Delia menikahi pria yang juga mencintainya. Danur adalah pacarnya saat dirinya menginjak kelas 3 SMA. Danur adalah pindahan dari Kota lain.
Setelah menikah Delia harus menahan pil pahit, karena sang suami memutuskan untuk menikah lagi dengan masa lalu nya.
Sebagai wanita tentu saja Delia tidak terima jika di madu. Dan yang lebih menyakitkan lagi, orang yang menjadi duri dalam rumah tangganya adalah sepupunya sendiri.
Semenjak hari itu, kehidupan Delia di penuhi pemandangan suami dan madu nya.
Istri mana yang sanggup di madu dan melihat suami bermesraan dengan wanita lain...
Namun di tengah kebimbangan hati untuk tetap bertahan atau menyerah, Seseorang malah memendam perasaan pada Delia.
Bagaimanakah kisahnya? akan kah Delia bertahan dalam rumah tangga yang di masuki orang ketiga atau melanjutkan hidup sendiri?
Jangan lupa mampir🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juniar Yasir, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di permalukan
Delia bangun pagi sekali, karena hari ini Dirinya akan menghadiri sidang perceraiannya. Seharusnya hari ini Dirinya akan mencari loker, tapi mendapat telfon dari temannya yang menjadi pengacaranya, bahwa hari ini sidangnya jadi memang harus hadir. Jadi sebelum berangkat Iya akan beberes rumah terlebih dahulu. Delia menyapu dan mengepel lantai. Tak banyak yang di kerjakan karena kostnya juga tidak besar. Melihat rumah telah rapih, Delia segera mandi. Beberapa menit kemudian, Dirinya keluar kamar dengan pakaian rapi. Atasan Blouse sederhana, bawahan celana Cutbray.
Setelah dirasa tak ada lagi barang yang tinggal, Delia keluar kost, tak lupa mengunci pintu terlebih dahulu. Mengendarai mobilnya pelan, Delia mulai meninggalkan kostnya.
Delia tidak sendiri ke pengadilan, Dia bersama sang sahabat yang setia mendampinginya, Sania. Mama nya juga turut hadir disini. Sebagai ibu tentu Desi ingin memberi support untuk sang anak. Seburuk apa pun perbuatan anak, tapi anak tetaplah anak. Namun jika salah bukan berarti membela mereka, tapi merangkul untuk di bawa kembali ke jalan yang lebih baik.
Tapi Delia ini, Dia murni korban. Korban dari mantan suami dan adik iparnya. Jadi sebagai orang tua memang harus support penuh. Hanya Sinatria yang tidak membelanya, pria itu malah ikut kubu Danur.
Tiba di pelataran pengadilan, kedua wanita ini keluar dari mobil. Desi ternyata sudah menunggu di luar.
"Nak, apa kabarmu sayang?" Desi langsung memeluk erat putrinya.
"Aku baik ma" Delia berusaha tersenyum.
"Kamu kelihatan kurus. Apa kamu makan dengan baik? Dan dimana kamu tinggal?" tanya Desi bertubi-tubi.
"Aku hanya kurang tidur ma, mungkin karena itu sedikit kurus. Aku tinggal bareng Sania ma. Jadi mama nggak perlu khawatir" Delia mengelus punggung Desi.
Sania mendelik mendengar ucapan sahabatnya ini. Di tawari tinggal bareng Dirinya tidak mau, sekarang malah berlagak bilang tinggal bersamanya. Mana tidak bilang terlebih dahulu. Yang Sania khawatirkan bagaimana jika Desi tiba-tiba datang kerumahnya tapi Delia tidak ada. Makin runyam pastinya. Orang tua itu tak akan tenang memikirkan anaknya.
"Benarkah? Syukurlah jika begitu. Jadi mama nggak terlalu khawatir kamu seperti apa di luar sana." ucap Desi sedikit lega.
Setelahnya mereka semua masuk keruang sidang. Dimana Danur beserta keluarga juga sudah ada di dalam.
.
💔Di dalam
"Jadi apa yang menjadi dasar Pak Danur menceraikan saudara Delia?" tanya Hakim.
"Karena wanita ini telah berselingkuh dengan pria lain." jawab Danur tegas.
"Bisa anda tunjukkan bukti dan saksinya?" Tanya Hakim lagi.
Danur beranjak, membawa ponsel ke hadapan hakim. Lalu seorang pria tak di kenal juga ikut maju.
"Saya Eki, saya saksi dari saudara Danur. Saya lah yang memberi rekaman itu pada Pak Danur" Ucap pria itu.
"Ini nggak bisa di diamkan Del, Lo udah di fitnah. Jelas-jelas sepupu Lo itu yang nunjukin rekaman itu!" Sania tak terima.
Delia hanya diam. Mau membalas juga tidak ada bukti untuk menyangkal.
