"Bukan kah ini hanya pernikahan sementara sampai Semua warisan berganti nama mu, Algi. lantas apa lagi yang akan kamu pertahankan?"
sang kakek yang awalnya tidak mengetahui rencana Algi, kecewa saat farell memberi tahu niat Algi yang sebenarnya menikah Salwa.
Salwa terpaksa menerima kesepakatan menikah dengan algi untuk mempertahankan rumah panti asuhan tempat ia di besarkan.
Salwa pikir mereka hanya menikah nyatanya yang terjadi Algi meminta hal semestinya sebagai suami istri yang menikah bukan karena kesepakatan.
Pernikahan sementara itu melahirkan cinta, sementara Farrell juga menginginkan Salwa yang sebagai gadis masa lalunya.
Saat cinta itu hadir sang kakek meminta kedua nya untuk berpisah.
bagaimana perjuangan algi mempertahankan pernikahan sementara nya hingga menjadi pernikahan untuk selamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siluet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mengalihkan pembicaraan.
Salwa tidak menyangka kalau algi sendiri yang menyiapkan barang barang mereka, Saat ini keduanya tengah menempuh perjalanan menuju bandara.
"Salwa kira pembantu yang siapkan pakaian Salwa bang...!"
ujar Salwa saat algi bercerita kalau Ia yang menyiapkan semua barang bawaan mereka.
"itu bukan hal yang sulit, Abang cuma masukin lingerie aja kok...!"
"HM......?"
Salwa tercengang mendengar hal itu, Algi justru terkekeh melihat ekspresi wajah Salwa yang melongok.
"serius kita cuma mau di kamar aja ?"
tanya Salwa dengan polos nya membuat Algi tertawa kecil.
"ya enggak lah sayang, Abang akan ajak kamu shopping sepuasnya nanti !"
Seru algi mengusap kepala Salwa lagi.
'ah candu dengan belaian nya '
gumam Salwa dengan hati berdebar.
Tak biasa nya Salwa merasakan hal seperti itu, jantung nya berdebar kencang saat Algi membelai nya.
Padahal apa yang sudah terjadi lebih dari itu, kedua nya bahkan sudah mengetahui satu sama lain. Algi juga sudah menyentuh nya lebih dari itu, tapi kali ini Salwa tak lagi dapat menahan perasaan berbunga yang menguar dalam dadanya.
"Awa kamu sudah makan ?"
tanya Algi menoleh sekilas lalu menepi ke arah Roy yang sudah menunggu nya, ia akan mengantarkan kedua nya ke bandara.
"sayang ayo pindah ke belakang, Roy akan antar kita ke Bandara !"
Salwa mengangguk lalu pindah ke belakang sesuai perintah Algi.
"langsung nih Al..?"
tanya Roy menoleh ke arah kedua sejoli yang duduk di belakang.
"ya, kita langsung saja !"
Algi merengkuh tubuh Salwa lalu mengecup kepala nya singkat, menyandarkan tubuh Salwa pada tubuh nya.
"bang...!"
Salwa mendongak ke arah algi yang langsung bertanya menggunakan isyarat mata.
Salwa terdiam menatap wajah algi, pria itu tersenyum lalu mengecup bibir Salwa singkat.
"jangan selalu seperti itu karena ini di mobil !"
ujar Salwa membuat algi terkekeh lalu kembali merengkuh tubuh nya.
"tidur sejenak sampai kita sampai di bandara !"
ujar algi memeluk Salwa lalu memejamkan mata nya.
Salwa tak memahami sikap pria itu, entah harus bagaimana karena algi begitu lembut memperlakukan nya bak sang Dewi.
Salwa khawatir jika semua itu hanya sekedar permainan, tapi kenapa ia melakukan nya bukan hanya di depan Kakek. Algi bahkan bersikap baik saat mereka hanya berdua bahkan sangat baik.
Tadi siang Algi mengirim sepatu untuk Yuda, Ia juga langsung mendaptarkan Yudha ke club'sepak bola terbaik di kota itu, Algi benar benar menepati ucapan nya kala itu, Salwa pun ikut memejamkan mata nya mendekap pinggang algi.
Salwa begitu senang karena untuk pertama kalinya ia naik pesawat, Roy yang mengurus paspor Salwa, dengan waktu sekejap uang bisa menyelesaikan semua nya.
"sebelum nya tidak pernah naik pesawat, dan rasanya begitu senang karena Bisa melihat keindahan negeri dari atas."
ujar Salwa senyum.
Algi tak menjawab, Ia Hanya senyum sembari merengkuh Salwa, tak sabar ingin segera sampai.
