NovelToon NovelToon
Jatuh Cinta Saat Pernikahan Kontrak

Jatuh Cinta Saat Pernikahan Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Fantasi Wanita / Putri asli/palsu
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Helena Berasal keluarga Kaya Raya, kehidupan Mewahnya dan semua yang dia miliki seakan membuatnya tercekik, kehadiran ibu sambung dan juga anaknya membuatnya Terselengser dari Apa yang dia Nikmati bahkan kini dia sangat menderita, untuk Membalaskan Rasa sakit hati, dia menikah dengan lelaki Kaya yang saat itu di desak keluarganya menikah dan diancam dibatalkan jadi pewaris keluarga.

Mereka Bersepakat untuk melakukan pernikahan kontrak agar mereka mendapatkan tujuan mereka masing-masing

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18

Pelatih bernama Ben itu menghampiri Rendra dan menepuk pundaknya berkenalan

"Kamu beruntung nak, dia gadis yang sangat baik dan tulus, walau kalian hanya menikah kontrak, tolong jaga dia, dia terlalu banyak menderita".

" Paman sudah lama mengenalnya?? ". Tanya Rendra dengan penasaran.

"Paman mengenal nya sejak kecil nak, dia gadis yang sangat baik dan tulus, kamu beruntung dekat dengannya". Ben tersenyum sendu menatap kepergian Helena tadi.

"Aku sudah siap paman!! ". Helena datang dengan memakai celana pendek dan baju tanpa lengan membuatnya sangat seksi dimata Rendra.

Rendra menatap Helena tanpa berkedip, wajah cantik itu kini semakin cantik dengan aura tangguh dan berkarisma dan garang serta seksi sangat berbeda dengan kesehariannya.

"Baiklah, bagaimana kita bertarung, kamu mau?? ". Tanya Ben dengan senyuman.

"Boleh paman". Helena tersenyum tipis dan memulai menyerang.

Rendra menyingkir dan menonton aksi istri kontraknya ini, dia terpaku melihat bagaimana gesitnya gadis ini dalam pertarungan ini.

"Lumayan Helena, pertahankan lagi, bagaimana, sudah enakan?? ". Tanya Ben dengan perhatian.

"Lumayan paman, makasih yah". Senyum tulus itu dia lemparkan pada lelaki yang dia anggap seperti ayahnya sendiri.

"Kamu mau coba Rendra?? ". Helena melemparkan pandangannya pada Rendra yang sejak tadi menatapnya tanpa henti.

"Boleh, tapi aku tidak memiliki pakaian, aku memakai pakaian seperti ini memang boleh?? ".

"Disini ada dijual nak, bahkan untuk pakaian yang dipakai ada juga, kamu mau lihat?? ". Ben mengajak Rendra ketempat penjualan. karena dia tahu jika Rendra ketakutan pada Devan jadi dia mengambil alih sementara.

Rendra sudah membeli perlengkapan untuknya dan mencobanya, dia melampiaskan emosinya sejak beberapa hari ini dengan pukulannya, dan dia tersenyum puas karena mendapat kan lampiasan emosinya yang tepat dan ini berkat Helena. walau awalnya dia ketakutan saat berhadapan dengan Devan.

"Ayo pulang Len, kita singgah makan malam dijalan saja gimana, mau ga?? ". ajak Rendra saat mereka dijalan mau pulang.

"Boleh, kita kesana saja". Helena menunjuk rumah makan dipinggir jalan yang menjadi tempatnya makan.

Rendra menatap Helena dengan tidak percaya, dia orang kaya tapi selera makannya ditempat murah seperti ini.

"Wah kamu datang nak?? ". Seorang ibu-ibu menghampiri Helena dan memeluknya.

"Aku mau makan Bu, biasa yah, mau makan apa Rendra??, itu menunya diatas". Tunjuk Helena sambil memeluk ibu parubayah itu.

" Aku samaan Helena saja tante yang penting bukan udang karena saya alergi". Cicitnya pelan dengan keterkejutannya.

"Wah kamu sama Helena ternyata, duduklah nak, ibu siapkan dulu yah". Parubayah itu mengusap kepala Helena kemudian meninggalkan keduanya.

"Kamu seperti nya akrab dengannya?? ". Tanya Rendra ketika mereka telah duduk.

"Dia istri paman Ben, aku sering makan disini sejak kecil jadi aku tahu makanan buatan Bibi sangat enak". Helena mengambil sendok dan garpu langsung membersihkannya dengan tissue.

"Aku tidak menyangka tempatnya cukup nyaman dan bersih walau dipinggir jalan". Rendra mengedarkan pandangannya kesemua sudut warung ini.

Dia mengepalkan tangannya melihat di seberang sana ada Aldo yang memeluk serta mencium mesra seorang perempuan yang bukan Kanaya.

"Kamu tunggu disini Len, aku harus melihat orang itu dulu". Rendra langsung meninggalkan Helena yang tengah memandangnya dengan heran.

Helena mengikuti Langkah Rendra yang sampai pada kerumunan anak muda dan terjadi perkelahian disana. Helena segera berlari menyusul Rendra karena melihat Rendra dikeroyok.

Dia mendengar dengan jelas jika lelaki yang memeluk permainan itu adalah orang yang menghamili Kanaya tapi dia malah bermesraan dengan orang lain, pantas saja Rendra mengamuk seperti itu.

