Demi keselamatan jiwanya dari ancaman, Kirana sang balerina terpaksa dijaga oleh bodyguard. Awal-awal merasa risih, tetapi lama-lama ada yang membuatnya berseri.
Bagaimana kalau dia jatuh cinta pada bodyguardnya sendiri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kujo monku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 19 : Pengakuan Audrey
"Dari mana kamu tahu kalau gue yang neror?" tanya Audrey dengan santainya. Dia sepertinya tidak sadar sedang dijebak.
"Ha ha ha. Karena aku adalah Gautama. Lupa? " sengak Kirana berlagak jumawa. Dia terpaksa bersikap sombong akan kehebatan keluarga besarnya itu. Akan tetapi, demi memancing ikan buntal ini, dia harus melakukan itu.
BRAK!
Audrey menggebrak meja. Semua perhatian tertuju padanya. Beruntung kedai itu semakin malam semakin sepi, karena jam tutup sudah dekat.
Audrey menyadari sikapnya yang berlebihan di tempat umum. Dia pun malu, dan salah tingkah.
"Trus kalau lo bagian dari Gautama yang sok terhormat itu, gue gak bisa neror elo? Apa lo kira gue gak bisa bikin lo hancur? Bahkan video syur lo yang gue bikin udah kesebar kemana-mana. Ha ha ha,"
Bukannya marah, Kirana hanya menyinggungkan senyumnya. Sang tikus sudah masuk perangkap.
"Gotcha!" seru Kirana.
Hawa dingin tiba-tiba dirasakan oleh Audrey. Dia yang sedang dibelenggu emosi, tidak tahu maksud dari senyuman Kirana itu.
"Maksud lo? Lo kayaknya gak takut, video itu bakal ngehancurin karir Lo?"
Kirana hanya mengangkat bahunya. Puas sekali rasanya. Kirana pun berdiri.
"Hancurnya gue, bukan berarti elo yang jadi pemenangnya. So, well, kita tidak sedang dalam pertandingan bukan? Just see who is to be the loser? Definitely not me, bitch!"
Kirana pergi begitu saja meninggalkan Audrey yang melongo mendengar perkataan Kirana barusan. Dia barusan dikatai jalang oleh rivalnya.
"Awas Lo! Gue akan semakin bikin Lo hancur sehancur-hancurnya! Cam kan itu!" sumpah Audrey saat Kirana sudah menghilang di balik pintu.
****************
Semua rekaman yang Kirana dapat langsung diproses oleh Berto dan Saki. Lalu, file itu mereka kirimkan ke Jojo dan pihak keluarga. Semua bukti sudah ada dan tinggal menunggu waktu untuk meringkus tikus kecil itu.
Malam itu, Kirana mulai merasakan ketenangan lagi. Video syur itu mulai ditakedown dari sosial media. Keluarga besar juga sudah memberi klarifikasi jika dalam video itu bukan Kirana. Buzzer-buzzer yang sebelumnya menyerang Kirana, kini mulai dipolisikan. Banyak yang mendukung dan menyemangati dirinya lagi. Pihak agensi juga dari awal sudah memberi konfirmasi jika video itu bukan talent mereka. Kini diperkuat dengan pernyataan keluarga.
Kirana malas melihat seluruh isi sosial media. Dia hanya melihat beberapa saja, dan tersenyum dengan tenang sekarang.
Setelah pertemuan tadi, baru sekarang Kirana merasakan kasur empuknya. Lelah sekali rasanya menghadapi Audrey. Lama tidak bertemu, eh sekalinya ketemu malah berakhir tidak baik.
Tiba-tiba terdengar suara notifikasi email dari semua gadget-nya. Kirana segera membuka ponselnya dan melihat email dari siapa. Mata melebar saat membaca isinya.
Dear Kirana, .............
Kirana mendapatkan penawaran dari agensinya. Dia diminta performance di JFW untuk 3 bulan ke depan. Dia mengisi pertunjukan untuk brand fashion yang sangat terkenal. Owner-nya pun juga sangat dia kenal. Siapa lagi kalau bukan tantenya sendiri, Keira Gautama.
"Yah, kalau ini mah gak bakal bisa aku tolak," gumamnya.
Resiko menjadi keponakan kesayangan. Jika dia menolak, pasti akan diseret oleh tantenya itu.
Kirana hendak membalas email itu, tetapi ada permintaan video call masuk dan itu dari kekasihnya tercinta. Kirana mengabaikan email itu dan segera menggeser tanda hijau di layar ponselnya.
