NovelToon NovelToon
Dengki

Dengki

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Balas Dendam / Lari dari Pernikahan / Konglomerat berpura-pura miskin / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:26.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

Siapa yang tidak menginginkan harta berlimpah. Segala keinginan dapat diraih dengan mudah. Tak heran banyak orang berfoya-foya dengan harta.

Berbeda dengan keluarga Cherika. Mereka menggunakan hartanya untuk menolong sesama dan keluarga.

Tapi tidak disangka, karena harta lah Cherika kehilangan harta keluarganya. Orang tuanya menghilang sejak mendapatkan kecelakaan. Hanya Cherika yang selamat.

Cherika kemudian tinggal bersama saudara ibunya. Dan tanpa sengaja, Cherika mendengar penyebab tentang kecelakaan orang tuanya.

Kabar apakah itu?

Ikuti jalan ceritanya !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Nayyara

Hari ini keluarga Kakek Alby, mengadakan acara pembukaan kantor cabang baru AZ Grup di kota Zamrud. Acara diadakan di halaman kantor AZ Grup. Undangan dihadiri oleh pejabat daerah, relasi bisnis, para wartawan berbagai media dan juga masyarakat lokal.

Kakek Alby, Zidan, Wanda, Dokter Erlandi, Satria dan Cherika yang sekarang mengganti nama menjadi Nayyara, menjadi tuan rumah di acara itu.

Acara dimulai dengan pembacaan doa dan menyanyikan lagu kebangsaan. Kemudian disusul dengan acara sambutan oleh ketua panitia, perwakilan kantor cabang yang diwakili Satria Wahyu Adil dan juga sambutan oleh pejabat penting di kota Zamrud.

Selanjutnya diadakan prosesi pemotongan pita di depan pintu utama AZ Grup oleh Gubernur kota Zamrud. Acara yang paling ditunggu-tunggu adalah tamu undangan dipersilahkan masuk ke dalam kantor. Mereka boleh mengeksplor ruangan yang ada di sana. Semua antusias menyambutnya.

Acara penutup yaitu pemotongan tumpeng dan pembacaan doa oleh kakek Alby Luthfi. Tamu undangan semua diperbolehkan memakan hidangan yang sudah disediakan.

Nayyara makan sendirian di kursi VVIP. Sementara keluarganya bersosialisasi dengan tamu undangan. Nayyara memperhatikan punggung seseorang yang sangat familiar baginya. Nayyara menunggu orang itu berbalik.

Dan ketika orang itu berbalik badan, pandangan Nayyara terhalangi beberapa pelayan yang lewat membawa troli makanan. Nayyara yang penasaran, mengedarkan pandangannya. Nayyara mendengar suara yang sangat dia kenal tepat di belakangnya.

Suara itu adalah suara Laudya dan Dhika. Setelah sekian lama mereka tidak berjumpa, ternyata Dhika dan Laudya masih menjalani pernikahan mereka. Laudya berhasil menjinakkan Dhika yang gila.

Hebat lu Laudya. Akhirnya, Dhika bisa lu taklukkan, batin Nayyara.

Nayyara mendengar kekagetan dari Laudya dan Dhika. Mereka sama sekali tidak pernah menyangka akan mendapatkan undangan dari Satria. Mereka juga melihat Zidan dan Dokter Erlandi. Ternyata keluarga Nayyara kaya raya. Mereka selama ini menipu mata Laudya.

"Bukannya dia itu sepupunya Cheri?" bisik Laudya ke telinga Dhika.

"Cheri? Tapi di mana Cheri?" Dhika mencari Cherika.

Dhika memperhatikan sekelilingnya. Dhika melihat Cherika yang duduk di belakangnya. Dhika tergerak untuk mendekatinya. Dhika bangkit dari tempat duduknya. Dhika berdiri di depan Nayyara. Dhika memperhatikan Nayyara.

"Maaf, Anda siapa?" Nayyara memandangi Dhika.

"Cheri?" Dhika terus memperhatikan Nayyara.

Laudya yang mendengar Dhika memanggil Nayyara, sontak bangun dari tempat duduk dan langsung berdiri di hadapan seorang wanita yang duduk bengong menatap Dhika. Sama seperti Dhika, Laudya memperhatikan Nayyara

"Maaf, siapa Cheri?" tanya Nayyara.

