NovelToon NovelToon
Terlahir Kembali Putri Asli Yang Di Buang

Terlahir Kembali Putri Asli Yang Di Buang

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Crazy Rich/Konglomerat / Transmigrasi ke Dalam Novel / Masuk ke dalam novel / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:52.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Lily Dekranasda

Mikayla, wanita pekerja keras yang telah mengorbankan segalanya demi keluarga, justru terbaring sendiri di rumah sakit karena sakit lambung kronis akibat kelelahan bertahun-tahun. Di saat ia membutuhkan dukungan, keluarganya justru sibuk menghadiri pernikahan Elsa, anak angkat yang mereka adopsi lima tahun lalu. Ironisnya, Elsa menikah dengan Kevin, tunangan Mikayla sendiri.

Saat Elsa datang menjenguk, bukan empati yang ia bawa, melainkan cemooh dan tawa kemenangan. Ia dengan bangga mengklaim semua yang pernah Mikayla miliki—keluarga, cinta, bahkan pengakuan atas prestasi. Sakit hati dan tubuh yang tak lagi kuat membuat Mikayla muntah darah di hadapan Elsa, sementara gadis itu tertawa puas. Tapi akankah ini akhir cerita Mikayla?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apakah Sudah Selesai

Ucapan Elsa yang tampak tulus namun ambigu itu menggantung di udara. Suaranya lembut, namun maknanya seperti pisau yang mengiris perlahan. Ia terdengar menyedihkan, namun dalam kalimatnya terselip makna yang sulit diabaikan, seolah mengatakan bahwa perhatian yang diberikan oleh keluarga Mikayla padanya jauh lebih besar daripada pada anak kandung mereka sendiri. Seolah, kehadirannya menggantikan posisi Mikayla tanpa sengaja.

Begitulah kira-kira maksud Elsa, yang hanya di pahami oleh Mikayla. Tapi tidak dengan keluarga nya yang telah buta.

Mama Vivi memejamkan mata, napasnya berat. Di satu sisi, ia menyayangi Elsa seperti anak sendiri karena rasa iba. Namun di sisi lain, ia sadar bahwa Mikayla, anak yang ia lahirkan sendiri, mungkin merasa mereka semua tidak menyayangi nya lagi, padahal itu salah.

“Apa maksudmu, Elsa…” ujar Mama Vivi dengan suara gemetar. “Kamu sudah menjadi keluarga kami. Itu sebabnya kami menjagamu.”

Elsa menunduk, matanya berkaca-kaca. “Aku… hanya tak ingin kak Mikayla sedih karena aku.”

Nathan menunduk ke Elsa dan mengelus pelan kepalanya. “Kamu tidak salah, Elsa. Siapa bilang Kayla sedih? Bukankah begitu, Kayla?”

Kayla memandang kakak keduanya dengan jijik, “Apakah matamu buta? Ya sudah bawalah itu Elsa itu, aku juga tak butuh kalian semua.” ucapnya dalam hati.

Mikayla menertawakan dingin. “Kalian semua pandai sekali bermain peran. Menghibur. Mungkinkah kalian lupa kalau aku masihlah pasien di kamar ini.”

“Kayla, tolong jaga ucapanmu.” suara Papa Julio kini mulai tegas.

“Sudah terlalu lama aku menjaga ucapan, Pa. Tapi rasanya sia-sia. Aku anak kalian, tapi aku tak pernah merasa seperti itu lagi sejak Elsa datang,” balas Mikayla dengan sorot mata penuh luka.

Ryan melangkah maju, duduk di kursi samping ranjang. Ia menatap Mikayla lekat. “Apa yang harus kami lakukan agar kamu tahu kami mencintaimu? Bukankah selama ini kami selalu memberikan kasih sayang padamu, dan Elsa baru beberapa hari. Kenapa seperti itu saja membuat mu marah?”

Perkataan Ryan ada benarnya di mata mereka semua, tapi tidak dengan Mikayla yang telah mati satu kali dan dilahirkan kembali. Bukan hanya beberapa hari ini kalian menyiksanya, tapi bertahun-tahun hingga ia meninggal pun tanpa ada keluarga nya yang percaya pada nya.

Tiba-tiba, Elsa mendorong kursi rodanya dengan tangannya, hingga berdekatan dengan Kayla. “Kak Mikayla, jika kakak tak ingin aku di sini, aku akan pergi. Aku tidak ingin menghancurkan hubungan kakak dengan orang tua kakak.”

“Elsa, tidak. Kayla tidak bermaksud begitu.” Mama Vivi berdiri tergesa.

Papa Julio memandang Mikayla dengan tajam.

“Ada apa papa menatap ku? Padahal aku tak pernah mengusir nya. Ucapan mana yang aku menyuruh nya pergi dari rumah?” ucap Mikayla datar dengan tatapan tajam nya.

