NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Ketiga Juragan

Menjadi Istri Ketiga Juragan

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:6.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Henny

ini memang cerita poligami namun bukan cerita istri yang tertindas karena menjadi yang ketiga. Melainkan kisah gadis tomboy yang cerdas, pintar dan membuat dia survive dalam kehidupannya.

Naura Kiana tak pernah menduga kalau kehidupan akan membawanya pada sesuatu yang tak ia sukai. Setelah kakeknya bangkrut dan sakit-sakitan, Naura diminta untuk menikah dengan seorang pria yang sama sekali tak dikenalnya. Bukan hanya itu saja, Naura bahkan menjadi istri ketiga dari pria itu. Naura sudah membayangkan bahwa pria itu adalah seorang tua bangka mesum yang tidak pernah puas dengan dua istrinya.
Naura ingin melarikan diri, apalagi saat tahu kalau ia akan tinggal di desa setelah menikah. Bagaimana Naura menjalani pernikahannya? Apalagi dengan kedua istri suaminya yang ingin selalu menyingkirkannya? Bagaimana perasaan Naura ketika pria yang sejak dulu disukainya akhirnya menyatakan cinta padanya justru disaat ia sudah menikah?
Ini kisah poligami yang lucu dan jauh dari kesan istri tertindas yang lemah. Yuk nyimak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hadiah dari Suami

Malam sudah semakin larut, jarum jam sudah menunjukan pukul sebelas lewat sepuluh menit namun Naura tak juga bisa terlelap. Pada hal tadi, selesai makan malam, ia ingin segera tidur karena rasa kantuk yang menyerangnya. Namun karena ia mengingat bahwa besok adalah ulang tahunnya, rasa kantuknya itu lenyap dan entah hilang kemana.

"Semoga juragan tak pulang malam ini. Tidur saja di kota. Atau tiba-tiba ada urusan penting di kota. Duh Gusti! Kenapa sih aku harus ada dalam ikatan pernikahan tanpa cinta? Aku juga nggak bisa bersama dengan pria yang aku sukai. Terkurung di desa yang sunyi. Nggak ada hiburan malam. Nggak ada diskotik untuk sekedar melepaskan penat hatiku." Naura berbicara sendiri sambil sesekali menarik napas panjang. Ia ingin menelepon Jeslin untuk sekedar curhat pada temannya itu. Namun ia jadi kesal sendiri karena baru ingat kalau ponselnya sudah dibuang oleh Gading atas perintah sang Juragan.

"Dan sekarang ditambah lagi dengan aku nggak punya ponsel." Naura bangun. Ia harus membeli ponsel baru. Setidaknya ia akan tahu perkembangan dunia ini walaupun hanya lewat berita di internet.

Kakinya menginjak karpet tebal yang menghiasi lantai kamar itu lalu segera membuka lemari dan mengeluarkan dompetnya yang disimpan di laci lemari. Dompet berwarna coklat. Hadiah ulang tahunnya yang ke-18. Pemberian dari Jeslin saat sahabatnya itu liburan ke Perancis. Naura membuka dompet itu. Tak ada banyak kartu di dalamnya. Hanya ada KTP, kartu mahasiswanya, dan sebuah ATM yang isinya tak banyak lagi. Namun, kartu apa yang satu ini? Naura kaget saat melihat bahwa ada kartu lain di sana. Matanya terbelalak melihat kartu itu. Naura mengeluarkannya dari tempat kartu.

"Inikan Black card? Kartu kredit tanpa batas. Ta....tapi mengapa ada di dompetku? Sejak kapan kartu ini ada di sini?"' Naura berbicara pada dirinya sendiri. Sebagai mantan anak konglomerat, tentu saja ia tahu jenis kartu ini. Ia pernah melihatnya di dompet orang tuanya dan juga dompet kakeknya. Ia memang tak sempat memilikinya karena saat usianya 18 tahun, kakeknya mulai bangkrut. Namun Naura pernah meminjam beberapa kali milik sang kakek.