"Maaf, kami salah orang," jawab Laudya.

"Cheri? Apa maksud kalian Cherika anaknya Om Arvin?"

"Iya benar. Kamu kenal?" kali ini Dhika yang bertanya.

"Cherika sudah pergi untuk selama-lamanya. Kalian siapa?"

"Cheri pergi, Cheri pergi," Dhika terduduk di samping Nayyara.

"Kenalkan, kami sepupunya Cherika," kata Laudya.

"Oh ya, kenalin, saya Nayyara, saudara dari Kak Satria," sahut Nayyara.

Nayyara memperhatikan Dhika yang diam. Ekspresi wajahnya menunjukkan kesedihan. Laudya meminta izin ke kamar mandi. Nayyara memberitahu letak kamar mandi kantor kepada Laudya. Laudya pergi meninggalkan Nayyara dan Dhika.

Tanpa diduga, Dhika meneteskan air mata. Dhika cerita kepada wanita yang baru saja dia temui. Dhika bilang, dia menyesal karena terlalu sering menyiksa Cherika di masa hidupnya.

Dhika sejak SMA menyukai Cherika. Dan akhirnya Cherika dijodohkan dengan Dhika. Sejak saat itu Dhika tidak ingin kehilangan Cherika. Dhika menjadi posesif dan cemburunya luar biasa. Dhika sering memukuli Cherika.

"Oh, ternyata kamu orang yang selama ini menyiksa Cheri. Tidak pantas kamu hidup!" Nayyara berdiri meninggalkan Dhika.

Nayyara sengaja menjatuhkan kartu namanya berharap Dhika akan mengambil dan dalam waktu dekat akan menghubunginya.

Dan Dhika memperhatikan kepergian Nayyara. Dari belakang Dhika melihat kemiripan Nayyara dengan Cherika. Dhika juga melihat Vian kekasih Cherika bersama dengan Nayyara. Mereka terlihat sangat akrab. Nayyara meninggalkan Vian sendirian.

Dhika berdiri dan menghampiri Vian. Vian yang melihat Dhika berusaha menghindar tapi Dhika menahan lengannya. Dhika bertanya apakah benar yang dikatakan Nayyara bahwa Cherika pergi untuk selama-lamanya.

"Bukan urusan lu!" Sahut Vian.

Vian menepis tangan Dhika dan meninggalkan Dhika yang masih melongo. Vian ikut bergabung bersama Satria dan Dokter Erlandi. Mereka makan bersama pejabat-pejabat penting yang diundang kakek Alby.

Sementara itu, Nayyara masuk ke dalam toilet. Di sana dia kembali bertemu dengan Laudya. Awalnya Nayyara cuek tidak menghiraukannya, eh ternyata Laudya menunggunya di depan wastafel. Laudya memandangi Nayyara.

"Maaf, ada apa ya?" Nayyara sambil mencuci tangannya.

"Apa benar Cheri pergi untuk selama-lamanya?" tanya Laudya.

Nayyara tersenyum. Pertanyaan yang sama dengan Dhika.

"Sepertinya iya. Saya gak terlalu kenal Cheri. Saya lama tinggal di luar negeri," Nayyara mengeringkan tangannya di hand dryer.

"Gak usah formal. Kita seumuran. Gue Laudya, semoga kita bisa menjadi teman baik," Laudya mengulurkan tangannya.

Nayyara membalas uluran tangan Laudya. Laudya sepertinya ingin sekali mengakrabkan diri dengan Nayyara. Laudya memulai obrolan seru. Saking serunya obrolan mereka, Laudya tidak menyadari Nayyara diam-diam melepaskan cincin dan memasukkannya ke dalam tas kecil Laudya.

Mereka pun keluar dari toilet. Nayyara meninggalkan Laudya dan memilih bergabung dengan keluarganya. Laudya juga bersama Dhika menikmati makanan. Dari kejauhan Nayyara melihat dengan jelas bayangan hitam yang ada di belakang Laudya.

Sebelum kakek Firman pulang ke kotanya, Nayyara diberikan khodam pendamping oleh kakek Firman. Tugasnya adalah untuk menjaga dan melindungi Nayyara. Melalui khodam itu lah, Nayyara bisa tahu, bayangan hitam yang ada di belakang Laudya banyak melakukan hal-hal jahat.

