manusia yang hebat adalah manusia yang bisa mengendalikan diri saat di kuasai amarah,tenang saat di permalukan.tersenyum saat di remehkan.
bersabar saat menemui cobaan dan bersyukur untuk semua kekurangan dan kelebihan yang di milikinya
*********
Allah subhanalahu Wata'alah berfirman,Dialah Allah yang menundukkan lautan(untukmu)agar kamu dapat memakan darinya daging yang segar(ikan),dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang engkau pakai dan kamu melihat bahtera berlayar padanya.supaya kamu mencari(keuntungan)dari karunianya serta supaya kamu bersyukur..
ARSHAN
FATIMAH
AISYAH
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Dianamega.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bait cinta bab 19
Jm 6 pagi mobil Fatimah dan Anjel mulai memasuki area perkampungan yang seharusnya keduanya sampai pada jam 2 malam hanya saja Anjel selalu mewanti wanti Fatimah untuk tidak mengebut belum lagi setiap ada tempat peristirahatan Anjel selalu mengajak Fatimah berhenti untuk istirahat bersantai sejenak sebelum melakukan perjalan kembali mengingat Fatimah juga belum lama bisa mengendarai mobil belum terlalu lihai seperti Anjel
Masih ada untung nya Fatimah dan Anjel sudah biasa selalu bergadang saat malam hari karna tuntutan pekerjaan yang mengharuskan kedua nya bekerja pada malam,jadi di saat keduanya pergi pada malam hari tidak kuatir akan mengantuk
"Ahirnya sampai juga"senyum Fatimah melihat rumah milik nya sudah terlihat dari kejauhan meskipun kabut putih sedikit menghalangi pemandangan
"permisi"Fatimah membunyikan klakson mobilnya menjalankan dengan pelan saat melihat segerombolan para ibu ibu membeli sayuran keliling di gerobak dorong
"iya cah ayu silahkan"jawab mereka ikut tersenyum ramah saat Fatimah menyapa mereka begitupun Anjel yang ada di belakang mobil Fatimah
mengingat dirinya orang baru di kampung itu,jadi Fatimah sebisa mungkin untuk ramah tamah ke setiap warga di kampung tempat tinggal baru Fatimah
"mbok iyam apakah itu majikanmu yang membeli rumah itu"tannya salah satu ibu ibu penasaran yang sedang memilih sayuran saat melihat mbok iyam berjalan buru buru meskipun rumah Fatimah ada penjaganya
"benar sekali itu majikan mbok namanya Fatimah yang mobilnya paling depan kalau yang di belakang itu temannya"
"cantikan orangnya mirip artis.ya sudah mbok duluan ya"pamit mbok iyam yang di angguki para ibu ibu
"cantik ya mana ramah sopan meskipun pakai mobil mewah tetapi dia tidak sombong mau menyapa kita,apakah dia sudah punya pacar belum ya"
"kalau belum punya pacar memang nya kenapa mbak Atun"timpal Bu ratmi
"ya mau saya jodohkan dengan anak saya Bagas siapa tau jodoh"jawabnya
"Halah Atun Atun Bagas itu baru 21 tahun sudah mau kamu jodohkan,anak orang mau di kasih makan apa nantinya punya pekerjaan saja belum"
"entahlah ini mbak Atun GK kira kira,itu non Fatimah saja sama Bagas umurnya kelihatan jauh itu majikan mbok iyam umurnya kisaran 22 tahun sedangkan Bagas baru menginjak 21 tahun"
"tidak salah mau di jodohkan kalau dengan Agus anak mbok iyam baru tuh seumuran sepertinya"ucap tarsih ikut menjawab ucapan bu ratmi
"ye saya kan cuma bilang siapa tau jodoh meskipun keduanya beda usia namanya jodohkan kita tidak tau,kalau berjodoh pasti langsung saya restui apa lagi dapat menantu cantik dari kota di tambah orang kaya lagi"
"menghayal aja terus,tipenya juga belum tentu pemuda desa ini apa lagi dia dari kota mana orang kaya lagi"
"eh ribut ribut saja,ini mau beli sayuran apa mau meributkan nona cantik yang barusan kalau mau merebutkan nona cantik itu ya pergi sana ke rumah nya"lerai akang sayuran jengah dengan tingkah laku para ibu ibu pembeli sayuran
"eh Akang bilang saja kalau akang juga naksirkan buktinya tadi waktu di sapa tidak berkedip"kesal mereka
"ya kalau itu gimana ya,ha ha haaa"tawanya sambil menggaruk kepala yang tidak gatal
"di mana mbok iyam mang"tanya Fatimah setalah keluar dari mobilnya yang di ikuti Anjel
