NovelToon NovelToon
I'M Just A Support

I'M Just A Support

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Perperangan
Popularitas:669
Nilai: 5
Nama Author: Fresh Wild

Sephiroth Tree, Pohon kekuatan yang ditanam oleh entitas tertinggi. Sumber dari segala macam kekuatan.

Julian Marvelus, Tokoh utama yang di beri kutukan sekaligus berkah. Kutukan ditubuhnya membunuh pemilik tubuh asli dari Julian Marvelus sebelumnya hingga, tubuhnya yang kosong dirasuki oleh jiwa yang baru.

Julian Marvelus terlahir kembali, memegang Support Route dari pohon kekuatan Sephiroth Tree.

Sumber kutukan didalam tubuhnya hidup monster mengerikan yang disebut sebagai Voidbringer, bibit kekuatan milik Hollow King. Mengandung kekuatan yang besar atas bayaran yang besar.

Dengan kekuatan yang diberikan dia bertekad untuk membalaskan dendam orang-orang yang sudah membuangnya serta melaksanakan misi yang diberikan oleh Voidbringer atas bayaran kekuatan yang sudah diberikan kepadanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fresh Wild, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 2 (Voidbringer)

Mengeluarkan aura yang sangat mengerikan. Gigi-gigi tajam disekitar tubuh ulat menggeliat mengerikan, mata ulat yang kecil melirik kearah Julian, sembari mengeluarkan aura berwarna hitam yang keluar dari pori-pori kulit ulat didepannya.

"Manusia.."

Dengan nada yang menggema, ulat itu berbicara kepada Julian.

"..."

Julian gemetar merasakan kekuatan yang sangat besar dari monster didepannya.

"..Aku bisa menciumnya, sama seperti mereka, Kau adalah seorang Visitor"

Didalam pikiran Ulat itu terbayang siluet beberapa orang mirip dengan Julian, Ulat itu mengetahui bahwasannya Julian bukanlah berasal dari dunia ini.

"!"

Julian tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

"Visitor, apa maksudmu?"

Keringat dingin keluar dari kulit Julian. Julian berpura-pura tidak tahu. Julian berpikir kalau Visitor yang dimaksud adalah dirinya yang bertransmigrasi ke tubuhnya saat ini.

"Visitor, sebagai jiwa yang tersesat, dia yang tidak dalam pengawasan makhluk manapun.."

Ulat itu menggerakkan kepalanya sedikit kebawah memandangi Julian.

"...Mereka menyegelku ditubuh anak yang menarik" Ulat itu tiba-tiba menyeringai merasa senang.

"Menyegel?, tunggu jadi ada seseorang yang menyegel seekor monster di dalam tubuhku?!"

Julian mengepalkan tangannya ternyata ada seseorang yang memang ingin membuatnya sengsara hingga menyebabkan kematian.

"Seekor monster?, seharusnya kau lebih hormat kepadaku dasar makhluk fana..."

Ulat itu sedikit tersinggung mendengar perkataan Julian. Seketika hembusan angin sangat kuat menerpa Julian hingga tubuhnya terdorong mundur beberapa langkah.

"..panggil aku, Voidbringer"

Ulat itu memberitahukan namanya, atau terasa seperti julukan bagi ulat itu.

"Voidbringer, kenapa kau ada ditubuhku??"

Julian bertanya kepada ulat itu dengan wajah penasarannya.

"Alasan aku ada ditubuhmu, karena seseorang telah memasukkan satu-satunya Voidborn kedalam tubuhmu.."

"Voidborn?"

Julian memiringkan kepalanya kebingungan tidak mengetahui apa itu Voidborn.

"Voidborn adalah bibit kehampaan berupa telur kecil sebagai sisa kekuatan dari Hollow King yang dibunuh oleh para entitas atas"

Voidbringer menjelaskan kepada nya.

"Jadi benar, karena kaulah penyebab diriku sebelumnya mati akibat kehabisan energi??!"

Dengan nada yang tinggi Julian bertanya lagi kepada Voidbringer, dahinya mengkerut sembari menunjuk kearah Voidbringer.

"Tidak salah, Agar Voidborn bisa berkembang dengan baik, dia membutuhkan Vitalitas yang sangat banyak untuk lahir menjadi Voidbringer.."

