NovelToon NovelToon
Dinikahi Mantan Kakak Ipar

Dinikahi Mantan Kakak Ipar

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Janda / Konflik etika / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:60.4k
Nilai: 5
Nama Author: Almira nur habibah

Aku awalnya tidak tau jika dia adalah mantan kakak IPARKU, aku pikir dia hanya mirip dengan mantan suamiku, dan ternyata prediksi ku benar, dia kakak kandungnya lebih tepatnya kakak kembarnya. Alea Rosa

Setelah sekian lama aku menunggu dan mencari-carinya, ternyata ia adalah mantan adik ipar ku sendiri, kali ini aku tidak akan melepaskannya lagi. Sudah cukup aku menahan gejolak perasaan ini,akan aku ikat dia dengan pesonaku sendiri dan akan ku nikahi dia setelah dia move on dari mantannya yang tak lain adik kembarku sendiri. Alka Putra Aqlan Gundono.

nb. Di baca dari awal dulu sebelum memutuskan berhenti membaca, sebab ini cerita awal mula Alea kenal dengan Alga sebelum kenal dengan Alka kakaknya.
Bab 1-20an part Alea Alga lalu selanjutnya pertemuan kembali Alea dan Alka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almira nur habibah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Alka menguatkan Alea.

"Alea, jangan menangis di sini." Menyuruh sopirnya untuk membayar total minumannya dan juga milik Alea.

Alka menariknya untuk masuk ke dalam mobilnya.

"Silahkan lanjutkan nangisnya, silahkan." Dengan gaya ngelawak.

Alea menatap Alka yang sedang menghiburnya, namun tetap saja wajah Alka mengingatkan nya pada Alga. Bukannya mereda justru semakin kencang saja suara tangisnya. Sampai tersendu-sendu pula, Alka hanya mengorek telinganya yang terasa gatal saat Alea menangis sampai memekik di telinga.

"Bisa gak sih, jangan nangis sampai begini. Sakit nih telingaku mendengarnya. Eh sorry bercanda ...," saat mata Alea menatap tajam.

"Bukannya di tenangkan malah sebaliknya, semua laki-laki itu sama saja, gak ini gak itu sama-sama buat sakit hati. Padahal tadi kamu sendiri yang nyuruh jangan nangis di cafe, tapi setelah aku nangis di sini malah kamu merasa aku mengganggumu, gimana sih." Gerutunya.

Alka tersenyum kecut, ia sedikit tidak terima.

"Habisnya, suaramu jelek saat nangis. Gak ada manis-manisnya di dengar," sambil memperlihatkan giginya yang putih dan rata.

Saat tersenyum dan tertawa ternyata Alka memiliki lesung pipi di kedua pipinya, tapi yang kiri lebih jelas lesung pipinya.

"Sok akrab." Mengusap air matanya.

Meski hatinya hancur lebur, namun ia tahan demi privasinya. Cukup barusan Alka melihatnya lemah, tapi tidak untuk detik dan menit berikutnya.

"Eh, sudah selesai nangisnya. Kenapa gak di lanjutin sampai mata bengkak sebesar kepalan tangan ku," memperlihatkan tangannya yang sedang mengepal.

Alea membuang mukanya, kenapa justru laki-laki yang baru ia kenal ini yang baik dan perhatian, tapi ... Alea masih curiga dengan laki-laki yang ada di sampingnya ini.

Tatapan tajam Alea menusuk relung hati Alka, meski tatapan mata itu mampu menarik perhatiannya namun ia juga takut di tatap Alea yang seperti menangkap mangsanya hidup-hidup.

"Biasanya orang bilangnya segede gaban, gak segede kepalan tangan."

Puk.

Alka menepuk jidatnya, bisa-bisanya ngelawak di saat hatinya hancur-hancuran.

"Terserah ... terserah deh, jangan bilang kamu mulai berhalusinasi setelah di putusin dan kamu patah hati. Laki-laki yang gak baik buat apa sih di pertahankan, apalagi sampai main perasaan, logikanya dong di mainkan." Alka berbicara begitu saja.

Sebab ia juga kesal dengan Alga yang sejak kecil memang selalu membuat ulah ini itu, tanpa memikirkan perasaan orang lain yang ada di sampingnya.

"Siapa yang berhalusinasi sih, pak Alka. Lagian aku masih waras kali, meski aku kesal juga dengan mantan suamiku,"

Alka menoleh dan menatap Alea.

"Mantan suami, jadi kamu nangis gara-gara mantan suamimu. Dia bicara apa, selingkuh atau dia izin nikah lagi atau apa?" Pura-pura tidak tahu, padahal ia tau betul.

"Dia menalakku hari ini, meski aku tau pernikahan kita di dasari kerja sama. Entahlah, perasaan ku ada begitu saja tanpa aku minta, padahal selama tiga bulan ini kami berdua jarang-jarang berkomunikasi, dia sibuk dengan pekerjaannya sedangkan aku juga sama meski kita satu tempat pekerjaan!" Jelasnya Alea pada Alka.

Alka hanya mengangguk-angguk saja, tanpa Alea bercerita Alka sudah tau.

"Oke ... Aku paham, sabar ya." Sambil menepuk pundak Alea.

Alea terdiam sesaat, mobil yang membawanya ke perjalanan kini telah sampai di depan rumah.

"Terimakasih pak Alka." Beranjak pergi.

"Alea tunggu, apa kamu tidak ada niatan untuk balas Budi setelah aku memberikan kamu tumpangan. Misalnya makan malam gitu, perutku kembung kebanyakan lihat kamu nangis tadi," dengan konyol Alka meminta.