Naura memeriksa lagi dompetnya dan ia semakin tertegun saat melihat kalau di dalam dompet itu sudah ada uang cash yang jumlahnya membuat Naura semakin terkejut. Ada sekitar 4 jutaan. Pada hal Naura masih ingat isi dompetnya saat datang ke desa ini hanyalah 300 ribu.

Apakah juragan yang melakukannya? Bukankah memang hanya dia yang bisa membuka lemari ini? Duh Gusti, apakah karena ia akan mendapatkan keperawanan ku jadi dia memberikan ini semua? Tidak! Jika dia pulang, aku akan mengembalikannya. Atau bagaimana ya? Aku juga butuh uang untuk meneruskan kuliahku. Aduh, bagaimana aku ini. Nggak mau sama juragan tapi mau uangnya. Bukankah ini namanya matre?

Naura menepuk kepalanya sendiri. Ia menutup lemari dan membawa dompet itu serta meletakkannya di atas nakas. Ia akan berbicara dengan juragan jika ia pulang.

Ia naik ke atas tempat tidur dan mencoba memejamkan matanya. Ia bingung, belum mendapatkan jurus jitu untuk menghindar dari juragan.

***********"

Naura kembali merasakan kehangatan dalam tidurnya. Ia tersenyum sambil terus mendekatkan dirinya pada sumber kehangatan itu. Saat ia mulai mencium sesuatu yang sudah sangat khas di hidungnya, ia juga merasakan ada sesuatu yang kenyal, lembut dan agak basah menyentuh dahinya. Naura membuka matanya dengan cepat. Dan menemukan kalau dirinya tidur saling berhadapan dengan Wisnu dan tangan Wisnu yang melingkar manis di pinggangnya. Saat tatapan mata mereka bertemu dan Wisnu tersenyum manis padanya, Naura hampir saja jatuh dalam pesona ketampanan sang juragan yang memiliki perpaduan blesteran indo-Turki itu. Tangan Naura ingin mendorong dada sang juragan dengan keras. Namun sebelum niatnya itu kesampaian, Naura dikejutkan dengan suara Wisnu yang lembut sambil punggung tangannya membelai pipi Naura.

"Selamat ulang tahun Naura Kiana Furkan." Lalu ia mengecup bibir Naura dengan sangat lembut dan entah apa yang menyebabkan Naura memejamkan matanya.

Juragan mulai tebar pesona?

"Ih....." Naura akhirnya mendorong Wisnu dan segera duduk lalu bersandar di kepala ranjang.

Wisnu jadi tertawa melihat tingkah Naura yang kekanak-kanakan.

"Apanya yang lucu?" tanya Naura ketus.

"Kau sudah berusia 20 tahun namun masih seperti anak remaja berusia 12 tahun."

"Aku bukan remaja."

"Bersikaplah seperti seorang perempuan yang sudah dewasa apalagi sudah menikah." Kata Wisnu lalu turun dari tempat tidur. Ia berjalan menuju ke meja yang ada di depan sofa dan mengambil sebuah paper bag. Ia melangkah lagi ke arah ranjang.

"Ini untukmu. Selamat ulang tahun." Kata Wisnu lembut membuat Naura terkejut. Ia mengambil paper bag itu, membukanya dan terkejut melihat isi yang ada di dalamnya.

"Aku tak mau menerimanya." Kata Naura setengah tak rela mengucapkannya karena kado yang Wisnu berikan adalah sebuah telepon selular, merk yang sangat terkenal di dunia dengan harga yang fantastis.

"Kalau kau tak mau menerimanya, bagaimana kakek Zumi bisa menghubungimu?"

"Tapi nomornya...."

"Kartu memori dan nomormu sudah aku masukan ke dalam ponsel itu."

Wajah Naura langsung berseri. Ia mengambil kembali paper bag itu dan mengeluarkan isinya. Sesaat setelah ia memegangnya, ponsel itu berbunyi. Naura hampir saja menjatuhkannya. Wajahnya lebih berseri lagi saat ia membaca nama kakek Zumi di sana. Sebuah panggilan Videocall.