"..Tapi"

Voidbringer terhenti sebentar memandangi Julian memandangnya dengan tatapan kesal dan marah.

"Vitalitas yang diserap oleh Voidborn bisa diatasi dengan menggunakan ramuan untuk menambah vitalitas"

"..Sayang sekali dalam kasusmu, dia yang menanamkan Voidborn tidak memberitahukan hal ini, atau mungkin mereka sengaja tidak memberikan ramuan vitalitas kepada mu"

Voidbringer memberikan informasi yang membuat Julian terdiam seketika. Julian yang mendengar ini tidak bisa berkata-kata.

"..jadi maksudmu mereka memang benar-benar ingin membuangku?"

Matanya terbelalak kaget menyadari sesuatu hal yang sangat besar. Tangannya yang kurus dikepalkan dengan sangat kuat menyimpan dendam yang kuat.

"..karena itu sebagai balasanku aku bisa membantumu mendapatkan kekuatan yang sangat besar, dan.."

"..aku juga bisa membantumu membalaskan dendam kepada orang yang sudah membuang mu, yaitu keluarga Marvelus"

"!!!"

Julian mendengar ini pada awalnya tertarik dengan tawarannya namun ia sedikit tidak percaya dengan perkataan Voidbringer karena mau bagaimana pun monster tetaplah monster.

"..Aku tahu tawaranmu tidak mungkin gratis, kan?"

Julian memastikan bertanya kepada Voidbringer.

"..."

Voidbringer mendengar ini mengerutkan kulitnya. Ia seolah-olah menyembunyikan perasaannya, perasaan tidak sabar. Namun Voidbringer harus menahan rasa ketidak sabarannya hingga waktunya tiba.

"..Wadah yang belum sempurna tidak bisa mengemban tanggung jawab yang besar"

Voidbringer berbicara dengan nada yang kecil. Tatapannya menusuk kearah Julian.

"Suatu saat akan kuberitahu apa yang harus kau lakukan, sebagai takdir yang tidak bisa dilewatkan"

Voidbringer enggan untuk memberitahukan kepada Julian, setidaknya untuk saat ini.

"Sekarang jawab saja pertanyaan ku, kau mau menerimanya atau tidak?"

Voidbringer bertanya dengan nadanya yang intens.

Julian terdiam sebentar memandangi Voidbringer. Kekuatan misterius dari monster bernama Voidbringer. Tangan Julian terangkat kedepan, membuka telapak tangannya, mengajak Voidbringer berjabat tangan.

"Aku terima"

Tidak ada jalan lain, Julian menerima kesepakatan mereka berdua.

Mendengar ini kekuatan hitam muncul menjalar dari tubuh Voidbringer, kekuatan itu bergerak kearah tangan Julian dan membalas jabatan tangan Julian.

Tiba-tiba tubuh Voidbringer bergetar mengeluarkan asap hitam. Kekuatan tanpa dasar mengubah tubuh Voidbringer menjadi perwujudan gas hitam yang masuk kedalam tubuh Julian.

Matanya menganga hingga kesadaran Julian terangkat dan kembali sadar didunia nyata.

Matanya terbuka, kesadarannya perlahan pulih kembali. Ia menggerakkan jari-jarinya, melirik memeriksa ruangan sekitar.

Merasakan sesuatu berbeda Julian memegang perutnya.

"..Mana Core ku berubah"

Julian merasakan Mana Core didalam tubuhnya yang berubah menjadi sangat luas seluas samudera.

"!!!"

Julian terkejut merasakan perubahan pada Mana Core didalam dirinya.

"Sangat luas.."

Itu kata-kata yang Julian deskripsikan tentang Mana Core didalam dirinya. Mana Core yang luas memungkinkan Julian untuk menampung banyak sekali Mana untuk ia gunakan.

"...Namun, tetap saja Support Route, Route yang berfokus dalam menolong seseorang"

Julian terlihat sangat kesal melihat hal ini, merasakan potensinya terbuang sia-sia.

"Batas Route yang bisa diambil oleh manusia biasa adalah 1 Route, dan hanya beberapa orang saja yang bisa lebih dari pada itu"

Mengepalkan tangannya erat-erat, sembari tertunduk kecewa.

