Jatuh Cinta Dengan Gadis Desa

"Kita akan pulang asalkan kamu jangan Menangis lagi, karna itu akan sangat menyakitkan lebih dari yang tadi aku rasakan."ucap Auliano sambil membersihkan air mata diwajah cantik Aulia, Aulia hanya mengangguk saja dan setelah itu mreka pun pulang ke Mansion.

.

.

.

Terlihat sepasang Suami istri yang paruh baya namun masih tetap kelihatan Muda sedang Rebahan di dalam kamar mewah mereka.

"Momm...Rasanya Daddy tidak percaya dengan omongan sary pagi tadi..." ucap Daddy Rasyid yang memang kurang yakin dengan setiap kata yang sary ucapkan.

"Memangnya kenapa Dadd dengan omongan sary?"

"Entahlah...Daddy cuman meragukan saja dengan omongannya. "

"Meragukan bagaiman Dadd?" Tanya Mommy Mayana yang tidak mengerti.

"Sudahlah...Lupakan saja, Daddy mau istirahat saja."

"Daddy aneh. " Dengus Mommy Mayana.

"Terserah Mommy saja, Daddy cuman menyampaikan apa yang Daddy rasakan terhadap ucapan si Sary itu."

🍁🍁🍁🍁

Keesokan harinya..

Tampak ditempat lain suasana yang masih gelap matahari pagi Masi malu-malu untuk menyapa makhluk bumi dengan semburat cahaya indahnya, Membuat para penghuni desa masih betah dalam pembaringannya.

Namun tidak dengan sosok kedua orang tua yang sudah paruh baya, karna sebentar lagi mereka akan bergegas untuk kepasar menjual ikan.

"Dek Mengapa Melamun? Kemarilah kita siap dulu untuk mengatur ikan-ikan ini."

"Aku cuman merindukan Aulia, kenapa sampai sekarang dia belum sama sekali mengabari kita?aku cuman khawatir sama Aulia bang. " ucap ibu nur mengeluarkan rasa kekhawatirannya terhadap sang putri.

"Astaga Dek...jadi itu yang membuat kamu melamun sedari tadi? Aulia kan belum sampai satu bulan berkerja jadi mana mungkin dia mengabari kita sedangkan dia harus menunggu gajinya terlebih dahulu supaya bisa membeli handphone untuk mengabari kita. "

"Iyaa juga yah Abang, mungkin karna aku terlalu merindukannya..."

"Kita jangan terlalu mengkhawatirkan keadaan aulia, takutnyaaa Aulia disana tidak terlalu fokus dengan pekerjaannya."

Karna sampai sekarang pak Gani dan ibu nur memang belum mendengarkan kabar dari sang putri maka dari itu ibu nur sangat khawatir dengan putrinya, sedangkan pak Gani juga merasakan yang sama terhadap sang putri namun ia tidak mau membuat sang istri bertambah khawatir.

Hingga matahari pun tiba...saat pak Gani dan ibu nur menunggu angkot tiba-tiba saja ibu nur melihat Tary yang ingin melintasi jalan raya dengan motor maticnya,

"Neng Tary tunggu dulu..!" Ucap ibu nur yang setengah berteriak.

Jelas hal itu membuat Tary ketakutan setengah mati, tapi dengan cepat ia menepiskan semuanya dia tidak boleh kelihatan gugup di depan orang tua Aulia takutnya mereka akan curiga sekalipun jika ayah dan ibunya Aulia sudah tahu setidaknya dia sudah punya sebuah cara untuk menjelaskan ke orang tua Aulia.

"Eh iya bibi paman, ada apa Bi?"tanya Tary berusaha tersenyum.

"Begini neng bibi minta tolong kamu telpon bos kamu untuk menanyakan keadaan Aulia?soalnya sampai sekarang Aulia belum mengabari bibi ."

"Ohh itu, Anuu...Aulia baik baik saja bi, barusan big boss telpon aku kalau Aulia sedang sibuk berkerja dan keadaannya baik baik saja kok bi. "ucap Tary gelagapan sambil mengaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Syukurlah Neng, jika sebentar bigg bos kamu menelpon lagi bibi ingin bicara juga dengannya bibi meminta tolong untuk bicara dengan Aulia sebentar saja."ucap ibu nur dengan tersenyum manis padahal ibu nur tidak tahu jika sebentar Tary akan pergi meninggalkan desa itu.

"Baik bibi, sebentar akan Tary usahakan."

"Maaf neng sudah merepotkan?" timpal Pak Gani.

"Tidak apa-apa paman, kalau begitu Tary pamit pergi dulu."pamitnya langsung melaju dengan motor maticnya.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya datang juga angkot, ibu nur dan pak Gani langsung saja naik.

.

.

.

🍁🍁🍁🍁

Di lain tempat, terlihat pria kebulean itu ketawa dengan kencang hingga menggema di dalam ruangan siapa lagi kalau bukan Ardiansyah.

