GADIS DESA KESAYANGAN TUAN MUDA

Pesta masih berlangsung, namun Rania sudah merasa bosan disana. Apalagi yang di bicarakan Reby adalah masalah bisnis dan pekerjaan yang sama sekali Rania tidak mengerti. Untuk menghilangkan rasa bosannya akhirnya Rania meminta ijin pada Reby untuk pergi keluar hotel dimana pesta itu adakan, dan duduk di taman untuk mencari udara segar. Reby pun mengijinkannya asal tidak boleh jauh dari area gedung dan juga yang terpenting adalah Rania harus membawa ponselnya, agar nanti bisa di hubungi oleh Reby.

Dan disinilah Rania sekarang, di sebuah taman yang indah dan di dekat taman itu ada sebuah kolam renang. Namun Rania menjauhi kolam renang itu karena ia memang tidak bisa berenang, takut jika nanti ia terjatuh dan tidak ada orang yang menolongnya. Membayangkannya saja sudah membuat Rania bergidik ngeri.

Untuk itu Rania memilih untuk duduk di taman saja, agar tidak jenuh ia berselancar akun media sosialnya sambil sesekali berselfie ria dengan berbagai fose yang menurutnya sangat cantik.

"Ya ampun Rania teh meni cantik banget, " ucapnya sambil cekikikan sendiri. Tanpa ia tahu jika sebenarnya ada orang yang mengikutinya dan juga memperhatikannya sedari tadi.

Namun ia terkejut saat menyadari jika ada orang lain di belakangnya, ia pun langsung membalikan tubuhnya dan melihat siapa orang yang ada dibelakangnya.

"Selamat malam Nona, " sapanya tiba-tiba. Ia tersenyum saat melihat Rania memasang wajah terkejut dan juga waspada.

"Siapa kamu, ?" Tanya nya dengan memasang wajah siaga hingga membuat Rania terlihat sangat lucu di matanya.

"Perkenalkan namaku Jonathan Panggil saja Nathan " ucapnya , sambil mengulurkan tangannya dan ingin berjabat tangan dengan Rania.Karena merasa tidak enak akhirnya Rania pun mengulurkan tangannya untuk menyambut uluran tangan Nathan.

"Oh, nama aku Rania, " jawabnya dengan wajah biasa saja dan kembali memainkan ponselnya tanpa ingin berkenalan lebih lanjut dengan Nathan. Sikap Rania yang cuek membuat Nathan semakin ingin mengenalnya, Nathan tersenyum dan kemudian duduk di samping Rania. Rania pun menggeserkan tubuhnya dari tempat duduk yang ia tempati.

Karena Nathan sangat ingin mengenal Rania, Nathan masih diam dan memperhatikan Rania. Baru saja ia ingin mengucapkan sesuatu pada Rania, Rania sudah bicara duluan.

"Kamu teh kenapa liatin Rania terus, Rania gak nyaman di liatin kaya gitu, !" Ucap Rania dengan ketus, hingga Nathan pun tersenyum karena jika sedang kesal gadis ini terlihat sangat cantik.

"Aku ingin berkenalan denganmu, Nona" ucapnya lagi.

"Kan tadi udah, namanya Jonathan kan. Panggil aja Nathan, "

"Iya, "

"Kenapa gak di panggil Jo aja, "ucap Rania asal.

"Boleh saja, boleh aku tahu alasannya,?" Tanya Nathan mulai mencondongkan tubuhnya pada Rania, karena ia ingin merasa dekat dengan gadis yang akhir-akhir ini mengganggu pikirannya.

Ya, Nathan sudah pernah melihat Rania sebelumnya. Saat itu Rania dan Reby yang pergi meeting dengan beberapa pemilik perusahaan dan juga para pengusaha muda. Saat itulah Nathan melihat Rania, gadis cantik yang polos dan juga sangat lucu. Bahkan saat Rania menahan kantuknya, mata Jonathan tak luput dari memperhatikan gadis itu.

Dan saat Rania hendak terjatuh, ialah yang menangkap tubuh Rania hingga membuat Reby sangat kesal saat itu.

"Ya biar lebih gampang aja pas manggilnya, cuma satu kata Jo," ucap Rania sambil terbahak-bahak tanpa menutupi imagenya yang seorang gadis. Ia malah terlihat cuek dan tidak peduli saat ia ingin tertawa maka ia tertawa saja. Nathan pun semakin tertarik saja dengan gadis ini.

