NovelToon NovelToon
Bodyguardku Kekasihku

Bodyguardku Kekasihku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengawal / Keluarga / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Cintapertama
Popularitas:316
Nilai: 5
Nama Author: kujo monku

Demi keselamatan jiwanya dari ancaman, Kirana sang balerina terpaksa dijaga oleh bodyguard. Awal-awal merasa risih, tetapi lama-lama ada yang membuatnya berseri.
Bagaimana kalau dia jatuh cinta pada bodyguardnya sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kujo monku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 5 : Ketahuan Glen!

Davis berjalan dengan penuh wibawa saat memasuki perusahaan besar Gautama Group. Selama di Jakarta 2 hari, Davis harus mengikuti jadwal bisnisnya yang padat yang selama menjadi bodyguard Kirana, semua aktivitasnya digantikan oleh sekertarisnya yang setia, selain Jojo. Dia bernama Debby.

Hal yang paling Davis tidak inginkan terjadi adalah bertemu Glen Gautama. Davis takut, Glen akan mengenalinya dan membongkar penyamarannya dalam sebuah misi. Davis belum ingin semua hal itu terjadi. Pasalnya, saat diperkenalkan Kirana sebagai bodyguard waktu itu, Glen terlihat mencurigainya.

"Lalu, dia siapa?" Glen tampak tidak ramah menatap bodyguard terakhir yang belum diperkenalkan oleh Kirana. Pria itu yang tadi menyela kegiatan keduanya.

"Oh, dia Davis. Dia yang menjadi koordiantor kedua bodyguardku yang lain." Jawab Kirana sambil menatap Davis.

"Davis?" Glen mengernyitkan dahinya seakan mencurigai sosok bodyguard yang baru saja dikenalkan Kirana padanya.

Davis mencoba tenang agar tidak ketahuan. Jika dia membuka maskernya saat ini, Glen pasti langsung mengenalinya. Baik Davis dan Glen, keduanya saling mengenal dan deket sebenarnya. Hubungan bisnis awalnya yang melibatkan keduanya dalam beberapa proyek membuat Davis dan Glen akrab.

"Kamu apaan sih, Glen? Naksir sama bodyguard aku? Pantes aja kamu nolak mulu kalau dijodohin, sukanya batang ya?" Celetuk Kirana yang terlihat kesal saat memergoki Glen terus menatap Davis.

Celetukan Kirana yang frontal membuat Glen dan Davis serta dua bodyguard Kirana yang lain, langsung kaget. Glen pun menangkup wajah Kirana dan menekannya hingga pemiliknya terlihat kesal karena ulahnya.

Davis yang merasa nona mudanya sedang terancam, dengan cepat melepaskan tangan Glen dari pipi Kirana. Dengan refleks, tangannya mengusap pipi Kirana. Hal itu membuat Kirana merona.

Glen pun terkejut mendapat perlakuan berani seperti itu dari bodyguard Kirana. Akan tetapi, saat dia hendak menegur Davis, tangan Kirana malah sudah menyerangnya duluan.

Plak!

"Ngilu tau gak!" Kirana langsung memukul lengan Glen saat sepupunya itu melepaskan tangannya dari pipinya. Wajahnya tampak memerah karena ulah Glen dan Davis barusan.

"Kalau ngomong tuh jangan asal, Kiran sayang. Kamu kira aku g*y apa? Aku masih suka yang empuk-empuk." Ucap Glen yang juga kesal dengan ucapan Kirana yang asal bicara. Dia takut akan tersebar rumor tidak jelas. Toh, Kirana tahu alasan dia masih betah menjomblo sampai sekarang.

Setelah itu, Davis merasa Glen semakin curiga padanya. Beberapa kali Davis memergoki Glen memerhatikan gerak-geriknya lagi. Bukan naksir seperti yang dituduhkan Kirana. Davis berusaha menghindar jika Glen mulai mendekatinya. Usahanya membuahkan hasil. Hingga hari terakhir Kirana menginap di rumah utama keluarga Gautama, Davis tidak lagi bertemu Glen, karena pria itu sedang melakukan perjalanan bisnis bersama papinya ke China.

