NovelToon NovelToon
MENGEJAR CINTA CEO TUA

MENGEJAR CINTA CEO TUA

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Beda Usia / Pelakor jahat
Popularitas:46.8k
Nilai: 5
Nama Author: akos

Kania, gadis yang hidupnya berubah seketika di hari pernikahannya.
Ayah dan ibu tirinya secara tiba-tiba membatalkan pernikahan yang telah lama direncanakan, menggantikan posisi Kania dengan adik tiri yang licik. Namun, penderitaan belum berhenti di situ. Herman, ayah kandungnya, terhasut oleh Leni—adik Elizabet, ibu tirinya—dan dengan tega mengusir Kania dari rumah.

Terlunta di jalanan, dihujani cobaan yang tak berkesudahan, Kania bertemu dengan seorang pria tua kaya raya yang dingin dan penuh luka karena pengkhianatan wanita di masa lalu.

Meski disakiti dan diperlakukan kejam, Kania tak menyerah. Dengan segala upaya, ia berjuang untuk mendapatkan hati pria itu—meski harus menanggung luka dan sakit hati berkali-kali.

Akankah Kania berhasil menembus dinding hati pria dingin itu? Atau akankah penderitaannya bertambah dalam?

Ikuti kisah penuh emosi, duka, dan romansa yang menguras air mata—hanya di Novel Toon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon akos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27. MENGGODA TUAN BRAM.

Karena tak memiliki teman dekat di kantor, keduanya memutuskan pergi berdua saja. Kania sempat ingin mengajak Robby, tapi ia takut Tuan Bram marah karena peraturan aneh yang entah baru dibuat atau memang sudah ada sejak lama.

Mobil melaju menuju mall tempat Melli bekerja. Rencananya, Kania ingin mengajaknya sekaligus memperkenalkan teman barunya-Mawar-pada Melli.

Setelah mobil terparkir, keduanya segera masuk. Dari kejauhan, seseorang melambaikan tangan ke arah mereka, tak lain dan tak bukan itu Melli.

Baru saja Kania hendak memperkenalkan Mawar pada Melli, ternyata mereka sudah saling mengenal satu sama lain.

“Darimana saja kamu selama ini? Aku sudah coba hubungi nomormu, tapi sama sekali tak aktif. Aku sampai kira kamu sudah metong!” Mawar cengengesan, membuat Melli memukul pundak gadis itu.

“Tahulah, germo itu selalu berusaha menjual ku ke pria hidung belang. Makanya aku terus ganti kartu,” jawab Melli dengan bibir manyun.

Mawar tahu siapa yang dimaksud Melli, siapa lagi kalau bukan Yulia ibu Melli, mucikari kelas atas yang serakah akan uang dan Kemewahan.

Kania mengajak mereka ke sebuah kafe supaya bisa mengobrol santai. Sesampainya di kafe yang masih berada di kawasan mall, mereka memesan makanan dan minuman, lalu memilih meja kosong di samping jendela kaca agar bisa berbincang santai sambil mengamati pengunjung mall berlalu-lalang.

Sambil menunggu pesanan, Melli bercerita bagaimana awal mereka jumpa. Dulu, Melli dan Mawar bekerja di sebuah bar minuman sebelum Melli melarikan diri dari rumah. Pantas saja Mawar sudah terbiasa dengan minuman beralkohol dan tahu cara mengatasinya.

Dua orang pelayan datang menghampiri membawa pesanan mereka. Kedua pelayan itu menata rapi makanan diatas meja lalu pamit.

Sambil menikmati hidangan, mata Kania tiba-tiba menangkap sosok familiar di balik kaca. Ya, Elizabeth sedang menggandeng seorang pria tapi bukan Herman. Pria itu muda dan bertubuh atletis, seperti tipikal gigolo yang biasa memikat wanita-wanita kesepian. Diam-diam, Kania mengambil foto sekaligus merekam video keduanya.

Selesai makan, ketiganya berkeliling mall dari lantai satu hingga lantai lima, tak ada sudut yang terlewat. Mawar membeli pakaian seragam dengan gambar dan warna yang sama, sebagai simbol persatuan mereka. Kedengarannya lucu, tapi begitulah mereka, tiga sahabat yang menanggung penderitaan hidup yang hampir sama.