Nampak wajah tampan Davis yang segar dengan rambutnya yang terlihat basah. Sepertinya, pria itu baru selesai mandi. Ah, pria itu sungguh seksi dan Kirana merasakan ada kedutan di bawah sana. Dia jadi terangsang deh.
[Hai, cantik,]
"Kamu kenapa seksi sekali, Vis. Kan kangen kamu peluk,"
Ucapan frontal sang kekasih, membuat Davis sedikit terkejut. Davis pun jadi salah tingkah.
[Nanti aku peluk kalau aku sudah di sana, Sayang, kalau papi kamu tetap ijinin aku buat jadi bodyguard kamu,]
Kirana terkejut mendengarnya. Apa maksud Davis?
"Kamu, kamu gak jadi bodyguard aku lagi?" tanya Kirana ada rasa kecewa dalam hatinya.
Kirana bisa melihat wajah Davis terlihat sedih dan kecewa juga. Tadi, Alister meminta padanya satu bodyguard lagi untuk menggantikan dirinya.
[Kamu kan tahu kalau aku sebenarnya bukan bodyguard. Aku pemilik dua perusahaan jadi yah papi kamu sudah minta bodyguard baru untuk kamu.]
Kirana memanyunkan bibirnya. Davis yang melihatnya bukan ikutan sedih, tetapi malah gemas. Rasanya ingin melumatnya dan lidah mereka saling berperang di dalam sana. Sungguh membayangkan saja Davis merasakan kenikmatan.
Bagaimana, kalau dia lakukan itu secara nyata? Sepertinya dia tidak lagi bisa menahan.
[Sayang, nikah yuk!]
Kirana kaget bukan main. Lamaran dadakan macam apa ini. Belum pernah terpikirkan dirinya akan menikah. Padahal usianya lebih dari cukup untuk membangun rumah tangga yang sakinah, mawadah dan warahmah. Eaaaa .....
Davis mengira Kirana akan salah tingkah atau merona. Akan tetapi, dia malah mendapati ekspresi kaget dan bingung dari sang kekasih.
Apakah Kirana tidak ingin menikah dengannya yang penuh kekurangan itu? Apa Kirana belum yakin dengan dia yang lebih muda usianya?
Davis sudah overthinking.
"Ni– nikah?"
[ Apa kamu tidak mau menikah dan hidup bersama dengan aku selamanya?]
"Ma– maulah. Tapi, selama ini aku belum kepikiran karena aku– aku belum pernah jatuh cinta dengan pria manapun. Kamu cinta pertamaku, Vis,"
Davis tersenyum. Ada kelegaan dalam hatinya. Kirana juga cinta pertamanya.
[Kamu juga cinta pertamaku dan terkahirku, Sayang. Dari beberapa tahun yang lalu, hati ini cuma aku simpan untuk kamu. Entah kita berjodoh atau tidak, selamanya aku akan selalu menjadi bayanganmu.]
Memiliki hubungan di usia yang matang, membuat mereka dengan mudah mengutarakan isi hati masing-masing. Jujur adalah sebuah kunci.
Kirana tidak lagi gugup. Dia kini merona dan membara. Jatun cinta sejatuh-jatuhnya dalam palung cinta seorang Davis Jeandra Khiel.
"Kita kan baru aja pacaran, Vis,"
[Mau baru atau sudah lama sama saja, Kiran. Muara cintaku akan selalu padamu. Mending kita menikah saja. Aku akan menjagamu selama 24 jam, lebih dari seorang bodyguard.]
"Kalau memang harus menikah, katakan pada papiku. Jika papi setuju, aku juga akan setuju,"
[Besok pagi akan aku lakukan. Tunggu sebentar Sayang. Aku akan segera merengkuh jiwa ragamu.]
Setelah itu, mereka mengakhiri panggilan itu. Kirana sudah guling-guling di atas kasurnya. Dia sangat bahagia mendengarnya.
"Menikah? Aku akan menikah? AAAARGHHHHH DAVIS. I LOVE YOU SO MUCH!"
***
Di saat Davis dan Kirana berbunga-bunga, ada yang sedang kepanasan dan kelimpungan. Orang itu tidak menyangka semua akan berakhir.
Audrey yang menginap di hotel bintang lima yang ada di dekat Malioboro, baru tahu jika video yang dia sebar sudah menghilang. Pihak agensi Kirana dan keluarga besarnya sudah memberikan klarifikasi. Para buzzer yang dia bayar mulai dipolisikan. Dan Lexy, kakak angkatnya tidak lagi bisa dihubungi.
Kemana Lexy? Lalu, bagaimana nasibnya setelah ini?
...****************...