"Dia adalah Putri dari Keluarga Jun, yang baru kembali setelah menempuh studi di luar negeri.
Di hari pertunangannya, tunangannya mengkhianatinya dengan bersama adik tirinya.
Tanpa banyak bicara, dia langsung mematahkan kaki sang tunangan.
""Dulu pernah kukatakan, jika kau berani mengkhianatiku, akan kubuat kau menjadi orang cacat."""
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khánh Linh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19
Mo Lin ketika mendengar berita itu, dengan cepat kembali ke ruang utama, kegembiraan tak tersamarkan di wajahnya.
Dia duduk di sampingnya, diam-diam memperhatikannya bekerja.
Sore itu, sinar matahari terbenam menyelimuti separuh wajah Jun Jiu, membuat wajahnya bersinar keemasan yang indah.
Mo Lin menyentuh tangannya dengan lembut, suaranya lembut.
"Kamu sudah bekerja sepanjang hari, istirahatlah sebentar".
Tepat pada saat ini, teleponnya berdering, menandakan pesan. Jun Jiu melirik, itu adalah pesan dari Shen Tong.
"Presiden Jun, bagaimana Anda akan menangani Chen Yan'er?"
Jun Jiu sepertinya teringat sesuatu, dia tersenyum dingin.
"Aku hampir melupakan dia."
"Maksudmu Chen Yan'er, kan?"
Kasus dia diracuni telah diselidiki, dan juga diketahui bahwa Chen Yan'er adalah orang yang meracuninya, dan diketahui bahwa dia ditahan olehnya.
"Aku tahu." Jun Jiu tidak menunjukkan sedikit pun keterkejutan, berdasarkan kekuatan Mo Lin, terlalu mudah untuk menyelidikinya.
Jun Jiu menutup laptopnya, berdiri untuk pergi, tetapi Mo Lin memegang tangannya.
"Bisakah aku ikut denganmu?"
Jun Jiu mengangguk.
Duduk di dalam mobil, dia pergi ke sebuah rumah kecil di pinggiran kota. Dari luar, teriakan Chen Yan'er terdengar.
"Jun Jiu, lepaskan aku, lepaskan aku, apa yang akan kamu lakukan padaku? Jun Jiu, lepaskan aku!"
Pintu terbuka, cahaya di luar menyinari ruangan.
Chen Yan'er terpesona oleh cahaya, tanpa sadar mengangkat tangannya untuk menutupi matanya. Melalui celah, dia melihat dua sosok muncul di depannya.
Dia dengan gembira berlari ke depan, meraih tangan Jun Jiu.
"Selamatkan aku, seseorang mengurungku di sini, selamatkan aku."
Jun Jiu terkekeh ringan.
"Chen Yan'er, menurutmu siapa yang bisa menyelamatkanmu?"
Mendengar suara yang familiar, wajah Chen Yan'er menjadi pucat, dia mundur ketakutan.
"Jun Jiu, apa yang ingin kamu lakukan?"
Jun Jiu masuk, mendekati Chen Yan'er.
"Chen Yan'er, aku sudah memberimu dua kesempatan, tapi sepertinya kamu tidak tahu bagaimana caranya, kali ini kamu bahkan berani menginginkan orangku."
Mo Lin berdiri di belakang, mendengar kata-katanya, dia sedikit terkejut tetapi segera tersenyum.
Jun Jiu meraih mulut Chen Yan'er, menggunakan kekuatan untuk meremasnya dengan kuat, menyebabkan dia mengerutkan kening kesakitan.
Suara Jun Jiu terdengar dingin lagi.
"Chen Yan'er, menurutmu hanya dengan mengandalkanmu, kamu juga ingin merebut segalanya dariku?"
Chen Yan'er melepaskan tangannya dari tangannya, matanya menatapnya dengan ketakutan.
"Jun Jiu, apa yang ingin kamu lakukan padaku? Lepaskan aku, kalau tidak ayahku tidak akan melepaskanmu."
Jun Jiu tertawa dingin, suaranya dingin.
"Chen Yan'er, dia bahkan tidak bisa mengurus dirinya sendiri, menurutmu dia masih akan memperdulikanmu?"
Chen Yan'er juga tahu tentang itu, dalam kepanikannya, dia hanya ingin menggunakan seseorang untuk mengancamnya.
Chen Yan'er mengepalkan tangannya, menatapnya dengan penuh kebencian.
"Jun Jiu, aku membencimu, mengapa kamu lahir untuk hidup dalam kesenangan, sedangkan aku, lahir sudah diremehkan karena aku adalah anak haram, mengapa kamu bisa mendapatkan pria yang baik seperti itu, sedangkan aku, tidak peduli sekeras apa pun aku berusaha, aku tidak bisa mendapatkannya. Mengapa? Kenapa semua orang mengelilingimu, mengapa kamu bisa mendapatkan segalanya dengan mudah, sedangkan aku tidak memiliki apa-apa. Nasib terlalu tidak adil bagiku, tentu saja aku harus merebut apa yang kuinginkan, apa yang salah denganku? Aku hanya memperjuangkan apa yang kuinginkan."
Jun Jiu mengayunkan tangannya, menamparnya dengan keras, menyebabkan sudut mulutnya berdarah, dia menatapnya dengan dingin.
"Chen Yan'er, jangan membebankan tanggung jawab pada nasib, kamu hanya memiliki keserakahan dan keegoisan."
Jun Jiu membungkuk, menatapnya langsung.
"Bukankah kamu suka bermain dengan narkoba? Aku biarkan kamu bermain sepuasnya."
Shen Tong mendekatinya, dengan kasar memaksa Chen Yan'er meminum pil.
Chen Yan'er terbatuk-batuk, menatapnya dengan ngeri.
"Jun Jiu, kamu akan..."
Jun Jiu tersenyum ringan.
"Chen Yan'er, terimalah nerakamu."
Dia berbalik dan pergi, berjalan melewati Shen Tong, dia meliriknya.
Shen Tong mengangguk.
"Presiden Jun, saya mengerti, sisanya serahkan pada saya."
Shen Tong adalah orang yang dia latih sendiri, dan juga mengikutinya sejak dia berusia 16 tahun, dia memahami kepribadiannya, hanya dengan satu pandangan dia bisa tahu apa yang ingin dia lakukan.
Jun Jiu dan Mo Lin pergi.
Di dalam mobil, Mo Lin tersenyum ringan, berbicara.
"Istrimu benar-benar kejam."
Jun Jiu menoleh ke Mo Lin.
"Aku bahkan lebih kejam, apakah Presiden Mo ingin mencobanya?"
Mo Lin mendekatinya, meraih tangannya dan meletakkannya di dadanya.
"Baiklah, apapun yang ingin dilakukan istrimu, terserah. Hidupku adalah milikmu, terserah kamu untuk menanganinya."
Jun Jiu menatap lurus ke matanya, diam tak berkata apa-apa.
Tepat pada saat ini, mobil tiba-tiba berbelok tajam, menyebabkan Jun Jiu kehilangan keseimbangan dan jatuh ke arahnya.
Jun Jiu jatuh, duduk di pangkuannya, mereka berdua saling memandang.
Mo Lin terkekeh ringan.
"Ternyata Nyonya menyukai gaya ini."
