Jerat Cinta Duda Tua

" Hay Queen ",

Queen yang merasa namanya di panggil segera menoleh ke arah sumber suara.

" Kevin ", gumam Queen heran. " Sedang apa kau di sini? ",

" Aku datang bersama ayahku. Orang tua mempelai wanita adalah rekan bisnis ayahku ", jawab kevin yang terus menatap Queen. Malam ini queen terlihat begitu cantik di mata Kevin.

" Dan kau datang bersama siapa? "

" A aku ", Queen tampak bingung harus menjawab apa. Pasalnya tidak ada teman kampusnya yang tahu jika ia tengah bekerja di perusahaan jeffander. " Aku aku bersama daddyku ", bohong Queen.

" Kalau begitu, bolehlah aku menemani mu di sini, Aku sedikit bosan ikut ayahku membicarakan pekerjaan dengan rekan-rekan bianisnya ",

" Tentu saja boleh, aku justru senang bertemu kau disini, sejujurnya aku juga tidak terlalu suka acara seperti ini. Apalagi aku juga tidak mengenal siapa-siapa di sini ",

" Kalau begitu aku akan menemanimu menghabiskan semua makanan ini ", ucap kevin yang membuat Queen tertawa.

Keduanya pun tampak mulai saling bertukar cerita sambil menyantap hidangan dan sesekali terlihat tawa keduanya saat membicarakan hal-hal lucu. Kevin memang pemuda yang terkenal mudah bergaul dan ramah, tidak heran jika Queen dengan mudah akrab dengannya.

Dari jauh, jeff yang tengah berbicara dengan beberapa rekan bisnisnya tampak mengepalkan kedua tangannya saat tanpa sengaja manik matanya menatap ke arah Queen. Apalagi melihat tawa Queen yang terlihat lepas tanpa beban bersama kevin. Baru juga di tinggal sebentar, sudah ada saja buaya darat yang mendekati pujaan hati.

Jeffander buru-buru pamit pada rekan bisnisnya dan segera melangkah menuju tempat Queen berdiri.

" Oh ya Queen apa malam minggu nanti kau ada waktu. Aku ingin mengajakmu menghadiri acara pembukaan cafe temanku ", tanya kevin dengan sorot mata penuh harap.

" Aku ", saat Queen hendak menjawab jeff sudah berdiri di belakang kevin tanpa di sadari oleh pemuda itu.

" Dia tidak ada waktu ",

Suara dingin dan mendominasi jeff membuat Kevin langsung menoleh. Mata pemuda tampan itu tampak mendelik terkejut saat melihat pria yang pernah ia temui di kampus dulu.

" Pa paman, kenapa anda juga ada di sini ", ucap Kevin terbata.

Mendengar Kevin memanggilnya paman lagi, membuat jeff meradang.

" Kau masih berani memanggilku paman ", bentak jeff dengan tatapan menghunus tajam.

" Ma maaf tuan ", kevin tampak ketakutan.

Queen yang melihat itu tampak mendengus kesal. " Tuan, kau jangan galak-galak padanya, jika tidak ada dia saya sudah mati kebosanan sejak tadi ", protes Queen tidak Terima.

" Diam kau gadis nakal ", ucap jeff yang di selimuti rasa cemburu.

" Dan kau ", tunjuk jeff tepat di wajah kevin. " Segera menyingkirlah dari hadapanku ",

Tanpa pikir dua kali, kevin pun segera pamit pada Queen dan bergegas pergi dari hadapan jeffander. Pemuda tampan itu tidak ingin memancing keributan, terlebih ada teman-teman ayahnya disini.

" Anda sungguh keterlaluan tuan, anda sungguh kekanak-kanakan ", kesal Queen seraya melangkah pergi.

" Kau mau kemana Queen ", jeff menarik pergelangan tangan gadisnya.

" Tentu saja pulang ",

" Kita pulang bersama, tapi kita harus menunggu setidaknya sampai acara inti ",

" Saya tidak mau ",

Jeff yang mendengar jawaban Queen, berusaha meredam emosinya. Dengan gerakan pelan Jeff menggenggam kedua jemari tangan Queen. Di tatapnya mata bulat itu dengan tatapan lembut.

" Dengarkan aku, kita akan pulang bersama setelah acara inti. Aku tidak enak pada tuan Carlos, dia adalah teman kuliah daddy ku dulu. Jadi untuk kali ini, ku mohon menurut lah ", ucap Jeff memohon. Queen yang melihat itu jadi melunak. Ia pun mengangguk pelan seraya tersenyum.

" Terima kasih ", Jeff mengecup kening Queen, hingga membuat gadis cantik itu diam mematung. Jantungnya kembali merasakan debaran kencang saat bibir tebal Jeff menempel cukup lama di keningnya.

" Ayo kita kesana, aku akan mengajakmu menangkap bunga pengantin ", ucap Jeff seraya menarik tangan Queen.

" Hey tuan, kau sudah tua, apa kau tidak malu bersaing dengan mereka yang masih muda ", olok Queen.

" Aku tidak peduli ", jawab yang terus menarik tangan Queen menuju panggung.

" Dasar pemaksa ", Queen pun mengikuti langkah Jeff dengan mengulum senyum bahagia. Entah kenapa hatinya merasa hangat ketika tangannya di genggam erat oleh duda tua itu.

Mungkinkah ia mulai jatuh cinta pada pria yang lebih tua sembilan belas tahun darinya.

..........

Di kejauhan tampak elly dengan rahang mengeras terus saja menatap ke arah jeffander dan Queen. Ia yang kebetulan menggantikan kehadiran kedua orang tuanya, tanpa sengaja menyaksikan pemandangan yang membuatnya kepanasan.

" Rupanya kalian memiliki hubungan tak biasa ", geram Elly. " Aku harus segera memberitahu aunty adel. Aku yakin aunty adel akan berpihak padaku. Aku pastikan hanya akulah yang bisa mendapatkan Jeff ", ucap Elly yang masih ke arah Jeff dan Queen.

Kemudian ia pun melangkah pergi meninggalkan pesta itu karena ingin segera menghubungi aunty Adel.

..........

Tepat pukul sepuluh malam, mobil jeff pun tiba di halaman mansionnya. Melihat Queen tertidur, Jeff berinisiatif untuk menggendong gadis itu. Dengan langkah pelan jeff berjalan menaiki anak tangga sambil menggendong Queen yang terlihat tak terganggu sama sekali.

Saat tiba di depan pintu kamar, Jeff segera membuka pintu itu meski dengan sudah payah karena ia tengah menggendong tubuh Queen yang lumayan berat. Kemudian ia merebahkan tubuh gadis nakalnya itu fi atas ranjang.

" Selamat tidur baby, semoga kau memimpikan aku ", ucap Jeff sambil mengelus pipi chubby Queensha. Setelah memastikan posisi tidur Queen sudah benar, Ia segera keluar dari kamar itu karena takut mengganggu tidur nyenyak gadis nakal itu.

Queen yang sebenarnya sudah terbangun saat Jeff menggendongnya, kini tampak diam setelah mendengar ucapan duda tua itu.

" Dasar duda tua, siapa juga yang mau memimpikannya ", ucap Queen seraya tersenyum tipis.

Entah kenapa hatinya kini terasa nyaman saat jeff menyentuhnya dengan penuh kelembutan.

*********

Hayo loh Queen, udah mulai ada rasa sama om Jeff 🤭🤭

Dukungan dari reader selalu othor tunggu

Terima kasih 😘😘