CERITA TAMAT!
Dipindahkan dari kelas terbaik, ke kelas Legenda? iyah, Legenda nya maksudnya khusus untuk anak - anak yang suka Langgar peraturan, bolos berjamaah, terlambat merupakan rutinitas.
Bagaimana gadis baik nan anggun, si Juara Umum Sheryl, mampu bertahan disana? belum lagi gombalan Nathan yang bikin Hati meleleh. Tapi, siapa sangka, kelas yang seperti itu malah mengajarkan pada Sheryl arti dari persahabatan yang sesungguh nya. Dan juga, cinta yang tulus.
Hingga dia bisa merasakan, sesuatu yang di sebut 'Masa SMA Sebenarnya'
"Anugrah Terindah yang pernah Tuhan Kasih ke Gue, itu elo. Sheryl Wijaya. pelengkap kehidupan Gue! Jadi, Tetap lah di sisi Gue. Selamanya. "
~Nathan Arkasa
mau tau kisahnya??
ayo vote,
kita liat apa yang terjadi di kelas XI IPA 5
Note : Mohon Maaf, Bila ada Kesamaan Kata atau Nama, tempat, atau hal lain nya, itu mungkin kebetulan semata. Namun, apabila alur dan plot ceritanya sama persis. Itu bukan saya yang plagiat. karna Novel ini murni hasil pemikiran saya sendiri yah. ^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini IR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17 (Revisi)
...***...
Sudah beberapa hari berlalu. Pagi-pagi itu Nathan datang bertamu untuk menjemput Sheryl. Tepat sekali mereka sedang sarapan. Nathan pun ikut, sayang sekali sarapan itu harus berlalu cepat karna masih harus pergi sekolah.
"Oh bernyali juga kamu, berani datang kesini? Saya adalah Presdir Wijaya Group dengan kekuasaan yang saya pegang saat ini, bukanlah hal sulit untuk menyingkirkan mu." ujar kakek duduk di sofa.
"Kalau datang ke sini aja saya tidak berani, saya punya kualifikasi apa menjadi suami Sheryl?" balas Nathan sinis. Lagi-lagi tatapan mengerikan Nathan. Tentu saja, saat gadisnya itu masih ada di kamar mengambil barang yang tertinggal.
"Wah jadi kamu mau mengorbankan nyawa mu demi Sheryl?"
"Bodoh namanya kalau berfikiran seperti itu. Kita yang melindungi, orang lain yang menikmati. Saya bakal nyelamatin Sheryl dan saya gak bakal kehilangan nyawa saya. Karna saya mau bersama cucu kakek selamanya." tegas Nathan berbalik badan, sudah ada Sheryl yang tercengang di hadapannya. Haru akan kata-katanya.
"Gue udah selesai, berusaha dapetin restu kakek, yuk pergi." ajak Nathan langsung menarik tangan Sheryl.
Sheryl diam termenung.
Ini beneran, Nathan seserius itu sama gue? Gak cuma iseng? Dia berusaha keras dapetin restu dari semua keluarga gue? Apa gue sepenting ini? Batin Sheryl yang tak tahu harus berkata apa lagi.
"Udah jangan ngelamun. Apapun yang terjadi, gak bakal ada orang yang boleh nikah sama lo kecuali gue." kali ini Nathan mengucapkannya serius. Memegang pipi Sheryl dan mendaratkan ciuman dikening nya.
"Nat..lo serius sama gue?"
"Ada kata yang lebih dari serius, itu lah gue ke lo." balas Nathan yang menatap Sheryl dengan tatapan serius namun lembut.
...***...
"Loh kakek udah mau ke kantor?" tanya Andy yang berpapasan dengan kakek di pintu rumah utama keluarga Wijaya.
"iya."
"Kek Sheryl nya ada? Andy mau jemput Sheryl biar berangkat bareng." jelas Andy masih bertingkah sopan.
"Sayang sekali, Sheryl udah pergi sama Nathan." jawab kakek masuk mobil dan berjalan pergi.
"Bedebah!! Sialan lo Nathan, liat aja Nanti, cepat atau lambat Sheryl bakal balik ke gue, karna Sheryl cuma suka sama gue yang cerdas, gak dengan lo yang bodoh idiot!"
Gumam Andy mengepalkan tangannya, dengan emosi yang besar.
"Kalo Nathan itu bodoh, dapat dipastikan lo lebih dari bodoh." sambung Rei santai yang baru keluar dari pintu utama.
"Kak-Rei?!" balas Andy menatap terkejut Rei.
"Jangan pernah panggil gue kakak. Karna gue bukan kakak lo, dan gak akan pernah jadi kakak lo." ketus Rei melenggang pergi.
"Sialan!! Bajingan!! Nathan, Rei!! Kalian bakal tau akibat main-main sama gue!" Desis Andy menatap tajam mobil sport abu-abu Rei.
