NovelToon NovelToon
SABDA ARIMBI

SABDA ARIMBI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Teen School/College / Diam-Diam Cinta
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Bagaimana perasaan kamu kalau teman SMAmu melamar di akhir perkuliahan?
Itulah yang dialami Arimbi, selama ini menganggap Sabda hanya teman SMA, teman seperjuangan saat merantau untuk kuliah tiba-tiba Sabda melamarnya.
Dianggap bercanda, namun suatu sore Sabda benar-benar menemui Ibu Arimbi untuk mengutarakan niat baiknya?
Akankah Arimbi menerima Sabda?
Ikuti kisah cinta remaja ini semoga ada pembelajaran untuk kalian dalam menghadapi percintaan yang labil.
Happy Reading

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KESAN PESAN

Sepertinya boy akan membuat sesuatu, seperti catatan akhir kuliah mungkin dalam bentuk foto dan video. karena setelah balik naik perahu, teman-temannya diminta memberikan kesan dan pesan semasa kuliah. Para teman diminta secara bergiliran berdasarkan abjad sembari berdiri di depan pantai, atau duduk di batu karang, terserah pokoknya mau bercuap-cuap di depan kamera yang dipegang Boy.

"Mbi, lo yang pertama!" ucap Boy.

"Nasib huruf A nih," cicit Arimbi yang baru saja mau makan.

"Lo mau take di mana?"

"Yang cahayanya bagus deh, Boy!"

"Ya udah di tengah laut," ujar Boy malas juga ikut memikirkan cahaya, teman lain tertawa mendengar celetukan fotografer dadakan itu.

"Setan!" balas Arimbi kesal. Ia pun memilih berjalan di bibir pantai saja.

"Kelihatan sampai kaki gue ya, Boy. Terus pastikan air laut menyentuh kaki gue juga, biar makin bagus!" pinta Arimbi kelewat cerewet. Sebagai mantan putri kampus, urusan foto dia harus memastikan semua, agar terlihat bagus di setiap pandangan.

"Udah dibilang di tengah laut kok," masih saja Boy bikin kesal, namun Arimbi tak mau memperpanjang karena yakin Boy akan menuruti arahannya.

"Buat kalian yang merasa kuliah itu gak penting, itu salah besar ya kawan. Karena dalam menuntut ilmu pasti mendapatkan tiga hal yaitu ilmu, pengalaman, dan teman. Tetap semangat pejuang toga, sukses itu hanya dimiliki oleh seseorang yang mau berusaha. Stay positif dan cantik kayak gue," ucapnya lancar dengan wajah cantik dan senyum merekah, tak lupa memberi finger heart di akhir video.

"Gila, mantan putri, ngomong gak usah pakai mikir, langsung bagus lagi."

"Makasih, Boy. Gue makan ya," pamit Arimbi yang langsung lari ke arah teman-temannya untuk makan.

"Tapi gesreknya masyAllah, mana gak ada jaim-jaimnya lagi," gerutu Boy melihat tingkah Arimbi yang random begitu.

"Gas, giliran lo!" teriak Boy sembari melambaikan tangan. Bagas yang kurang percaya diri, agak kikuk. Sebenarnya tak mau tapi Boy memberi bogeman dari jauh. Mana berani sama boy, apalagi kalau ditinggal di sini, ya udah manut saja.

"Gue ngomong apa Boy?" tanya Bagas bingung. Boy menghela nafas pelan, lalu mengarahkan posisi Bagas di bibir pantai, menghadap ke kamera Boy.

"Lo ngomong apa yang lo suka dan gak lo suka dah itu saja," ucap Boy tak mau mempersulit temannya.

"Hai gue Bagas, gue suka Arimbi," ucapnya langsung berhenti. Pikir Boy Bagas sedang berpikir, menyusun kalimat, tapi ternyata.

"Kok lama, Boy?"

Di situlah Boy sadar bahwa Bagas telah selesai mengutarakan pesannya. "Ck, gue pikir lo mikir kalimat, Gas. Ya Allah. Sudah dari tadi," ucap Boy kesal.

"Gak ada kata-kata lagi?"