Bugh.. sebuah tendangan dari belakang menyebabkan mereka terjatuh dan itu berasal dari Helena.

"Jangan berani main keroyokan dong, kalian banci yah, tidak bisa melawan orang one by one?? ". Ejek Helena menatap mereka dengan tatapan mengejek dan menghina.

"Lena, kamu". Cicit Rendra tidak percaya.

"Perempuan sialan, berani kau ikut campur". Salah satu teman Aldo itu menyerang Helena tapi dengan sigap Helena menghindar dan memukul keras wajah orang itu hingga tersungkur.

Rendra memberontak dan akhirnya bisa melepaskan diri dan segera mendatangi Helena mengeceknya.

"Kamu baik-baik saja??". Rendra mengecek keadaan Lena dengan khawatir.

"Wah, siapa yang datang jadi pahlawan". Aldo mengkode teman-teman nya untuk menyerang keduanya.

Helena langsung berlari dan memberikan tendangan kepada wajah Aldo, dia tahu jika orang yang memerintah mereka adalah orang yang merangkul perempuan itu.

Perempuan itu hanya menjerit ketakutan karena Helena menyerang Aldo dengan membabi buta tanpa kata. Aldo kewalahan dan tidak bisa mengimbangi kecepatan gadis ini.

Helena mengunci seluruh badan Aldo yang sudah babak belur dan menarik tangan Aldo kebelakang dan menidurkannya diaspal.

"Jika kalian maju maka akan ku patahkan lehernya". Tatapan tajam itu sangat berbeda dari tatapan biasa Helena berikan.

"Kau harus bertanggung jawab atas perbuatanmu pada Kanaya, jika tidak, maka akan kucari kau dan ku patahkan lehermu, kau mengerti". Helena menarik tangan Aldo membuat nya menjerit karena itu sangat sakit.

Mereka semua menelan ludahnya bulat-bulat melihat tatapan mata Helena yang seakan ingin memakan mereka hidup-hidup.

"Pergi kalian semua, jika kalian tidak mau nasib kalian sama laki-laki sialan ini".

Mereka semua berlari ke sembarang arah karena ketakutan, mereka tidak menyangka jika ada seorang gadis bisa menghajar bos mereka tanpa terkena pukulan.

Sedangkan Rendra menatap Helena tanpa berkedip, gadis yang terlihat Lugu dan polos itu bahkan sangat seram Saat ini.

"Ambil tali itu Rendra, kita harus membawa bajingan ini untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya pada Kanaya".

Rendra langsung berlari mengambil Tali itu dan mengikat Aldo yang berusaha memberontak, Helena menginjak tangan Aldo dengan keras sehingga dia kembali menjerit karena kesakitan

Kini Kanaya tinggal bersama orangtuanya dan menurut orang suruhannya Kanaya dalam masalah disana.

"Lepaskan aku gadis sialan, lepaskan aku". Teriak Aldo tidak terima berusaha memberontak.

Bugh. Helena meninju wajah Aldo dengan keras sehingga dia mengeluarkan darah

"Diam kau, akan ku robek mulutmu kalau kau banyak bicara". Hardik Helena dengan keras.

"Hallo mah, bisa tolongin Helena tidak?? ". Tanya Helena kepada mertuanya itu. Begitu sambungan telpon terhubung karena dia menghubungi mertuanya karena tahu jika Aldo adalah sepupunya.

"ada apa nak?? ".

"Mama bisa datang ke alamat yang aku kirim sama papa dan bawah kedua orangtua Aldo sekarang juga, bisa??, aku minta tolong, ini penting". Rendra langsung mengalihkan pandangannya begitu mendengar perkataan istrinya itu sedangkan Aldo memberontak tidak mau.

"Baiklah nak, kamu kirim sekarang alamatnya mama akan kesana dengan kedua orang tua Aldo". Ucapnya mengalah, dia yakin ada yang tidak beres, walau dia tidak tahu apa itu.

Mereka akhirnya sampai dirumah Kanaya setelah Rendra menghubungi Kanaya untuk pulang kerumah orangtuanya, walau awalnya Kanaya takut tapi dia jelas mendengar perkataan Rendra padanya.

"Aku tidak mau". Jerit Aldo memberontak

1
evidwi Fatmayanti
kinara apa kanaya thorr
ChikoRamadani
Saling memaafkan dan ikhlas itu kuncinya agar kalian sama" bahagia dengan pasangan masing".... Teruntuk Rendra dan helena mungkinkah kalian buka hati untuk menjalani pernikahan ini tanpa mengingat bahwa yang kalian jalani demi kesepakatan/kontrak...
ChikoRamadani
Sepertinya ada kesalahan di Bab 16 dan 17 ceritanya diulang.... tolong di revisi kakk othor❤️
Ummu Umar: terima kasih aku sudha merevisinya☺☺
total 1 replies
ChikoRamadani
ceritanya menarik
konfliknya tidak terlalu bertele"....
penyampaian kata" sangat baik dan cukup oke sejauh ini ceritanya gak buat bosan 👍

Semoga sukses kakk othor❤️
Ummu Umar: terima kasi😀
total 1 replies
ChikoRamadani
bukannya "Helena Berlian Bramasta".
Ummu Umar: salah ketik terima kasih nanti saya perbaiki
total 1 replies
sudarti darti
bagus ceritanya
drama kehidupan sehari-hari
sudarti darti
parasit itu pantas di singkirkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!