NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri Cupu

Pembalasan Istri Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Keluarga / Selingkuh / Janda / Balas Dendam
Popularitas:17k
Nilai: 5
Nama Author: Mbak Nurr

"Pembalasan istri cupu" adalah cerita tentang seorang wanita yang telah lama merasa diabaikan dan tidak dihargai oleh suaminya. Namun, dia tidak lagi mau menjadi korban keadaan. Dengan tekad dan keberanian, dia memutuskan untuk membalas perbuatan suaminya dengan cara yang tidak terduga.

Dia mulai dengan meningkatkan penampilannya, mengembangkan bakatnya, dan membangun dirinya sendiri. Dia juga mencari dukungan dari orang-orang yang peduli padanya dan belajar untuk mencintai dirinya terlebih dahulu.

Pembalasan ini tidak hanya tentang membalas perbuatan suaminya, tetapi juga tentang menunjukkan dirinya sebagai wanita yang kuat dan mandiri. Dia ingin membuktikan bahwa dia tidak hanya menjadi istri yang patuh, tetapi juga seorang wanita yang berani dan berdaya.

Melalui perjalanan pembalasan ini, dia menemukan dirinya sendiri dan belajar untuk mengambil kendali atas hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Nurr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Sedangkan Davit, dia bersandar di mobil.  Menunggu wanita tua itu membersihkan mobilnya.

Dan ketika sudah selesai. Amel keluar, sambil menenteng plastik besar berisi tisu.

“Nah gini dong bertanggung jawab. Untung saya nggak mintain Ibu ongkos kan!” ucap Davit sembarangan.

Tatapan Amel memicing pada laki-laki muda ini, tapi setelah diingat-ingat.. “haaaaaa, saya ingat kamu siapa!” Seru Amel.

Davit menautkan alis, dia yang tadinya akan pergi kemudian tertahan lagi karena ucapan wanita ini.

“Tapi saya nggak kenal ibu!” Seru  Davit masa bodo.

“saya juga nggak kenal kamu! Tapi saya pernah melihat wajah kamu ini,” tunjuk Amel dengan jari lentiknya.

Amel dan pemuda itu saling mengingat-ingat wajah mereka masing-masing. Dan seketika Davit  melotot, apa di depannya ini adalah wanita yang waktu itu memberikan dia ubi? “Dia!” Mata Davit  terbuka dengan sempurna, Apalagi setelah mendengar omelan wanita itu, dan melihat wajahnya dengan seksama.

Tidak salah lagi, wanita itu adalah, wanita yang tempo hari memberikan dia ubi. “Pantes aja kayaknya gue pernah denger suara cempreng dia!” Gumam Davit.

Amel mendengus, bisa-bisanya dunia sesempit itu, untuk apa dia bertemu dengan pemuda menyebalkan itu lagi.

Dan pemikiran yang sama juga keluar dari kepala pemuda itu. Davit heran kenapa dunia terlalu sempit, sampai mempertemukan lagi mereka di sini.

Tiba-tiba seseorang dengan mobil hitam datang.

“Mbak Amel !” Panggil Randi.  Lelaki itu berlari setelah keluar dari mobil.

Amel dan Davit menatap ke arah orang yang baru datang tersebut.

“Om!” Panggil Amel  seketika dia kesal sekali pada laki-laki itu.. Kenapa tidak menegur atau memanggilnya ketika dia salah masuk mobil.

Sedangkan Davit dia menatap Randi.

“Mas Davit!” Sapa Randi.

Amel tertegun, “Apa kalian saling kenal?”tanya wanita itu.

Randi tersenyum, “tentu saja Mbak!” Jawab Randi, Dia sangat mengenal Davit, pemuda ini adalah anak salah satu pengusaha,  kolega dari kakeknya Amel.

“Oooooowwhhh ” Jawab Amel. Dia kemudian menatap pemuda itu, “jadi nama dia kafir!” Gumam Amel, “kenapa ngasih nama kayak gitu? Nggak ada nama yang bagus apa!” Batin Amel.

Sedangkan Davit “jadi ini emak-emak siapanya Pak Randi!”

