Seorang pemuda yang berusaha membalaskan dendam atas kematian kedua orang tua nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fathir Aliyudin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyerang Markas Asosiasi Bunga Darah
Sebulan telah berlalu semenjak pertempuran seru di kota Moya, kaisar Ming Tao dan semua orang sudah kembali ke klan dan sekte mereka masing masing, sehingga kota Moya sudah kembali normal seperti dulu, kota Besi yang menjadi markas bunga darah pun sudah kembali normal
sebab dewa api, tangan baja, kaki gajah dan dewa tombak serta seluruh pasukan bunga darah sudah menarik diri, sehingga kota besi kembali normal seperti biasa nya.
selama sebulan itu juga, Li Feng terus mengobati luka dalam yang di derita nya akibat pertarungan nya dengan dewa api dan yang lain nya, sehingga Li Feng kekuatan Li Feng juga sudah kembali ke puncak nya.
saat ini Li Feng berada di istana kekaisaran Ming, dan dia berencana akan pergi ke klan Li untuk mengenal lebih jauh anggota klan Li, serta membuat hubungan nya dan Patriak Li Han semakin dekat.
"apa kamu tidak tinggal lebih lama lagi Feng'er?" tanya kaisar Ming Tao, karena saat ini mereka sedang sarapan pagi bersama.
Selain kaisar Ming Tao dan Li Feng, ada juga putri Ming Yen, pangeran Ming Cen, putri Ming Yin dan juga Li Xiulan.
Li Feng sangat dekat dengan Ming Cen dan Ming Yin, kedua nya juga sangat dekat dengan Li Feng, bahkan Ming Cen sering meminta Li Feng untuk memperhatikan setiap gerakan yang di lakukan.
Li Feng dengan senang hati membimbing Ming Cen jika dia berlatih, sehingga Ming Cen sudah lebih baik dalam hal menyerang dan bertahan, hanya saja dia belum pernah terlibat langsung dalam pertempuran hidup dan mati.
"benar kek, aku akan melanjutkan petualangan ku, aku ingin menjelajahi setiap sudut wilayah kekaisaran Ming dan juga wilayah kekaisaran lain nya, selain itu, aku juga masih ingin menemukan keberadaan bunga darah" jawab serius Li Feng.
sementara itu, putri Ming Yen sangat senang dengan rencana kepergian Li Feng, karena dia khawatir kaisar Ming Tao akan menjadikan Li Feng sebagai putra mahkota dan menggantikan Ming Tao.
"apa kamu tidak bisa tinggal lebih lama lagi Feng'er?" tanya putri Ming Yen pura pura menahan Li Feng.
"benar bibi, aku ingin melanjutkan petualangan ku, jika aku tetap berada di istana, takutnya bunga darah semakin kuat dari sebelumnya, jika hal itu terjadi, maka kekaisaran Ming akan runtuh" jawab Li Feng serius.
"baiklah jika itu sudah menjadi keputusan mu, tapi jika kamu memiliki waktu, sering sering lah mampir ke istana!!" ucap Ming Tao lembut.
"kakek tidak usah khawatir, aku pasti sering sering kesini kok" balas Li Feng tersenyum.
"benar Feng'er, sering sering lah main kesini, aku akan sangat merindukan mu, jika saja aku sudah menjadi kuat, aku juga akan berpetualangan seperti mu" ucap Ming Cen yang sedari tadi hanya diam saja.
"apa Feng gege akan melupakan ku yang cantik ini?" sahut putri Ming Yin sambil menggembungkan pipinya.
"hehehe... bagaimana bisa aku melupakan mu Yin'er? apa kamu bercanda?" balas Li Feng lembut.
mereka terus mengobrol sambil menyantap sarapan pagi, beberapa saat kemudian, semua orang sudah selesai sarapan, lalu mereka keluar mengantar Li Feng dan Li Xiulan pergi.