"Baik, terima kasih. Kembali ke tempat masing-masing" hakim meminta Danur dan saksi kembali duduk.
"Sekarang saudara Delia. Apa kah ada pembelaan diri?" Hakim menatap Delia.
Delia beranjak "Terima kasih. Saya memang tidak punya bukti untuk menyangkal atau pembelaan diri. Tapi saya tegaskan! Saya tidak seperti apa yang dituduhkan. Ini fitnah! Terima kasih" Delia membungkuk sebentar lalu kembali duduk.
"Permisi pak. Saya ada satu bukti lagi!" Mila tiba-tiba saja berdiri.
"Kamu jangan bikin ulah" geram Danur pelan.
"Ini memang bukti mas, bahkan lebih akurat." Mila beranjak menuju meja Hakim.
"Maaf Pak Hakim, tapi ini bukti dari perselingkuhan Delia" Sebelum memberikan pada Hakim, Mila terlebih dahulu mengangkat tespek. Sehingga yang hadir disana melongo.
Delia mendadak pucat, bagaimana bisa Mila mendapatkan tespek nya? Apakah ini hanya kebetulan. Delia memang buntu saat ini. Semua bukti mengarahkan padanya, sehingga terlihat semua ini memang kesalahannya.
"Apa lagi ini Delia?" Pekik Sinatria lantang.
"Mohon para saudara semua untuk tetap tenang supaya situasi tetap kondusif" ujar Hakim tegas.
Sinatria duduk kembali, tetapi tatapan nyalang nya masih betah menatap Delia. Nama nya sekarang tercoreng oleh kelakuan anaknya. Bukan hanya perusahaan tapi persahabatannya pasti juga akan renggang.
"Om, yang sabar. Keluar dari sini kita bisa bicara baik-baik pada Delia. Mungkin Dia tak sepenuhnya salah" Mila mulai menjadi pahlawan kemalaman.
"Tak sepenuhnya salah bagaimana sedangkan Dia berselingkuh di belakang suami hingga hamil!?" geram Sinatria. Mila hanya diam sambil menepuk pelan bahu om nya. Dalam hati bukan main senang melihat kehancuran Delia.
"Delia hamil? Apakah itu darah daging ku?" gumamnya.
"Jangan gila kamu! Dia sudah berselingkuh. Jelas itu anak pria lain!" tekan Wahyu. Pria ini memang begitu puas melihat kehancuran Delia. Karena Delia berani menentangnya saat itu, jadi ini lah moment nya untuk membalas.
"Lihatlah kelakuan putri kesayangan mu itu Tria!" Wahyu menyalakan kompor.
.
Sementara disisi lain, Sania menatap sahabatnya. Tampak Delia begitu terluka dengan ucapan papa nya, tapi yang Sania tak habis pikir kenapa Delia malah diam dengan semua yang di tuduhkan padanya.
"Delia.... Ini..." Lirih Sania pelan tapi hati-hati takut menyinggung hati sahabatnya. Rasa penasarannya tak bisa di tunda.
"Nanti aku jelaskan" balasnya datar.
Delia masih menatap orang-orang yang menjatuhkan nya. Yang membuatnya sakit hati jelas Danur dan Mila, karena keduanya lah tersangka sesungguhnya. Tapi Papa nya, yang seharusnya membela Dirinya mati-matian, justru ikut menjatuhkannya. Delia hanya bisa tersenyum hambar menggeleng tak percaya.
"Ma, benarkah Dia papa kandungku?" Delia bertanya pada Desi tapi matanya masih menatap papa nya.
"Delia, pernyataan seperti apa ini?" Desi tak bisa menahan airmata melihat kehancuran anaknya.jhhhh fat
Beberapa jam kemudian acara sidang selesai. Delia telah resmi menjadi janda karena Danur menolak mediasi. Pria ini masih shock mengetahui jika Delia saat ini tengah hamil. Dalam hati berharap itu anaknya, tapi mengingat bertolak belakang dengan hubungannya yang sudah renggang dengan hamilnya saat ini, hati Danur jadi menyala membayangkan Delia berbagi peluh dengan pria lain. Apalagi Delia tidak membela diri sedikitpun, jadi memang benar jika itu bukanlah darah dagingnya.
.
Semua telah keluar dari ruangan sidang. Sinatria sudah pergi karena begitu malu dengan semua ini.
Danur mendekati Delia "Siapa pun pria brengsek itu, aku harap segera lah kalian menikah. Jangan hanya mau bermain diranjang, tapi setelah hamil begini malah lari dari tanggung jawab" ujar sinis.
"Aku akan tanggung jawab" ucap seseorang.
"Dimas?!" Danur dan yang lainnya terkejut bukan main.
.
.
Jangan lupa like dan komentarnya 🙏
Ingatkan update juga, supaya Author lebih semangat🤗
,, semoga mereka berdua segera dpt karmanya 😔
mksh sudah sering baca🙏🤗