"itu mbok iyam nya mbak"jawab mang Ujang menunjuk mbok iyam yang baru datang
"Alhamdulilah gimana perjalanan mbak Fatimah apakah lancar,mbok fikir malem datang nya saat mendengar mbak Fatimah menghubungi mbok kemaren"tanya mbok iyam menyalami Fatimah dan Anjel
"Alhamdulilah lancar mbok, kita kan tidak membawa supir mbok membawa mobil masing masing jadi sengaja bawa mobilnya santai"Jawab ramah fatimah
"oh iya benar sekali mbak biar pelan yang penting selamat sampai tujuan tidak ada halangan apa pun,Monggo mbak Anjel masuk dan mbak Fatimah,kalau mau langsung makan sudah mbok siapkan sarapan nya"ucap mbok iyam membuka pintu rumah Fatimah
Suasa sejuk perkampungan terasa damai di saat memasuki area perkampungan begitupun dengan suasana rumah Fatimah begitu asri dan damai
"kita mau bersih bersih dulu mbok sebelum makan"timpal Anjel sama ramah dan murah senyum seperti Fatimah
Anjel sengaja langsung singgah ke rumah baru Fatimah atas permintaan Fatimah untuk tinggal di tempat nya sampai beberapa hari,setelahnya baru Anjel akan pulang yang di ikuti Fatimah ikut berkunjung di rumah baru Anjel nantinya
"maaf mbak Fatimah,mbak Anjel kalau menunya seperti ini soalnya mbok tidak bisa masak masakan seperti yang biasa orang kota makan,mbok bisanya masak masakan desa masakan kampung"
"wah ini sangat langka dan menu istimewa mbok memang ini yang kami nanti nantikan benar tidak dek"jawab Anjel antusias melihat menu yang di masak mbok iyam
Nasi liwetan,bakar ikan nila sambal jeruk limo lalapan petai daun jambu Mede dan sambal balado jengkol belum lagi menu menu yang lainnya seperti tumis cah kangkung
"benar sekali kak sepertinya akan susah untuk berhenti makan melihat menu nya kak,terimaksih banyak mbok sudah repot repot menyiapkan semua ini untuk kita"yang di angguki Anjel
"Alhamdulilah ya Allah saya di berikan majikan baik hati seperti mbk Fatimah"batin Mbok iyam mendengar jawaban dari kedua gadis di hadapannya dan tersenyum bahagia apa lagi masakannya di hargai,di puji enak
"Kenapa mbok hanya diam melihat kita saja,mbok juga harus ikut makan ya"ajak fatimah mengambil kan nasi untuk mbok iyam membuat mbok iyam segan belum sempat dia menolak Fatimah dengan sigap mengambilkan nasi kedalam piring untuknya
"mang Ujang sini sebentar"panggil Anjel sambil memegang piring nasinya memangil mang Ujang
"iya mbak ada apa"
"ambil ini cepat makan lah kita makan sama sama,kita tau mang Ujang pasti belum makan"Anjel ikut menyerahkan piring yang telah terisi nasi ke mang Ujang
"tidak mbak nanti saja sekarang saya masih kenyang habis ngopi belum laper"tolak mang Ujang segan meski pun pada kenyataan nya dirinya memang lapar
"tidak ada penolakan atau nanti nanti cepat makan temani kita makan"timpal Fatimah
Fatimah dan Anjel tau keduanya belum makan,mang Ujang dan mbok iyam akan makan setelah majikannya makan semua itu sudah biasa mereka lakukan ke majikan yang sebelum sebelumnya
Mereka akan makan sisa sisa dari majikan tetapi tidak berlaku dengan Fatimah atau Anjel pantang bagi Fatimah dan Anjel memberikan sisa makanan untuk orang lain meskipun itu pembantu atau pekerja rumah mereka
"kalau kita lagi makan tidak usah segan untuk ikut makan bareng mbok,mang bukannya Fatimah pernah bilang antara kita itu sama saja sama sama makan nasi sama sama ciptaan tuhan"
"jadi jangan samakan kita itu seperti majikan mbok sama mamang yang dulu dan yang lainnya yang sering makan sisa mereka,bagi kita itu pantang memberikan sisa makanan untuk bawahannya meskipun mbok dan mamang di gaji"
"kalau mbok dan mamang sudah bekerja dengan kita itu artinya kita sama saja keluarga bukan orang lain,kalau butuh apa apa bilang saja tidak usah sungkan"jelas Anjel yang di angguki Fatimah setuju
"dengar itu mbok iyam.mang Ujang apa yang di katakan kak Anjel" ucap Fatimah
"ya Allah terimaksih banyak mbak Anjel.mbak Fatimah"cap terimakasih mang Ujang dan mbok iyam terharu