Li Feng dan Li Xiulan pun meninggalkan istana kekaisaran Ming, saat ini perjalanan Li Feng dan Li Xiulan adalah mencari markas bunga darah, sekaligus meningkatkan kekuatan kedua nya.
Li Feng sadar jika bunga darah sangat kuat, selain itu, masih ada tiga sekte yang belum dia hancurkan untuk membalaskan dendam atas kematian kedua orang tua nya.
setelah berada diluar istana, Li Feng dan Li Xiulan pergi ke kedai teh untuk mencari informasi sambil menikmati teh, 500 meter dari istana, Li Feng dan Li Xiulan menemukan sebuah kedai teh, lalu kedua masuk dan mengambil tempat paling pojok.
"mau pesan apa tuan muda, nona muda,?" ucap pelayan bertanya dengan ramah.
"bawakan kami teh terbaik yang kalian punya,!!" jawab Li Feng yang juga ramah.
"baik tuan muda, mohon tunggu sebentar,!!" balas pelayan, lalu dia kembali ke dapur untuk mengambil pesanan Li Feng dan Li Xiulan.
"dengarkan obrolan para pengunjung,!!" perintah Li Feng pelan.
"baik tuan muda." jawab patuh Li Xiulan, lalu kedua nya mulai mendengar obrolan setiap pengunjung yang ada.
"saudara Zhin, apa ada perintah baru dari pangeran Tang Li?" tanya salah satu pengunjung pada teman nya.
saat ini ada 4 orang pria paruh baya yang berada tidak jauh dari meja Li Feng dan Li Xiulan, keempat pria paruh baya itu adalah anggota bunga darah, mereka diberi tugas agar memantau situasi di Ibukota.
dan yang paling utama adalah situasi di istana, karena Tang Li berencana menyusupkan pasukan bunga darah dan menyerang langsung istana di malam hari.
"belum ada saudara Gao, sebaiknya kita kembali saja ke markas dan laporkan situasi saat ini pada pangeran Tang Li" jawab pria paruh baya yang bernama Zhin.
"benar saudara Zhin, ibukota sangat tenang, mereka berpikir jika mereka sudah menang, kita kembali dan laporkan pada pangeran Tang Li, aku sudah tidak sabar untuk membunuh kaisar Ming Tao" timpal pria paruh baya yang lain.
Li Feng dan Li Xiulan terus mendengar obrolan dan rencana mereka, bisa saja Li Feng membunuh mereka di saat itu juga, tapi dia juga ingin tahu letak markas bunga darah, sehingga Li Feng berencana untuk mengikuti mereka.
beberapa saat kemudian, pesanan Li Feng dan Li Xiulan lalu datang.
"maaf menunggu lama tuan muda, nona muda" ucap pelayan yang membawa pesanan keduanya.
"tidak apa apa nona, kami juga tidak sedang terburu-buru" jawab Li Feng ramah.
lali Li Feng dan Li Xiulan meminum teh mereka sambil terus mendengarkan obrolan keempat pria paruh baya itu.
"kita ikuti mereka ke markas mereka,!! setelah itu kita kembali ke istana dan menyiapkan kejutan di istana untuk mereka" ucap Li Feng pada Li Xiulan.
"baik tuan muda" jawab Li Xiulan patuh.
tidak lama kemudian, keempat pria paruh baya itu keluar dari kedai, Li Feng dan Li Xiulan pun keluar juga, lalu keduanya mengikuti keempat pria paruh yang berjalan ke arah gerbang.
sesampainya mereka di gerbang dan sudah melewati gerbang, keempat pria paruh baya itu berlari dengan ilmu peringan tubuh, Li Feng dan Li Xiulan pun mengikuti mereka dari atas, tapi dengan jarak yang cukup jauh, sebab takutnya di ketahui.
hari demi hari berlalu, tak terasa seminggu sudah Li Feng dan Li Xiulan mengikuti keempat pria paruh baya itu, di hari ke 10, akhirnya mereka sampai di sebuah hutan yang ada banyak rumah yang terbuat dari kayu.