Papa Julio yang hendak menjawab, sempat membuka mulutnya. Namun, melihat wajah anak perempuannya yang begitu dingin, membuat dirinya mengurungkan niat. Kata-kata yang hendak ia ucapkan menguap begitu saja.

Tiba-tiba suara pintu kamar kembali terbuka, memperlihatkan sosok pria tinggi yang mengenakan kemeja putih rapi. Wajahnya bersih, rambutnya tersisir rapi, dan senyumnya muncul saat matanya menangkap sosok Mikayla di ranjang.

"Kayla," sapa Kevin, lembut sambil melangkah masuk ke ruangan.

Mikayla menoleh. Matanya menatap tunangannya itu dengan sorot malas. Ia mendengus pelan. Dalam hati, ia mencibir kehadiran pria yang dulu pernah sangat ia cintai. Beberapa tahun ke depan, pria ini akan menikah dengan Elsa, seperti dalam kehidupan pertamanya.

"Apa yang dulu membuatku begitu bodoh jatuh cinta pada orang seperti ini?" pikir Mikayla. "Wajahnya juga biasa aja. Nggak ganteng-ganteng amat."

"Eh, Nak Kevin sudah datang. Jenguk Kayla, ya?" Mama Vivi menyambut dengan ramah, mempersilakan Kevin duduk di kursi samping ranjang Mikayla.

"Iya, Ma. Tadi Kak Ryan kabari kalau Kayla sedang sakit dan dirawat di sini. Aku langsung ke sini," ucap Kevin sambil tersenyum sopan.

Namun tatapan Kevin sempat terpaku pada sosok perempuan asing di kursi roda. Ia tampak penasaran.

"Em, itu anak perempuan kami yang lain," jelas Papa Julio, melihat ekspresi Kevin. "Elsa. Anak dari teman papa dan mama waktu kuliah. Orang tuanya meninggal dalam kecelakaan, dan sebelum meninggal, mereka menitipkan Elsa pada kami."

Elsa, yang sejak tadi duduk di kursi roda, memandang Kevin dengan mata berbinar. Pakaian Kevin yang tampak mahal, jam tangan yang jelas-jelas bermerek, dan aura pria dewasa yang mapan membuat jantungnya berdegup lebih kencang. Ia tersenyum manis, berdiri pelan sambil mengulurkan tangan.

"Hallo, Kak Kevin. Aku Elsa, anak angkat Papa Julio dan Mama Vivi," ucapnya lembut dan manja.

Kevin sedikit kaget tapi tetap sopan membalas jabatan tangannya. "Salam kenal. Aku Kevin, tunangannya Mikayla."

Beberapa detik hening. Lalu terdengar tawa ringan dari Mama Vivi dan senyuman mengembang dari Papa Julio dan Ryan.

Ryan hanya tersenyum kecil, namun matanya melirik Elsa dengan tatapan evaluatif. Sementara itu, Mikayla hanya mencibir dalam hati. Wajahnya tetap datar, tak menunjukkan sedikit pun ketertarikan dengan drama kecil di hadapannya.

"Kamu mau menjengukku atau menggoda dia?" tanya Mikayla, datar. Tak ada intonasi marah, hanya rasa muak yang terdengar jelas.

Kevin langsung menoleh dengan raut terkejut. "Apa maksudmu, Kayla? Aku hanya berkenalan dengan adikmu."

"Adik? Sejak kapan aku mengakui dia sebagai adik?" gumam Mikayla pelan, tapi cukup keras untuk didengar semua orang.

"Kamu menjenguk tapi tidak membawa apapun. Tak ada bunga, tak ada makanan. Bahkan tidak sebotol air. Tak ada bedanya kamu dengan... keluarga yang saat ini datang dengan tangan kosong."

Ucapannya seperti pisau yang mengiris tipis-tipis rasa bersalah yang mungkin sempat timbul di hati mereka yang merasa tersindir, karena mereka datang katanya menjenguk, tapi tak membawa apapun.

Elsa hanya menatap Mikayla, pura-pura tidak mengerti tapi dalam hatinya merasa senang. Ia seperti sedang menyaksikan keretakan demi keretakan yang perlahan-lahan meruntuhkan benteng Mikayla.

“Ah, maaf Kayla. Aku terburu-buru ke sini. Kak Ryan baru mengabari soal kamu tadi,” ucap Kevin, terdengar canggung.

“Oh,” Mikayla menjawab singkat. Datar. Sudah terlalu lelah untuk berpura-pura peduli.

“Oh iya, Elsa umur berapa?” tanya Kevin tiba-tiba, melirik gadis yang sejak tadi memerhatikan nya dengan binar mata yang mencolok.

“Aku dua puluh tahun, Kak. Sama dengan Kak Mikayla,” jawab Elsa cepat, senyumnya manis.