Davis langsung memasuki ruangan meeting yang sudah ditunjukkan oleh salah satu staf direksi Gautama Group. Matanya langsung tertuju pada seseorang yang dia kenal dan dia hindari sebelumnya.

Siapa lagi kalau bukan Glen?

Sepertinya, harapan Davis tidak akan terwujud. Baru masuk duduk saja, Glen sudah menghadiahi Davis dengan tatapan tajam dan tidak bersahabat. Davis pun mencoba cuek saja, seolah tidak tahu apa yang sedang terjadi sebelumnya.

Meeting pun dimulai. Proyek yang mereka lakukan sudah mereka kerjakan hampir 80% itu, berjalan dengan lancar. Sebagai pihak vendor, Davis sangat profesional dan selalu menguntungkan pihak kliennya, sehingga Gautama Group selalu mempercayai perusahaan Davis di setiap proyeknya.

Glen tersenyum smirk menatap Davis yang sedang mempresentasikan perkembangan proyek mereka bersama. Dia pun meyakini sesuatu. Dia sangat yakin jika Davis yang berdiri di hadapannya itu adalah Davis yang juga menjadi bodyguard sepupunya tersebut. Entah apa tujuan Davis, Glen semakin penasaran dibuatnya.

Meeting selesai setelah 2 jam berdiskusi. Semua laporan yang diberikan Davis dan sekertarisnya sangat memuaskan Kenzo selaku pimpinan utama di Gautama Group. Davis pun tidak sabar pergi dari sini. Dia tahu sedari tadi Glen terus menatapnya dengan penuh keingintahuan.

"Davis, Davis, hebat sekali. Saya sangat bangga memiliki partner bisnis yang masih muda dan smart seperti kamu." Kenzo dengan terang-terangan mendekati Davis dan memperlihatkan rasa bangganya.

Davis rasanya sangat tersanjung sekali. Setahu dia, seorang Kenzo jarang sekali terlihat ramah pada rekan bisnisnya. Kesombongan jiwanya, dia tahan dalam hatinya.

"Saya hanya bekerja sesuai arahan dan bantuan Pak Kenzo. Bagi saya, anda sangat menginspirasi saya dalam berbisnis." Jawab Davis dengan tegas.

Kenzo hanya tersenyum tipis dan mengangguk. Beliau menepuk bahu Davis. Sebagai pembisnis ulung, dia tahu, masa depan Davis sangat cerah dalam perusahaan. Jika Kenzo memiliki anak perempuan, mungkin dengan sangat sukarela, beliau akan menjodohkannya dengan Davis. Sayangnya, dia hanya punya satu anak dan itu hanya laki-laki yaitu Glen.

Kenzo tahu riwayat perusahaan yang sekarang dikelola oleh Davis. Sebelumnya, Kenzo selalu menolak tender yang diajukan oleh Khiel's Company saat perusahaan tersebut dipimpin oleh paman dari Davis. Akan tetapi, sejak dipegang oleh Davis, perusahaan tersebut dengan cepat menunjukkan taringnya kembali dan Kenzo sangat diuntungkan setelah menerima tender tersebut.

Melihat papinya sedang mengobrol dengan Davis, Glen tidak merasa cemburu. Dia malah ikut mendekati keduanya dan sepertinya waktunya tepat untuk sedikit menyenggol Davis. Just for fun!

"Nanti malam datanglah ke rumah. Kita makan malam bersama. Masakan istri saya terbaik. Pasti kamu suka." Ajak Kenzo.

Belum juga menjawab, Glen malah menyela Davis. "Tidak mungkin Davis bisa, Pi. Bukankah Davis harus ke Jogja setelah ini?" Glen dengan sangat jelas menyindir Davis.

'Bangke! Ternyata Glen tidak mudah gue kelabuhi.' Umpat Davis dalam hatinya.

'Gue kagak bodoh, Vis. Skat mat lo!' Batin Glen.