Tak terasa, jam sudah menunjukkan pukul empat sore. Mawar buru-buru pulang setelah menerima telepon dari neneknya, sementara Kania pulang seperti biasa, menumpang bersama Melli.

Melli langsung pulang setelah mengantar Kania di depan pintu gerbang, melihat Melli sudah hilang di tikungan jalan Kania pun segera masuk.

Mobil Tuan Bram belum terlihat di garasi, artinya ia belum pulang. Kania pun merasa sedikit lega—akhirnya bisa bersantai sebentar sebelum pria dingin itu datang.

Setibanya di kamar Kania langsung mandi lalu melanjutkan bersih-bersih.

Di depan meja kerja Tuan Bram, Kania berhenti sejenak menatap foto yang ada di bingkai. Pria itu tampak sangat tampan saat tersenyum. Dengan lembut, Kania menyentuh foto itu seolah membelai wajahnya.

“Kapan kamu bisa mencintaiku, seperti aku mencintaimu… suamiku?” bibir Kania bergetar saat mengucapkan kata-kata Sakral itu.

Puas memandangi Poto tuan Bram Kania melanjutkan pekerjaannya hingga merasa letih dan duduk di sofa.

Dari arah pintu, dua pelayan datang mendorong troli dan mulai menyusun makanan di atas meja. Sebelum mereka pergi, Kania meminta agar dibawakan lilin.

Kedua pelayan itu pergi sebentar, lalu tak lama kemudian kembali membawa lilin beserta tatanannya.

Kania tidak lupa mengucapkan terima kasih sebelum keduanya berpamitan. Kania menarik napas panjang, siap menjalankan rencana Nyonya Marlin dan berharap kali ini semuanya Akan berhasil.

Kania menata lilin-lilin di atas meja, berencana menjamu Tuan Bram layaknya seorang istri yang menyambut pulangnya sang suami.

Setelah semuanya tertata rapi, Kania kembali ke sofa. Ia duduk sambil membuka ponsel.

Kania membuka situs MARLIN Grup, rasa penasarannya begitu besar terhadap perusahaan itu. Namun, informasi yang bisa dia dapatkan sangat sedikit, sepertinya pihak perusahaan sengaja menutupinya. Entah apa tujuannya, semuanya masih abu-abu bagi Kania.

Salah satu postingan menarik perhatian Kania. MARLIN Grup mencari perusahaan baru untuk diajak bekerja sama dalam proyek berskala kecil.

Ini program pertama bagi MARLIN grup yang biasanya hanya mengadakan proyek besar dalam skala raksasa saja.

Kania bertanya-tanya, mengapa MARLIN Grup memilih perusahaan kecil padahal banyak perusahaan besar yang sudah terkenal dan diakui kinerjanya? Di postingan itu sudah dijelaskan secara rinci, tujuan mereka adalah membantu perusahaan kecil agar berkembang lebih cepat, hingga mampu bersaing dengan perusahaan besar lainnya.

Di situs itu tercatat pula puluhan, bahkan ratusan pendaftar telah melampirkan berkas mereka. Namun, itu belum menjamin kelolosan mereka sepenuhnya, karena masih ada serangkaian sistem seleksi yang harus mereka lalui sebelum perusahaan-perusahaan tersebut resmi dianggap memenuhi syarat.

Antusiasme perusahaan-perusahaan kecil begitu besar untuk memenangkan proyek itu, mengingat berbagai keuntungan yang akan mereka raih jika berhasil mendapatkan kepercayaan dari MARLIN Grup.

Kania membaca daftar perusahaan yang mendaftar, satu per satu, dari nomor satu sampai sembilan belas. Kania membaca dengan lancar, tetapi ketika sampai di nomor dua puluh, “Raymond Grup,” ia terhenti sesaat. Kania yakin itu adalah perusahaan milik Raymond, pria yang dulu membuat hari-harinya penuh semangat di tengah tekanan keluarga Herman, sekaligus pria yang pernah menghancurkan harapannya dalam sekejap mata.

Sesaat Kania tersenyum getir, tangannya mencengkeram kain sofa sekuat tenaga seolah ingin merobeknya.

