Rumah Tanggaku Hancur Ditangan Sahabatku

Amanda kembali dari pasar membawa begitu banyak barang belanjaan kebutuhan rumah tangga,ini selalu dia lakukan saat semua kebutuhan sudah mulai menipis.Amanda membawa sebagian barang belanjaannya ke dapur,dia menghela napas yang panjang karena begitu lelah tidak ada yang membantunya.

"Semoga Aditia secepatnya membawa pelayan ke rumah ini,rasanya aku sudah tidak mampu melakukan semuanya sendirian." Keluh Amanda,Setelah selesai mengangkat semua barang belanjaannya,dia mengambil makanan yang baru di belinya rencananya mau dia berikan untuk mertuanya belum sembuh sampai saat ini.

Amanda meninggalkan barang belanjaannya di dapur,dia mengantar makanan kepada mertuanya sekalian membawa air minum hangat.Saat membuka pintu kamar dia melihat mertuanya yang tertidur di atas ranjang dengan posisi yang tidak beraturan.Amanda mengerutkan keningnya dia sedikit aneh dengan gaya tidur mama mertuanya itu.

"Mama..Bangun ini aku bawa makanan untukmu." Ucap Amanda,melihat mamanya yang tidak bergerak sedikit pun Amanda mulai panik,dia mendekati mama mertuanya dan menepuk wajah mamanya.

"Mama....Mama....bangun ma,mama..." Tubuh Amanda gemetaran melihat mamanya yang tidak bergerak,dia berusaha terus membangunkan mamanya tapi dia sama sekali tidak bergerak.

"Mama...." Amanda berlari keluar kamar,lalu mengambil ponsel dan segera menghubungi suaminya,dia sangat ketakutan,dia tidak ingin terjadi sesuatu kepada mamanya.

"Ma....mama....bangun ma..." Setelah Amanda menghubungi Aditia dia kembali ke kamar mama mertuanya dan terus berusaha membangunkannya.

Aditia bergegas meninggalkan ruangannya saat istrinya memberitahu keadaan mamanya,dia merasa sangat merasa bersalah karena selama ini dia agak cuek dengan keadaan mamanya dan hannya mempercayakan semuanya kepada Amanda.

"Sayang apa yang terjadi dengan mama?"

"Aku tidak tau mas,lebih baik sekarang kamu bawa mama kedalam mobil dan kita bawa ke rumah sakit,sebelum aku berangkat belanja mama baik-baik saja bahkan keadaan mama sudah semakin membaik.Amanda mengikuti aditia yang membopong tubuh mamanya ke dalam mobil,dia berusaha menjelaskan kepada suaminya tentang keadaan mama mertuanya

"Sudah kamu tenang saja,mama mungkin hannya kelelahan kamu tidak perlu takut seperti itu,namanya orang tua memang seperti itu,lebih baik kita pergi sekarang." Ucap Aditia,sebelum dia masuk kedalam mobil dia sempat melihat Salsa yang menatap mereka berdua,setiap melihat Salsa entah kenapa darah Aditia rasanya mendidih.

"Ayo mas apa lagi yang di tunggu?"

"Tidak papa,aku hannya melihat wanita itu sekilas kapan dia akan pergi lagi dari rumah?,jangan memelihara orang sembarangan di rumah.Sungut Aditia.Dia mulai menyetir mobilnya,Amanda hannya bisa diam,dia juga merasa tidak nyaman lagi jika Salsa berada di rumahnya.

"Nantilah sayang aku bicara lagi kepadanya,sekarang lebih baik kita membawa mama ke rumah sakit dulu." Ucap Amanda.Aditia menyetir dengan kecepatan tinggi,dia tidak mengerti bagaimana perasaannya sekarang,dia terkadang takut jika tiba-tiba Salsa buka mulut hidupnya akan hancur seketika.

Sesampainya di rumah sakit mamanya langsung di bawa ke UGD,mereka melakukan pemeriksaan,Amanda dan Aditia menunggu mamanya,Amanda terlihat sangat khawatir dia memang sangat dekat dengan mertuanya dan dia juga bingung tiba-tiba saja mama mertuanya pingsan dan tubuhnya seperti kaku.

"Dengan keluarga pasien?" Aditia dan Salsa,bergegas menemui perawat yang memanggil mereka,

"Ada suster?"