Kenzo yang mendengar hal itu terkesiap. Dia langsung kepikiran keponakan cantiknya yang memang sudah berumur, tetapi belum menikah dan tentunya tinggal di Jogja. Kenzo yang ingin menangkap paus, tentu saja harus punya umpan.

'Sepertinya tidak salah kalau aku jodohkan sama anaknya Alister. Perlu dicoba.' Batin Kenzo.

"Wah, Jogja. Saya punya keponakan cantik tinggal di sana. Balerina dan dia masih single. Bagaimana kalau saya kenalkan sama kamu? Kali aja jodoh!" Ucap Kenzo dengan entengnya.

Glen cengo mendengar gagasan papinya tersebut. Bisa-bisanya malah menjodohkan Kirana pada Davis yang sepertinya ada sesuatu dibalik Davis menjadi bodyguard Kirana.

Beda dengan Davis. Dia malah tersenyum smirk mendengar apa yang dikatakan oleh Kenzo. Sungguh, misinya pasti akan berhasil jika ada jalur dalam seperti ini.

Apakah yang terjadi selanjutnya? 

...****************...

"Apa maksud lo jadi bodyguardnya Kirana?" Glen langsung menembak Davis dengan pertanyaan demikian.

Apa itu basa-basi busuk? Tidak ada dalam kamus glen jika berhubungan dengan para waniat di keluarganya.

Usai berbincang santai dengan Kenzo tadi, Davis langsung pamit agar menghindari Glen yang terlihat jelas menyindirnya. akan tetapi, saat akan ke parkiran, Davis merasakan gejolak alam yang tidak bisa ditunda. Dia pun meminta Debby langsung ke mobil dan dia akan mampir ke toilet yang terdekat.

Davis tidak tahu jika dia sedang diikuti oleh Glen. Itulah mengapa, disinilah Glen sekarang. Di dalam toilet pria lantai dasar perusahaan keluarganya.

Davis terkejut saat keluar dari bilik toilet, sudah ada Glen yang menghadangnya dengan pertanyaan tersebut. Dia pun terdiam mencoba tenang, lalu berjalan melewati Glen menuju ke wastafel.

"Kagak usah diem deh lo, Vis. Tau gue kalau yang jadi bodyguard si Kiran itu elo." Ucap Glen yang memang terlihat santai berdiri di samping Davis yang sedang mencuci tangannya.

"Ha ha ha. Penyamaran gue kayaknya perlu diperbaiki." Kata Davis sambil mengaca di cermin besar wastafel tersebut. Terlihat wajah tampan rupawan yang bisa menjadi pusat perhatian para wanita.

"Ngaku juga akhirnya. Lagian ngapain nyamar gitu kagak ganti nama. Goblok banget!" Cibir Glen sambil menoyor kepala Davis yang memang lebih muda darinya.

"Ck, serah gue lah." Cuek Davis sambil merapikan rambutnya kembali.

Glen dan Davis tidak berselisih. Keduanya memang akrab karena proyek yang mereka kerjakan bersama. Jika diluar urusan pekerjaan, keduanya terlihat santai.

"Trus tujuan lo apa nyamar kayak gitu? Awas aja lo bikin nangis Kirana. Gue orang pertama yang akan nyari elo buat gue hancurin." Ancam Glen.

Davis terkekeh mendengarnya. Banyak sekali yang posesif terhadap nona muda yang sedang dia jaga tersebut.

"Menurut lo, apa tujuan gue?" Tantang Davis. Dia ingin tahu apakah Glen sudah tahu tujuannya atau belum.

"Lo naksir Kirana?" Tebak Glen.

Davis diam saja. Wajahnya terlihat datar sambil terus bercermin. Glen mulai menerka-nerka jawaban apa yang akan dikatakan oleh Davis.

Benarkah Davis naksir Kirana? Atau ada hal lain?

Kira-kira apa jawaban Davis?

...****************...

1
dziyyo
Thor, ceritanya keren banget! Cepat update lagi dong!
kujo monku: udah update ya kak .... 🩷
total 1 replies
Melanie
Gimana sih thor, nggak sabar ni...
kujo monku: hari ini up sore yaaaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!