Di Antara Berjuta Insan,Kupilih Dirimu

Nampak seorang wanita berdiri di tengah taman bunga dengan senyum indah menawan,seindah mentari di pagi hari,alunan suara lembut tanpa keraguan,terdengar seperti alunan melodi yang di bawakan penyanyi terkenal,begitu indah dan membawa kesan yang tak dapat di gambarkan lewat kata -kata.lekuk tubuh wanita itu...

hush...hush...hush...

dengan deru nafas tidak beraturan,ustadz Azzam terbangun dari tidurnya,sehabis sholat subuh tadi,ternyata dia tidak sengaja ketiduran,matanya benar -benar terasa berat,tadi malam habis ikut berjaga di pondok pesantren atas permintaan kyai Abdullah,dan baru pulang sekitar pukul 3 pagi,terlelap sebentar,kemudian bangun lagi ketika azan subuh berkumandang.

"astagfirullah...astagfirullah...mimpi itu lagi"monolog ustadz Azzam sambil mengucapkan istigfar,minta ampunan dari sang pencipta,setelah bermimpi sesuatu yang tidak seharusnya.

sudah kedua kalinya dia memimpikan hal yang sama,sebelumnya juga pernah terjadi dan mimpinya sama persis dan persis ketika wanita itu mulai mendekat dia terbangun,di dalam mimpinya ada sosok seorang wanita berdiri di taman bunga,wanita berpakaian ketat yang memperlihatkan lekuk tubuhnya,namun wajahnya tidak jelas hanya senyumnya saja yang begitu mempesona,sosok itu tersenyum ke arahnya sambil melambaikan tangan,kemudian mulai berjalan ke arahnya,bayangan sosok wanita itu seakan tidak mau beranjak dari kepalanya,entah apa yang harus dia lakukan.

"ada apa ini ya Allah...tolong singkirkan bayangan wanita itu di kepala hamba,hamba tidak ingin hal itu membuat dosa hamba bertambah nantinya"

"hamba berlindung dengan -Mu dari syaithon yang terkutuk"

dia yakin mimpi itu berasal dari syaithon dan termasuk mimpi buruk.

...****************...

berbeda tempat,berbeda pula keadaan dan pemikiran,sejak pagi -pagi sekali,Senja membantu mama Amelia mengurus katering,ada salah satu tetangga mereka yang minta di buatkan ayam kentucky 100 porsi plus nasi,untuk acara syukuran.

dan seperti perjanjian awal,Senja membantu bagian mengemas,menyusun bungkusan nasi dan ayam kentucky ke dalam kotak,satu -satu.dan nanti sekaligus mengantar.

"ma,ini mama buatnya mulai dari kapan?"setelah beberapa saat keadaan hening,Senja memulai obrolan basa -basi.

"sebelum subuh,habisnya kamu nggak bantuin sih"sindir mama Amelia

Senja itu anak tunggal,secara otomatis dia dimanja sedemikian rupa oleh papa Brian dan mama Amelia,saking di manjanya,tidak pernah di suruh mengerjakan pekerjaan apapun,segala sesuatu di persiapkan.

meski begitu,tidak membuat Senja menjadi anak yang manja dan tidak bisa apa -apa,dia bisa mengerjakan banyak hal kecuali berurusan dengan masak -memasak,membayangkan memasak saja,dia malah membayangkan dapur terbakar seperti di film -film.

menanggapi sindiran sang mama,Senja hanya menyengir lebar,giginya sampai terlihat,"Jana bakal bantu apapun,selain masak,mama kan tahu sendiri aku mana bisa masak,bisa -bisa semua yang makan masuk rumah sakit nanti"

"terserah kamu ajalah,gimana kalau sudah menikah nanti?siapa yang masak?"

"suamilah..."jawabnya enteng,seenteng kapas sejumput,"kalau nggak,ya...tinggal beli aja"

"bisa aja kamu jawabnya"

"iya dong anak papa Brian gitu loh"

"ada apa nih bawa -bawa nama papa"seru papa Brian masuk dapur,menyela obrolan istri dan putri kesayangannya.

"ada yang bilang mau lamarin ustadz Azzam buat Senja pa"

"iyakah?"

"bohong...mana ada mama bilang gitu"sewot mama Amelia tidak terima merasa tertuduh.