Randi meminta maaf kepada Davit “Mas Davit maaf ya, Mbak Amel salah masuk mobil anda.”

 

Davit mengganggukan kepala, “nggak apa-apa Pak Randi, namanya salah! Yang penting kan saya bukan berniat menculik, apalagi mencuri mobil ya!” Sindir pemuda itu kepada Amel, karena dengan jelas wanita itu menuduhnya macam-macam tadi.

Hahahaaaaa.,,,,,,

Randi tertawa, “seorang Davit nggak mungkin lah. Mas ini ada-ada aja!” Ucap laki-laki itu.

Amel, “Nama dia itu sebenarnya, Davit atau kafir sih!” Gumamnya. Tapi dia tak peduli, dia menoleh kepada para lelaki itu, “Maaf sebelumnya karena saya sudah salah masuk mobil! Tapi saya kan tidak bisa menyelami hati seseorang, Saya tidak tahu niat terselubung dibalik kelakuan orang tersebut.” Setelah itu Amel pergi meninggalkan mobil Davit dan masuk ke dalam mobil kakeknya.

Randi hanya tersenyum, senyumnya sangat canggung. Dia harus menghormati Amel, tapi dia juga tidak boleh menyepelekan Davit “Sekali lagi maaf ya Mas Davit,  mbak Amel telah salah masuk mobil.”

“It’s oke, santai aja Pak Randi.” Davit kemudian masuk lagi ke dalam mobilnya.

Dan Randi menunggu mobil itu sampai pergi, barulah dia naik lagi ke dalam mobil milik Hadi.

Ketika Randi sampai ke dalam mobil, dia menoleh pada Amel yang sedang melipat kedua tangan di dadanya.

“Kok bisa salah masuk mobil Mbak.” Heran Randi

Tapi Amel  yang kepalang malu hanya manyun, tapi dia tidak berniat untuk mengalah, “Ya mobilnya sama-sama warna hitam! Aku juga lagi nggak fokus, Ya maklum.” Ucap Amel sambil mengusap wajahnya yang sembab.

Randi hanya tersenyum, Ya dia memaklumi apa yang terjadi hari ini, bayangkan saja, Amel harus terlihat hebat di depan laki-laki yang telah bela, Amel juga harus kuat di depan wanita yang kini bersanding bersama sang suami, terlebih setelah 15 tahun bertahan akhirnya Amel ditalak 1. Mungkin Jika ini terjadi pada seorang wanita yang ada di luar sana juga, mereka juga belum tentu sekuat Amel.

“Tapi Mbak baik-baik saja?”tanya Randi sambil melajukan mobil.

Amel tersenyum, senyumnya sangat getir. “Harusnya, aku baik-baik saja! Bukankah ini berita baik, akhirnya aku tahu siapa laki-laki yang aku bela, kan om.” Ucap Amel.

Randi tersenyum, dia sudah bertahun-tahun bekerja dengan keluarga Hadi, dan dia mengetahui cerita tentang Amel yang mengejar Nanda. Jujur saja dia juga ikut nyesek, ketika mengetahui perjuangan Amel, selama 15 tahun ternyata hanya sia-sia saja, terlebih perjuangannya dibalas oleh talak.

“Sabar ya mbak!” Saran Randi, walaupun Jika dia ada di posisi Amel, Mungkin dia juga tidak bisa sesabar itu.

Amel tidak menjawab lagi ucapan Randi, wanita itu menatap jalanan ibukota, pandangannya kosong, tapi pikirannya terisi oleh kenangan masa lalunya bersama Nanda. Bohong Jika dia tidak bahagia dengan laki-laki itu, ada momen yang membuat Dia sangat bahagia bersama Nanda, walaupun tidak semua momen sangat membahagiakan, tapi setelah 15 tahun, ternyata dialah yang kalah.

Tidak lagi sesenggukan seperti tadi, tapi air matanya Amel, mengalir beberapa tetes di bagian kiri matanya.

Huhhhfff ,,,, Amel menarik nafas.

