Dikutip dari kisah nyata kehidupan suamiku sebelum bertemu denganku sampai saat ini.
Yanu pemuda berumur 27 tahun yang tak kunjung menikah karena terlalu fokus dengan pekerjaan dan ibu nya.
Pada suatu ketika saat ia sedang berkunjung kerumah teman sebaya nya yang berjarak seratus meter dari rumahnya,tanpa sengaja ia melihat seorang perempuan cantik melintas depan rumah teman nya tersebut. Ia pun menanyakan siapakah perempuan cantik yang baru saja ia lihat kepada teman nya.
Simak terus kisah nya dalam novel karyaku ya...
Terimakasih...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maria Margaretha Riswanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Keesokan harinya Ashka sudah bersiap untuk berangkat sekolah.
"Hari ini biar mama yang antarkan kamu ya le, soalnya bapak masih ada kerjaan. Kamu sarapan dulu gih. Mama sudah siapkan makanan dan bekal buatmu juga."
"Ya pak. Mama mana ?."
"Mama masih mandi. Mungkin sebentar lagi selesai."
"Bapak nanti berangkat naik apa ?."
"Kan ada motor di rumah mbah Sulton le. Nanti bapak ikutan kamu sama mama ke rumah mbah Sulton dulu. Terus kamu sama mama berangkat ke sekolah."
"Ya pak."
Yanu dan Ashka pun sarapan bersama pagi itu. Setelah semua selesai, Yanu, Maria dan juga Ashka berangkat bersama. Sesuai rencana Yanu, mereka ke rumah pak Sulton dulu untuk menurunkan Yanu. Setelah Yanu turun, Maria dan Ashka berpamitan untuk langsung berangkat ke sekolah.
Sesampainya di sekolah, Ashka disambut ramah oleh guru dan teman baru nya. Setelah menyelesaikan beberapa administrasi di sekolah Ashka, Maria langsung menuju ke gudang tempat Yanu berada. Saat dalam perjalanan, Maria menerima pesan singkat dari bu Wanda mama nya. Setelah membaca pesan tersebut, Maria langsung menghubungi Yanu.
"Halo mas."
"Ya ma ada apa ? Kok pakai acara telepon ? Bukankah kamu tadi bilang mau kemari setelah mengantar dan menyelesaikan semua administrasinya Ashka ?."
"Barusan mama mengirim pesan singkat ke aku mas."
"Apa ma ?."
"Mama bilang kalau mas Yuyun mau menjemput Mikha."
"Lalu ?."
"Aku gak mau mas kalau Mikha sampai dijemput oleh mas Yuyun. Kamu tau sendiri mas Yuyun masih saja belum bekerja. Urus Xavier saja dia belum becus kok mau ambil alih Mikha juga."
"Lalu apa mau mu sayang ?."
"Mikha kita jemput mas. Kalau kamu tidak bisa mengantarkanku menjemput mikha, biarkan aku menjemputnya sendiri setelah menjemput Ashka sekolah nanti."
"Besok pagi kita jemput ya sayang. Tenangkan pikiranmu. Gak usah bingung."
"Ya mas. Terimakasih."
"Ini mamah dimana ?."
"Sudah dekat gudang."
"Yasudah aku tunggu digudang ya ma. Kamu yang hati-hati kalau nyetir. Sudah gak usah mikir yang nggak-nggak. Besok kita jemput Mikha."
"Ya mas."
Sesampainya Maria digudang, seperti biasanya ia langsung mengerjakan pekerjaan nya. Selang beberapa lama, Yanu datang menghampiri Maria sembari membawa es teh manis dan gorengan.
"Udah jangan terlalu dipikirkan. Ini dinginkan pikiranmu pakai es teh." Ucap Yanu sembari menempelkan cup es teh ke kepala Maria.
"Aku laper mas."
"Tumben ma. Tadi kan sudah sarapan."