*
Asri tertegun saat Aden menceritakan maksud Ardian pada Salwa, Ia mengetahui rencana Ardian dari orang kepercayaan nya.
"bagaimana bisa Ardian berpikir seperti itu dengan anak nya sendiri ! Ia Hanya ingin mencari keuntungan saja ! aku tidak akan membiarkan Anisa menderita lagi, kita harus segera menemukan Anisa !"
ujar Asri, Ia memutuskan untuk kembali kembali ke Jakarta.
"ya sudah, aku bantu kamu de!"
ujar Aden, suami yang sudah begitu baik pada nya, menyayangi nya setulus hati.
*
beberapa waktu kemudian, Salwa sampai di Bali, Algi langsung mengajak nya ke hotel yang tidak jauh dari pantai.
Salwa tertegun kagum melihat keindahan pantai Kuta Bali.
netra nya terus memindai sekitar tempat itu, Salwa ingat terakhir kali ke laut saat ia berusia delapan tahun bersama sang Ayah dan ibunya.
Salwa kembali teringat pada kedua nya, Kini sang ibu tak lagi muda, apakah Ia merindukan anak yang kabur ini.
Mungkin keadaan nya akan lain jika ia tidak kabur, Ia tidak akan mengenal farell apa lagi algi. mungkin saat ini ia menetap di Bandung.
Salwa termangu saat Algi memeluk nya dari belakang, pria itu baru saja memesan makanan untuk mereka berdua.
waktu sudah Sore, Sebentar lagi Ia bisa menyaksikan sunset dari dalam kamar.
"apa yang kamu pikirkan Salwa ?"
tanya Algi mengecup kepala Salwa.
"hm, enggak bang..!"
Salwa menghela nafas panjang menggenggam tangan algi yang memeluk pinggang nya.
Memejamkan mata sembari bersandar pada tubuh algi.
"Tuhan bolehkah aku meminta untuk mencondongkan hati suami ku pada Hati ku..
Aku ingin mengakui satu hal, aku jatuh cinta pada suami ku ! salah kah aku ya Robb?
aku tidak ingin pernikahan ini hanya untuk sementara waktu...!"
batin Salwa membalikkan tubuhnya lalu menatap wajah algi.
netra pria menatap lekat ke arah nya, Salwa menangkap ada cinta pada pandangan Algi tapi benar kah itu ? atau hanya sekedar keinginan nya saja.
"Salwa, bagiku kau sangat istimewa... tiga bulan berlalu aku merasa hidup, sebelumnya aku merasa hampa karena memang aku seorang yatim piatu, aku memang brengsek tapi hanya dengan kamu aku menggunakan hati !"
Salwa senyum, mungkinkah cinta nya berbalas ?
"aku lapar kita makan dulu !"
Salwa tertegun karena lagi lagi algi mengalihkan pembicaraan, terdengar seseorang mengetuk pintu. seperti nya pelayan mengantar makanan.
"kita akan bicarakan hal ini lebih serius lagi, tapi kali ini aku ingin makan dulu!"
Salwa tak menjawab, Ia mengikuti langkah algi yang membuka pintu.
seorang wanita cantik membawa pesanan algi.
pelayan wanita itu langsung menyimpan makanan di meja.
"saya akan kembali kalau tuan dan Nona sudah selesai makan !"
ujar perempuan itu senyum lalu beranjak pergi.
Algi mengangguk lalu mengajak Salwa untuk segera menyantap makanan tersebut.
Beberapa kali salwa mendapatkan suapan dari algi.
"kamu suka makanan nya ?"
Salwa mengangguk, mod nya jelek karena algi selalu mengalihkan pembicaraan.
Algi memindai Salwa yang tampak diam, Algi sudah menyusun rencana untuk mengungkapkan perasaan nya nanti, bukan hanya Salwa, tapi algi juga merasakan hal yang sama. Tak ingin berpisah dengan Salwa.
Algi mengelap bibir Salwa yang sedikit belepotan karena saus tomat, istri nya itu termangu sementara algi terkekeh lalu mengecup bibir Salwa, Salwa pikir hanya kecupan tapi ternyata tidak Algi meraup bibir nya lagi dan lagi, Acara makan tertunda karena algi terus memperdalam ciuman nya.
sementara Salwa ia tidak bisa menghindar dari cengkraman tangan Algi, tidak kasar namun begitu menuntut.
"hm....!"
Salwa meronta saat Nafas nya hampir habis karena algi terus menerus mencium nya.
"Abang mau bunuh Salwa...?"
ucap Salwa dengan nafas tersengal mengerucut kan bibir nya.
"Bibir mu ternyata lebih enak di banding kan makanan ini !"
Salwa termangu melihat algi yang kembali terkekeh kecil.
bersambung..