"Kalian bisa masuk ke dalam dan melihat keadaan pasien,dia sudah saat tapi dia mengalami struk ringan,untuk sementara dia harus di rawat di rumah sakit."Amanda langsung berlari masuk ke ruangan lalu menghampiri mama mertuanya.

"Apa yang terjadi denganmu ma,kenapa mama sampai bisa seperti ini?" Ucap Amanda dia berdiri di samping mama mertuanya sambil memegangi tangan mama mertuanya.Mertuanya hannya diam,dia membuang wajahnya dari pandangan Amanda.Ada rasa kesal di hatinya kepada Amanda dari awal dia sudah mengingatkan Amanda untuk mengusir wanita itu sekarang apa yang dia takutkan akhirnya terjadi.

"Ma....Apa yang terjadi?" Amanda menagis sambil jongkok di hadapan mama mertuanya,dia menangis sedih melihat wanita itu,apa lagi saat mertuanya membuang wajahnya darinya.

"Sayang kamu kenapa menangis?" Tanya Aditia saat mendengar suara tangisan Amanda,dia juga menghampiri mamanya dan menyentuh tangan mamanya,tetapi mamanya dengan keras berusaha menepis tangan Aditia.

"Ada apa ma..?" Aditia cukup kaget melihat sikap mamanya yang tiba-tiba berubah dari mereka berdua,

"Sayang,mama tidak amnesia kan,kenapa dia terlihat sangat membenci kita?" Ucap Aditia di depan mamanya,Amanda hannya menggeleng,dia juga bingung dengan sikap mertuanya yang sudah berubah.

"Bawa aku kembali pulang,aku tidak ingin di rawat disini?"

"Tapi ma,katanya untuk sementara kamu harus disini." Jawab Aditia,dia masih bingung dengan sikap ibunya yang tiba-tiba berubah.

"Bawa aku pulang,kubilang kamu mengerti tidak bahasa manusia,mau jadi anak durhaka kamu."

"Iya ma...iya." Jawab Aditia dia langsung keluar dari ruangan itu dan mengurus biaya administrasinya.Aditia yang masih bingung akhirnya membawa ibunya keluar dari rumah sakit,padahal keadaan mamanya cukup memprihatinkan.

****

Sementara itu di rumah salsa memasuki kamar Aditia dan juga Amanda,dia melihat sekeliling kamar itu.

"Cukup bagus kamar mereka berdua,disinilah mereka selalu memadu kasih,Aditia memberikan segalanya kepada Amanda,sementara aku tidak dapat apa-apa,kamu pikir aku mau dia begitu saja tidak,apa pun yang terjadi aku akan menuntut keadilan untuk calon anakku." Ucap Salsa.Dia membuka laci dan melihat begitu banyaknya perhiasan milik Amanda.

Setelah puas memandangi perhiasan Amanda dia juga berjalan menuju lemari di sana dia melihat banyak sekali pakaian dan barang-barang branded milik Amanda.

"Sungguh iri aku dengan hidupmu Amanda,tapi aku tidak membiarkan kamu hidup dengan bahagia,kita harus sama-sama menikmati ini." Ucap Salsa.Setelah puas melihat-lihat kamar Amanda,Salsa langsung keluar dari dalam kamar dia takut tiba-tiba mereka pulang.Sedikit pun Salsa tidak takut saat dia sudah membuat mamanya Aditia menderita seperti itu,dia hannya berharap wanita itu tidak bisa berbicara lagi,kalaupun dia bisa berbicara dia berharap wanita tua itu menyuruh anaknya untuk bertanggung jawab kepadanya.

Saat akan masuk kedalam kamarnya tiba-tiba pintu rumahnya terbuka,Aditia membawa mamanya masuk kedalam rumah dengan memakai kursi roda.

Salsa berdiri di depan pintu kamar yang biasa di gunakan,Mamanya menatap sinis ke arah Salsa.

"Hentikan...!!!"

"Kapan kamu pergi dari rumah ini ,apa kamu menginginkan anakku,silahkan pergi dari rumah ini dan jangan pernah kembali lagi dasar lintah." Ucapan mamanya sanggup membuat jantung Aditia hampir melompat dari tempatnya,kini dia sadar jika sesuatu telah terjadi antara mamanya dan juga Salsa.

*** bersambung***