"Kapan nikah? Kerja mulu, nanti jadi perawan tua lho."
Pertanyaan seperti itu selalu dia terima dari keluarga besar Airin Saraswati ketika mereka sedang berkumpul. Sebutan perawan tua adalah sesuatu yang melekat dengan wanita berusia 33 tahun itu. Namun, dia tidak merasa terusik sama sekali dengan ocehan-ocehan mereka yang menuntutnya untuk segera menikah.
Sampai akhirnya Airin bertemu dengan pemuda bernama Arjuna yang memiliki usia yang jauh lebih muda darinya.
"Menikahlah denganku, Arjuna. Kamu tidak perlu bekerja karena aku sudah memiliki banyak uang, kamu cukup jadi suami yang baik untukku."
Seperti apa kisah mereka berdua. Akankah laki-laki bernama Arjuna itu menerima pinangan sang perawan tua bernama Airin Saraswati itu.
"Perawan Tua Menikahi Berondong."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dilema
Airin seketika merasa terkejut. Apa maksud dari ucapan wanita ini? Buaya datar? Jujur, hati seorang Airin merasa terusik dengan apa yang baru saja diucapkan oleh Nanda. Namun, dia berusaha untuk bersikap setenang mungkin.
"Apa maksud kamu, Nanda? Kalau ini karena hutang-hutang suamiku kepadamu, kamu tidak usaha khawatir karena dia akan segera membayarnya lunas," ketus Airin hendak pergi.
"Dia yang membayarnya dan kamu yang memberikan uang untuk dia, begitu?"
Airin seketika menghentikan langkah kakinya. Dia pun menoleh lalu menatap wajah wanita yang berprofesi sebagai perawat itu dengan tatapan mata tajam. Dari mana dia tahu bahwa dirinya yang memberikan uang itu kepada Arjuna? Hati Airin kembali merasa terusik.
"Apa maksud kamu, Nanda? Dari mana kamu tahu kalau--" Airin tidak meneruskan ucapannya.
"Aku tahu siapa suami kamu yang sebenarnya. Aku tahu dari A sampai Z laki-laki seperti apa dia itu. Aku gak perlu menjabarkannya satu-persatu, kamu nilai saja sendiri nanti," ketus Nanda lalu pergi begitu saja dari hadapan Airin Saraswati.
Airin memejamkan kedua matanya. Dia mulai meragukan kebaikan suaminya. Jujur saja hatinya benar-benar merasa kesal sekarang. Apakah suaminya itu menyimpan sisi lain yang sama sekali tidak dia ketahui? Apakah Arjuna Syailendra, laki-laki yang baru saja menikahi dirinya itu benar-benar seorang buaya darat seperti yang baru saja dikatakan oleh wanita bernama Nanda? Kepalanya tiba-tiba saja terasa pusing, dengan hanya membayangkannya saja membuat otak kecilnya terasa pening.
Airin meneruskan langkah kakinya dengan perasaan berkecamuk. Sepertinya dia telah termakan ucapan wanita itu. Rasa ragu akan suaminya pun kembali menghantui relung hatinya kini.
Ceklek!
Airin membuka pintu ruangan dimana adik iparnya di rawat saat ini. Dia masuk ke dalamnya dan seketika merubah raut wajahnya menjadi seceria mungkin. Matanya tertuju kepada Arjuna sang suami yang saat terlihat berbaring di atas kursi, sepertinya dia tengah tertidur lelap. Sementara Karmila, gadis itu berbaring di atas ranjang dan segera menoleh ke arah pintu menatap kedatangan kakak iparnya.
"Mbak Airin," sapa Karmila tersenyum ramah.
"Iya, sayang. Maaf ya Mbak lama perginya. Mbak bawakan makanan dan buah-buahan untuk kamu," jawab Airin, meletakan bungkusan yang dia bawa di atas meja, lalu menatap wajah suaminya sekilas.
"Abang tidur, padahal seharusnya dia yang membelikan semua ini untuk istrinya, ini malah sebaliknya."
"Gak apa-apa, sayang. Mungkin Abangmu kelelahan, semalaman jagain kamu di sini."
"O ya? Hmm ... Abang memang kaka yang baik, dia selalu perhatian sama aku adiknya. Hanya saja, Abang memiliki satu kekurangan."
"Kekurangan? Apa itu?" tanya Airin mengerutkan kening.
"Nggak ko, aku gak enak bilangnya, hehehehe!" Karmila tersenyum cengengesan.
"Gak apa-apa, bilang aja. Mbak istrinya, Mbak juga belum sempat mengenal dia terlalu jauh karena kami memutuskan untuk langsung menikah tanpa pacaran terlalu lama. Jujur, Mbak belum terlalu paham seperti apa sipat Abang kamu ini. Dia seperti menyimpan banyak rahasia yang tidak Mbak ketahui," imbuh Airin berjalan menghampiri lalu berdiri di tepi ranjang.
"Eu ... Sebelumnya aku minta maaf sama Mbak. Abang Juna itu tampan, banyak wanita yang mengejar-ngejar dia. Aku aja sampai bosan melihat dia gonta ganti pacar selama ini, aku bersyukur karena dia akhirnya menikah dengan Mbak. Namun, dia kakak yang baik buat aku, Abang sayang sekali sama aku."
"Semenjak orang tua kami meninggal 5 tahun yang lalu, hanya Abang keluarga yang aku miliki. Dia yang mengurus semua kebutuhan aku, rasanya senang sekali dia bisa memiliki istri sebaik Mbak. Aku berharap rumah tangga kalian langgeng sampai kakek nenek dan Abang bisa berubah," jelas Karmila panjang lebar.
"Jadi begitu, Mbak sudah tahu itu. Wanita mana yang tidak terpesona dengan ketampanan Abang kamu ini, Mbak juga berharap suami Mbak ini bisa berubah dan hanya mencintai Mbak seorang," jawab Airin tersenyum kecil.
"O iya, apa Abang sudah memiliki pekerjaan? Aku dengar Mbak mentransfer uang untuk Abang?"
"Hmm ... Sepertinya belum. Tidak mudah mencari pekerjaan di jaman sekarang ini. Uang yang Mbak transfer jumlahnya gak seberapa ko."
"Dasar Abang. Selalu saja meminta uang kepada seorang wanita, Abang masih belum berubah ternyata."
"Hah?"
'Jadi bukan kepadaku saja Arjuna meminta uang? Dia selalu melakukan hal seperti ini kepada wanita-wanita lain? Laki-laki seperti apa sebenarnya kamu ini, Juna?' batin Airin, menoleh dan menatap wajah suaminya.
Ternyata banyak yang tidak dia ketahui tentang suaminya ini. Salahnya sendiri karena dia terlalu terburu-buru untuk menikah dengan Arjuna. Apakah semua yang dia dengar dari wanita bernama Nanda itu benar, bahwa suaminya itu tidak sebaik yang dia kira? Lagi-lagi perasaan Airin kembali dilanda rasa Dilema.
BERSAMBUNG
...****************...
PROMOSI NOVEL
ayo Rin kuat jgn sampai terlena 😩😩