Boy menjambak rambutny, giginya gemeretak kesal, "Udah. Kesempatan lo udah habis."

"Pastikan sampai ke Arimbi ya," pinta Bagas sembari tersenyum lalu balik untuk makan siang.

"Andik, sini lo!"

Andik yang bernama lengkap Baharuddin Andikha ini memberi kode untuk pengambilan video di tempat mereka makan. Boy pun menurut, tak lupa sebelum take ia minta disuapi andika dulu, perutnya juga lapar.

Andik membawa gitar, "Oke gue siap!" ucap Andik . Ia tersenyum ke kamera, "Pesan gue sampaikan lewat lagu, buat perempuan yang gue taksir sejak OSPEK dan akhirnya diterima menjelang ujian skripsi," ucapnya sembari cek petikan gitar. "Kita memang bukan pasangan berotak encer, tapi kita pastikan sebagai pasangan bahagia."

"Uhuy," jawab mereka sembari menyenggol Kikan.

Meski ku bukan yang pertama dihatimu

Tapi cintaku terbaik untukmu

Meski ku bukan bintang dilangit

Tapi cintaku yang terbaik

Semua terbawa perasaan saat Andik menyanyikan lagu Cinta Terbaik milik Cassandra.

"Duh pengen dinyanyikan kayak Kikan," rengek Arimbi sembari minum es jeruknya.

"Sono minta calon suami lo," cetus Rene yang tak bisa diajak kerja sama. Lagi-lagi keceplosan.

Video pesan kesan pun berlanjut, lucu-lucu juga. Bahkan ada yang bikin mewek saat Zahra menjadi penutup video kompilasi itu.

Buat kalian yang mau kuliah di semua jurusan. Serius ya, jalani kuliah dengan sebaik mungkin, karena ada orang tuamu yang pura-pura sehat untuk tetap bekerja demi uang kuliahmu.

Benar-benar penutup yang membuat anak perempuan terisak seketika, bahkan ada beberapa anak laki-laki yang berkaca-kaca juga.

Setelah makan, mereka segera mandi dan bersiap pulang. Sholat pun mencari masjid di luar pantai sekalian jamak takhir dengan Ashar.

Beberapa anak tidur di atas pick up, tak peduli saling sandar, badannya capek juga. Arimbi masih aktif bermain ponsel, banyak foto yang wajib diupload di IG dan status WA nya.

"Mbi!" panggil Boy pelan.

"Hem," jawab Arimbi sekenanya. Masih sibuk memilih foto.

"Lo menikah sama siapa?" tanya Boy pelan dan serius. Sontak saja Arimbi menatap Boy, teman kelasnya ini anak orang kaya, sekolah tata boga karena ingin meneruskan usaha catering keluarganya, tapi tingkahnya petakilan dan calmitannya MasyAllah.

"Omongan Rene lo percaya, Boy!" Arimbi masih tak mau jujur.

"Yakin? Rene tuh orangnya ceplas-ceplos kelewat jujur," ucap Boy masih berusaha memancing kejujuran Arimbi. Gadis itu menghela nafas pendek.

"Sama cowok, teman SMA gue."

"Dijodohkan?"

"Enggak!"

"Kisah kasih abu-abu putih belum kelar?"

"Gak ada kayak gitu. Boy. Murni kita temenan tapi menjelang ujian skripsi dia bilang ke orang tua gue."

"Dan lo setuju?"

"Setuju, kita kenal baik kok, dan ibu gue juga suka sama dia."

"Yang nikah sama dia. Lo apa ibu lo?" Arimbi langsung melempar botol air mineral kosong, Boy tertawa cekikikan.

"Bakal banyak yang patah hati saat lo nikah," ucap Boy tersenyum miris. "Termasuk gue!"

"Gak usah ngadi-ngadi lo, Boy," Arimbi tak mau ge-er. Sudah berapa kali dia menolak cowok, dan tentu saja tak enak, karena setelah mereka ditolak gak mau berteman dengan Arimbi lagi, padahal Arimbi juga bersikap biasa saja. Wajarkan ya menolak itu. Sekarang, Boy juga ikut-ikutan, Arimbi suka berteman dengan siapa pun asal tidak ada cinta-cintaan, ribet.