"Kakek.....!" Air mata Naura tanpa sadar langsung mengalir. Apalagi saat melihat wajah kakeknya yang pucat dan nampak kurus.

"Selamat ulang tahun cucuku. Kau kini sudah berusia 20 tahun. Jadi semakin dewasa ya? Nurut sama suami. Jangan bertingkah kekanakan karena kau sudah menjadi seorang istri. Hormati suamimu sebagaimana kau hormat pada kakek." Kata Zumi dengan penuh kasih sayang.

Naura kesal karena Wisnu terlihat tersenyum manis saat mendengar nasehat kakek Zumi. "Iya, kek. Tapi Naura kangen dengan kakek. Baru kali ini kita berpisah hampir 2 minggu. Apakah Naura nggak boleh ke sana dan menjaga kakek?"

"Nggak perlu, nak. Di sini banyak perawat dan dokter yang selalu menemani kakek selama 24 jam. Nak Wisnu sudah memberikan fasilitas perawatan terbaik bagi kakek. Kamu jalankan saja tugasmu sebagai istri dengan baik. Kakek berdoa semoga kamu cepat hamil dan memberikan kakek seorang cicit sebelum kakek meninggal."

"Kakek, jangan menyebutkan kata meninggal. Aku tak mau." Air mata Naura kembali jatuh. Naura sebenarnya bukan gadis cengeng. Namun menyangkut kakeknya, ia selalu lemah. Kasih sayang kakeknya membuat Naura tak bisa lepas dari kakeknya.

Kakek Zumi hanya tertawa. "Mana suamimu? Kakek mau bicara."

Naura memberikan ponsel itu pada Wisnu. "Assalamualaikum, kek." sapa Wisnu.

"Waalaikumsalam, nak Wisnu. Semoga Allah melimpahkan berkatNya kepadamu karena mau menjaga cucuku yang bandel itu."

"Amin. Naura nggak bandel. Dia akan selalu menuruti aku. Iyakan, sayang?" Wisnu menatap Naura. Yang ditatap hanya melotot ke arah Wisnu.

"Syukurlah kalau begitu. Oh ya, kakek mau akhiri dulu ya. Nih susternya sudah melotot karena kelamaan menelepon."

"Baiklah, kek."

"Eh, tunggu!" Naura merampas ponsel itu dari tangan Wisnu. "Kakek, cepat sembuh ya? Pokoknya kakek harus sembuh. Aku selalu berdoa untuk kakek."

"Iya, nak. Salam untuk suamimu ya?"

Naura seakan tak rela harus mengahiri percakapan ini. Ia menghapus air matanya. Rasa rindu nya belum puas terbayarkan.

"Terima kasih." Kata Naura.

Wisnu yang masih duduk di sampingnya menoleh dengan kaget. "Terima kasih untuk apa?"

"Sudah mengijinkan aku berbicara dengan kakek. Kau pasti mengeluarkan uang yang tak sedikit untuk biaya pengobatan kakek."

Wisnu tersenyum. "Itu sudah merupakan tanggung jawabku sebagai suamimu untuk memperhatikan kakek Zumi karena dia juga sudah menjadi kakekku."

Naura turun dari tempat tidur dan mengambil dompetnya di atas nakas.

"Apakah juragan yang memasukan uang dan black card ini di dompetku?"

"Ya."

"Kapan juragan melakukannya?"

"3 hari setelah kita berada di sini."

"Kenapa melakukannya?"

"Karena kau istriku. Aku punya banyak uang. Kenapa juga dompet istriku hanya berisi kartu ATM yang jumlah saldonya tak sampai satu juta dan uang tunai dalam dompet yang hanya berisi 300 ribu?"

"Cih, dasar sombong. Aku nggak mau menerimanya." Naura hendak mengeluarkan isi dalam dompetnya namun Wisnu menahan tangan istrinya.

"Kau memerlukan uang jika akan kuliah nanti."

