Tak pernah terbayangkan dengan apa yang saat ini di jalani, bergerak tanpa arah, dan melangkah tanpa tujuan.
Terasa sesak di dalam dada mengingat semua kisah yang sulit untuk di lupakan, Namun terasa sakit saat mencoba untuk menerima semua yang terjadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selvi Noviyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 19
Kemana harus melangkah dan mencari ketenangan hati.?
Aku adalah wanita yang tak pernah selesai menjadi luka.
Aku adalah wanita yang terlalu sering berharap, akan tetapi ditinggalkan di tengah do'a yang belum sempat tuk di aamiinkan...
Aku belajar untuk terus tetap tersenyum, bukan karena diri ini bahagia akan tetapi karena dunia ini tak perduli jika air mata ini terjatuh.
Bahkan setiap Malam aku pulang pada sunyi yang memeluk diri sendiri. Menenangkan gemetar yang tak pernah untuk di mengerti oleh siapa pun. Tak ada tangan yang menggenggam, tak ada pundak tuk menjadi tempat sandaran. Hanya diri ku sendiri, dan ribuan kecewa yang di pendam dan di sembunyikan begitu rapatnya.
Akan tetapi anehnya, diri ini masih berdiri di tengahnya badai yang menerpa dan juga duri yang menusuk kaki ini.
Aku masih hidup, masih bernapas meskipun aku telah patah. Bukan karena diri ini kuat, akan tetapi karena tak pernah di beri ruang untuk rapuh dan menyerah.
Aku adalah wanita yang retaknya tak terlihat, karena terlalu rapat dalam menyembunyikan luka, aku adalah wanita yang retaknya tak nampak karena terlalu rapi menyembunyikan pecahan.
Ada hal yang dalam hidup sering di tutup dengan rapat, bahkan dari orang-orang terdekat sekalipun. Bukan karena diri ini tak pernah percaya akan tetapi karena ada luka yang terlalu dalam untuk di buka dan ada rasa yang terlalu berat untuk di ungkapkan. Kita belajar tuk tetap tersenyum meskipun dada ini terasa sesak, Kita pandai tertawa meskipun hati ini benar-benar retak. Sampai akhirnya tersadar bahwa do'a lah yang menjadi satu-satunya tempat untuk bersandar...
^^^Bijak lah dalam memahami & jika ada kesalahan dalam kalimat mohon di maklumin🥰^^^
^^^Terimakasih, salam sayang 💜^^^
⋘ Happy Reading... ⋙
Aidan yang saat ini berada di dalam mobil masih terlihat tersenyum, wajahnya memerah saat menatap ponselnya yang memperlihatkan Salsa yang terlihat menggoda dirinya.
"Kak aku matiin ya panggilan videonya." ucap Salsa yang saat ini menatap layar ponselnya.
"Jangan, tunggu sebentar lagi sampai. " ucap Aidan dengan menatap jalanan yang di laluinya.
"Aku tunggu di rumah saja... " ucap Salsa dan panggilan video pun terputus.
Aidan yang melihat layar ponselnya mati pun seketika tancap gas lebih cepat, ia membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah Salsa.
Beberapa menit kemudian kini Aidan telah berada di parkiran rumah. Di saat Aidan keluar dari mobil ia melihat Salsa yang telah menunggunya di depan pintu.
Senyuman di bibir Aidan pun terlihat, ia dengan cepat melangkahkan kakinya mendekati Salsa yang terlihat benar-benar menggoda dirinya. Salsa tersenyum menyambut Aidan yang saat ini telah berada di hadapannya.
Tangan Aidan seketika menarik tubuh Salsa yang membuat dirinya merasa benar-benar ingin.
Aidan men ci um bahkan me cum bu Salsa dengan agresif, memeluk bahkan membawa tubuh Salsa di gendongannya.
Langkah kakinya menuju ke arah kamar di mana mereka yang sering kali berbagi peluh. Salsa terlihat benar-benar pasrah akan apa yang di lakukan oleh Aidan. Ci uman yang berawal lembut kini telah terbakar api napsu yang tak bisa tuk di hindari. Godaan dari Salsa membuat Aidan melupakan akan wanita yang saat ini telah bersamanya, menemani dirinya dari sebelum sukses hingga dirinya menjadi sekarang. Wanita yang rela melepaskan segalanya hanya karena ingin hidup bersama dengannya. Aidan melupakan semua janji yang ia ucapkan pada Emily bahwa ingin menjaga dan akan selalu setia padanya, akan tetapi janji yang di ungkapkan nyatanya tak sama dengan apa yang di janjikan.
Aidan melupakan pengorbanan yang di lakukan oleh Emily pada dirinya, Emily di anggap wanita yang tak berguna dan sering kali di remehkan oleh putranya sendiri. 7 tahun pernikahan yang di jalani nyatanya tak seindah bayangan yang di janjikan oleh Aidan.