Laudya, ternyata yang ngirim bau busuk dan sosok jadi-jadian itu adalah kamu! Umpat Nayyara dalam hati.

Nayyara tersenyum. Nayyara mulai menjalankan rencananya. Nayyara panik terlihat mencari-cari sesuatu.

"Ada apa?" tanya Dokter Erlandi.

"Cincin berlianku hilang."

Nayyara, Dokter Erlandi dan Vian membantu Nayyara mencari cincin pertunangannya yang hilang. Nayyara berlari masuk ke dalam toilet. Nayyara kemudian menghampiri Laudya yang sedang bersama Dhika.

"Maaf, Laudya, apa lu liat cincin berlian gue?" tanya Nayyara.

"Cincin berlian? Nggak liat tuh," jawab Laudya.

"Laudya, tadi waktu di toilet lu sengaja kan nungguin gue. Lu ngajak kenalan. Gak disangka lu licik!"

"Maksud lu apa?" Laudya tidak terima dicurigai oleh Nayyara.

"Maaf, Sis Nayyara. Apa Anda menuduh istri saya mencuri?" Dhika berdiri di depan Nayyara.

"Iya, gue yakin, lu nyuri cincin berlian gue!" Nayyara sedikit meninggikan nada bicaranya.

Perhatian tamu undangan teralihkan kepada mereka. Dhika sangat yakin, Laudya tidak mungkin mencuri. Selama ini Laudya banyak sekali dibelikan perhiasan oleh Dhika. Laudya tidak pernah kekurangan.

"Sis Nayyara, buktikan jika benar istri saya mencuri cincin berlian Anda. Anda liat perhiasan yang dipakai istri saya? Rasanya tidak mungkin istri saya mencuri!" Dhika mulai terpancing emosi.

"Ok, izinkan saya memeriksa tas Laudya," kata Nayyara.

"Siapa takut. Tapi, jika gue gak bersalah, lu harus membayar ganti rugi!" Laudya melempar tasnya kepada Nayyara.

Nayyara menangkap tas Laudya. Nayyara membuka Tas Laudya. Nayyara mengeluarkan isi tas Laudya di atas meja makan. Dan sebuah cincin berlian jatuh ke atas meja makan.

"Ternyata benar, dia pencurinya!" Salah seorang tamu undangan berteriak.

"Cantik-cantik maling!" Sahut tamu yang lain.

Dhika memperhatikan cincin berlian yang ada di atas meja. Di dalam cincin itu ada ukiran nama Vian. Dhika sangat yakin itu bukan cincin milik Laudya.

"Sayang, apa ini?" Dhika mengangkat cincin berlian itu di depan wajah Laudya.

"Kok bisa? Aku gak nyuri. Aku difitnah!" Laudya memandang tajam ke arah Nayyara.

"Tuan Dhika, bagaimana Anda menjelaskan semua ini?" tanya Vian.

"Tidak mungkin kan kamu selingkuh dengannya? Kok bisa ada cincin bertuliskan namamu di dalam tasnya!" Nayyara memandangi Dhika dan Laudya secara bergantian.

Dhika menaruh cincin itu di atas meja makan. Dhika menarik panjang napasnya. Dhika perlahan menghampiri Laudya. Laudya memperhatikan ekspresi wajah Dhika yang selama ini tidak pernah lagi dilihatnya. Wajah Dhika memerah, napasnya berat, kepalan tangannya sangat kuat. Dhika melayangkan pukulannya ke wajah Laudya.

PLAK!

PLAK!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Mauk
😭
Mauk
Laudya blm move on
Al!f
😱😱😱😱😱😱
Fang
Tunangan gadungan 🤣
Al!f
🤣🤣🤣🤣
Al!f
Pasti Nyai lagi
Fang
Anak haram ?
Al!f
ngaku² tunangan , pdhl bukan
Al!f
cemburu
Fang
😍
Fang
Kasian Abang bakso
Al!f
Laudya terhindar dari bencana 🤭
Al!f
😭😭😭😭😭😭
Mauk
Dhika kumat
Mauk
Kalo ada CCTV dlm toilet bahaya
Mauk
Balas dendam di mulai
Mauk
Waaaaaw🤭
Tuti
Dijinakkin pake black magic 🤭
Baby
Syukur in
Al!f
😱😱😱😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!