"sepertinya itu markas mereka tuan muda" ucap Li Xiulan sambil menunjuk.
"kamu benar Xiulan, ayo kita turun" ucap Li Feng.
"baik tuan muda" jawab Li Xiulan, lalu dia membawa turun Li Feng tidak jauh dari markas bunga darah.
setelah mendarat, Li Feng dan Li Xiulan berjalan zig zag mendekati markas bunga darah.
"mereka sangat banyak" ucap Li Feng yang melihat anggota bunga darah yang sangat banyak.
"apa tidak sebaiknya kita menyerang mereka tuan muda?" tanya Li Xiulan yang ingin mengurangi jumlah bunga darah.
mendapat pertanyaan itu, Li Feng tidak langsung menjawab, dia tampak berpikir sebentar.
"baiklah, kita serang mereka" ucap Li Feng setelah berpikir beberapa saat, karena tidak ada salah nya mereka mengurangi jumlah anggota bunga darah
sebenarnya Li Feng khawatir jika dewa api dan yang lain nya berada di markas itu, sehingga dia masih tampak berpikir, karena dia sudah tahu jika dewa api dan ketiga saudara nya itu sangat kuat.
tapi Li Feng tetap ingin menyerang markas bunga darah, Li Feng lalu mengeluarkan pedang pemberian Li Miao dari cincin penyimpanan, Qin Fan kemudian melemparkan pedang itu ke langit dan membuat gerakan tangan.
"Pedang Seribu Bayangan" ucap Li Feng.
pedang itupun kemudian terpecah menjadi ribuan pedang dan siap untuk menebas apa saja dan siapa saja, setelah pedang itu sudah menjadi ribuan bilah pedang, Li Feng melayang ke langit, lalu dia mengarahkan tangan nya ke markas bunga darah.
Booooomm Booooomm Booooomm...
terjadi ledakan demi ledakan disaat ribuan pedang yang dilepaskan Li Feng itu menghantam bangunan dan juga anggota bunga darah.
"kita diserang"
"kita diserang"
teriak para anggota bunga darah yang ada di dalam, semua anggota langsung berlari kocar kacir untuk menyelamatkan diri.
Booooomm Booooomm Booooomm...
ledakan terus terjadi di markas bunga darah, tapi belum ada satu pun ketua atau pun pangeran Li dan ketiga jendral nya mengawal nya itu keluar.
"kita di serang pangeran" ucap salah satu anggota bunga darah melapor pada Tang Li.
"apa? siapa yang menyerang?" tanya Tang Li.
"hamba juga tidak tahu pangeran" jawab pria paruh baya itu, yang tidak lain adalah salah satu jendral kekaisaran Tang.
"cepat panggil dewa api dan yang lain nya!!" perintah pangeran Tang Li.
"maafkan hamba pangeran, dewa api dan yang lain nya kembali ke kekaisaran Tang seminggu yang lalu" jawab sang jendral.
"bajingan, kenapa mereka pergi tapi tidak melapor pada ku?" ucap geram Tang Li.
"cepat keluar dan lihat siapa yang menyerang!!" perintah Tang Li.
"baik pangeran" jawab sang jendral, laki dia keluar.
Booooomm Booooomm Booooomm...
ledakan terus terjadi, serangan yang dilepaskan Li Feng itu sudah membunuh lebih dari setengah anggota bunga darah yang ada.
bau amis darah sudah mulai mengotori markas bunga darah.
"bajingan mana yang sudah bermain menyerang bunga darah?" bentak jendral yang diperintahkan Tang Li tadi.
Li Feng yang melihat sang jendral berkekuatan pendekar dewa tahap puncak pun melepaskan sebuah serengan padanya tanpa menjawab menjawab pertanyaan sang jendral.
Booooomm...
tubuh sang jendral langsung meledak setelah mendapat serangan dari Li Feng.
********
Tinggalkan Like dan Komentar nya ya kak!!!
Dikasih Hadiah dan Vote juga lebih bagus.
Terima Kasih...