NovelToon NovelToon
Balas Dendam Istri Marquess Yang Difitnah

Balas Dendam Istri Marquess Yang Difitnah

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Genius / Mengubah Takdir / Mengubah sejarah / Fantasi Wanita / Balas dendam pengganti
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: BlackMail

Dieksekusi oleh suamiku sendiri, Marquess Tyran, aku mendapat kesempatan untuk kembali ke masa lalu.

​Kali ini, aku tidak akan menjadi korban. Aku akan menghancurkan semua orang yang telah mengkhianatiku dan merebut kembali semua yang menjadi milikku.

​Di sisiku ada Duke Raymond yang tulus, namun bayangan Marquess yang kejam terus menghantuiku dengan obsesi yang tak kumengerti. Lihat saja, permainan ini sekarang menjadi milikku!

Tapi... siapa dua hantu anak kecil itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BlackMail, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34 : Surat Duke

Saat Cedric bersiap untuk pergi, langkahnya sudah hampir mencapai pintu ketika aku menghentikannya untuk terakhir kalinya. "Ada satu hal lagi, Cedric." Suaraku terdengar santai, hampir seperti pemikiran yang baru saja terlintas.

Penggunaan nama pertamanya membuatnya berhenti seketika dan menoleh dengan gerakan yang kaku, matanya yang tajam menyipit berbahaya. Rahangnya mengeras, dan aku bisa melihat otot-otot di lehernya menegang.

"Kau memanggilku apa?" tanyanya, nada suaranya dingin seperti es musim dingin. "Gelar itu diberikan oleh Ayah bukan untuk jadi pajangan. Itu adalah simbol kekuasaan dan kehormatan yang harus dihormati!"

Harga dirinya yang baru ini ternyata begitu rapuh, begitu mudah terluka oleh hal sekecil itu. Seperti cangkang telur yang retak, siap hancur dengan sentuhan yang salah.

Aku menghela napas dalam-dalam, mengatur ekspresi wajahku menjadi lebih serius dan penuh penyesalan. "Maaf, Count Muda," kataku, suaraku menjadi lebih pelan, lebih personal, dengan nada yang menunjukkan rasa hormat yang tulus.

"Yang saya ingin katakan adalah," aku berhenti sejenak, memastikan kata-kataku akan tertanam dalam. "Anda harus membangun kekuatan sendiri. Pasukan sendiri. Jaringan loyalitas yang benar-benar milik Anda. Ingatlah, tidak semua orang di kediaman ini bersumpah setia pada Anda secara pribadi."

"Apa maksudmu?" tanyanya, nada waspada mulai merayap dalam suaranya.

"Orang-orang Ayah," jelasku dengan hati-hati, memilih setiap kata dengan teliti. "Kepala Pelayan Obelin yang sudah mengabdi selama dua puluh tahun. Kepala Penarik Pajak, Tuan Gregor, yang mengendalikan kas keuangan keluarga. Bahkan Kapten Alard dari pasukan ksatria utama, yang memimpin prajurit-prajurit terbaik kita.

Mereka semua adalah orang-orang yang diangkat langsung oleh Ayah, dipilih karena keahlian dan kesetiaan mereka kepadanya. Loyalitas mereka ada padanya, pada Count Hartwin, bukan pada Count Muda. Mereka adalah mata dan telinga Ayah di dalam struktur kekuasaan, pelapor setia yang akan memberitahu segala yang terjadi. Tapi bagaimana jika Ayah pensiun? Atau jika sesuatu terjadi padanya? Apa menurutmu kesetiaan mereka akan beralih kepadamu begitu saja?"

Aku menatap lurus ke matanya, membiarkan implikasi kata-kataku meresap. "Aku tidak punya otoritas atas mereka. Itu adalah wilayahmu sebagai pewaris. Tapi jika aku jadi kau, aku akan mulai menyelidiki mereka dengan hati-hati. Cari tahu di mana kesetiaan mereka sebenarnya berada. Pangkas rumput liar yang tidak perlu, dan ganti pilar-pilar yang sudah rapuh dengan pilar-pilar baru yang kau pilih sendiri. Orang-orang yang akan setia kepadamu, bukan karena perintah Ayah, tapi karena mereka memilih untuk mengabdi padamu."

Wajah Cedric mengeras seperti batu. Arogansinya kembali dalam sekejap, seperti topeng yang dipasang kembali dengan tergesa-gesa. Dagunya terangkat tinggi, dan matanya berkilat dengan kemarahan yang tertahan.

"Aku tidak butuh kau untuk memberitahuku cara mengurus orang-orangku, Elira," katanya tajam, setiap kata diucapkan dengan penekanan yang keras. "Aku bisa menanganinya sendiri. Aku bukan anak kecil yang perlu dibimbing."

Dia berbalik dengan gerakan kasar dan berjalan keluar dengan langkah yang berat, membanting pintu sedikit lebih keras dari yang seharusnya. Suara bantingan itu bergema di ruangan yang sepi.

Aku hanya tersenyum tipis, puas dengan hasil percakapan ini. Dia mungkin menolak saranku dengan sombong, bahkan mungkin marah karena merasa dilecehkan.

Namun, aku tahu pesanku telah sampai ke tempat yang tepat. Benih kecurigaan telah kutanam dengan hati-hati di benaknya. Sekarang tinggal menunggu waktu untuk benih itu tumbuh. Dia akan mulai mengawasi mereka, mempertanyakan setiap tindakan, setiap laporan, setiap keputusan yang mereka buat.

Lalu dalam prosesnya, dia akan tumbuh menjadi Count yang sempurna untuk Hartwin.

"Anggaplah ini balasan untuk belati," gumamku. Senyum terukir di wajahku.