Ardiansyah begitu kelihatan gembira karna rencana Sary berhasil,

"Mampus kau Auliano..." seringainya dengan jahat.

"Wah...Sepertinya putra Mommy lagi sedang Happy?" Sapa mommy Rani dengan tersenyum manis.

"Oh sure Mommy, karna sebentar lagi Auliano putra Hutama Sanjaya akan lenyap. "ucap Ardiansyah dengan senyum miringnya.

"Benarkah? Kalau begitu beritahu Mommy apa yang sudah membuat putra tampan Mommy Sehappy ini?" Ucap Mommy Rany sambil mencolek dagu Ardiansyah.

"Seseorang yang Ardiansyah perintahkan untuk melenyapkan Auliano dengan cara main cantik, akhirnya berjalan dengan mulus dan itu membuat aku sangat Happy Momm...karna jika Auliano mati dengan begitu tidak ada penghalang lagi untuk kita."

"Kau Memang The Best Son, tapi son kau perlu waspada! karna kau tahu sendiri jika keluarga Hutama sanjaya bukanlah sembarangan jadi membuat rencana harus dengan main cantik."

"Tenang mommy semuanya sudah di atur dengan sangat mulus."ucap Ardiansyah dengan seringai jahat.

Akhirnya Ardiansyah dan Rany membuat acara atas kemenangan pertama mereka karna rencana telah berjalan dengan mulus, tapi Ardiansyah menyuruh Sary untuk selalu menaruh bubuk itu kedalam minuman Auliano jika ada kesempatan.

.

.

.

"Ahh tidak Bigg Bos...aku mohon lepaskan aku dari sini! beri aku kesempatan lagi untuk membawa Aulia sialan itu."ucap Tary dengan berderaian air mata sambil memohon.

Sejam yang lalu aksal sudah menjemput Tary di bendara setelah itu dengan memaksa Tary dikurung bawah tanah yang sangat gelap dan lembab.

"Tidak akan semudah itu melepaskanmu dari sini perempuan jalang..."ucap pria tinggi yang memiliki tubuh kekar serta dipenuhi Tato dilengannya.

"Tapi aku mohon berikan aku kesempatan lagi untuk membawa wanita sialan itu." ucap Tary dengan menangkup kedua tangannya memohon.

Namun dengan begitu big boss langsung melenggang pergi meninggalkan Tary sendirian di tempat kumuh nan gelap itu.

"Argghhhh ...Bigg boss aku mohon tolongg jangan tinggalkan aku sendirian disini, SIAL.."ucapnya dengan mendengus nafas dengan kasar

"INI SEMUA KARNA KAMU AULIA...,Lihat saja aku bersumpah akan mendapatkan kamu kembali dan membuat hidupmu menderita..!!" Teriak Tary menggema di bawah tanah tempat ia dikurung.

🍁🍁🍁🍁

Tokkk.. tokkk... tokkk...

"Masuk.."ucap suara tegas dari dalam ruangan.

Ceklekk...

"Tuan barusan saja asisten dari perusahaan Wijaya Group datang mengantarkan sebuah undangan."ucap Lany sambil menyerahkan undangan tersebut.

"Baiklah, kau boleh keluar!" Pintah Auliano dengan wajah datarnya.

"Acaranya besok malam, Huhh...Melelahkan." Dengus Auliano sambil memijit pelipisnya.

Tokkk.. tokkk.. tokkk

"Huhh..Siapa lagi? Masuk..."Dengus Auliano dengan kasar.

Ceklekk...

"Assalamualaikum?"Salam wanita cantik yang baru datang.

"Wa'alaikumsalam, Aul..." seketika suaranya berubah menjadi lembut.

"aku datang membawa bekal buat Kaka lagi." ucap Aulia sambil menyerahkan bekal ditangannya.

"Oh iya terimakasih? Maaf sudah merepotkan.."ucap Auliano sambil mengambil bekal dari Aulia dengan tersenyum manis.

Auliano terkenal sifat yang dingin namun itu tidak berlaku dengan Aulia, wanita yang beberapa hari ini mampu menggalikan perasaan cintanya.

"Kemarilah...Kita makan bersama!" Pintah Auliano sambil duduk diatas sofa.

"Ahh tidak perlu Kakk, aku sudah sarapan.. "

"Aku tidak suka penolakan!"

"Tapi Kak... "Ucap Aulia, Auliano langsung menatapnya dengan tatapan tajam."Hem Baiklah.. "Lanjut Aulia pasrah.

Bersambung...!!

Pemaksaan sekali Mas Auliano ini🤭Yang sabar Mbak Aulia, Sepertinya Mas Auliano sudah jatuh cinta pandangan pertama 😁Gimana Gaes? Setuju kagakk Kalau Mas Auliano nya telah jatuh cinta pandangan pertama.😁

Beri dukungannya selalu untuk Author🙏Agar Author bisa bersemangat untuk membuat hasil karya dari Haluan Author yang manis ini😍Dengan cara LIke, Vote dan komentarnya🙏Muacchhh... LoppYuh😘