"Entah mas. Mungkin karena pikiran. Jadi bawaan nya laper."
"Yasudah kita keluar beli makanan yuk."
"Pakai motor saja mas."
"Iya ma. Kamu mau makan apa ?."
"Mie ayam aja mas. Yang pedes."
"Oh iya kita beli di warung langgananku belikan gado-gado buat ibu. Disana juga jual mie ayam."
"Ya mas, sekalian kita belikan gado-gado untuk ibu."
"Oh oke kalau begitu. Nanti kita mampir ke rumah ya ibu ya." Ucap Yanu terkejut mendengar penuturan istrinya.
"Ya mas."
"Oh iya, Ashka pulang jam berapa ma ?."
"Jam 5 sore mas."
"Lama ya."
"Kan full day. Nanti kita jemput bersama."
"Oke sayang. Ayo kita keluar beli mie ayam. Katanya kamu laper."
"Iya mas."
Maria dan Yanu berangkat ke warung mie ayam langganan Yanu. Sesampainya di sana Yanu langsung memesan dua mangkuk mie ayam dan gado-gado yang di bungkus untuk bu Ami.
"Sudah pesan mas ?."
"Sudah sayang."
"Mas."
"Ya ? Kenapa ma ?."
"Kamu gak keberatan kan kalau Mikha aku jemput dan tinggal bersama kita ?."
"Ya nggak lah ma. Anakmu kan juga anakku begitupun sebaliknya."
"Terimakasih ya mas."
"Iya sayang. Oh iya ma, kamu bulan ini sudah haid ?."
"Aku lupa mas. Sebentar aku lihat dulu di kalender aplikasi." Ucap Maria sembari mengotak-atik ponselnya.
"Semoga aja jadi."
"Aamiin. Harusnya aku haid hari ini mas. Tapi entah nanti haid atau tidak. Apalagi ini mood ku juga lagi entah. Biasanya kalau kayak begini tanda-tanda aku mau haid mas."
"Yasudah gak apa-apa kalau memang belum waktunya kita di kasih ya di syukurin aja. Insyaallah kalau kita terus berusaha dan berdoa nanti juga bakalan jadi."
"Ya mas."
"Kamu juga jangan capek-capek ma."
"Mas juga. Percuma kalau cuma aku aja yang gak capek tapi mas nya capek ya sama saja. Kan kudu sama-sama sehat mas biar bisa jadi."
"Hehehehe... Iya ya ma."
"Iya dong."
"Besok kita berangkat jam berapa ma ?."
"Pagi aja mas biar gak macet."
"Ashka izin berarti ?."
"Iya mas. Mau bagaimana lagi. Nanti biar aku hubungi gurunya Ashka."
"Oke lah kalau begitu."
Pesanan yang mereka pesan pun datang. Yanu dan Maria segera menyantap mie ayam yang sudah mereka pesan. Setelah selesai makan dan membayar, Yanu dan Maria menuju ke rumah bu Ami untuk memberikan gado-gado yang sudah mereka beli.
"Assalamu'alaikum bu." Ucap Maria sambil menjabat tangan dan mencium punggung tangan bu Ami.
"Wa'alaikumsalam ndhuk. Kamu kesini sama siapa ?."
"Saya kemari dengan mas Yanu bu."
"Lah Yanu kemana ndhuk ?."
"Masih ambil piring dan sendok bu. Tadi kami belikan gado-gado buat ibu. Maria suapin ya bu."
"Iya ndhuk. Terimakasih ya."
"Sama-sama bu."
"Ini piring sama sendoknya ma." Ucap Yanu menyerahkan piring dan sendok.
Maria menyiapkan gado-gado yang telah dibelinya tadi lalu menyuapi bu Ami.
Bersambung....
yukk saling support 😊
Contohnya: aku, kamu, dan dia.
Jadi bukan aku,kamu,dan dia.
Semangat kak🫶🫶🫶