Dunia yang indah itu hanya ilusi tak ada kebahagiaan antara hidup dan mati, yang ada hanya luka dari semua perjalanan.
Aku terjebak di dua tempat namun aku masi tak menemukan kebahagiaan.
Perjalanan mengubah dunia, namun terjebak di dunia mimpi
Nall01
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nall01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 19 dunia baru 2
Melihat Topan yang menggunakan pistol ditangan nya dengan lihai membuat Anton seketika terpukau dengan sosok pemuda yang ada didepan nya. “Kau benar-benar hebat, bakan kau bisa menggunakan senjata itu dengan baik.” ucap Anton sambil berjalan ke arah bidikan manekin yang ada didepan nya. “Hahaha.. aku pikir ini benar-benar manusia asli.” ucap Anton semberi memegangi manekin yang ada didepan nya. tak heran kau begitu gemeter tadi saat aku menembak manekin manekin ini.” saut Topan semberi berjalan ke arah Topan dan memberikan senjata nya. “Sekarang kamu juga yang coba.” ucap Topan sembari memberikan pistol nya.
DOOR! DOOR! DOOR! suara keras tembakan tepat mengenai badan dari manekin.
“Topan, Cobalah untuk mengangkat senjata mu ke atas.” "apa seperti ini?" saut Anton yang mulai mengkakat tangannya. "ya seperti itu sekarang saatnya untuk menembak." ucap Topan disusul dengan Anton yang melepaskan tembakan nya. DOOR! suara keras pistol, tepat mengenai jantung manekin. "senjata yang ringan, bagai mana bisa senjata seperti ini di ciptakan." ucap Anton sambil berjalan ke arah Topan. "aku membangun nya sendiri dari barang-barang bekas yang ada di reruntuhan kuno." sahut Topan.
"Anton, bisa ka kau mengajari ku juga, aku benar-benar ingin bisa menciptakan senjata seperti mu." "jika kau ingin belajar ikutlah dengan ku di suatu tempat." ucap Topan sambil berjalan memasuki lorong-lorong ruangan disusul dengan Anton yang berada di belakang nya. Tidak terlalu lama mereka berjalan tiba-tiba Topan berhenti di sebuah ruangan tua. Siiit! suara pintu terbuka perlahan disusul dengan kedua pemuda tersebut yang perlahan memasuki ruangan kumu itu. "mengapa ruangan ini begitu Kotor. ucap Anton.
TAK! suara saklar lampu di naikan membuat ruangan itu menjadi terang dari cahaya balon yang mengelilingi ruangan itu. "aku tak menyangka ruangan ini, di penuhi senjata sebanyak ini!" ucap Anton sambil melihat Topan yang mulai berjalan perlahan ke arah senjata didepan nya. "aku akan mengajari mu cara membuat senjata tapi kamu harus bisa mengusai cara menggunakan senjata ini." kata Anton sambil mengangkat senjata sniper yang di meja.
melihat senjata panjang yang tepat berada di genggaman Topan membuat Anton seketika terdiam membeku. sebelum dia di kagetkan, dengan suara keras di luar ruangan. "sebenarnya kita sekarang berada di mana? mengapa ramai sekali anak-anak di sekitar sini." ucap Anton yang penasaran dengan suara teriakan dari orang orang yang ada di bawah. Mendengar itu Topan hanya berjalan ke arah jendela dan perlahan membuka nya. di balik jendela terlihat la taman yang di penuhi anak-anak yang sedang bermain. "baiklah liat la, orang yang berada di sebrang jalan sana." ucap Topan semberi mengangkat senjata Sniper nya. sambil membidik Topan mencoba menjelaskan kepada Anton cara menggunakan senjata yang ada di tangannya. "jika kau ingin menggunakan senjata ini, pastikan kau bisa membaca pergerakan dari angin, dan ambilah teropong ini apa kau melihat target berbaju biru. Dia itu salah satu pemimpin disini namun sayang sekali dia begitu semena mena. Bakan menjadikan orang lain sebagai budak." ucap Topan yang perlahan melepaskan tembakannya yang tepat mengenai kepala dari targetnya.