"Terserah padamu," ucap Jonathan yang ikut tertawa bersamanya, namun tawa mereka terhenti saat ada seorang gadis yang hobi mengganggunya saat di pesta ini. Siapa lagi kalau bukan Monica.

"Di dalam kau menggoda Reby di luar kau menggoda pria lain dasar gadis murah*n. " ejek Monica dengan tatapan tidak suka pada Rania. Rania pun tidak terima dengan ucapan Monica padanya. perempuan seperti itu ya hanya tidak sengaja berkenalan dengan Jonathan dan untuk ready Reby adalah atasannya tentu saja ia dekat dengan Reby.

"Siapa yang menggoda siapa ?" Tanya Rania mulai bertolak pinggang menatap Monica.

"Nona, jaga bicaramu !" Ucap Jonathan pada Monica.

"Kenapa aku harus menjaga ucapanku, kenyataannya memang seperti itu," Monica bicara dengan mendelik sebal pada Rania .

"Haahh ya ampun, maunya apa sih plankton ini sama Rania teh,"

"Mau ku kau jauhi Reby, Reby itu milikku ! "

"Oh tidak bisa Marimar, Reby itu majikannya Rania. Dan tugas Rania adalah melindungi Tuan Reby dari cacing alaska pengganggu kaya kamu, "

" Apa ! Berani sekali kau mengatakan hal itu padaku !!!"

"Emang kenyataannya kaya gitu, " ucap Rania menirukan gaya Rania bicara tadi, hingga Monica benar-benar dibuat kesal olehnya. Sedangkan Nathan hanya tersenyum melihat Rania yang melawan Monica. Jika Monica berani menyakiti Rania baru Nathan akan bertindak.

"Kau....!!!"

"Udah ah Rania mau masuk dulu, " ucap Rania tanpa mempedulikan wanita yang sedang kesal padanya Rania pergi dengan santainya meskipun Monica berteriak memanggilnya.

Jonathan pun pergi mengikuti Rania untuk pergi masuk lagi ke dalam hotel. Namun saat sedang berjalan tiba-tiba tangan Rania ditarik hingga ia terjatuh ke dalam kolam renang. Rania yang tidak bisa berenang pun hampir tenggelam.

"Rania....!!!" Teriak Jonathan, saat Jonathan hendak menyelamatkan Rania yang hampir tenggelam. Seseorang sudah lebih dulu masuk dan menyelamatkan Rania. Ia berenang dan menuju Rania yang hampir tenggelam dan menyelamatkannya, dan kemudian ia pun menarik tubuh Rania membawanya ke atas. Perlahan ia mengangkat tubuh Rania dan membaringkannya di sana kemudian menekan-nekan dada nya agar air yang masuk ke dalam tubuh Rania keluar.

Rania pun kemudian terbatuk-batuk dan air pun mulai keluar dari tubuhnya.

"Rania, "

"A Reby, " panggilnya dengan lemah.

"Rania kau tidak apa-apa?" Tanya Jonathan yang menghampirinya dengan wajah yang sangat khawatir pada Rania.

Reby pun menatap tajam pada Jonathan, "menjauhlah darinya..." ucap Reby penuh penekanan.

"Reby, " panggil Monica dengan suara lembut yang dibuat-buat. Reby yang melihat di karania terjatuh karena didorong wanita langsung menatap dengan geram wanita yang ada di hadapannya ini.

"Lihat saja aku akan membuat perhitungan denganmu, " ucap Reby dengan tatapan sengitnya pada Monica.

Reby pun langsung menggendong punya Rania dan membawanya pergi karena tubuh mereka berdua sudah sangat basah dan tidak mungkin mereka kembali lagi masuk ke dalam untuk melanjutkan pesta. Reby memutuskan untuk pulang dan membawa orangnya ke apartemennya untuk istirahat.

Tidak jauh dari sana Regan dan Sabira melihat putranya membawa seorang gadis, dengan sangat romantis. Demi apapun Bira merasa bahagia melihat putranya peduli pada seorang perempuan.

"Alhamdulillah mas suami , Reby ternyata normal. Dia suka sama perempuan, " ucap Bira dengan girang.

"Memangnya kau pikir dia menyukai apa, kambing ?" jawab Regan.

"Aihh itu mah kesayangannya anak unta, " ucap Bira tertawa.

"Dasar ubur-ubur, "

****

Like dan komennya jangan lupa ya 💃💃💃💃