“Oh ya? Sudah masuk universitas?” Kevin melanjutkan basa-basi itu, tanpa memedulikan perubahan ekspresi Mikayla.

“Baru tahun ini, Nak Kevin,” timpal Mama Vivi dengan bangga. “Dia akan kuliah di universitas yang sama dengan Kayla.”

“Wah, bagus. Fasilitasnya lengkap, dosennya juga oke. Kakak juga dulu kuliah di sana,” ujar Kevin sambil tersenyum, mencoba terlihat ramah.

“Benarkah? Wah, jadi kita satu almamater dong, Kak,” sahut Elsa penuh semangat, pandangannya seolah terpaku pada sosok Kevin.

Kevin hanya mengangguk, sementara Mikayla mulai mengalihkan pandangannya ke luar jendela.

Ia menarik napas dalam-dalam. “Apakah kalian sudah selesai mengobrol?” suaranya lirih, namun tajam. “Kalau belum, silakan pergi dari sini. Aku masih butuh istirahat.”

Suasana mendadak hening. Semua mata tertuju pada Mikayla. Namun bukannya memahami permintaannya, mereka malah saling bertukar pandang dan mulai mengomel seolah-olah Mikayla yang bersalah.

1
vj'z tri
hahahahahahaha Hahhaha kalian sebut kalian keluarga 🥺🥺🥺🥺🥺😏😏😏😏😏
sahabat pena
udah lah mikayla lgsg pergi jauh aja tinggalin keluarga nya itu.. greget bgt. lanjut thor 💪💪💪
Mineaa
udahlah.... cepet cepet pergi aja dari keluarga tocix itu.....
buktikan bahwa kamu bisa bahagia dan menjadi orang besar tanpa harus memakai embel embel nama keluarga tocix itu
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Lyvia
thor kayaknya darahQ langsung tinggi deh baca ini 😀😀
pingin tak tabok pke sandal.swalloy itu si ratu drama terus tak lempari telur bosok
suwun thor udah bikin emosi qt turun naik 😀
Lyvia
thor kayaknya darahQ langsung tinggi deh baca ini 😀😀
pingin tak tabok pke sandal.swalloy itu si ratu drama terus tak lempari telur bosok
suwun thor udah bikin emosi qt turun naik 😀
Sri hari Jeni
mampus aja tu smua keluarganyabtemasuk anak angkat tak tau diri,dasar benalu😠
mery harwati
Ditungu aksi Mikayla, sudah cukup 25 episode terlewati di kehidupan kedua Kayla, tinggal waktunya menikmati hasil kehidupan kedua dengan meninggalkan keluarga, tunangan & segala dramanya..
Mikayla semangat 💪
mery harwati
Sudah 23 episode, belum kelar² cerita di RS & segala printilan drama Elsa..
Akun Realme
greget aq bacanya thor.
bakal nyesel nanti keluarganya.
Yusni
keluarga gilaaaaa...
Yusni
aku kasi secangkir kopi biat semangat thor yg ngetik...heehe
Yusni
selalu begitu alurnya
Musdalifa Ifa
ini sih TDK layak disebut sebagai keluarga 😤😤😤, kasihan mikayla
Dianra Malakut
bs nya plenga plongo aja reaksi nya kaya org b3g0 aja, ya awal nya merasa mnyesal tp ttp aja ga mereka ga nyadar dri msh ngbelain si Elsa, percuma kalian memrasa trpukul nnti juga mereka luluh lg sm si Elsa, yaah.. udh ke prediksi... selagi kluarga kayla d RS kayla beres2 baju deh fix ini mh kayla hrs pergi jauh ntah k luar negeri atau kmn lah bukan kh sdh jls bhknkayla seh pnya niat akan pergi jika kluarga kandung nya ttp belain si elsa
Alona Luna
keluarga gak guna. sampah. tega menyakiti anak kandung demi anak pungut. dan kayla. udah diberi kesempatan kedua. seharusnya dia bisa memanfaatkan kesempatan itu sebaik²nya. Jangan jadi bodoh kayak gitu. naif banget. harusny jadi wanita yang lebih kuat. buat ngehancurin semua yang sudah melukainya
perahu kertas
maaf thor tdk bisa sya lanjutkan bacanya agak bertele tele 🙏😞
pineeuid_
ambil aja sekumpulan sampah itu. herannya kayla masih betah lama² berurusan sm sampah. apa gak eneg? kita aja muak liatnya/Panic/
Narti Narti
keluarga setan kaya gini boleh gak sich di kasi racuuuuuuuuun sesak aku thor 😭😭😭😭😭😭😭
Sri hari Jeni: boleh teh aku ikut ya😂
total 1 replies
Hikam Sairi
terlalu bertele-tele atau memang begini ya... nanti kelamaan menderita nya giliran endingnya seneng nya bentar doang 🙃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!