"Beneran! Gue tahu kali lo banyak yang naksir, bahkan dosen muda saja kamu tolak. Terus gue yang gak punya kelebihan apa-apa ya jelas minder lah buat nembak lo."

Arimbi tertawa, mendengar Boy mengakui kekurangannya kok lucu ya. Padahal noh cowok selalu merasa paling ganteng loh, lah sekarang?

"Katanya lo ganteng?" sindir Arimbi dan berhasil membuat Boy tertawa.

"Terus kenapa lo akhirnya terima dia?"

"Hem dia baik, dia satu-satunya cowok yang gak mau pacaran sama gue, dia langsung melamar gue. Lo berani gak?"

Boy menggeleng. "Gue belum mapan, Mbi. Bisa digantung bapak gue kalau mau nikah muda," Arimbi mengangguk paham.

"Lo tahu lah, Boy. Gue udah berapa kali nolak cowok apalagi setelah menjadi putri kampus itu, mereka minta pacaran. Jelas gue gak mau dan itu prinsip gue bukan sebagai gaya-gayaan atau mau tarik ulur sama cowok. Sudah sejak SMA malah, dan calon suami gue juga naksir gue sejak SMA, cuma gak nembak. Tapi dia memilih karier, kerja keras pokoknya, dan ketika merasa mapan dia langsung melamar gue. Kalau lo sebagai cewek, gue harus pilih mana?"

Boy mengangguk paham. "Langka sih. Calon suami lo!"

"Langka banget," baru kali ini sepertinya Arimbi merasa bangga menjadi calon istrinya Sabda dan diomongkan ke orang lain.

"Nikah kapan?"

"Nanti undangan bakal gue share di grup kelas kok, doain aja," ucap Arimbi tak mau berkoar bila undangan belum siap dishare.

"Maunya sih doain yang jelek, tapi kayaknya lo terima dia juga. Minta foto dong sama mantan putri kampus, boleh kan?"

"Asal gak disalah gunakan?"

"Astaghfirullah, palingan gue tempel di kamar mandi."

"Setan!" keduanya tertawa, namun pada akhirnya saat Boy mengarahkan ponselnya untuk berselfi. Arimbi tersenyum juga. Jarak mereka masih aman, Posisi Boy di depan Arimbi. Keduanya tersenyum.

"Gue kirim dan harus lo post!" pinta Boy.

"Dih, maksa!"

1
Yunita Dwi Lestari
lanjut kakak
Yunita Dwi Lestari
suka suka /Kiss//Kiss/
lanjut kak
Sheva Linda
bagus bgt ceritanya, karakter Sabda keren, gentle, baik... paket komplit pokoknya
Yunita Dwi Lestari
/Heart//Heart//Heart//Heart/ lanjutt kak
Yunita Dwi Lestari
/Heart//Heart//Heart//Heart/
gojam Mariput
wkwkwk.....sabda gr tuh
gojam Mariput
seindah itu masa kuliah
gojam Mariput
kangen masa2 itu, udah puluhan tahun berlalu. kk othor bikin aku muda lagi nih
Lel: othornya juga sedang mengenang masa muda
total 1 replies
gojam Mariput
serunya masa remaja
Yunita Dwi Lestari
lanjut kak
Yunita Dwi Lestari
lanjut kak/Heart/
Yunita Dwi Lestari
lanjut kak /Heart/
Yunita Dwi Lestari
lanjut kak/Heart/
gojam Mariput
suka banget sama karakter sabda yg strong, manly , visioner
Yunita Dwi Lestari
lanjut kaaakkk /Heart//Heart/
Yunita Dwi Lestari
semangat kak
Yunita Dwi Lestari
kereeen kak
semangat terusss ya /Heart/
Yunita Dwi Lestari
bagus kak 😍😍
lanjut ya kak
semangat
Lel: terimakasih
total 1 replies
Yunita Dwi Lestari
bacaan ringan tp menarik. tidak melulu ttg org pemilik perusahaan n CEO.
Yunita Dwi Lestari
lanjut ya kak. cerita nya ringan tp asik bgt. dr segi bahasa jg menarik.
Lel: terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!