...***...
"Zah, gue ke toilet bentar yah." izin Andrian, saat ini Andrian dan Zizah menghabiskan weekend bersama seperti biasa, makan di restaurant favorite, lalu dilanjutkan nonton Film.
"Iya dah. " anggukan dan senyuman manis zizah menyatakan iya pada Andri.
"Eh elo zizah yah? Pacar barunya Andri?!" tanya wanita asing, yang make up nya tebel banget.
"Iya, gue pacarnya. Kenapa emang?" tanya Zizah dengan tatapan menusuk.
"Oh gapapa sih. Gue cuma mau bilang kalo gue nih mantannya, baru putus 2 bulan lalu, dan itu karna lo."
"Terus?" tanya Zizah niat ga niat. Namun hatinya senang, mengetahui Andri menjauhi yang lain demi dia. Namun di sisi lain, zizah merasa bersalah.
"Jadi, gue mau lo jauhin Andri!"
"Lah ngatur? kalo gue ga mau gimana?"
"Emang yah lo pelakor! Asal lo tau yah, paling dua minggu lagi Andri bakal jauh dari lo! Haha! Gua dengan baik hati ngasih lo peringatan!!"
"Sayang banget ngecewain elo. Gue yakin Andri bakal lama sama gue, karna Andri yang sekarang bukan yang dulu."
"Dasar perempuan sialan! Gak tahu terima kasih!" perempuan itu sudah mengangkat tangan nya. Bersiap-siap menampar Zizah.
PLAKK!! Andri datang tiba-tiba menampar perempuan itu.
"Lo ini gila yah?! Gue udah bilang, kita gak pernah pacaran!! Halu aja sih lo!! Yang kedua, lo ini!! Ck ck ck, sampah!!! Tangan kotor lo gak layak nyentuh Zizahnya gue!" bentak Andri menjadi pusat perhatian satu Restaurant.
"Apa sih Ndri??!! Lo gak liat, dari ujung kaki sampr ujung kepala gue lebih dari dia!! Kenapa lo bisa suka sama dia!! Apa yang bagus dari dia? Soal cantik? cantikan gue, soal kaya? kayaan gue. Status lebih gue. Bokap gue manajer di perusahaan terkenal wicaksana!! Apa lagi coba yang kurang dari gue?"
"Seluruh tubuh lo, dibandingkan dengan seujung kukunya zizah belum ada apa - apanya!"
Meski membuat begitu besar keributan, tak ada yang berani menegur Andri. Karna Restaurant ini, salah satu cabang perusahaan keluarga Wiraguna. Keluarganya Andri.
"Oh atau jangan-jangan lo udah pernah habisin malam sama Andri yah? Huh dasar jalang!! Berapa sih harga lo! Gue yakin! Lo deketin Andri cuma pengen hartanya kan! Gak di didik lo yah sama bokap lo?!"
PLAKKK!! TRANGGG!!!
Tamparan yang di ikuti pukulan dengan Vas bunga dari kayu itu. Membuat Perempuan itu berdarah. Pelipisnya sudah mengeluarkan banyak sekali darah.
"Ini kartu nama gue, alamat gue ada di sana. Soal pengobatan lo, gue yang nanggung sampe sembuh. Dan yah lo bakal denger kabar. Bokap lo jadi pengangguran. So, hemat-hemat tuh uang! Dan satu lagi, Andri punya gue, gak perduli , masa lalu apa yang dia punya dengan lo!" tegas zizah, melempar kartu namanya, menarik Andri pergi.
Dengan wajah emosi, perempuan itu melihat kartu nama milik Zizah.
"Nama cewek itu, Zizab wicaksana... Eh?! Wicaksana! Dia putri tunggal keluarga Wicaksana! Ini Gila! Ga mungkin!" teriak gadis itu memukul mukul kan kepala nya di meja.
"Zah, berhenti. Dengerin gue. Besok, atau seterusnya, lo biar gue yang lindungin. Dan satu lagi, kata-kata romantis biar gue juga yang ngucapin"
"Emang kenapa Ndri?"
"Dengerin gue yah, gua Andrian Wiraguna, bersumpah bakal jagain lo seumur hidup gue, bakal bareng terus sama lo, bakal nuntun lo ke dalam pernikahan yang 'samawa'. Lo bisa yakin sama kata-kata gue Zah." pinta Andri berlutut memberikan kotak biru kecil berisikan cincin yang indah.
"Andri... lo?" lirih Zizah terharu akan sikap Andri.
"Zah, lo mau kan sama gue. Temenin gue dari awal sampai sukses."
"Gue--" dekapan Andri menghentikan suara zizah. Di taman Itu. Dua burung yang menjadi satu terlihat. Dua jomblowan dan jomblowati melebur menjadi satu, dan meramaikan jalan di malam minggu.
...***...
