NovelToon NovelToon
Jodohku Duda Kaya

Jodohku Duda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahmuda / Duda / CEO / Ibu Pengganti / Beda Usia
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Revan Fernando

HAPPY READING. . .
MENTARY SAFIRA PUTRI anak broken home yang lebih memilih untuk bekerja dari pada melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, gadis mandiri cantik dan pintar.
AXCEL PUTRA DEWANGGA seorang pengusaha muda yang sukses tapi tidak dengan pernikahannya karena harus kandas ditengah jalan, janji suci yang dinodai oleh sang istri dengan berselingkuh membuat AXCEL memutuskan untuk bercerai.
" Tar pilih duda apa perjaka." tanya Clara teman Tary.
" Nggak ada angin nggak ada ujan tiba-tiba nanya gituan waras lo."Jawaku.
" Lo tau nggak anak pemilik toko roti tempat kita kerja, ternyata oh ternyata duda mana ganteng banget lagi." ujar Clara senyum-senyum nggak jelas sambil meluk guling.
" Sinting kali nih anak senyum-senyum nggak jelas." gumam Tary sambil gelang-geleng kepala.
penasaran seganteng apa dudanya terus pantengin cerita aku yah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Revan Fernando, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tary salting

Tok . .tok . .tok

Pintu ruangan Bu Nina diketuk dari luar, membuat Tary meminta Axcel untuk melepaskan pelukannya tapi Axcel justru mempererat pelukannya.

" Mas ih ada orang ngetuk pintu lepas dulu." ujar Tary, tapi Axcel tetap gak mau melepas pelukannya, akhirnya Zayan turun dari pangkuan maminya dan berinisiatif membukakan pintu saat zayan sudah membuka pintu terlihatlah Clara yang memegang bungkusan makanan yang dipesan Tary.

" Ehh jagoan Tante yang bukain pintu mami mana? Ko Zayan yang bukain pintu?" tanya Clara penasaran.

" Mami dipeluk papi gak bisa bangun dari duduknya, jadi Zayan deh yang bukain pintu." jawabnya dengan polos, sedangkan Clara senyum-senyum sendiri membayangkan sahabatnya lagi dipeluk sama mas dudanya. Sedangkan di dalam ruangan muka Tary bak kepiting rebus mendengar ucapan Zayan, sedangkan Axcel masih tetep anteng memeluk Tary dari belakang.

" Ya udah ini Tante titip ke Zayan yah kasih ke mami biar mami bisa kasih papi Zayan makan, ya udah Tante kedepan dulu ok jagoan Tante." ucapnya berpamitan.

" Terimakasih Tante cantik."

" Sama-sama jagoan Tante." Clara pun berjalan meninggalkan Zayan untuk kembali ke bawah, lalu Zayan pun kembali masuk ruangan.

" Mami ini makannya." Zayan pun meletakkan di meja depan maminya.

" Terimakasih sayang." ucap Tary sambil mengelus kepala Zayan.

" Sama-sama mami." lalu Zayan naik kesofa dan memainkan ipad Omanya untuk menonton serial kartun kesukaannya yaitu Marsha and the bear.

" Sama Zayan aja sayang sayang kalau sama mas boro-boro." protesnya.

" Mas kenapa sih? udah ah bangun makan ini udah jam setengah tiga loh kamu belum makan." ucap Tary heran sama kelakuan Axcel kalau lagi ngambek udah kaya Zayan aja.

" Kalau gak mau makan tinggal aja nak, gak usah di temenin makan." ucap Bu Nina gemes sediri melihat tingkah anaknya.

" CK iya iya ini bangun, mama mah gitu sama anak sendiri julid banget." protesnya ke sang mama.

" Lagian kamu banyak maunya, Giman kalau semua karyawan kamu di kantor tahu kalau atasannya itu kalau tantrum manjanya gak ketulungan." ucap Bu Nina membuat Axcel berdecak.