Naura menatap Wisnu tak percaya. "Kau akan mengijinkan aku kuliah lagi? Benar juragan?"

"Tergantung."

"Tergantung apanya? Aku akan melakukan apa saja agar bisa kuliah lagi. Tinggal selangkah lagi dan aku akan selesai."

"Benarkah kau akan melakukan apa saja?" tanya Wisnu dengan senyum misterius.

"Ya. Aku akan memakai gaun, memasak, nggak akan ceroboh lagi dalam bersikap, asalkan juragan mengijinkan aku kuliah."

Wisnu berjalan menjauh lalu mengambil sebuah paper bag lain di atas meja yang sama. Ia memberikannya pada Naura. "Pakailah ini sebentar malam. Dan kita akan lihat bagaimana kamu akan menuruti semua janji yang sudah kau ucapkan maka aku bisa mengijinkan mu kuliah lagi." Wisnu mengecup dahi Naura. "Cepatlah mandi. Kita sudah terlambat untuk sarapan." Lalu Wisnu meninggalkan kamar.

Naura membuka paper bag itu. Sebuah lingre hitam dengan sepasang baju dalam berwarna hitam ada di sana.

"Dasar juragan tua mesum!" teriak Naura sambil membuang paper bag itu. Hatinya galau. Ya Allah, berikan aku ide malam ini untuk menggagalkan ide gila dari suamiku eh si juragan itu.

*********

Duh, kok MP nya lama sekali...

Mba Eini suka membuat PHP pembaca ya?

Nggak gampang lah membuat Naura menyerah. Karena Wisnu akan mendapatkan sesuatu yang masih original makanya aku akan membuat Wisnu sedikit berjuang.

1
N Wage
jangan banyak2 segi cintanya thor...pusing ntar.
Sastri Dalila
👍👍👍
bunda DF 💞
bagus banget ceritanya,, alurnya ngalir kereen Thor
pipi gemoy
👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼🙏🏼
N Wage
no komen...pokoke bagus /Good//Heart/
pipi gemoy
ternyata diriku duluan baca lapak anak para juragan😂👻
baru lapak emak n bapaknya
pipi gemoy
👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼☕🙏🏼
pipi gemoy
congrats Satria 👏🏼🌹
pipi gemoy
satria n Yuda 🥀
pipi gemoy
yey gading akhirnya laku 👻✌🏼
pipi gemoy
😂😂😂😂😂😂😂😂
Hari Saktiawan
lope lope lope sekebon bunga /Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt/
pipi gemoy
hobinya sama dengan Naura 🤔🤔
pipi gemoy
hadir Thor ☝🏼🙏🏼
Nur Liana
wisnu apa gak cape ya🤭🤭
Nur Liana
naur kebanyakan drama.....ingat dong pesan kakek dosa loh nanti...
Julia Juliawati
mampir
Ray Aza
kalo aq blg bkn di dunia nyata sih thor... sinetron n novel konflik sll spti ini. kl di real life cewe dgn karakter spti naura sdh dikerjain sampe 4x dan tau pelakunya ga mgkn diem aja kek dia tnp usaha apa2 buat nglindungi diri. secuek2nya dia n semandiri2nya dia ga bakal mau msk perangkap sampe 5x. ceroboh iya sok kuat juga tp dia ga akan sebodoh itu msk perangkap berulang2. tp karena ini cerita kamu, jadi bebas2 aja sih mau dibawa kemana alurnya. krn temanya mmg poligami (aq termsk yg anti) dr awal baca tdk terlalu berekspektasi tinggi jd dibawa slow aja bacanya. hehehehee... lmyn menghibur kok
Enny Olivia: terima kasih ya sudah membacanya walaupun tak suka dengan tema ceritanya
total 1 replies
Mirabel
satria kurang gercep sih jadi orang .nyesel kan jadinya
Mirabel
pusing juga sih punya istri sampe tiga .bagaimana kondisi zakarnya ya kalau tiap MLM di pake 🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!