Alka menanti jawaban Alea, semoga boleh.

Alea tersenyum, lalu. " Tidak usah pak, aku yakin bapak punya banya uang di bandingkan dengan saya yang kerjanya cuma cleaning service dan mulai besok aku mengundurkan diri, permisi dan terimakasih atas kebaikan pak Alka." Berlalu pergi dengan cepat-cepat, bahkan saat membuka pintu rumahnya saja secepat kilat.

Ceklek brag.

Alea menahan sesak di dadanya, tubuhnya jatuh ke lantai, tangis yang ia tahan kini jatuh juga. Ia segera bergegas ke kamarnya dan menumpahkan semuanya di kamar tersebut.

"Alea ... kamu harus kuat dan bangkit. Jika bukan diri kamu sendiri yang menyemangati, siapa lagi. Kamu di dunia ini sendirian dan tidak di inginkan siapapun Alea." Bermonolog sendiri.

.

Alga mengacak-acak rambutnya.

"Pasti Alea benci banget sekarang. Aahhh ... ." Melempar bantal guling dan seprai serta selimut ke sembarangan arah.

Ia terpaksa begini, mengingat dari awal hubungannya dengan Alea hanya sebatas pernikahan kontrak, dan yang lebih parahnya mulutnya sendiri tadi yang bilang.

Puk puk puk.

Ia berkali-kali menampar mulutnya sendiri, kenapa ia menyesal setelah mengucapkan talak tadi, sedangkan Yasmin dan keluarganya Yasmin sangat bahagia.

"Aku memang bodo*, tapi ..." Pikirannya mulai jernih kembali.

"Sebaiknya memang begini, aku bisa menikah dengan Yasmin cinta pertamaku yang sulit aku lupakan, sedangkan Alea hanya nikah kontrak." Ia kemudian beranjak dari kamarnya dan menelpon beberapa asisten rumah tangga dan di suruh untuk bersedia berkerja besok.

Ia segera mandi dan mencari berkas-berkas yang memang ia yang menyimpannya selama ini, sedangkan Alea tidak menyimpan berkas-berkas pernikahan itu, termasuk perjanjian juga.

💬 Kak, sedang apa

Yasmin mengirimkan pesan kepada Alga.

Alga tidak melihat pesan itu, malas dan tidak ingin berurusan dengan Yasmin malam ini. Harinya kacau, sebenarnya tadi ia ingin menemui Alea secara langsung, entah setan dari mana saat ia hendak berangkat justru ia mampir ke rumah Yasmin dan pada akhirnya Alga meminta maaf dan menceraikan Alea melalui sambungan telepon.

Setelah semua berkas lengkap ia memasukkan berkas-berkas itu kedalam map berwarna coklat dan menyimpannya di laci kamarnya agar ia mudah menemukannya.

Keesokan harinya.

Alea sudah bersiap-siap untuk pergi ke kantor, guna untuk mengundurkan diri.

"Semangat Alea, meski nanti bertemu dengannya. Kamu harus bersikap baik-baik saja, biar dia tidak tau betapa terpuruknya dirimu atas perceraian lewat telepon." Ia sedikit memoleskan pewarna bibir.

Perjalanan menuju ke kantor lumayan dekat, namun ia tetap memilih menggunakan angkutan umum untuk sampai ke tempat tujuan, sama saja sebenarnya untuk sekarang.

Ketika ia sudah turun dari angkot ia menatap gedung tinggi menjulang tersebut sampai mendongak ke atas.

'Pasti calon istrimu bahagia, mendapatkan laki-laki seperti kamu pak bos.'

Alga ternyata sudah sampai ke kantor juga, padahal ini masih pagi sekali. Namun Alea langsung terburu-buru untuk menghindari Alga dari pada nanti terjadi percakapan yang tidak di harapkan.

"Alea, tunggu." Mengejarnya, dan beberapa karyawan yang melihat kejadian ini di buat terheran heran dengan tingkah bosnya yang sedang mengejar cleaning service di kantor ini.

"Eh pak bos, ada apa?" Tegar dan kuat.

Alga menghela nafas lega saat melihat Alea seperti ini, setidaknya Alea tidak seperti apa yang ia pikirkan dari semalam.

"Maaf Alea, bisakah kamu masuk ke dalam ruanganku sebentar?" Nada suaranya sedikit lembut.

Alea berpikir-pikir.

"Baiklah, hanya sebentar. Setelah ini aku izin keluar dari pekerjaan ini pak bos!" Jawabnya lirih dan cuek.

Alga tidak bisa apa-apa, tapi setelah melihat Alea yang dalam keadaan baik-baik saja ia merasakan sangat lega, apalagi saat Alea bilang akan keluar dari pekerjaannya.

"Syukurlah kalau begitu, itu lebih baik." Alga lebih dulu berjalan, sedangkan Alea hanya mengekori nya.

BERSAMBUNG

1
sri rahayu rahayu
Luar biasa
Kusdianti Vika
Buruk
Micuu
mantap
Elizabeth Jack
bagus la alka syg aleya jgn sia2 kn alia alka
Putri Chaniago
g asik Alka kalah gesit, lihai n kalah cerdik dari adiknya Alga
Putri Chaniago
masa Nathan kalah pintar dari anaknya Alga
Putri Chaniago
jgn sampai niat jahatnya Alga kesampaian thor
Jumiah
lanjut thor
Jumiah
lanjut thor seru bangat ak suka
cerita nya ,ok bangat
Jumiah
lanjut thor jangan lm lm
COLECTOR COGAN🤩😂: siap kak, sudah otw update lagi ya kak, terimakasih
total 1 replies
Sweety
mampir kakak..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!