" CK mustahil mereka bakal tahu, kalau mama gak bocor." sedangkan Bu Nina hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

" Udah ih makan." Tary pun mengeluarkan makanan dari bungkusannya, dan memberikannya pada axcel yang sudah duduk di sampingnya.

" Nggak disuapin sekalian yang?" ucap Axcel berharap.

" Nggak usah banyak maunya deh, udah buruan makan ih." Tary dibuat kesal dengan tingkah Axcel, akhirnya Axcel menyantap makanannya dengan diam. Tary pun beranjak untuk mengambilkan air minum untuk Axcel.

" Mau kemana? Aku belum selesai makan loh." ucap Axcel saat melihat Tary berdiri dari duduknya, Tary pun menghelai nafas panjang dan menghembuskannya secara kasar.

" Aku cuma mau ambil air minum buat mas." ujarnya memberitahu, lalu berjalan ke sisih ruangan yang terdapat beberapa botol air mineral yang masih utuh dan memberikannya pada axcel.

" Yang nanti mau beli cemilan buat bekal besok di bus gak? Zayan mau gak beli cemilan buat dibawa besok jalan-jalan?" ujarnya sambil mengunyah makanannya.

" Mau pih, habis papi makan aja kita beli cemilannya pi mami mau kan ikut beli cemilannya." jawabnya dengan antusias, Axcel yang melihat anaknya begitu gembira pun ikut tersenyum.

" Zayan pergi berdua sama papi aja yah, soalnya kakak kan harus lanjut kerja." Tary bener-bener merasa gak enak sama karyawan lain, takutnya mereka berfikir ia memanfaatkan Zayan buat kepentingannya sendiri seperti yang dikatakan kak Lia.

" Yah mami." ujarnya lesu. " Oma mami boleh ikut Zayan sama papi buat beli cemilan kan?" ijinnya pasa sang Oma.

" Udah ikut aja kasian Zayan lagian bentaran doang kok." ucap Axcel sambil terus mengunyah, dan menatap manik mata Tary.

" mas, aku gak enak sama yang lain masa yang lain kerja akunya mah enak-enak main." ujarnya memberi alasan.

" Mereka ada yang nggak suka sama kamu? Kamu lupa kamu calon mantu mama beda dari mereka lagian kamu nemenin Zayan cucunya pemilik toko roti ini mama aja gak keberatan kok, ya kan mah?" ucapa Axcel meminta dukungan dari mamanya.

" Apa yang dibilang Axcel benar nak kamu kan calon mantu ibu jadi gak perlu merasa tidak enak kepada mereka semua yang dibawah." ucap Bu Nina memberi pengertian kepada Tary, agar tidak perlu memikirkan perkataan orang tentang dirinya.

" Jadi gimana mau ikut mas sama Zayan kan?" ucap Axcel sambil memerhatikan wajah perempuan di depannya, yang ditatap malah terlihat cemberut.

" Iya ikut." ucapnya dengan wajah cemberutnya ia masih tetap merasa tidak enak pada temen-temennya.

" Trus kenapa ini muka masih cemberut aja hmm?" ucap Axcel sambil menangkup wajah Tary dengan kedua tangannya.

" Yeh mami akhirnya mau ikut." ucap Zayan tiba-tiba dan turun dari sofa terus loncat-loncat dengan gembira, membuat Tary menyunggingkan senyum kecil.

" Kamu bisa lihat Zayan seneng banget, cuma mau ditemenin kamu belanja? Masih tetep merasa tidak enak dengan temen-temen kamu hmm?"

" Ya namanya aku belum terbiasa, aku kan ngerasanya masih cuma jadi karyawan mama kamu bukan calon menantunya." ucap Tary masih cemberut lalu berdiri sambil mengambil bekas makan Axcel untuk dibuang ketempat sampah, Axcel yang melihat muka cemberut kekasihnya justru tersenyum ia meras gemes sediri.

