Janda Satu Miliar

Mira pun masuk ke dalam ruangan, Sudah ada orang yang menunggunya duduk di sofa.

Mira berjalan perlahan," Sedang apa di sini? Tanya mira terhadap orang tersebut.

"Mau ngajak kamu makan siang, Ada hal yang penting mau sayang omongin sama kamu " Ucap orang tersebut.

"Saya bawa bekal dari rumah pak, Enggak perlu makan di luar" Ucap mira sambil duduk di sofa yang berhadapan dengan Ferdi,Kasihan bibi udah nyiapin capek-capek tapi tidak di maka. Lain kali saja ya pak ucap mira sambil tersenyum tipis, Dan senyum itu yang membuat hati ferdi meleleh.

"Ya bagaimana ini,Saya maunya sekarang ada yang perlu di omongin"Ferdi berbicara dengan nada penuh permohonan.

" Makan di sini saja ya pak, Saya bawa banyak bekal ko cukup untuk dua orang lah. Tadinya itu mau ku makan bareng Anita, Tapi jika bapak berkenan mita makan bersama". Mira menawarkan makan siang yang ia bawa dari rumah.

"Saya tidak enak lah, Itukan hal nya Anita. Masa saya yang makan"

"Enggak apa-apa loh pak, kita makan aja ya sekarang" Mira pun menyiapkan makanan yang ia bawa dari rumah untuk di makan bersama Ferdi.

"Terimakasih mir, sudah mau berbagi makanan dengan ku" Lain kali kamu jangan menolak ku ya jika ku ajak makan di luar, Anggap saja itu bayar hutang ku ke kamu. Hari ini telah menghabiskan makan siang mu.

"Siap pak, ucap mira. Oh ya pak ada hal penting apa yang mau di bicarakan?"Tanya mira sama Ferdi.

" Jangan panggil aku pak,, Aku belum jadi bapak-bapak,Panggil saja nama Ferdi berkata sambil tertawa kecil"

"Enggak Masa ia saya panggil nama, Tidak enak lah pan saya ini bawahan bapak. " Mira berucap seperti itu karena tidak enak masa bawahan manggil atasan dengan nama, Takut yang lain mengira Mira itu lancang.

Mereka telah selesai menikmati makan siangnya, Mira pun merapihkan kembali kotak makan tersebut.

"Hal penting apa sih yang mau bapak bicarakan dengan saya?"Mira bertanya dengan penuh antusias, Sudah tidak sabar hal penting apa yang akan di sampaikan ferdi terhadap dirinya.

" Mir jawab dengan jujur, Apa kamu tertarik sama jack atau ada sedikit ruang di hatimu buat jack"?

Ferdi bertanya terhadap mira karena ia ingin meyakinkan, Bagai mana perasaan mira untuk jack.

"Maksud bapak apa nanya seperti itu? "

"Aku hanya ingin memastikan saja, Karena aku tahu sepertinya jack itu sudah mulai mencintai kamu" Ucap Ferdi.

"Wanita mana sih pak yang tidak tertarik dengan pak jack, Dia itu pemilik perusahaan ganteng tidak punya istri pula" Saya tidak mau suatu saat akan ada seseorang yang menentang hubungan kami, Lebih baik seperti ini saja. Saya sebagai karyawan pak jack, Saya tidak mau ada hubungan apapun selain bos dan karyawan.Itu saja pak ucap mira sambil sambil mengambil segelas air putih lalu meminumnya.

"Apa kamu belum bisa melupakan ayah nya Zay,? Selidik Ferdi terhadap Mira.

" Bukan saya belum bisa melupakan ayah nya zay, Namun saya lebih takut akan kehilangan. "

Karena bagi saya kehilangan seseorang yang sangat berharga dalam hidup. Itu seperti kehilangan separuh nyawa kita pak.

"Maksud kamu apa? Saya belum mengerti tentang ucapan kamu itu. Ferdi berusaha mencerna setiap kata yang terucap dari bibir mira.

" Maksud saya gini loh pak,, Jadi mungkin saat ini besok atau lusa saya bisa bersama pak Jack, Namun saya tidak tahu minggu yang akan datang. Apakah saya masih bisa bersama pak jack atau tidak," Jadi sebelum hal itu terjadi lebih baik tetap seperti ini.

"Dulu sayang ingat betul waktu saya berusia masih lima tahun, Aku punya saudara kembar aku sangat menyayanginya. Karena suatu hal terjadi ayah dan ibu berpisah aku ikut ayah dan saudara kembar ku ikut ibu, Dari situ saya kehilangan dua orang yang sangat saya cintai.

Pada usia saya menginjak tujuh belas tahun ayah pun meninggal, Saya berjuang sendiri sampai pada akhirnya saya bertemu dengan Jul ayah nya Zay. Kehidupan saya berubah saya menjadi wanita yang paling bahagia, Namun setelah kehadiran Zay saya kira kebahagiaan semakin lengkap namun itu hanya angan-angan. Ayah nya Zay meninggal di saat hari itu di mana Zay ulang tahun yang pertama.

Dunia saya hancur serasa tidak sanggup lagi untuk bertahan hidup, Namun bibi selalu memberi ku semangat untuk tetap berjuang demi Zay. Jadi saya sekarang takut untuk dekat dengan siapa pun.

Karena pada akhirnya mereka akan pergi secara perlahan, Dan kita akan tetap sendiri.

Mira pun cerita panjang lebar tentang apa yang terjadi dengan dirinya selama ini. Hal ini membuat Ferdi tidak enak hati.

" Yang sabar ya mir, Mungkin suatu saat nanti kamu akan dapat kebahagiaan yang seutuhnya". Dan tidak baik juga kamu berfikir seperti itu. Ucap Ferdi dengan nada yang lirih ternyata banyak luka yang tersimpan, Di dalam hidup mira.