Julian bangun dari posisi duduknya setelah beberapa menit ia sudah mengumpulkan Mana yang bisa ia kumpulkan untuk saat ini.

"..Masih perlu Mana yang lebih banyak"

Julian memprediksi kalau dirinya membutuhkan waktu yang lama hingga ia bisa memenuhi Mana Core miliknya secara total.

"Aku membutuhkan teknik pengumpulan Mana yang lebih cepat agar Mana Core ku bisa cepat terisi.."

Julian mengatakan hal tersebut berniat untuk mencari teknik pengumpulan mana terbaik lainnya yang lebih efisien dan efektif.

"..Perpustakaan di kota Notheim, disana seharusnya ada banyak teknik pengumpulan Mana"

Julian mendapatkan ingatan ketika dirinya sedang belajar dengan gurunya.

Perpustakaan terbesar kedua yang ada di kerajaan Yaretia, tempat dimana salah satu peninggalan pada zaman Pencerahan yang masih disegel.

...

Julian keluar menggunakan baju yang agak compang-camping karena memang baju itu saja yang tersisa baginya.

Desa Riveredge, desa yang terasa sangat sepi. Warga terlihat hanya beberapa saja yang berkeluyuran. Seorang pria berbadan penuh dengan tato datang menghampiri Julian. Dengan tatapan garangnya ia bertanya kepada Julian yang sedang berjalan di desa Riveredge.

Rambutnya botak dengan tato panjang dikedua tangannya. Mengenakan baju dan celana dari kulit berwarna coklat. Dipinggangnya terlihat parang tajam disarungkan.

"Siapa kau, aku tidak mengenal wajahmu di desa ini.."

Pria bertato membusungkan dadanya mencoba mengintimidasi Julian. Ia lebih tinggi sedikit dari Julian sehingga tatapan matanya sedikit diturunkan untuk menatap mata Julian.

"..Aku hanya seorang pengemis"

Julian dengan badannya yang kurus dan kecil.

"Kusarankan kau pergi dari sini, karena kondisi desa sedang tidak baik-baik saja"

Pria bertato itu sedikit kasihan melihat Julian dengan tubuhnya yang tidak berdaya.

"!"

Julian yang mendengar ini sedikit terkejut, desa Riveredge sedang tidak baik-baik saja.

'Apakah sedang terjadi sesuatu?'

Julian berbicara didalam hati bertanya kepada dirinya sendiri.

Secara tiba-tiba pria tua berjenggot panjang putih datang menghampiri mereka. Mengenakan jubah coklat panjang sembari memegang tongkat kayu ditangannya.

"Geo, kenapa kau menolak dia, sudah kubilang desa kita tidak apa-apa.."

Pria tua itu tersenyum hangat menatap Julian. Pria bertato bernama Geo itu menyipitkan pandangannya melihat pria tua itu datang, seakan-akan memandangnya tidak senang.

"..Kau pasti lapar, mari ikut dengan ku, desa kita menerima siapa saja.."

Pria tua itu kemudian mengulurkan tangannya bertindak ramah kepada Julian, menerima Julian untuk masuk kedalam desa.

"..Kau bisa makan dirumahku dulu"

Pria tua itu menawarkan rumahnya sebagai tempat persinggahan Julian dan menawarkan makanan kepadanya.

Julian yang mendengar ini tidak ada alasan baginya untuk menolak tawaran pria tua itu.

Mereka berdua kemudian berjalan melewati Geo yang berdiri sembari mengepalkan tangannya.

"Siapa namamu?" Tanya Pria tua itu.

"..Namaku Julian" Julian menjawab jujur pertanyaan Pria tua itu.

"Julian?.."

"..Nama yang bagus"

"Perkenalkan nama ku, Weins. Aku adalah kepala desa Riveredge"

Weins berjalan sembari mengayunkan tongkatnya kedepan. Tumpuan tongkat kayu menyentuh tanah mengeluarkan suara tumpul.

1
REY ASMODEUS
aku suka... semangat thor🦾🦾🦾🦾🦾
Freshwild
Jangan lupa like, Tinggalin review kalian dan kalau ada yang mau ditanyain bisa dikolom comment /Bye-Bye/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!