"emangnya Senja ada bilang mama yang ngomong gitu pa?"

"nggak tuh,papa nggak denger kamu nyebut mama yang bilang"

"tuh ma,mama su'uzon sih sama Senja,kata ustadz Azzam su'uzon nggak boleh"ujar Senja sok memberi nasehat,dengan gaya ala penceramah

"tapi kamu bilang kayak tadi sambil natap ke arah mama"

"aku kan natap mama itu,karena terpesona dengan wajah cantik istri papaku tercinta"

"ya kan pa?mama cantik"dia menoleh ke arah papa Brian yang sudah duduk di sampingnya,ikut membantu mengemas nasi plus lauknya ke dalam kotak.

"iya,cantik sekali"

"au ah kalian berdua nyebelin"seraya berucap,mama Amelia beranjak dari duduknya,melangkah keluar,menjauh dari area dapur.

membiarkan ayah dan anak,Senja dan papa Brian,melanjutkan pekerjaannya sampai selesai,sambil cekikikan karena berhasil membuat mama Amelia kesal,like father like daughter

...****************...

"abi,umi,apa Azzam boleh bicara?"tanya ustadz Azzam sebelum mengatakan maksud dan tujuannya mendatangi abi Ahmad dan umi Sarah yang sedang duduk santai di teras depan rumah mereka.

"tentu saja boleh,memangnya kamu mau ngomong apa?"sahut umi Sarah,dia bisa merasakan bahwa putranya itu ingin mengatakan sesuatu yang serius.

"duduk dulu nak"seru abi Ahmad yang juga merasakan hal yang sama dengan istrinya.

"terima kasih abi,umi"ustadz Azzam duduk di kursi sebelah uminya,menarik nafas sejenak,mempersiapkan diri,kemudian menceritakan perihal mimpi yang baru saja dia alami.

abi Ahmad dan umi Sarah mendengarkan dengan seksama,tidak menyela sedikitpun sampai ustadz Azzam selesai bicara,mereka sambil menelaah isi cerita yang di ceritakan putra mereka itu.

"menurut mendapat abi sama umi,apa yang mesti Azzam lakukan?sudah dua kali Azzam bermimpi seperti itu"dia sangat berharap kedua orang tuanya memiliki solusi atas apa yang menimpa dirinya saat ini.

dia benar -benar bingung,mimpi itu benar -benar mengganggu,berusaha keras dia melupakannya dan menganggapnya hanya bunga tidur,namun apa...gagal total,mimpi itu tetap saja terngiang -ngiang di kepala seperti hantu gentayangan.

"menurut abi..."abi Ahmad berhenti sejenak,merangkai kata agar tepat dan tidak membuat salah paham,"sebaiknya kamu segera menikah,tapi kembali lagi kepada kamu,abi tidak bermaksud memaksa,itu hanya saran"lanjutnya.

"umi juga setuju dengan perkataan abimu,mungkin mimpi itu petunjuk supaya kamu segera mencari pasangan hidup"timpal umi Sarah,berpikiran sama seperti suaminya,abi Ahmad"tapi umi juga tidak memaksa"

"tapi Azzam belum ketemu perempuan yang hati Azzam merasa yakin dengan perempuan itu"

jujur dia bukan tidak tertarik dengan perempuan,hanya saja belum ada satu perempuan pun yang berhasil membuatnya tertarik untuk di jadikan pasangan hidup.karena pernikahan bukan suatu permainan atau ajang coba -coba,tapi ibadah terpanjang yang harus di lakukan dengan serius,dan sampai maut memisahkan,kecuali memang takdir sang pencipta untuk berpisah,maka tidak bisa apa -apa selain menerima.itupun sesudah sebisa mungkin mempertahankan,ibarat kata sampai titik darah penghabisan.

"bagaimana kalau nanti umi bantu carikan?siapa tahu cocok,kalian bisa ta'aruf dulu"saran umi Sarah,dari perkataan putranya dia tahu bahwa putranya itu sudah siap menikah,hanya saja belum bertemu perempuan yang cocok.

"terserah umi,Azzam ikut saja"

"baiklah"

"kalau begitu Azzam permisi umi,ma'af sudah mengganggu obrolan umi dan abi"

"iya,kamu tidak mengganggu sama sekali"

bantu like dan comment...