Jebakan dari seseorang yang tidak dikenal, membuat Starla terjebak malam panas dengan seorang pria asing. Starla pikir semuanya hanya sekedar hubungan one night stand saja. Sebaliknya, masalah ini malah berbuntut panjang ketika Starla mengetahui dirinya hamil. Dan Starla juga dibenci tunangannya karena hal ini, dia kehilangan pria yang dicintainya.
Lantas, Starla lalu mencari ayah dari bayinya untuk menuntut pertanggungjawaban. Namun, niatnya urung saat mengetahui siapa ayah dari bayinya. Seorang pria berusia 18 tahun, Arsaka Delando yang sudah memiliki kekasih, dia juga adalah salah satu siswa di sekolah tempatnya melakukan PPL.
Akankah Starla memberitahu kehamilannya pada Saka? Apakah Saka akan bertanggungjawab saat tau Starla mengandung bayinya? Ataukah dia memilih fokus pada masa remajanya yang masih senang-senangnya bermain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma Kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19. Nasihat Anggun
...🍀🍀🍀...
Ketika istrinya sedang mual-mual dan muntah di kamar mandi, Saka sedang bicara dengan Elisa lewat video call. Hal yang Saka lupakan adalah, bahwa dia sudah menikah dan masih menganggap Elisa sebagai kekasihnya. Ya, Saka belum bisa mengucapkan kata putus pada Elisa.
Sudah hampir setengah jam Saka dan Elisa mengobrol lewat video call. Sedangkan Starla tak tahu bagaimana dia.
"Kamu lagi apa beb? Eh, kok kamu ada di kamar tamu sih, bukan di kamar kamu?" tanya Elisa yang terheran-heran melihat Saka bukan berada di kamarnya.
"Aku lagi pengen aja disini Sayang. Kamu udah makan belum?" tanya Saka perhatian. Ia menatap kekasihnya yang cantik dari latar ponsel itu. 'Apa aku harus putus sama Elisa? Nggak, aku bisa aja nggak putus. Soalnya pernikahan ku sama cewek galak itu kan disembunyikan. Jadi nggak apa-apa kan kalau masih ada hubungan sama Elisa?' pikir Saka dalam hatinya.
"Baru aja selesai. Kamu udah makan malam belum?" Elisa bertanya balik pada pacarnya.
"Baru aja mau, Sayang." jawab Saka lembut.
"Ya udah kamu makan dulu gih. Jangan sampai telat makan ya beb!"
"Iya sayang, aku masih kangen sama kamu." lirih Saka dengan tatapan mata yang sendu menatap Elisa. Dalam hati ia merasa bersalah karena sudah menikah dengan wanita lain dan mengkhianati Elisa. Tapi mau bagaimana lagi, Starla sedang mengandung anaknya dan dia harus bertanggungjawab.
"Aku juga, aku bakal nagih kiss sama kamu besok. Pokoknya besok, kita harus kiss." ucap Elisa dengan manjanya.
"Em...iya Sayang." jawab Saka sambil menganggukkan kepalanya.
"Saka! Ngapain kamu disini?" suara Anggun, sontak saja membuat Saka langsung menutup panggilan videonya begitu saja. Saka langsung duduk diatas ranjang kamar tamu itu dan melihat mamanya sudah berdiri didepannya saat ini.
"Mama?"
"Kamu habis telponan sama Elisa ya?" tanya Anggun yang tidak langsung mendapatkan jawaban dari Saka. Cowok itu hanya menganggukkan kepalanya tanpa bicara.
"Mama tau ini berat buat kamu. Tapi kamu sendiri kan yang memutuskan untuk bertanggungjawab, so...kamu harus menjalani konsekuensi dan bertanggungjawab dengan pilihan kamu. Istri kamu itu Starla, kamu harus menghormati dan menyayangi istri kamu. Dengan cara tidak berhubungan dengan wanita lain, nak. Jadi, mama minta kamu putuskan hubunganmu dengan Elisa secepatnya!"
Saka terlihat tidak suka dengan nasehat ibunya, bahwa dia harus memutuskan hubungannya dengan Elisa. Saka sendiri tidak suka menikah, tapi dia terpaksa menikahi Starla demi bayi mereka. Saka tidak suka ini.
"Saka, kamu adalah seorang suami sekarang. Meski kamu baru berusia 17 tahun. Kamu memiliki tanggungjawab sebagai suami. Mama harap kamu bisa mencoba untuk bertanggungjawab mulai sekarang. Menikahi Starla...itu adalah pilihan dan juga kewajiban kamu. Meski belum ada cinta diantara kalian." Anggun tidak akan pernah bosan untuk menasehati putranya. Dia berharap Saka lebih dewasa dan bertanggungjawab.
"Saka akan coba Ma, tapi untuk mengakhiri hubungan dengan Elisa, Saka belum bisa sekarang dan tiba-tiba seperti ini!" seru Saka.
"Secepatnya Saka, sebelum Elisa tau semuanya dan sakit hati. Starla juga akan merasa tidak nyaman." ucap Anggun lembut.
"Ya sudah, sekarang kamu temui istri kamu. Dia baru saja keluar dari kamar mandi, sepertinya mualnya masih ada dan dia tidak mau makan." jelas Anggun lagi.
"Terus aku harus apa Ma?"
"Kamu harus temenin dia dong, tanyain maunya dia apa. Biasanya kalau lagi ngidam gini, ibu hamil atau anaknya pengen deket-deket sama ayahnya." jelas Anggun pada putranya.
"Apa beneran gitu Ma?"
"Dulu waktu Mama hamil kamu, kamu rewel banget si perut mama. Mama mual terus, tapi papa kamu selalu mendampingi mama sampai mualnya hilang dan mama merasa lebih baik. Kamu lihat kakakmu, Ghea? Dia juga kayak gitu kan? Kalau bisa kamu tiru kakak ipar kamu, dia perhatian banget sama kakak kamu!"
Saka tertegun dengan ucapan ibunya, dia mengingat-ingat sikap kakak iparnya pada Ghea. Sangat perhatian, lembut dan manis, bahkan terkesan selalu mengalah pada istrinya.
...****...
Mau lanjut lagi? Komennya ya 😘☺️
saka pun wajar labil di usianya krn rasa iba.
berharap tetap bersama...
Sampai" saya senyum" sendiri saat baca bagian Saka dan Starla😂🤭
Apa lagi bagian Gina sama om Adrian🤣🤭🤭