Sedangkan laki-laki bernama Davit kini melajukan mobil itu menuju ke rumahnya. “Jadi, dia adalah cucunya Pak Hadi!” Batin Davit “Kok, gue baru tau!” Beberapa kali dia meeting dengan lelaki tua itu, dan setahunya, Hadi hanya memiliki satu cucu, yaitu wanita bernama Rina, dia baru tahu jika Hadi juga memiliki cucu seorang yang sudah ibu-ibu.

“Tapi emang penampilan dia sekarang sama penampilan waktu pertama kali kita ketemu beda banget!” Batin Davit

 

Mobilnya melesat dan kini sudah masuk ke dalam sebuah Komplek elit.

Dia menatap rumah, yang nampak mewah itu, kemudian dia masuk ke dalam setelah memarkirkan mobilnya.

Rumah itu nampak kosong. Tapi dia mendengar suara piano, yang sedang dimainkan. Sudut bibirnya tersenyum, kemudian dia pergi ke sana.

Dia bersandar di pintu, ketika melihat seorang wanita sedang bermain piano.

Lantunannya sangat tidak enak, tapi dia tetap membiarkan wanita itu bermain piano sesuka hatinya.

Tapi seketika jari-jari wanita itu terhenti ketika dia merasa ada yang memperhatikannya.

“Vivit !! Kamu sudah datang!” Seorang wanita kemudian bangkit dari tempat duduk, di dekat meja piano itu. Dia menoleh ke arah pintu, di mana ada seorang laki-laki sedang berdiri di sana.

Davit atau yang biasa disapa dengan nama Bibit, menatap wanita cantik yang kini berjalan ke arahnya.

“Kamu sudah makan?”tanya wanita itu. Davit mengangguk, “Aku kan baru datang dari acara resepsi pernikahan, Tentu saja aku sudah makan!”

Taaaaaakkkk,,,,

Awwhhhhh, lelaki itu mengaduh, “Kenapa sih mama malah getok kepala aku?” Ketus Davit.

Benar dia datang ke rumah ibunya, karena malam ini dia berjanji akan menginap di sana.

 

“Katanya kamu mau makan malam di sini! Tapi kenapa kamu malah makan di acara resepsi pernikahan itu?!”

Davit menipiskan bibir, “Ya udah kalau mama mau masak, aku tetap makan kok! Aman kan!”

Vera tersenyum, “Bibi sudah masak, wahai anak muda! Mama nungguin kamu, Kenapa sih kamu datangnya lama banget?! Apa papamu itu tidak mengizinkan kamu datang ke sini?”

CK! Davit berdecak, “Mana mungkin papa nggak ngizinin aku, Lagian aku datang ke sana kan emang nemenin papa!” Keluh pemuda itu, sambil pergi ke ruang makan.

Dan wanita itu kini berjalan mengikuti putranya. “Kayaknya mama mau pindah dari rumah ini deh! Rumah ini tuh kegedean buat mama yang sendirian!”

Davit menoleh pada ibunya. “Udah deh Mah!

Sendirian. “Ya udah cepet aku temenin Mama, besok aku mau pergi ke luar kota, jadi harus tidur cepat.”

“Hemmm”  Jawab wanita itu.  Dia kemudian mengambil makanan yang sudah disiapkan oleh pembantunya. Tapi, ada sesuatu yang terlintas di kepalanya. “Vit, kamu belum niat nikah? Usia kamu kayaknya udah cukup deh. Kamu mau nggak Mama kenalin ke temen Mama!”

Seketika Davit membuka mulutnya. “Aku nikah sama temen Mama? Aku nikah sama tante-tante? Big no!” Tolak laki-laki itu.

1
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Kinah Parinduri: terimakasih kakak, semoga kakak kakak semua suka❤️
total 1 replies
Aki
Aku suka banget sama twist yang ada di cerita, semoga semakin menarik aja nanti!
Kinah Parinduri: Iya kakak tunggu bab selanjutnya ya
total 1 replies
Iolanthe
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
Kinah Parinduri: Tunggu terus kelanjutannya ya kakak
total 1 replies
Fiqri Skuy Skuy
Menarik perhatian.
Kinah Parinduri: semoga kakak kakak pada suka ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!