Seminggu berlalu dalam keheningan yang produktif. Ruang kerjaku kini menjadi pusat saraf County Hartwin. Roda rencanaku mulai berputar dengan kecepatan penuh setelah dibatalkannya festival olahan laut tiga hari yang lalu. Situasi di Atika mulai dipandang lebih serius.

Laporan-laporan positif mulai berdatangan. Semua aset kami di Zona Kuning dan Hijau berhasil dijual, memang dengan kerugian, tapi kami mendapatkan modal tunai yang sangat besar sebelum para bangsawan lain menyadari bahwa nilai tanah di wilayah tersebut akan anjlok menjadi nol di musim berikutnya.

Peternakan kuda perang kebanggaan kami telah berhasil dipindahkan ke padang rumput di wilayah utara yang lebih aman. Kontrak gandum jangka panjang dari para pemasok di wilayah barat yang jauh dari pengaruh Luka Beku juga telah ditandatangani.

Tentu saja, tidak semuanya berjalan mulus. Upayaku untuk membeli tambang-tambang batu bara dan sulfur mendapat perlawanan. Para pemilik tambang, yang juga merasakan hawa krisis ekonomi, menahan aset mereka, berspekulasi bahwa harganya akan naik lebih tinggi nanti.

Mereka benar, dan aku tidak punya alasan apapun untuk itu. Aku harus menyerah, sebagai gantinya kami mulai berbisnis ke arah fashion musim dingin, Aldric yang mengusulkan ini dan kami berhasil mengamankan stok bulu hewan dari daratan utara. Pabrik pakaian baru pun mulai dibangun di Hartwin.

Di tengah kesibukanku, sebuah kereta kuda dengan lambang singa emas dari keluarga kerajaan tiba. Bukan lagi kurir rahasia di malam hari, tetapi sebuah pengiriman resmi di siang bolong. Seluruh kediaman berdengung oleh gosip.

Surat itu dari Duke Raymond.

Aku membukanya dengan hati-hati. Tulisan tangannya tegas dan elegan. Dia tidak lagi menggunakan kata sandi.

Elira,

Aku harap surat ini menemuimu dalam keadaan baik dan proses pemulihanmu berjalan lancar. Aku sendiri sudah merasa jauh lebih baik, meskipun para tabib istana melarangku menunggang kuda untuk sebulan ke depan. Mereka terlalu berlebihan.

Situasi politik di ibu kota kacau. Gagal panen di selatan telah memicu kepanikan. Duke Hamilton, bersama dengan Countess Evelyn dan Viscount Rowan, telah membentuk sebuah tim sukarelawan untuk memulai "Proyek Pemulihan Atika". Sebuah usaha yang mulia, namun sia-sia. Mereka tidak tahu apa yang mereka hadapi.

Ada satu berita baik. Berdasarkan informasi yang dulu pernah kau berikan, intelijenku berhasil melacak pergerakan Baron Latona. Dia mencoba melarikan diri ke negara-kota di seberang lautan. Kami berhasil menangkapnya kemarin. Kekayaan yang coba ia bawa kabur pun telah diamankan.

Aku berhenti membaca, jantungku berdebar kencang. Aku menutup mata sejenak. Berhasil. Aku benar-benar berhasil mengubahnya. Di kehidupan pertamaku, Marquess Tyran yang menangkap Latona, menjadikannya pahlawan di mata para bangsawan selatan. Kali ini, kemenangan itu milik Duke. Milik kami.

Aku melanjutkan membaca surat itu.

Dia akan diadili secara publik minggu depan. Keadilan akan ditegakkan, berkat dirimu. Jaga dirimu baik-baik, Mawar dari Selatan. Jangan bekerja terlalu keras.

Hormatku,

Raymond Leonian.

Sebuah kehangatan yang tulus menjalari hatiku. Aku mengambil selembar perkamen baru dan mulai menulis balasanku.

Yang Mulia Duke,

Saya senang mendengar Anda pulih dengan baik. Terima kasih atas kabar baiknya. Keadilan bagi para korban Latona adalah kemenangan bagi kita semua.

Mengenai proyek pemulihan yang dipimpin Duke Hamilton, saya setuju dengan penilaian Anda. Mereka adalah orang-orang baik yang sedang menuju kebangkrutan. Dalam beberapa bulan, saat usaha mereka gagal dan musim dingin semakin parah, mereka akan putus asa. Saat itu tiba, mereka tidak akan hanya membutuhkan bantuan, tapi juga suaka. Tawarkan mereka perlindungan Anda. Kesetiaan mereka akan menjadi aset yang sangat berharga bagi Fraksi Royalis di masa depan.

Aku berhenti menulis, mataku beralih ke meja di samping tempat tidurku. Di sana, di dalam kotak kristalnya, mawar itu mekar abadi, sebuah simbol keindahan yang menolak menyerah pada dingin.

Seperti harapanku. Seperti diriku.

Aku menyegel surat itu dan menyerahkannya pada kurir yang menunggu. Permainan terus berlanjut, dan selangkah demi selangkah, aku pasti akan mencapai tujuanku.

Jika aku tidak bisa membunuh Marquess dengan tanganku sendiri, maka aku harus membunuhnya dengan tangan orang lain.

1
Ayudya
seru dan menegangkan
Ayudya
mampir kak
Laila Arum
masak tokokh utamanya lembek g ada bela dri,
gaby
Gile 1bab isinya cm narasi, ga ada percakapan. Bikin mata sakit
Ria Gazali Dapson
jdi ikut²an dag dig dug derrr😄
BlackMail
Makasih udah mampir.🙏
Pena Santri
up thor, seru abis👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!