“Apa pun akan aku lakukan untuk menghancurkan kalian satu per satu. Tunggu saja, dan rasakan sendiri akibat dari perbuatan kalian.”

Dari pintu, sosok Tuan Bram muncul. Kania segera berdiri dan meletakkan ponselnya di atas sofa.

Dengan cepat, ia mengambil tas kerjanya, menata jasnya di tempat semestinya, lalu membantu menyesuaikan pakaian Tuan Bram, menyisakan kaos oblong yang tetap rapi di tubuhnya.

Kania membuka ikat pinggang dan celana panjang Tuan Bram, menyisakan hanya celana dalam. Ia kemudian meletakkannya dengan rapi.

Tuan Bram mengernyit, menutupi area tertentu, dan terdiam seperti patung, heran melihat sikap Kania yang tak seperti biasanya.

"Lekas mandi. Semua kebutuhan tuan sudah saya siapkan di kamar mandi. Atau maukah tuan saya bantu buka celana dalamnya juga?" Mata Kania menatap tajam ke arah tangan tuan Bram yang berusaha menutup bagian depannya, sambil menyinggung dengan ekspresi menggoda.

"Kamu sudah gila ya?" Tuan Bram meracau sambil melangkah cepat menuju kamar mandi.

Kania tersenyum melihat tingkah lucu Tuan Bram yang ketakutan celananya di lucuti.

🙏 BERI BINTANG LIMA, SUBSCRIBE LIKE DAN KOMENTAR AGAR TIDAK KETINGGALAN EPISODE BERIKUTNYA, TERIMA KASIH.

1
Mira🌷
lanjutt kak
Nuraini Hasanah
greget bgt sih sm Bram... bisa y nintas Kania tapi sm Albert ga tegas... payah
Ahn Mo Ne
terus aja berfikir seperti itu Bram sampai akhirnya Kania pergi dan di tampung Dirga baru menyesal
Ahn Mo Ne
akhirnya bilang juga soal perjanjian itu
apa perlu Kania pergi jauh dulu baru menyadari perasaan nya, kan selalu seperti itu penyesalan selalu datang terlambat aseekk..
Yuwi
bram itu lelaki yang bukan hanya dirinya saja yang keras tapi hatinya juga. butuh kelembutan dan kesabaran buat bikin dia menerima istrinya, kalau malah dilawan gitu dia malah merasa terluka dan jadi kaya gitu. mungkin bisa membuat dia sadar tapi beresiko, dan inilah resikonya
Tuk Marul
up yg bnyk
Ahn Mo Ne
tumben kemarin cuma update 1 doang biasanya sehari 2 boleh dong hari ini 3
Ahn Mo Ne
aku cuma penasaran apa yang akan di lakukan Bram setelah Kania pulang?
tapi aku juga penasaran sama kanaya yng mirip Kania apakah mereka kakak adek?
Mira🌷
nextt
Harwanti Jambi
tuan bram' km terlalu arogan dn egois hanya perasaan mu yg km perdulikan tampa mau tau perasaan seseorang yg benar" tulus
Ahn Mo Ne
yess.. ini yng aku tunggu-tunggu jadi penasaran setelah ini perasaan si Bram kaya gimana.?
Grace Putri
tolong kania dan cowok baru dihadirkan wkwkwkwk
Ahn Mo Ne: kayaknya sudah ada si duda anak 1 yng bakal ngejar Kania
total 1 replies
Ahn Mo Ne
aku cuma pengen si Bram liat Kania sama duda anak 1 itu
Mira🌷
nextt kakkk
Ahn Mo Ne
Yess..
akhirnya ada second lead aku harap si Bram liat interaksi Dirga sama Kania
Grace Putri
kata aku bram memang mesti diksh saingan wkwkw
Ma Em
Lawan Kania kamu jgn kalah dari si benalu Tamara jgn mau mengalah kamu berani agar si Tamara tdk berani lagi menghina kamu Kania , tunjukan pesonamu pada si Tamara biar Tamara sendiri yg minder berhadapan dgn kamu Kania.
Mira🌷
nextt
Tuk Marul
up yg bnyk
Ahn Mo Ne
waktu nya Kania cuma tinggal 1 bulan lagi
jangan sampe nanti Tuan Bram menyesal klo Kania pergi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!