" Ayo Zayan kita turun duluan katanya mau beli cemilan buat besok, mas turunya belakangan jangan bareng?" perintahnya saat melihat Axcel akan berdiri dari duduknya membuat ia mendudukkan dirinya lagi, sedangkan Tary dan Zayan keluar dari ruang Bu Nina tapi sebelum keluar Tary sempat berpamitan terlebih dahulu.

" Bu kalau gitu saya turun dulu dan ijin nemenin zayan buat beli cemilan buat besok." Ijinnya pada Bu Nina.

" Iya gak papa pergi aja, maaf yah ngerepotin kamu lagi." yang dibalas dengan anggukan kepala oleh Tary, setelahnya Tary menggandeng tangan mungil Zayan keluar ruangan Bu Nina.

" Calon mantu mama ada-ada aja punya calon suami kaya, anak pemilik toko roti tempat ia bekerja bukanya di pamerin malah di anggurin." ucapnya pada mamanya yang lagi sibuk dengan pekerjaannya, lalu Bu Nina pun mengalihkan pandangannya dan menatap sang anak.

" Karena dia tulus bukan cuma mau manfaatin kamu dan Zayan doang, dia takut di omongin yang nggak-nggak sama yang lain kalau sering keluar saat jam kerja." akhirnya Axcel pun beranjak dari duduknya untuk menyusul kekasih dan anaknya.

" Kalau gitu Axcel pergi dulu mah assalamualaikum." ucapnya lalu berjalan menuju pintu untuk keluar.

" Waalaikumsalam." balas Bu Nina lalu melanjutkan pekerjaannya.

" Tar cie-cie yang habis pacaran suap-suapan gak makanya?" ledek temen Tary.

" Trus mas dudanya mana kok gak ikut turun?"

" Mas dudanya udah gak ngambek kan tar?"

" Cie yang abis di peluk sama mas duda rasanya gimana tar?" ledek Clara sambil menaik turunkan alisnya.

" Apaan sih pada, tau ah kesel." Tary yang di ledek habis-habisan merasa malu langsung mengajak Zayan cepat-cepat keluar dari dalam toko, sedangkan yang meledek langsung tertawa terpingkal-pingkal melihat wajah Tary yang cemberut.

Tary pun menunggu Axcel di deket mobil, dari pada harus menunggu di dalem udah pasti ia akan di ledek habis-habisan oleh temen-temennya.

" Mami are you ok?" tanya Zayan solnya muka tary merah merona ia benar-benar saltingg saat diledek oleh temen-temennya, tak berapa lama Axcel pun datang.

" Kenapa gak nungguin di dalem aja hmm? Di luar panas gini loh .

" Nggak papa." akhirnya Axcel pun mengalah dan membukakan pintu mobil untuk Tary, setelahnya ia pun masuk ke bagian kemudi.

" Cuma mau beli cemilan kan mas, habis itu balik ketoko?" tanyanya pada Axcel, yang ditanya cuma melihat sekilas lalu mengusap kepala Tary pelas.

" Udah gak usah terlalu dipikirin, habis beli cemilan mau main gak atau mau kemana gitu?"

" Ke pantai Ancol liat sunset mau gak?" axcel hanya tersenyum dan mengangguk, lalu mereka pun meninggalkan toko roti dan melajukan mobilnya.

1
Riabunda Nai
jangan lama2 lanjutannya ya thor 😭😭
Evi Lusiana
suka karakter si tary tegas gk lemah
Ratu Lilys S
authooor ini cerita apakah sudah Tamat? kok cerita y cuma begitu mana kelanjutan y
mentary: tunggu yah kak soalnya aku Nyambi kerja
total 1 replies
Riabunda Nai
lanjut dong thor ..
mentary: ok ditunggu yah kak
total 1 replies
Ratu Lilys S
seru nich cerita y authooor 👍👍
mentary: terimakasih udah baca cerita aku terus pantengin cerita aku yah kak🙏🙏
total 1 replies
Mưa buồn
Hebat deh penulisnya!
mentary: terima kasih
total 1 replies
Nurqaireen Zayani
Menyentuh jiwaku
ciara_UwU
Terima kasih penulis hebat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!