"Baiklah, sekarang kita hanya memiliki beberapa menit untuk meninggal kan tempat ini. Tapi sebelum kita pergi aku ingin kau juga yang menggunakan senjata ini." ucap Topan semberi memberikan senjata nya kepada Topan yang sejak tadi berada disamping nya. mendengar itu Anton sedikit gemeter sebelum Topan mencoba untuk menenangkan nya. "gunakan saja lagian orang- orang yang seraka di dunia ini tidak pantas untuk hidup." ucap Topan sambil menyerahkan senjata nya. melihat senjata panjang yang ada didepan nya membuat Anton seketika gugup untuk sementara waktu. "kau tak perlu terlihat cemas seperti ini jika tidak kita berdua akan di bunu disini lakukan la secepatnya." ucap Topan sambil menunjukkan target untuk Anton.
melihat itu Anton segera mengangkat senjata nya dan siap membidik target berbaju merah. jika kau ingin menembak pastikan kau membaca pergerakan angin, ucap Topan yang melihat Anton yang telah bersiap dengan senjata nya. mendengar itu Anton hanya mengangguk semberi melepaskan tembakan nya. DOOR! suara keras sniper yang meleset tepat mengenai penjaga yang ada di samping baju merah. melihat itu Topan hanya tersenyum semberi memberisakan senjata diruangan itu. "ayo segera tinggal kan tempat ini. sebelum kita di tangkap." ucap Topan. yang mulai perlahan berjalan ke arah pintu yang sejak tadi terbuka.
melihat Topan yang mulai berlari keluar membuat Anton segera mengikuti nya. "apa maksud mu kita harus berlari, emang siapa yang akan menangkap kita" ucap Anton yang kebingungan. hahaha bukan ka aku bilang tadi kita telah menembak salah satu pemimpin di tempat ini. dan itu akan membuat kita menjadi buronan kepolisian jika ketauan. dan mereka pasti sudah berada di tempat ini." ucap Topan yang mulai memasuki lorong-lorong di ikuti oleh Anton yang berada di samping nya. tiba tiba suara keras tembakan dari arah belakang hampir mengenai Anton disusul dengan suara keras dari anggota kepolisian. "mereka berlari ke arah sini, ayo kejar mereka." ucap salah satu anggota polisi di tempat itu. melihat mereka telah berhasil dikejar membuat Topan segera menarik tangan Anton dan memasuki ruang yang ada di sampingnya.
"seperti nya kita benar benar tak bisa berlari lagi." ucap Topan sambil mempersiapkan senjata nya. "Topan, ini senjata untuk mu seperti nya tidak ada cara lain selain menyerang."
melihat itu Anton segera mengambil senjata nya, dan segera bergegas bersembunyi di balik tembok. DOOR! DOOR! DOOR! suara keras senjata dari kedua belah pihak membuat suasana di tempat itu menjadi tegang. "maju... maju.. " ucap salah satu perwira polisi yang menyuruh angota nya. DOOR! suara keras tembakan tepat mengenai sala satu polisi disusul dengan Anton yang berlari kerah dinding di sebelah nya. DOOR! DOOR! DOOR! tembakan demi tembakan di keluarkan. "ayo kesini." ucap Anton yang memanggil Topan yang berada jauh di depan nya. DOOR! DOOR! suara tembakan disusul dengan Topan yang berlari ke arah Anton. "seperti nya tidak ada cara lain selain melompat kebawah" Ucap Anton sambil melihat terowongan yang ada didepan nya. Topan yang melihat terowongan itu tiba-tiba langsung mendorong Anton. "AH....." suara keras Anton membuat nya langsung terbangun dari tidur nya.
"Apa bagai mana mungkin aku bisa terbangun secepat ini!" gumam Anton di dalam hatinya, yang mulai menyadari apa yang terjadi dengan nya selama ini hanyalah mimpi belaka. "Seperti nya sudah mulai gelap, sebaiknya aku harus segera kembali." ucap Anton semberi berlajan ke arah kastil yang berada jauh didepannya.