya mundur sedikit dan tidak terpental meskipun begitu ia kemudian kembali ke wujud manusia nya
"saatnya sudah tiba..."
"ucap erenox"
Mera langsung dikepung oleh erenox dan keenam pasukan nya
"sampai kapan pun aku tidak pernah tunduk pada kalian"
"ucap meraa sambil tersenyum sinis ke arah mereka "
"kau akan menjadi milik kami"
"ucap Erenox sambil memutar driver itu bersama keenam anggota aurea umbra terpilih lainnya"
"arggggghhhhhhhhhhhhhhhhhhhggghh jadi kalian menghalalkan segala cara untuk keinginan kalian"
"ucap mera sambil menahan kesakitan
seketika meraa langsung merasa kesakitan dan akhirnya jatuh pingsan*
"meraaaaaaaaa!!!!!"
"ucap liara sambil berteriak"
"nona meraa tak pantas ada ditangan kalian"
"ucap mizari sambil menodongkan pedang nya ke arah erenox"
erenox lalu menjentikkan jarinya dan menciptakan ledakan yang membuat mereka terpental dan terbentur oleh batu
"arggggghhhhhhhhhhhhhhhhhhhggghh nona Mera!!"
"ucap liara"
"jangan khawatir Mera ... tidak akan kami bunuh..."
"ucap erenox"
Erenox dan keenam anggota lainnya lalu membawa Mera lewat portal dan menghilang
> *to be continued...